Anda di halaman 1dari 27

GANGGUAN SISTEM ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN (CA COLON)

OLEH

NAMA NIM
Laurensia Afriani Velani Sue 225202000453
Maria Ovilanti 225202000472
Maria Indriyani Saputri Noni 225202000465

YAYASAN SANTO LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE


AKADEMI KEPERAWATAN ST ELISABETH LELA
TAHUN AKADEMIK : 2021 /2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang
telah dikaruniakan, serta bantuan dari semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan pendahuluan yang berjudul “GANGGUAN SISTEM ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN SISTEM PENCERNAAN (CA
COLON).”
Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, penulis banyak menemukan kesulitan dan
rintangan, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikannya. Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan :
1. Direktur Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu menjadi calon perawatan ahli
madya keperawatan yang profesional..
2. Emirensiana Watu, S.Kep,Ns.M.Kep selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing serta arahan awal penulisan sehingga
terselesainya Laporan Pendahuluan ini.
3. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi dan
masukan-masukan terkait dengan penyusunan Laporan Pendahuluan ini dan juga
untuk kebersamaan kita.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Pendahuluan ini masih jauh dari kata
sempurna, baik isi maupun penulisannya.Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca.Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih
dan semoga Laporan Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Maumere, 05 November 2021


Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………...........i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………1
1.2 Tujuan………………………………………………………………………….1
1.3 Manfaat………………………………………………………………………...2
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Penyakit Kanker Usus………………………………………………...3
2.1.1 Definisi...............................................................................................3
2.1.2 Anatomi fisiologi................................................................................3
2.1.3 Etiologi...............................................................................................5
2.1.4 Manifestasi klinis................................................................................5
2.1.5 Komplikasi.........................................................................................7
2.1.6 Patofisiologi........................................................................................7
2.1.7 Patway................................................................................................8
2.1.8 Periksaan penunjang...........................................................................9
2.1.9 Penatalaksanaan..................................................................................9
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian..........................................................................................11
2.2.2 Diagnosa ............................................................................................15
2.2.3 Intervensi ...........................................................................................15
2.2.4 Implementasi......................................................................................19
2.2.5 Evaluasi..............................................................................................19
Bab III Penutup
Kesimpulan…………………………………………………….....……………….20
Saran………………………………………………………................……………20
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..21
`
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
dunia maupun Indonesia. Dari tahun ke tahun peringkat penyakit kanker sebagai
penyebab kematian semakin mengkhawatirkan. Di perkirakan sekitar 7,6 juta ( atau
13% dari penyeban kematian). Orang meninggal disetiap tahunnya diseluruh dunia
karena penyakit kanker. Jika kanker tidak dikendalikan diperkitrakan 26 juta orang
akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2003. Data
ini sangat mengkhawatirkan karena kejadian kanker terjadi lebih cepat di negara
miskin dan berkembang ( WHO, 2008).
Di Amerika Serikat, karsinoma kolorektal merupakan penyebab ketiga dari semua
kematian kanker, baik pada pria maupun wanita ( Haggar,2005). Dengan perkiraan
134.000 kasus baru pertahun dan sekitar 55.000 kematian, penyakit ini merupakan
penyebab 15 % kematian yang disebabkan kanker di Amerika Serikat
( Robbins, 2012).
Di asia, karsinoma kolorektal juga merupakan masalah yang penting ( Yee, 2009).
Insiden di Jepang yang duhulunya rendah sekarang meningkat hingga level
pertengahan seperti di Inggris (Robbins, 2012).
Di Indonesia berdasarkan data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, pada tahun 2010
karsinoma karsinoma merupakan jenis kanker ketiga terbanyak dengan jumlah kasus
1,8/100.000 penduduk dan hingga saat ini karsinoma karsinoma tetap termaksud
dalam 10 besar kanker yang sering terjadi.
B. Tujuan Penulis
a. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapakan asuhan keperwatan
b. Tujuan khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada pasien Ca Colon
2. Mahasiswa mampu menegakan diagnosa keperawatan pada pasien Ca
Colon
3. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien Ca
Colon
4. Mahasiswa dapat melaksanakkan implementasikan pada pasien Ca Colon
5. Mahasiswa dapat melakukan evalusi pada pasien Ca Colon
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Menabah wawasan serta memperoleh pengalaman dalam
mengaplikasikan hasil riset keperawatan. Khususnya studi kasus tentang
pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah Ca Colon
dan sebagai bahan acuhan bagi penulis selanjutnya dalam
mengembangkan penulisan lanjutan terhadap pasien dengan masalah Ca
Colon.
2. Bagi institusi pendidikan
Hasil studi kasus ini dapat digunkan sebagai bahan acuhan bagi
pengembangan keilmuan khususnya di program D III keperawatan.
3. Bagi institusi RSUD
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat mejadi bahan masukan dan evaluasi
yang diperlukan dalam pelaksanaan praktik keperawatan terkhususnya
untuk pasien dengan masalah kesehatan Ca Colon
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit Ca Colon ( kanker usus)


2.1.1 Definisi
Colorectal Cancer dikenal sebagai Ca Colon/ Kanker Usus Besar adalah suatubentuk
keganasan yang terjadi pada kolon, rektrum, dan appendix ( usus buntu). Kanker colon
terjadi karena tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau
rektum. ( Boyle & Langman, 2000 : 805).
Kanker colon juga merupakan suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan
merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon ( usus besar ).
2.1.2Anatomi dan fisiologi
Usus besar memanjang dari ujung akhir dari ileum sampai anus. Panjangnya
bervariasi sekitar 1,5 m.Ukuran usus besar berbentuk tabung muskular berongga
dengan panjang sekitar 1,5 m ( 5 kaki) yang berbentang dari sekum hingga kanalis
ani. Diameter usus besar sudah pasti lebih besar dari pada usus kecilyaitu sekitar
6,5bm ( 2,5 inci). Makin dekat anus diameternya akan semakin kecil. Usus besar
terdiri dari bagian yaitu caecum, kolon assenden, kolon transversum, kolon desenden,
kolon sigmoid dan rektum.

Stuktur usus
besar :
a. Caecum

Merupakan kantong yang terletak dibawah muara ileum pada usus besar.
Panjang dan lebarnya kurang dari 6 cm dan 7,5 cm. Saekum terletak oada
fossa iliaka kanan di atas setengah bagian lateralis ligamentum inguinale.
Biasanya saekum seluruhnya dibungkus oleh peritoneum sehingga dapat
bergerak bebas, tetapi mempunyai mesenterium. Terdapat perlekatan ke fossa
iliaka di sebelah medial dan lateral melalui lipatan peritoneum yaitu plika
caecalis, menghasilkan suatu peritoneum kecil, recessus retrocaecalis.
b. Kolon assenden
Bagian ini memanjang dari saekum ke fossa iliaka kanan sampai ke sebelah
kanan abdomen. Panjang 13 cm terletak di bawah abdomen sebelah kanan dan
di hati membelok ke kiri. Lengkungan ini disebut fleksura hepatika ( fleksura
coli dextra ) dan dilanjutkan dengan kolon transversum.
c. Kolon transversum
Merupakan bagian usus besar yang paling besar dan paling dapat bergerak
bebas karena tergantung oada mesokolon, yang ikut membentuk omentrum
majus. Panjangnya antara 45-50 cm, berjalan menyimpang abdomen dari
fleksura coli dekstra sinista yang letaknya lebih tinggi dan lebih ke lataris.
Letaknya tidak tepat melintang ( transversum) tetapi sedikit melengkung ke
bawah sehingga terletak di regio umbilikus.
d. Kolon desenden
Panjangnya lebih kurang 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri, dari
atas ke bawah, dari depan fleksura lienalis sampai di depan ileum kiri,
bersambung dengan sigmoid dan di belakang peritoneum.
e. Kolon sigmoid
Sering disebut juga kolon pelvium. Panjangnya kurang lebih 40 cm dan
berbentuk lengkungan huruf S. Terbentang mulai dari apertura pelvis superior
( pelvic brim) sampai peralihan menjadi rektum di depan vertebra S-3. Tempat
peralihan ini ditandai dengan berakhirnya ketiga teniae coli dan terletak lebih
15 cm di atas anus. Kolon sigmoid tergantung oleh mesokolon sigmoideum
pada dinding belakang pelvis sehingga dapat sedikit bergerak bebas ( mobile).
f. Rektum
Bagian ini merupakan lanjutan dari usus besar, yaitu kolon sigmoid dengan
panjang sekitar 15 cm. Rektrum memiliki tiga kurva lateral serta kurva
dorsoventral. Mukosa rektum lebih halus dibandingkan dengan usus besar.
Rektrum memiliki 3 buah valvula : Superior kiri, medial kanan dan inferior
kiri 2/3 bagian distal rektum terletak di rongga pelvik dan terfiksir, sedangkan
1/3 bagian proksimal terletak di rongga abdomen dan relatif mobile. Kedua
bagian ini dipisahkan oleh peritoneum reflekrum dimana bagian anterior lebih
panjang dibandingkan bagian posterior. Saluran anal adalah bagian terakhir
dari usus, berfungsi sebagai pintu masuk ke bagian usus yang lebih proksimal,
dikelilingi oleh spinkter ani ( eksternal dan internal ) serta otot- otot yang
mengatur pasase isi rektrum ke dunia luar. Spinkter ani eksternal terdiri dari
atas 3 yaitu atas, media dan depan.

2.1.3 Etiologi
Penyebab dari kanker colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran pada
usus besar ( aliran depan feses) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang
tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The National Cancer Institut, dan
organisasi kanker lainnya.
Faktor resiko telah teridentifikasi untuk kanker kolon
 Usia lebih dari 40 tahun
 Darah dalam feses
 Riwayat polip rektal atau polip kolon
 Adanya polip adematosa villus
 Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau poliposis dalam keluarga
 Riwayat penyakit usus inflamasi kronis
 Diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat
Makanan yang harus dihindari :
 Daging merah
 Lemak hewan
 Makanan berlemak
 Daging dan ikan goreng yang digoreng dan dipanggang
 Karbohidrat yang disaring ( example : sari yang disaring )
Makanan yang harus dikonsumsi :
 Buah – buahan san sayuran khususnya golongan kubis seperti brokoli
 Butir padi yang utuh
 Cairan yang cukup terutama air
2.1.4 Manifestasi Klinis
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, fungsi segmen usus, lokasi
tempat kanker dan gejala paling menonjol adalah gejala anemia yang tidak diketahui
penyebabnya, anoreksia, penurunan berat badan dan keletihan. Gejala yang berhubungan
dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal abdomen dan melena sedangkan lesi
sebelah kiri yaitu obstruksi ( nyeri abdomen, kram, oenipisan feses, kontipasi dan
distensi. Gejala yang berhubungan dengan lesi rectal yaitu evaluasi feses yang tidak
lengkap setelah defeksi, konstipasi dan diare bergantian serta feses berdarah.
1. Kanker kolon kanan
 Isi kolon berupa cairan
 Obstruksi
 Melena
 Nyeri dangkal abdomen
 Anemia
 Mucus jarang terlihat
 Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba tetapi
jarang pasa stadium awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak
enak pada abdomen dan kadang–kadang pada epigastrium.
2. Kanker kolon kiri rectum
 Cendrung mengalami perubahan defekasi
 Diare
 Nyeri kejang
 Kembung
 Sering timbul gangguan obstruksi
 Feses dapat kecil dan dapat berbentuk sepeti pita
 Mucus ataupun darah segar sering terlihat pada feses
 Anemia
 Keinginan defekasi atau sering berkemih.
 Gejala yang mungkin mucul pada lesi rectal adalah evaluasi feses yang
tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses
berdarah.
Tabel perbedahan manifestasi klinis dari kolon kanan dan kolon kiri

Kolon kanan Kolon kiri


Pasokan darah a. mesenterika Pasokan darah a. mesenterika
superior v. mesenterika superior inferior mesenterika inferior
Balikan vena : vena porta hati Balikan vena :v. lienalisavena porta
kanan hati kiri
Besar Kecil
Cair seperti bubur Berbentuk kering dan padat
Terutama absorbsi air, elektrolit Storasi feses, defekasi
Umumnya berbentuk benjolan, Umumnya tipe infiltative, mudah
sering ulserasi luas, berdarah, ileus
infeksi
Massa abdominal, sistemik, perut Ileus (obstruksi pada usus)
kembung, nyeri samar dan gejaala Hematokesia (perdarahan yang
tak khas keluar dari anus dengan warna
merah segar ) iritasi usus
2.1.5 Komplikasi
Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu:
 Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap
 Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran langsung
 Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang
menyebabkan hemoragi.
 Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.
 Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.
 Pembentukan abses
2.1.6 Patofisiologi
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan merupakan
faktor yamg penting dalam kejadian kanker tersebut yaitu berkorelasi dengan faktor makanan
yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah dan interaksi
antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan makanan. Selain itu minuman
beralkohol juga dapat mempengaruhi, khususnya bir.
Kanker colon dan rektum terutama berjenis histopatologi ( 95%) adenokarsinoma ( muncul
dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya kanker kolon biasanya dimulai sebagai
polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak jaringan
normal dan meluas ke daerah stuktur sekitarnya. Kanker kolon dapat berupa maasa poliploid,
besar, tumbuh ke dalam lumen dan denfan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura
annular ( mirip cicin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagian rektosigmoid, sedangkan
lesi poliploid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan kolon assendens. Kanker kolon
dapat menyebar melalui :
1. Infiltrasi langsung ke stuktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih
( vesika urinaria ).
2. Penyebaran lewat pembuuluh limfe limfogen ke kelenjar perikolon dan mesokolon.
3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah
balik ke sistem portal.
2.1.7Pathway

Faktor predisposisi : genetik, usia, Perubahan metaplasia


merokok, penyakit kronik, obesitas, pada epitel dinding kolon
konsumsi makanan yang rendah
serat, tinggi lemak, dan protein.

Terjadi Hiperplasia
pada sel kanker

Efek kompresi tumor KarsinomaColon


pada dinding kolon

Kerusakan jaringan Kompresi ujung Anoreksia Intervensi


pembuluh darahpada saraf dinding kolon bedah
dinding kolon kolostomi

Pecahnya pembuluh Nyeri abdominal Asupan nutrisi Pasca bedah


darah dinding kolon tidak adekuat

Luka pasca
Perdarahan Nyeri kronik Ketidakseimbangan bedah
intestinal, feses nutrisi kurang dari
bercampur darah kebutuhan tubuh

Risiko infeksi
Anemia

Keletihan
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang
1. Endoskopi :
Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.
Gambaran yang khas karsinoma/ ulkus akan dapat dilihat dengan jelas pasa endoskopi
dan untuk menegakan diagnosis oerli dilakukan biopsi.
2. Radiologis
Pemeriksaan radiologis yang dilakukan yaitu foto dada dan foto kolon (barium
enema).Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru.
Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasi letaknya.
3. Ultrasonografi ( USG)
Sulit dilaakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada
tidaknya metastasis kanker pada kelenjar getah bening di abdomen dan hati.
4. Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosa.
5. Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan.
Tumor marker ( pertanda tumor) yang biasa dipakai adalah CEA biasanya ditemukan
karsinoma kolorektal yang sudah lanjut.
6. Scan ( misalnya, MRI. CZ ; gallium) dan ultrasound
Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi respon pada
pengobatan.
7. Biopsi ( aspirasi, eksis, jarum)
Dilakukan untuk diagnosis banding dan menggambarkan pengobatan dan dapat dilakukan
melalui sumsum tulang, kulit, organ dan sebagainya.
2.1.9 Penatalaksana
A. Penatalaksanaan Keperawatan
 Dukungan adaptasi dan kemandirian
 Meningkatkan kenyamanan
 Mempertahankan fungsi fisiologisoptimal.
 Mencegah komplikasi
 Memberikan informasi tentang proses/kondisi penyakit, korogonosis, dan
kebutuhan pengobatan.
B. Penatalaksana medis
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah sebagai
berikit :
1. Pembedahan ( Operasi)
Adalah tindakan primer untuk kebanyakan kanker kolon dab rektal, pembedahan
dapat bersifat kuratif dan paliatif. Kanker yang terbatas pada suatu sisi dapat
diangkat dengan kolonoskop. Kolostomi laparoskopi dehngan polipektomi
merupakan suatu prosedur yang baru dikembangkan untuk meminimalkan luasnya
pembedahan pada beberapa kasus. Laparoskopi digunakan sebagai pedoman
dalam membuat keputusan di kolon, masa tumor kemudian di eksisi. Reseksi usus
diindikasikan untuk kebanyakan lesi kelas a dan semua kelas b serta lesi c.
Pembedahan kadang diajurkan untuk mengatasi kanker kolon kelas d. Tujuan
pembedahan adalah paliatif. Apa bila tumor sudah menyebar dan mencakup
stuktur vital sekitar, operasi tidak dapat dilakukan. Tipe prmbedahan tergantung
dari lokasi dan ukuran tumor.
Prosedur pembedahan pilihan adalah sebagai berikut :
 Reseksi segmental dengan anastomosis ( penganfkatan tumor dan porsi
usus pada sisi pertumbuhan, pembuluh darah dan nodus limfatik)
 Reseksi abominoperineal dengan kolostomi sigmoid permanen
( pengangkatan tumor dan porsisigmoid dan semua rektum serta sfingter
anal)
2. Penyinaran ( Radioterapi)Terapi radiasi memeakia sinar gelombang partikel
berenergi tinggi misalnya sinar x atau sinar gamma, difouskan untuk merusak
daerah yang ditumbuhi tumor, merusak genetik sehingga membunuh kanker.
Terapi radiasi merusak sel sel pembawahan yang pembelahan dirinya cepat,
antara alin sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah.
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan napsu
makan.
3. Khemoterapi
Memakai obat anti kanker yang kuat, dapat masuk ke dalam sirkulasi darah,
sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Obat ini kira kira 50
jenis biasanya diinjeksi atau dimakan, pada umumnya lebih dari satu macam obat,
karena digabungkan akan memberikan efek lebih bagus.
4. Diversi vekal untuk kanker kolon dan rektum
Berkenan dengan teknik perbaikan melalui pembedahan, kolostomi dilakukan
pada kurang dari sepertiga pasien kanker kolorektal. Kolostomi adalah pembuatan
lubang ( stoma) pada kolon secara bedah. Stoma ini dapat berfungsi bagi difersi
sementara atau permanen.
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
Tujuan dari pengkajian atau anamnesa merupakan kumpulan informasi subyektif
yang diperoleh dari apa yang dipaparkan oleh pasien terkait masalah kesehatan
yamg menyebabkan pasien melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan
(Niman, 2013).

1. Identifikasi pasien yang perlu untuk di kaji meliputi :


a. Meliputi nama dan alamat
b. Jenis kelamin : kanker usus ini lebih banyak menyerang pada laki laki
c. Umur: paling menyerang orang yang berusia lebih dari 40 tahun
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pengkajian dilakukan untuk mendukung keluhan utama. Memberikan
pertanyaan yang bersifat ringkas sehingga jawaban yang diberikan klien
hanya bersifat ya atau tidak atau hanya dengan anggukan kepala atau
gelengan.
3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Mengkaji apakah sebelumnya klien pernah menderita penyakit lain. Orang
yang pertama kali sudah pernah terkena penyakit kanker usus besar bisa juga
terkena kedua kalinya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Secara patologi kanker colon tidak diturunkan, tetap perawat perlu
menanyakan apakah penyakit ini pernah dialami oleh keluarga lainnya. Jika
pernah kemungkinan resikonya lebih besar khususnya jika anggota keluarga
terkena kanker pada usia muda.
5. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: Keadaan umum baik kesadaran GSC E4 V5 M6 skala nyeri 5
Tanda vital :
a. Tekanan darah : 140/90 mm/Hg
b. Nadi : 105 X/mnt
c. RR : 24 X/Mnt
d. Suhu : 36 C
Interpretasi :
Tekanan darah pasien tinggi dikarenakan pasien berusia 60 tahun. Nadi
tinggi karena pasien biasanya nyeri, RR, suhu dalam batas normal dan
tidak ada gangguan.
pengkajian fisik Head to toe
a. Kepala
Inspeksi : tidak ada benjolan/ kanker kolon, tidak ada lesi dikepala,
penyebaran rambut merata, rambut bersih, hitam dan tidak
ketombe.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekanan.
b. Mata
Inspeksi : Konjutiva anemis, posisi dan kejajaran mata normal,
dilatasi pupil normal, da reaksi dengan cahaya, tidak memakai
kacamata dan fungsi pengelihatan normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri
c. Telinga
Inspeksi :Bentuk dan ukuran telinga normal, tidak ditemukan
pembengkakan,telinga dalam keadaan bersih, ketajaman
pendengaran normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung normal, simetris, pernapasan cuping
hidung, bersih, tidak ada pembengkakan, tidak ada secret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi Bibir : mukosa bibir kering. Rongga mulut : jumlah gigi
lengkap. Lidah : bersih dan warna lidah putih
f. Leher
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, tidak ada distensi vena
jugularis, tidak ada pembesaran getah bening
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, teraba nadi karotis
g. Dada
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, tidak ada retraksi dada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara paru- paru sonor ( normal ), suara jantung pekak
Auskultasi : S1 – S2 suara nafas vesikuler, tidak ada suara napas
tamabaha seperti ronkhi, wheezing, dan sonoring.
h. Abdomen
Inspeksi : Distensi abdomen
Auskultasi : Peristaltik norma ( 20 X/menit)
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
6. Pemeriksaan Diagnosis
 Pemeriksaan Lab
 Pemeriksaan Hispatologi
 Pemeriksaan MSCT –Scan
7. Analisa Data
NO DATA PENUNJANG ETOIOLOGI MASALAH

1 Data subjektif Ca colon Nyeri kronis


- Pasien mengatakan
sakit dibagian bawah
perut Kompresi tumor pada
- Pasien mengatakan dinding kolon
tidak napsu makan
- Klien mengatakan
keluar banyak keringat
- Pasien mengatakan sulit Compresi ujung saraf
tidur
- Pasien mengatakan
skala nyeri 5 Nyeri abdominal
- P : Nyeri terasa saat Nyeri kronis
pasien beraktivitas
maupun beristirahat.
- Q : Nyeri terasa saat di
tusuk.
- R : Nyeri terasa diperut
bagaian bawah.
- Skala nyeri 5
- T : Nyeri dirasa setelah
3 bulan dan akan
muncul dengan duras
yang terus-menerus

Data objektif
- Skala nyeri wajah
pasien 6
- Mata kurang bercahaya
- Dilandasi pupil
- Gerakan mata berfokus
pada bagian mata yang
sakit
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak
memegangi perut
bagian bawah.

2 Data subjektif Ca colon Keletihan


- Pasien mengatakan
tidak beraktivitas
Kompresi tumor pada
seperti biasanya dinding kolon
- Pasien mengatakan
tidak mampu
melaksanakan tanggung Kerusakan jaringan
jawabnya. pembuluh darah
- Pasien mengatakan
mudah lelah
- Pasien mengatakan Pecahnya pembuluh darah
sering mengantuk
- Pasien mengatakan
Perdarahan intestinal feses
semua aktivitasnya
campur darah
dibantu oleh keluarga.

Data objektif Anemia


- Wajah pasien tampak
pucat
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir tampak Keletihan
pucat
- Kuku –kuku tampak
pucat
- CRT > 3 detik
- Hb < normal
- Pasien tampak lemas
dan terbaring di tempat
tidur.
3 Data subjektif Ca colon Ketidakseimba
- Pasien megatakan tidak ngan nutrisi
napsu makan kurang dari
- Pasien mengatakan Kompresi tumor pada kebutuhan
nyeri perut dinding kolon tubuh

Data objektif
- Bising usus > dari Anoreksia
normal
- Membran mukosa
tampak pucat Asupan nutrisi tidak
- Berta badan dibawah adekuat
ideal
- Penurunan berat badan Ketidakseimbangan nutrisi
- Hanya menghabiskan kurang dari kebutuhan
setengah porsi makanan tubuh

4.
Data subjektif Ca colon Risiko infeksi
- Pasien mengatakan sudah
melakukan operasi
pembedahan kolostomi Intervensi bedah
Kolostomi
Data objektif
- Pasien tampak luka pasca
bedah
Luka pascah bedah

Risiko infeksi

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri kronis berhubungan dengan kompresi tumor pada ujung saraf nyeri di dinding
kolon.
2. Keletihan berhubungan dengan anemia karena adanya perdarahan internal dan feses
bercampur darah.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
nutrisi yang tidak adekuat.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan luka pasca operasi bedah kolostomi.
2.2.3 Intervensi
N DIAGN NOC NIC
O OSA
1 Nyeri Kriteria hasil : (1400) Manajemen Nyeri
Kronis Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukanpengkajiannyer
(001330 keperawatan 3x24 jam diharapkan pasien isecarakomprehensifter
) mampu untuk: masuklokasi,karakterist
Domain 1. Menentukan kontrol nyeri dengan ik, durasi, frekuensi,
12 : indikator : kualitasdanfaktorpresipi
kenyam a. Mengenali faktor penyebab dari tasi
anan skala 2 jarang menjadi skala 4 sering 2. Observasi reaksi
Kelas melakukan nonverbal dari
1 : b. Mengenali omset lamanya sakit dari ketidaknyamanan
kenyam skala 2 jarang menjadi skala 4 seing 3. Gunakan teknik
anan melakukan komunikasi terapeutik
fisik c. Menggunakan metode pencegahan untuk mengetahui
dari skala 2 jarang menjadi skala 4 pengalaman nyeri
seing melakukan pasien
d. Menggunakan non analgetik sesuai 4. Kaji kultur yang
kebutuhan dari skala 2 jarang mempengaruhi respon
menjadi skala 4 seing melakukan nyeri
e. Menggunakan analgetik sesuai 5. Kaji tipe dan sumber
kebutuhan dari skala 2 jarang nyeri
menjadi skala 4 seing melakukan 6. Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi : napas
dalam, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/dingin
7. Berikan analgentik
untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan
contoh nyeri
9. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri yang
tidak berhasil
10. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang, dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur.

2 Keletih Kriteria hasil : (00180) Manajemen energi


an Setelah dilakukan keperawatan 3x24 jam 1. Kaji status fisiologis
(000930 diharapkan pasien mampu untuk : pasien yang menyebabkan
) 1. Menunjukan tingkat kelemahan dengan kelelahan
Domain indikator : 2. Ajarkan pasien
4: a. Kelelahan dari 2 cukup berat mengungkapkan perasaan
Aktivita ditingkatkan ke skala 4 menjadi secara verbal
s ringan 3. Perbaiki defisit status
/Istirahat b. Kehilangan selera makan dari skala fisiologis pasien
Kelas 2 cukup berat ditingkatkan ke skala 4 4. Pilih intervensi untuk
3: menjadi lebih ringan mengurangi kelelahan baik
Keseimb c. Kelenjar getah bening dari skala 2 secara farmakologi
angan cukup berat ditingkatkan ke skala 4 5. Monitor intake/ asupan
energi menjadi ringan nutrisi untuk mengetahui
d. Kegiatan sehari-hari dari skala 2 sumber energi yang
cukup berat ditingkatkan ke skala 4 adekuat
menjadi ringan 6. Monitor lokasi sumber
nyeri yang dialami pasien
7. Tingkatkan tirah baring dan
batasi kegiatan.

3 Ketidak Kriteria hasil : (1100) Manajemen nutrisi


seimban Setelah dilakukan keperawatan 3x24 jam 1. Tentukan status gizi dan
gan diharapkan pasien mampu untuk : kemampuan pasien unuk
Nutrisi 1. Menunjukan tingkat kelemahan dengan memenuhi kebutuhan gizi
Kurang indikator : 2. Tentukan apa yang menjadi
dari a. Asupangizidari skala 2 banyak prefensi makanan bagi
kebutuh menyimpang dari rentang normal pasien
an diringkatkan ke skala 4 sedikut 3. Tentukan jumlah makanan
tubuh menyimpang dari normal dan kalori untuk memenuhi
(00002) b. Asupanmakanandariskala2banyakmenyi kebutuhan gizi
mpanngdarinormalditingkatkankeskala4 4. Monitor kalori dan asupan
sedikitmenyimpangdarirentangnormal makanan

(0180) Manajemen energi


1. Kaji status fisiologis pasien
yang menyebabkan
kelelahan
2. Ajarkan pasien untuk
mengungkapkan perasaan
secara verbal
3. Perbaiki defisit status
fisiologis pasien
4. Pilih intervensi untuk
mengurangi kelelahan baik
secara farmakologi maupun
non farmakologi
5. Monitor intake /asupan
nutrisi untuk mengetahui
energi yang adekuat
6. Monitor lokasi sumber
nyeri yang dialami pasien
7. Tingkatkan tirah baring dan
kurangi kegiatan

4 Risikoin Kriteria hasil : (6450) Kontrol Infeksi


feksi(00 Setelah dilakukan keperawatan 3x24 jam 1. Cuci tangan sebelum dan
004) diharapkan pasien mampu untuk : sesudah melakukan
Domain 1. Menunjukan kontrol tingkat infeksi perawatan ke pasien
11 dengan indikator : 2. Pastikan teknik perawatan
keamana a. Mengidentifikasi faktor risiko luka yang tepat
n/perlin infeksi dari skala 2 3. Ajarkan pasien dan
dungan jarang menunjukan ditingkatkan keluarga tanda dan gejala
Kelas 1 : ke skala 4 sering ditunjukan infeksi dan kapan harus
infeksi b. Mengetahui perilaku yang melapor pada tenaga
hubungan dengan risiko infeksi kesehatan
dari skala 2 jarang menunjukan 4. Kolaborasi untuk
ditingkatkan ke skala 4 sering memberikan antibiotik
ditunjukan yang sesuai
c. Mempertahankan lingkungan
yang bersih dari skala 2 jarang
menunjukan ditingkatkan ke
skala 4 sering ditunjukan.

2.2.4 Implementasi
Melaksanaakan tindakan sesuai dengam intervensi yang telah direncanakan dan
dilakukan sesuai kebutuhan klien /pasien tergantung pada kondisinya. Sasaran utama
pasien meliputi peredaran nyeri, mengontrol ansietas, pemahaman dan penerinmaan
penanganan, pemenuhan aktivitas perawatan diri termaksud pemberian obat, pencegahan
isolasi sosial dan upaya komplikasi.
2.2.5 Evaluasi
Melakukan pengajian kembali untuk mengetahui apakah semua tindakan yang telah
dilakukan dapat memberikan perbaikan status kesehatan terhadap klien sesuai dengan
kriteria hasil yang diharapkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Colorectal Cancer dikenal sebagai Ca Colon/ Kanker Usus Besar adalah suatu
bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektrum, dan appendix ( usus buntu).
Kanker colon terjadi karena tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam
permukaan usus besar atau rektum.
Penyebab dari kanker colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu
peredaran pada usus besar (aliran depan feses) yang meliputi faktor kausatif.
Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The
National Cancer Institut, dan organisasi kanker lainnya.
Dari tahun ke tahun peringkat penyakit kanker sebagai penyebab kematian
semakin mengkhawatirkan. Di perkirakan sekitar 7,6 juta ( atau 13% dari
penyeban kematian). Orang meninggal disetiap tahunnya diseluruh dunia karena
penyakit kanker. Jika kanker tidak dikendalikan diperkitrakan 26 juta orang akan
menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2003. Data ini
sangat mengkhawatirkan karena kejadian kanker terjadi lebih cepat di negara
miskin dan berkembang.

B. Saran
1. Bagi pasien dan keluarga
Diharapkan kerja sama dari keluarga untuk memberikan motivasi kesembuhan
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan menyediakan fasilitas berupa sumber
buku –buku terbaru
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya lebih aktif lagi dalam memberikan asuhan
keperawatan khususnya pada pasien dengan masalah kesehatan kanker usus.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Murdani. 2006. TumorkolorektardalamBukuAjaranIlmuPenyakit Dalam Edisi IV Jilid


I. FKUI : Jakarta
Syaifuddin,2006. Anatomi fisiologi: Untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3, Jakarta :EGC.135
Brunner dan Suddarth. 2002. KeperawatanMedikal-Bedah,Edisi 8,Vol.2.Jakarta: EKG
Doenges dkk. 2000. RencanaAsuhanKeperawatan, Ed.3. Jakarta:EGC
Elsevier. Terjemahan oleh Nurjannah, I., Tumanggor,R.D.2016. NursingOutcomesClassification
( NOC). Edisi kelima.CV. Mocomedia.
Jurnal WHO 2008. Tentang KankerUsus
Prayuda hendi, Muhammad. AsuhanKeperawatanPasiendenganCaColon.
Price & Wilson. 2012. Patofisiologi : KonsepKlinisProses-ProsePenyakit. Jakarta : EGC.
Rudy, David R & Zdon, Michael J. 2000. American family physicianUpdateonColorectalCancer
Schein, Philips. 2000. OnkologiSeriSkemaDiagnosisdanPenatalaksanaan. Binarupa Aksara :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai