Anda di halaman 1dari 12

TRANSPLANTASI

HATI
Kelompok 5 :

Apria Zirandi
Firmansyah
I Putu Rian
Muhammad Zulsafrans Jaya
Muliya Usmi
Nur Azura Asry
Raja Aini Nurani
Rina
Rizka Ayu Gustia
Definisi Transplantasi Organ
Hati
 Hati adalah salah satu organ vital terbesar.
Fungsinya untuk menyaring darah yang datang
dari saluran pencernaan (via vena portal),
memastikannya bebas bakteri dan racun
sehingga tidak ada resiko infeksi. Hati juga
bertanggung jawab untuk menghasilkan bile, zat
kimia yang membantu tubuh mencerna dan
menyerap lemak.
 Transplantasi hati berarti mengangkat hati yang
terserang penyakit dan menggantinya dengan
hati sehat. Hal ini hanya dilakukan jika hati sudah
memasuki penyakit stadium akhir
Klasifikasi Transplantasi Hati
a. Transplantasi dengan donor hidup
Transplantasi dengan donor hidup
adalah pemindahan jaringan atau organ tubuh
seseorang ke orang lain atau ke bagian lain
dari tubuhnya sendiri tanpa mengancam
kesehatan.
b. Transplantasi dengan donor mati
Transplantasi dengan donor mati atau
jenazah adalah pemindahan organ atau
jaringan dari tubuh jenazah ke tubuh orang lain
yang masih hidup
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
TRANSPLANTASI HATI
Peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia/obat
atau gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh suatu
agen infeksi atau keracunan. Penyakit ini apabila kurang
dari 6 bulan disebut hepatitis akut dan jika penyakit tersebut
selama 6 bulan lebih disebut hepatitis kronis.

Hepatitis biasanya terjadi terutama salah satu dari


kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga
bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti
mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi
sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non virus yang utama
adalah alkohol dan obat-obatan. Di Indonesia yang
banyak ditemukan adalah virus hepatitis A, virus hepatitis B
dan virus hepatitis C. Virus hepatitis dapat masuk ke dalam
tubuh, terutama melalui makanan atau air yang dikotori
oleh virus, tertular akibat tranfusi darah maupun melalui
pemakaian alat-alat yang tidak steril di rumah sakit.
MANIFESTASI KLINIS
1. Kegagalan Prekim hati
2. Asites
3. Ensefalophati hepatitis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
TRANSPLANTASI ORGAN
1. Pemeriksaan Laboratorium
 Laboratorium darah
 Pemeriksaan Urin Warna, PH, BJ, kekeruhan,
volume, glukosa, protein, sedimen, SDM, keton,
SDP.

2. Pemeriksaan Radiologi
Renogram, Intravenous Pyelography,
Retrograde Pyelography, Renal Aretriografi dan
Venografi, CT Scan, MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan
rontgen dada, pemeriksaan rontgen tulang, foto
polos abdomen
PENATALAKSANAAN
 Uji silang antigen. Tes terakhir sebelum
dilakukan pencangkokan adalah uji silang
organ. Sejumlah kecil darah resipien
dicampur dengan sejumlah kecil darah
donor.
 Human leukocyte antigens (HLAs). Sel tubuh
membawa 6 jenis HLAs utama, 3 dari ibu dan
3 dari ayah
 Golongan darah. Golongan darah penerima
(A,B, AB, atau O) harus sesuai dengan
golongan darah donor
PROSEDUR OPERASI
TRANSPLANTASI HATI
1. Ortopik
Bila organ yang dicangkokkan dipasang
di tempat organ yang asli. Sebelumnya organ
yang asli diambil terlebih dahulu.
2. Heterotopik
Bila organ yang dicangkokkan dipasang
pada tempat organ yang lain. Pada tekhnik ini
organ yang rusak tidak dikeluarkan. Ketika
donor organ tersedia, dokter akan melakukan
tes dan pemeriksaan untuk memverifikasi
kecocokan organ
PERAWATAN TINDAK LANJUT
(Followup Care)
Seorang pasien yang menerima organ donor harus mengambil obat
imunosupresif selama sisa hidupnya. Berbagai jenis obat bisa
bertindak sebagai immunosupresan. Yang sering digunakan adalah
kortikosteroid (misalnya prednison); pada awalnya diberikan melalui
infus kemudian dalam bentukobatyangdiminum.
Obat lainnya dalah:
- Azatioprin
- Takrolimus
- Mikofenolatmofetil
- Siklosporin
- Siklofosfamid(terutama digunakan pada pencangkokkan
sumsum tulang)
- Globulinanti-limfositdanglobulinanti-timosit
- Antibodi monoklonal.
Pasien juga harus mengunjungi dokter secara teratur untuk menjalani
pemeriksaan dan mendeteksi dini setiap masalah yang mungkin
muncul.
KOMPLIKASI
a) Penolakan pencangkokan:
Yaitu sebuah serangan dari sistem kekebalan
terhadap organ donor asing yang dikenal oleh tubuh
sebagai jaringan asing. Reaksi tersebut dirangsang
oleh antigen dari kesesuaian organ asing. Ada tiga
jenis utama penolakan secara klinik, yaitu hiperakut,
akut dan kronis.
B) Peningkatan berat badan akibat penimbunan
cairan. ini pada transplantasi organ,mungkin banyak
cairan yang masuk pada saat pemindahan organ.
c) demam karena reaksi imun.
d) nyeri dan pembengkakan di daerah tempat yang
dicangkokkan.
e) Infeksi, meninggalkan masalah yang potensial dan
mewakili komplikasi yang paling serius memberikan
ancaman kehidupan pada periode pencangkokan
jaman dulu. Infeksi sistem urine, pneumonia, dan
sepsis adalah yang sering dijumpai.
f) Penyembuhan yang jelek pada titik persambungan
saluran udara.
g) Penyumbatan saluran udara akibat pembentukan
jaringan parut.
h) Terjadinya penggumpalan darah akibat
perbedaan golongan darah.
i) kerusakan pada organ transplan karena sistem
kekebalan tubuh yang menganggap
organ transplan tersebut sebagai benda asing.
J) katarak, diabetes, asam lambung berlebihan,
tekanan darah tinggi, dan penyakit tulang
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai