Dosen pembinbing :
Nama kelompok :
MOJOKERTO
2020
1
LEMBAR PERNYATAAN
Kami mempunyai kopi dari makalah ini bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak
Makalah ini adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang
telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorang pun yang membuat makalah ini
untuk kami.
Jika kemudian hari terbukti adanya ketidak jujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
KATA PENGANTAR
2
Puji dan syukur kepada Tuhan, atas berkat dan tuntunan-Nya kami dapatmenyelesaikan tugas ini
dengan baik. Adapun halangan – halangan yang kamitemui, dalam penyusunan tugas ini, namun
berkat kerja jeras, tugas ini dapatdiselesaikan walaupun masih ada kekurangan. Penulisan makalah
ini bertujuanuntuk memenuhi tugas.
kami menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan, oleh karena itusangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar tugas makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para Mahasiswa agar dapat berguna bagi masa depan.
DAFTAR ISI
COVER
3
KATA PENGHATAR
LEMABAR PERNYATAAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
Penutup
Daftar pustaka
BAB I
4
PENDAHULUAN
Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dindingabdomen untuk mengeluarkan
feces (M. Bouwhuizen, 1991)Pembuatan lubang sementara atau permanan dari usus besar melalui
dinding perut untuk mengeluarkan feces (Randy, 1987)Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen
ke kolon iliaka untukmengeluarkan feces.Kolostomi merupakan prosedur pembedahan yang
membawa porsio dariusus besar melewati dinding abdomen untuk mengeluarkan feses. Kolostomi
adalahkolokutaneostomi yang disebut juga anus preternaturalis yang dibuat untuksementara atau
menetap
BAB II
5
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dindingabdomen untuk
mengeluarkan feces (M. Bouwhuizen, 1991)
Pembuatan lubang sementara atau permanan dari usus besar melalui dinding perut untuk
mengeluarkan feces (Randy, 1987)
Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke kolon iliaka untukmengeluarkan feces.
Kolostomi di lakukan ketika usus besar, rectum & anus tidak mampu berfungsi secera normal atau
membutuhkan istirahat dari fungsinormalnya.Kolostomi dibuat dengan membuka didinding abdomen
(stoma) untuk pengeluaran feses dari usus besar (colon). Colostomi biasanya di buat setelah
kolonyang mengalami obstruksi direseksi. Kolostomi dapat temporer atau permanen.Bagian akhir
proksimal pada kolon yang sehat di keluarkan dari kulit dindingabdomen , kemudian di tempatkan
kantong kolostomi untuk menampung fases
Secara embriologik, kolon kanan berasal dari usus tengah, sedangkan kolonkiri sampai dengan
rektum berasal dari usus belakang.Lapisan otot longitudenalkolon membentuk tiga buah pita, yang
disebut tenia, yang lebih pendek dari kolonitu sendiri sehingga kolon berlipat-lipat dan berbentuk
seperti sakulus yang disebuthaustra. Kolon tranversum dan kolon sigmoideum terletak
intraperitoneal dandilengkapi dengan mesenterium.Dalam perkembangan embriologik kadang
terjadi gangguan rotasi ususembrional sehingga kolon kanan dan sekum mempunyai mesenterium
6
yang lengkap.Keadaan ini memudahkan terjadinya putaran atau volvulus sebagian besar usus
yangsama halnya dapat terjadi dengan Mesenterium yang panjang pada kolon signoid dengan
radikanya yang sempit Batas antara kolon dan rektum tampak jelas karena pada rektum ketiga
teniatidak tampak lagi. Batas ini terletak dibawah ketinggian promontorium, kira-kira 15cm dari
anus. Pertemuan ketiga tenia didaerah sekum menunjukkan pangkalapendiks bila apendiks tidak
jelas karena perlengketan.Sekum, kolon asendens, dan bagian kanan kolon transversum didarahi
oelh cabang a.mesenterika superior yaitua.ileokolika, a.kiloka dekstra, dan a.kolika media. Kolon
tranversum bagian kiri,kolon desendens, kolon sigmoid dan a.hemoroidalis superior.Pembuluh vena
kolon berjalan paralel dengan arterinya. Aliran darah venadisalurkan melalui v.mesenterika
superior untuk kolon asendens dan kolontransversum dan melalui v.mesenterika inferior untuk
kolon desendens, sigmoid, danrektum. Keduanya bermuara kedalam v.porta tetapi v.mesenterika
inferior melaluiv.lienalis. alran vena dari kanalis analis menuju ke v.kava inferior. Karena itu
anaksebar yang berasal dari keganasan rektum dan anus dapat ditemukan diparu,sedangkan yang
berasal dari kolon ditemukan di hati. Pada batas rektum dan anusterdapat banyak kolateral arteri
dan vena melalui peredaran hemoroidal antara sistem pembuluh saluran cerna dan sistem arteri
dan vena iliaka.Aliran limfe kolon sejalan dengan aliran darahnya. Hal ini penting
diketahuisehubungan dengan penyebaran keganasan dan kepentingannya dalam reseksikeganasan
kolon. Sumber aliran limf terdapat pada muskularis mikosa. Jadi selamasuatu keganasan kolon
belum mencapai lapisan muskularis mukosa kemungkinan besar belum ada metastasis. Metastasis
dari kolon sigmoid ditemukan dikelenjarregional mesenterium dan retroperitoneal pada a.kolika
sinistra, sedangkan dari anusditemukan kelenjar regional diregio inguinalis.Kolon dipersarafi oleh
serabut simpatis yang berasal dari n.splanknikus dan pleksus presakralis serta serabut parasimpatis
yang berasal dari n.vagus.Karena distribusi persarafan usus tengah dan usus belakang, nyeri alih
pada kedua bagiankolon kiri dan kanan berbeda. Lesi pada kolon bagian kanan yang berasal dari
usustengah terasa mula-mula pada epigastrium atau diatas perut. Nyeri pada apendisitisakut mula-
mula terasa pada epigastrium, kemudian berpindah ke perut kanan bawah. Nyeri dari lesi pada
kolon desendens atau sigmoid yang berasal dari usus belakangterasa mula-mula dihipogastrium
atau dibawah pusat dan nyeri perut.feses Memasuki rektum (2) dari kolon (1). Ada dua otot utama
yang harus dilaluioleh feses untuk bisa keluar dari tubuh, yaitu muskulus sfingter internal
danmuskulus sfingter eksternal (4). Muskulus sfingter internal yang bersifat involuntary.Secara
otomatis akan terbuka diatas saluran anus untuk memungkinkan fesesmelewatinya..muskulus
sfingter Eksternal yang bersifat voluntary artinya kita dapatmengontrol otot tersebut.Hal ini
membantu dalam menjaga feses di rektum sampaikita siap untuk mengeluarkanya. Muskulus
sfingter eksternal mendorong feseskeluar dari lubang anus (5) dan rektum rileks. Dorongan
tersebut akan menghilangsampai ada gerakan usus berikutnya
Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa macam
tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun sementara.
Kolostomi Permanen
7
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudahtidak memungkinkan
untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon
sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen
biasanya berupakolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang).
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untukmengalirkan feses
sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan sepertisemula dan abdomen ditutup kembali.
Kolostomi temporer ini mempunyaidua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang
disebut kolostomidouble barrel.
Perawat harus segera mengganti kantong kolostomi jika kantongkolostomi telah terisi feses
atau jika kontong kolostomi bocor dan feses cairmengotori abdomen. Perawat juga harus
mempertahankan kulit pasiendisekitar stoma tetap kering, hal ini penting untuk menghindari
terjadinya iritasi pada kulit dan untuk kenyamanan pasien. Kulit sekitar stoma yangmengalami
iritasi harus segera diberi zink salep atau konsultasi pada dokterahli jika pasien alergi terhadap
perekat kantong kolostomi. Pada pasien yangalergi tersebut mungkin perlu dipikirkan untuk
memodifikasi kantongkolostomi agar kulit pasien tidak teriritasi.
a. End Stoma :
End stoma/ terminal stoma dapat dibuat secara permanen maupun temporer. Stomadengan
bentuk tunggal, dilakukan dengan bagian akhir proksimal colon dibuka,dikeluarkan dan di jahit ke
dinding abdomen.
b. Loop Stoma :
Pembentukan stoma dengan menggunakan penyangga/jembatan dari plastic, karetatau kaca yang
diletakkan di bawah colon, untuk membuat usus tetap terbukadidinding abdomen
Pembuatan stoma dari usus bagian distal dan proksimal yang bagian ujungnya dikeluarkan melalui
dinding abdomen sehingga membentuk 2 stoma.
8
d. Mucous Fistula :
Pembentukan stoma dari usus besar atau usus kecil, 1 aroma untuk mengalirkan faecces yang
lainnya untuk mengalirkan ke muccus
Jenis kantong kolostomi bervariasi sesuai dengan ukuran dan bentuk.Kantong kolostomi harus ringan
dan kedap bau. Beberapa kantong juga mempunyaifilter arang yang dapat melepaskan gas secara
perlahan dan membantu mengurangi bau.
Jenis ini memungkinkan anda untuk membuka bagian bawah dari kantonguntuk mengalirkan output.
tipe ini biasanya di tutup dg menggunakanklem.tipe ini biasanya di gunakan untuk pasien dengan
kolostomi ascendendan kolostomi transversum.
2. Close Pounches/ Close-ended pouch:Jenis kantong ini, ketika kantong telah terisi kemudia diambil
dan dibuang,kemudian di pasang lagi dengan yang baru. Kantong ini biasanya digunakanoleh pasien
dengan kolostomi desenden dan sigmoid. Output dari jeniskantong kolostomi ini tidak perlu untuk
dialirkan .
3. Valve/tap closure Pounches :Digunakan untuk menampung urin output dari stoma urinary.
Dapatdigunakan sampai beberapa hari
1. One-piece:
Kantong ini terdiri dari kantong kecil dan penghalang kulit. Penghalang kulitmudah lengket (adesif)
yang ditempatkan disekitar stoma dan ditempelkan kekulit sekitar stoma. Ketika kantong kecil akan
diganti dengan baru, kantongkecil baru harus di rekatkan kembali ke kulit
2. Two - piece :
Kantong ini terdiri dari dua bagian : Face plate yang bersifat adesif dankantong penampung faeces.
Face plate tetap berada dalam tempatnya saatkantong yang telah terisi faeces di ambil dan diganti
dengan kantong barukemudian kantong baru dihubungkan ke face plate. Kantong baru tidak
perludilengketkan kembali kekulit setiap kali pergantian kantong,cukup dihubungkan kembali
dengan face plate, sehingga sistem ini sangat menolonguntuk pasien dengan kulit sensitive.
9
2.6 Komplikasi Kolostomi
1. Obstruksi/penyumbatan
Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau adanya pengerasan feces yang
sulit dikeluarkan. Untuk menghindari teiadinyasumbatan, klien perlu dilakukan irigasi kolostomi
secara teratur. Pada kliendengan kolostomi permanent tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar
kliendapat melakukannya secara mandiri dikamar mandi.
2. Infeksi
Kontaminasi feces merupakan factor yang paling sering menjadi penyebabterjadinyainfeksi pada
luka sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan dan tindakkan
segera mengganti balutan luka dan menggantikantong kolostomi sangat bermakna untuk mencegah
infeksi.
3. Retraksi stoma/mengkerut
Stoma mengalami peningkatan karena kantong kolostomi yang lerlalu sempitdan juga karena adanya
jaringan scar yang terbentuk di sekitar stoma yangmengalamI pengerutan
Terjadi karena kelemahan otot abdomen atau karena fiksasi struktur penyokongstoma yang kurang
adequat pada saat pembedahan.
5. Stenosis
Penyernpitan dari kuman stoma yang terjadi karena adanya jaringan parut / scar pada pertemuan
mukosa stoma dan kulit.
6. Pendarahan stoma
Pasien dengan pemasangan kolostomi perlu berbagai penjelasan baiksebelum maupun setelah
operasi, terutama tentang perawatan kolostomi bagi pasien yang harus menggunakan kolostomi
permanen.Berbagai hal yang harus diajarkan pada pasien adalah:
10
Berbagi hal/ keluhan yang harus dilaporkan segera pada dokter ( jikaapsien sudah dirawat
dirumah)
Berobat/ control ke dokter secara teratur
Makanan yang tinggi serat
A. PENGERTIAN
Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan mengganti kantongkolostomi secara berkala
sesuai kebutuhan.
B. TUJUAN
C. PERSIAPAN KLIEN.
3. Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan klien (menutup gorden jendela, pintu memasang
penyekat tempat tidur (k/p), mempersilahkan keluargauntuk menunggu diluar kecuali jika diperlukan
untuk belajar merawat kolostomi klien dll
D. Sikap
11
No Tindakan
TAHAP PRE-INTERAKSI.
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat :
TAHAP ORIENTASI
TAHAP KERJA
8. Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan klien (menutup korden, jendela, pintumemasang
penyekat tempat tidur (k/p), mempersilahkan keluarga untuk menunggudiluar kecuali jika diperlukan
untuk belajar merawat kolostomi klien dll)
12. Membuka set kolostomi,siapkan kapas berisi cairan NaCI 0,9%/ air matang
13. Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau & jumlah), jika tipe kantongkolostomi
drainable, buka klem buang feses ke pispot.
14. Membuka kantong kolostomi yang terpasang pada tubuh klien dengan sangat hati-hati dan tangan
kiri menekan kulit klien.
16. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan sabun dan air hangat dg menggunakanwaslap
17. Membersihkan stoma dan sisa feces/produk stoma dengan kapas NaCI 0,9% dengansangat hati-
hati (hindari perdarahan)
20. Berikan stoma powder sekitar kulit stoma, dan stoma hasiv pasta disekitar stoma
21. Mengukur stoma dan gambar pola stoma pada plastic penutup kantong denganmenggunakan
spidol, kemudian gambar pola pada bagian yang adesif pada kantongstoma kemudian gunting sesuai
ukuran stoma
22. Membuka salah satu sisi perekat kantong kolostomi dan menempelkan dengan tepatdengan
menghindari udara masuk kantong kolostomi
23. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi Vertical/ horizontal/ miring sesuaikebutuhan
kilen (sesuaikan dengan aktivitas klien). Klem kantong kolostomi jikamenggunakan tipe drainable
pounch
TAHAP TERMINASI.
13
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Biasanya indetitas klien terdiri Nama, umur, jenis kelamin, status, agama,
sering terjadi pada usia 40 tahun, pada wanita sering ditemukan ca colon dan
b. Riwayat kesehatan
dengan kondisinya yang sekarang, lagi pula kalau klien ada tindakan
kolostomi maka klien akan sangat merasakan tidak nyaman karena bisa
jadi akibat anusnya di tutup maka klien BAB dan flatus di bagian
abdomen. Klien juga tidak bisa bergerak banyak dan susah untuk tidur,
tubuh klien biasanya terasa lemas dan letih, dan nafsu makan akan
menurun.
Biasanya pernah menderita polip kolon, radang kronik kolon dan kolotis
ulseratif yang tidak teratasi, ada infeksi dan obstruksi pada usus besar,
dan diet dan konsumsi diet tidak baik, tinggi protein, tinggi lemak, tinggi
serat.
dominan.
c. Pemeriksaan fisik
kembung.
dan malnutrisi).
d. Pengkajian fungsional
pembedahan.
2). Pernafasan
suhu meningkat.
5). Eliminasi
7). Muskulosketal
sementara saja.
8). Seksualitas
Diagnosa keperawatan
a. Pre operasi
dan imobilisasi
mencerna makanan.
b. Post operasi
1) Risiko infeksi
(status kesehatan).
Penyakit, Cedera.
17
• Implementasi
baik secara umum maupun secara khusus pada klien post op ca colon
• Evaluasi
dilakukan tindakan
18
A : analisa adalah membandingkan antara informasi subjektif dan objektif
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan di selesaikannya makalah ini penyusun dapat mengenal tentang decubitus sehingga dapat
mencegah dan mengenal gejala awal daridecubitus
3.2 Saran
Dengan diberikannya tugas makalah ini diharapkan mahasiswi dapat lebih meningkatkan kedisiplinan
dalam belajar dan juga kedisiplinan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
20
DAFTAR PUSTAKA
(n.d).
Colostomy care.
21