OBSTRUKSI USUS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
KELAS RB
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
berkat dan rahmat-Nya makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan 0bstruksi usus” dapat selesai pada tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga
saran dan kritik yang membangun diperlukan dalam makalah ini. Kami pun
berharap agar para pembaca dapat menambah wawasan melalui makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Pembahasan
Daftar Pustaka
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau
oleh gangguan peristaltis. Obstruksi usus disebut juga obstruksi mekanik.
Penyumbatan dapat terjadi dimana saja di sepanjang usus. Pada obstruksi usus
harus dibedakan lagi obstruksi sederhana dan obstruksi strangulata. Obstruksi
usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi dan volvulus mungkin sekali
disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau askariasis adalah
obstruksi sederhana yang jarang menyebabkan strangulasi. istilah obstruksi
digunakan untuk suatu kemacetan mekanik yang timbul akibat suatu kelainan
struktural yang menyebabkan suatu penghalang fisik untuk majunya isi usus.
Istilah ileus dimaksudkan untuk suatu paralitik atau variasi obstruksi fungsional.
4
merupakan kondisi serius sehingga memerlukan penanganan cepat dan tepat
sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortilitas akibat ileus
obstruksi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2) Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3) Karbohirat diserap dalam bentuk monosakarida didalam usus halus.
7
pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak
Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris
modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara
dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-
garam empedu.
8
4) Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).Terletak dalam rongga pelvis
sebelah kiri yang membentuk huruf "S" ujung bawah berhubungan dengan
rektum.
9
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
interstinal. Obstruksi usus dapat diartikan sebagai kegagalan usus untuk melakukan
propulsi (pendorongan) isi dari saluran cerna. Kondisi tersebut dapat terjadi dalam
berbagai bentuk baik yang terjadi pada usus halus maupun usus besar (kolon).
Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atau total.
10
2) obstruksi complete/total ( simple ) : seluruh isis usus tidak dapat lewat
belum menumpuk pada bagian proksimal sumbatan belum terjadi
gangguan vaskularisasi
Obstruksi usus mekanik terjadi ketika usus kecil tersumbat. Hal ini bisa dipicu
oleh adhesi atau perlengketan usus, yang biasanya muncul setelah operasi perut atau
panggul. Kondisi lain yang dapat memicu obstruksi usus mekanik adalah:
11
apabila hernia mengalami strangulasi dari kompresi sehingga
bagian tersebut tidak menerima supply darah yang cukup. Bagian
tersebut akan menjadi edematosus kemudian timbul necrosis.
12
Limfoma, limfoma adalah sejenis kanker yang menyerang
limfosit sel T pada bagian usus yang erfungsi melawan infeksi.
Bezoar, bezoar adalah massa padat bahan yang tidak bisa dicerna
sehingga menumpuk di saluran pencernaan yang menyebabkan
penyumbatan. Benzoate ini terdiri dari bahan nabati (contohnya,
buah kezemek), rambut, oabt-obatan, protein susu bayi ysng
diberi susu
13
Penggunaan obat-obatan yang memengaruhi otot dan saraf. Misalnya
obat golongan antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline, atau obat
nyeri oxycodone.
14
Pada obstruksi mekanik, usus bagian proksimal mengalami distensi
akibat adanya gas/udara dan air yang berasal dari lambung, usus halus,
pankreas, dan sekresi biliary. Cairan yang terperangkap di dalam usus halus
ditarik oleh sirkulasi darah dan sebagian ke interstisial, dan banyak yang
dimuntahkan keluar sehingga akan memperburuk keadaan pasien akibat
kehilangan cairan dan kekurangan elektrolit. Jika terjadi hipovolemia
mungkin akan berakibat fatal.
15
16
Obstruksi fungsioanl
Obstruksi mekanik Ileus paralitik, lesi, urenia, efek obt-obatan, Apendisitis, Hirschsprung.
Potrusi usus
Obstruksi usus
Aliran usus tersumbat
Penyempitan aliran darah Akumulasi gas dan cairan intra lumen disebelah proksimal dan letak obstruktif
18
1) Nyeri perut yang bersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan
obstruksi pada usus halus tetapi intensitasnya jauh lebih rendah.
2) Muntah muncul terakhir terutama bila katup ileosekal kompeten. Pada
klien dengan obstruksi di sigmoid dan rectum, konstipasi dapat menjadi
gejala satu-satunya dalam satu hari.
3) Akhirnya abdomen menjadi sangat distensi, loop dari usus besar menjadi
dapat dilihat dari luar melalui dinding abdomen.
4) Klien mengalami kram akibat nyeri abdomen bawah. (suratun &
lusianah, 2010. Hal. 339 )
c. tanda gejalanya berdasarkan garis besarnya :
1. Muntah,
2. Nyeri kolik abdomen
3. Distensi abdomen
4. Konstipasi absolut (baik feses maupun flatus)
5. Dehidrasi dan hilangnya turgor kulit
6. Hipotensi
7. Takikardia
8. Distensi abdomen dan peningkatan bising usus
9. Rectum kosong pada pemeriksaan rectum toucher
10. Nyeri tekan atau nyeri lepas menandakan peritonitis
11. Perut bengkak
12. Sulit buang angin karena pergerakan usus terganggu
13. Hilang nafsu makan
19
1. Perawatan koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit, menghilangkan
peregangan dan muntah dengan kompresi, memperbaiki peritonitis dan
syok bila ada, serta menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki
kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.
2. Farmakologi Obat antibiotik dapat diberikan untuk membantu mengobati
atau mencegah infeksi dalam perut, obat analgesic untuk mengurangi rasa
nyeri.
3. Tindakan Bedah :
a) Kolostomi : kolostomi adalah prosedur untuk membuat stoma
(pembukaan) antara usus dan dinding perut. Ini mungkin
dilakukan sebelum memiliki operasi untuk menghapus usus
yang tersumbat. Kolostomi dapat digunakan untuk
menghilangkan udara atau cairan dari usus. Hal ini juga dapat
membantu memeriksa kondisi perawatan sebelum operasi.
Dengan kolostomi, tinja keluar dari stoma ke dalam kantong
tertutup. Tinja mungkin berair, tergantung pada bagian mana
dari usus besar digunakan untuk kolostomi tersebut. Stoma
mungkin ditutup beberapa hari setelah operasi usus setelah
sembuh.
b) Stent : stent adalah suatu tabung logam kecil yang memperluas
daerah usus yang tersumbat. Dengan Menyisipkan stent ke
dalam usus menggunakan ruang lingkup (tabung, panjang
ditekuk tipis). Stent dapat membuka usus untuk membiarkan
udara dan makanan lewat. Menggunakan stent juga untuk
membantu mengurangi gejala sebelum operasi.
2.8.1 PENGKAJIAN
20
Biasanaya klien datang dengan keluhan sakit perut yang hebat, kembung,
mual, muntah, dan tidak ada BAB/defekasi yang lama.
b. Riwayat penyakit sekarang
1) Perubahan BAB sejak kapan? (frekunsi, jumlah, karakteristik)
2) Sakit perut? Kembung?
3) Mual, muntah? (frekuensi, jumlah, karakteristik)
4) Demam?
5) Bisa flatus?
6) Apakah diberi obat sebelum masuk RS?
c. Riwayat penyakit dahulu
1) Ada atau tidak riwayat tumor ganas, polip, peradangan kronik pada
usus?
2) Riwayat pernah dioperasi pada daerah abdomen?
3) Apakah ada riwayat hernia?
4) Apakah pernah mengalami cedera/trauma abdomen?
d. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
a) Apakah klien tampak sakit, meringis
b) Ada muntah? Kaji warna dan karakteristik. Biasanya muntah fekal
c) kelihatan sulit bernapas karena kembung?
d) Distensi abdomen
e) Tonjolan seperti bengkak pada abdomen
2) Auskultasi
Pada awal, bising usus cepat meningkat di atas sisi obstruksi,
kemudian bising usus berhenti.
3) Perkusi. timpany
4) Palpasi. Nyeri tekan
e. Pengkajian pola Gordon
1) Aktivitas atau istirahat
Gejala : Kelelahan dan ngantuk.
21
Tanda : Kesulitan ambulasi
2) Sirkulasi
Gejala : Takikardia, pucat, hipotensi ( tanda syok)
3) Eliminasi
Gejala : Distensi abdomen, ketidakmampuan defekasi dan Flatus
Tanda : Perubahan warna urine dan feces
4) Makanan atau cairan
Gejala : anoreksia,mual atau muntah dan haus terus menerus.
Tanda : muntah berwarna hitam dan fekal. Membran mukosa pecah-
pecah. Kulit buruk.
5) Nyeri atau Kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen terasa seperti gelombang dan bersifat kolik.
Tanda : Distensi abdomen dan nyeri tekan
6) Pernapasan
Gejala : Peningkatan frekuensi pernafasan,
Tanda : Napas pendek dan dangkal
f. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pada tahap awal, ditemukan hasil laboratorium yang normal.
Selanjutnya ditemukan hemokonsentrasi, leukositosis dan nilai
elektrolit yang abnormal. Peningkatan serum amilase sering
didapatkan. Leukositosis menunjukkan adanya iskemik atau
strangulasi. Hematokrit yang meningkat dapat terjadi pada dehidrasi.
Selain itu dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit. Analisa gas
darah mungkin terganggu, dengan alkalosis metabolic bila muntah
berat, dan metabolic asidosis bila ada tanda – tanda syok, dehidrasi
dan kitosis.
22
2. Tes darah: hitung darah lengkap/LED dan pemeriksaan biokimia
darah selalu dilakukan. untuk menentukan kadar kalium dan
fungsi ginjal setelah muntah/obstruksi.
23
Angiografi mesenteric superior telah digunakan untuk mendiagnosis
adanya herniasi internal, intususepsi, volvulus, malrotation, dan adhesi
(Suratun & Lusianah, 2010, hlm 340 – 341).
24
2.8.3 Intervensi Kepetawatan
Diagnosis Keperawatan NOC NIC
(NANDA
Nyeri akut Control nyeri Manajemen nyeri
Definisi: pengalaman Setelah dilakukan asuhan Defenisi : pengurangan
sensorik dan emosional keperawatan selama 1 x atau redukdi nyeri sampai
tidak menyenangkan 24 jam diharapkan pasien: pada tingkat kenyamanan
berkaitan dengan 1. Skala nyeri > 5 yang dapat diterima oleh
kerusakan jaringan actual pasien
2. Pasien tidak
atau potensial, atau yang 1. Lakukan pengkajian
meringis
digambarkan sebagai nyeri komprhensif
3. Secara subjektif
kerusakan (internasional melaporkan nyeri yang meliputi lokasi,
association for the study berkurang atau karakteristik,
of plain);awitan yang dapat diadaptasi. onset/durasi, frekuensi,
tiba-tiba atau lambat 4. Penurunan kualitas, intensitas atau
dengan intensitas ringan intensital kolik beratnya nyeri dan
hingga berat, dengan abdominal Skala factor pencetus.
nyeri 0-1(0-4).
berakhirnya dapat 2. Berikan individu
5. Dapat
diantisipasi atau mengidentifikasi penurun nyeri yang
diprediksi, dan aktivitas yang optimal dangan resep
dapat
dengandurasi kurang dari analgesik
meningkatkan atau
3 bulan. menurunkan nyeri. 3. Dorong pasien untuk
(Domain 12. Kelas 1. 6. Pasien tidak menggunakan obat-
gelisah atau pada
Kode diagnosis 00132) obatan enurun nyeri
anak tidak rewel.
yang adekuat
Batasan karakteristik: 4. Ajarkan metode
25
a. Ekspresi wajah farmakologi untuk
nyeri menurunkan nyeri
b. Perubahan selera 5. Ajarkan prinsip-prinsip
makan manajemen nyeri
c. Focus pada diri 6. Kaloborasi dengan
sendiri pasien, orang terdekat
d. Sikap melindungi dan tenaga kesehatan
area nyeri laiinya untuk memilih
e. Indikasi nyeri yang dan
dapat diamati mengimplementasikan
f. Melaporkan nyeri tindakan penurun nyeri
secara verbal sesuai kebutuhan.
26
4. Penurunan
pada terjadinya
frekuensi defekasi
konstipasi
5. Penurunan
4. Instruksikan pasien
volume feses
pada diet tinggi
6. Distensi
serat,dengan cara
abdoemen
yang tepat.
7. muntah
5. Instrusikan
pasien/keluarga
untuk mencatat
warna, volume,
frekuensi, dan
konstitensi dari
feses.
6. Ajarkan
pasien/keluarga
untuk tetap
memiliki diari.
7. Ajarkan
pasien/keluarga
mengenai proses
pencernaan normal
27
Hambatan rasa nyaman
domain 12 kelas 1 kode
00214 Status Kenyamanan: Terapi Relaksasi
Fisik Definisi: Penggunaan
Definisi ; merasa kurang Definisi: Kenyamanan teknik-teknik untuk
nyaman, lega, dan fisik yang berkaitan mendorong dan
sempurna dalam dimensi dengan sensasi tubuh dan memperoleh relaksasi demi
fisik, psikopiritual, mekanisme homeostatis. tujuan mengurangi tanda
lingkungan, lingkungan Kriteria hasil: dan gejala yang tidak
budaya atau social a. Kontrol terhadap diinginkan seperti nyeri,
28
gejala baik kaku otot, dan ansietas.
Batasan karakteristik b. Intake makanan yang Aktivitas-aktivitas:
1. Peubahan pola baik a. Monitor penurunan
tidur c. Tidak ada mual tingkat energi saat ini,
2. Merasa tidak Tidak ada muntah konsentrasi, dan gejala
nyaman lain yang
3. Merintih mempengaruhi kognisi
4. Berkeluh kesah b. Dorong pasien untuk
5. gelisah mendapatkan posisi
nyaman
c. Dorong pasien untuk
bernafas dalam,
bernafas dengan perut,
dan membayangkan
sesuatu yang
menenangkan
d. Minta pasien untuk
rileks dan merasakan
Resiko syok sensasinya
Definisi : rentan e. Dorong kontrol diri
mengalami Tujuan : saat relaksasi Edukasi
ketidakcukupan aliran Setelah di lakukan pasien untuk
tindakan keperawatan
darah ke tubuh, yang mengulang-ulang
selama 1 x 24 jam di
dapat mengakibatkan harapkan keseimbangan teknik relaksasi secara
disfungsi seluler yang air dalam ruang intrasel berkala
dan ekstrasel tubuh
mengancam jiwa, yang
dengan kriteria evaluasi :
dapat menggangu Manajemen cairan
kesehatan 1. Menampilkan hidrasi 1. Monitor TTV
yang baik (membran
pasien
mukosa lembab, dan
Kondisi terkait mampu berkeriangat). 2. Monitor status
29
1. Infeksi 2. Memiliki asupan
cairan oral dan hidrasi (misalnya
2. Hipotensi
intravena yang membrane mukosa
3. hipoksia
adekuat. lembab, denyut
nadi adekuat, dan
tekanan darah
ortastik)
3. Tingkatkan asupan
oral (misalnya
memberikan
sedotan,menawrkan
cairan waktu
makan, mengganti
air es secara rutin,
memnggunakan es
untuk jus favorite)
4. Berikan cairan
dengan tepat
5. Dukung pasien dan
keluarga untuk
membantu dalam
pemberian makanan
dengan baik
6. Konsultasikan
dengan dokter jika
tanda-tanda dan
gejala kelebihan
volume cairan
menetap dan
memburuk.
30
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
(Domain 2. Kelas 1)
Definisi :
Asupan nutrisi tidak
cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik.
Batasan Karakteristik :
a. Nyeri abdomen
Kram abdomen
b. Gangguan sensasi
rasa
a. .
c. Kurang minat pada
makanan
Setelah dilakukan
Membran mukosa pucat
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, Manajemen Nutrisi
diharapkan kebutuhan 1. Identifikasi adanya
nutrisi klien terpenuhi alergi atau
secara adekuat dengan intoleransi
kriteria hasil : makanan yang
Asupan kalsium, dimiliki pasien
mineral, dan natrium 2. Tentukan status gizi
tidak adekuat pasien dan
Asupan kalori, kemampuan pasien
protein, karbohidrat untuk memenuhi
31
dan serat dapat kebutuhan gizi
ditingkatkan 3. Pantau intake dan
output, anjurkan
untuk timbang berat
badan secara
periodik (sekali
seminggu)
4. Tentukan jumlah
kalori dan jenis
1.4.
Risiko nutrisi yang
ketidakseimbangan dibutuhkan untuk
volume cairan
(Domain 2 Kelas 5) memenuhi
Defenisi: persyaratan gizi
Rentan terhadap 5. Ciptakan
penurunan, peningkatan, lingkungan yang
atau pergeseran cepat
cairan intravascular optimal pada saat
mengkomsumsi
interstisial, dan/atau
makan (misalnya :
intraselular lain, yang
bersih, berventilasi,
dapat mengganggu
santai, dan bebas
kesehatan. Ini mengacu
dari bau yang
pada kehilangan,
menyengat)
peningkatan cairan
6. Kolaborasi untuk
tubuh, atau keduanya.
pemberian anti-
muntah
Batasan Karakteristik:
7. Kolaborasi dengan
a. Berkeringat
ahli gizi untuk
b. Trauma
menetapkan
c. Obstruksi intestinal
komposisi dan jenis
Mual muntah
diet yang tepat.
32
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
klien dapat menurunkan
atau meniadakan mual
muntah dengan kriteria
hasil :
1.Frekuensi dan
intensitas mual dan
muntah mengalami
penurunan hingga
tidak ada mual.
2.Menunjukkan
keseimbangan
elektrolit dalam
rentang normal. Manajemen
Elektrolit/Cairan
1. Monitor tanda-
tanda vital, yang
sesuai
2. Monitor kehilangan
cairan (muntah,
keringat
3. Monitor perubahan
status paru atau
jantung yang
memungkinkan
33
kelebihan cairan
atau dehidrasi
4. Tingkatkan intake
atau asupan cairan
per oral (misalnya,
cairan oral sesuai
preferensi pasien,
tempatkan tempat
yang mudah
5. dijangkau)
6. Konsultasikan
dengan dokter jika
tanda dan gejala
ketidakseimbangan
cairan atau
elektrolit menetap
atau memburuk
Risiko Infeksi Domain Tujuan : Pencegahan infeksi
11 kelas 1 kode Setelah dilakukan Aktivitas-aktivitas :
diagnosis 00004 tindakan keperawatan Kaji tanda-tanda
Definisi: Mengalami selama 3 x 24 jam. infeksi : suhu tubuh,
peningkatan resiko Kriteria Hasil: nyeri, pendarahan, dan
terserang organisme 1. Klien bebas dari tanda pemeriksaan
patogeni. dan gejala infeksi laboratorium, radiologi
Batasan karakteristik 2. Mendeskripsikan Monitor tanda dan
1. Gangguan proses penularan penyakit, gejala infeksi sistemik
peristaltic faktor yang dan lokal
2. Statis cairan mempengaruhi penularan Pertahankan teknik
tubuh serta penatalaksanaannya asepsis pada pasien
3. Terpapar bakteri 3. Menunjukkan yang beresiko
34
4. Trauma jaringan kemampuan untuk Menaikkan asupan gizi
5. Pengetahuan yang mencegah timbulnya yang cukup dan cairan
tidak cukup untuk infeksi. yang sesuai
menghindari 4. Jumlah leukosit dalam 1. Administrasikan
pemajangan batas normal antibiotik yang
pathogen 5. Menunjukkan perilaku sesuai
hidup sehat
Tingkat Kecemasan
Ansietas Domain 9.
Setelah dilakukan asuhan
Kelas 2. Kode keperawatan selama 3 x
24 jam diharapkan pasien:
diagnostic 00146
1. Stress berkurang
Definisi: Perasaan tidak 2. Tidak gelisah
3. Mampu mengontol
nyaman atauk khawatir
emosi
yan samar disertai respon 4. Sudah mampu Pengurangan Kecemasan
beristirahat
otonom (sumber sering
kali tidak spesifik atau
tidak diketahui oleh
individu); perasaan takut
yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap
bahaya. Hal ini Aktivitas-aktivitas :
merupakan isyarat 1. Identifikasi pada
kewaspadaan yang saat terjadi
memperingatkan individu perubahan tingkat
akan adanya bahaya dan kecemasan.
35
memampukan individu 2. Instruksikan klien
untuk bertindak untuk
menghadapi ancaman. menggunakan
Batasan Karakteristik tehnik relaksasi.
1. Gelisah 3. Gunakan
2. khawatir pendekatan yang
perubahan tenag dan
tentang menyakinkan.
perubahan dalam Tidur 4. Dorong keluarga
peristiwa hidup Setelah dilakukan asuhan untuk mendampingi
3. insomnia keperawatan selama 3 x klien dengan cara
Gangguan Pola Tidur 24 jam diharapkan pasien: yag tepat.
Domain 4 Kelas 1. Kode 1. Kualitas tidur membaik 5. Pahami situasi
diagnosis 00198 2. Nyeri berkurang krisis yang terjadi
Definisi: Interupsi dari pespektif klien
jumlah waktu dan
kualitas tidur akibat
factor eksternal.
Batasan karakteristik:
1. Kesulitan berfungsi
sehari-hari
2. Kesulitan memulai Manajemen Nyeri
tertidur Aktivitas keperawatan:
3. Ketidakpuasan tidur 1. Monitor penerimaan
pasien tentang manajemen
nyeri
2. Lakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
36
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
3. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamana
4.Kaji kultur yang
mempengaruhi respon
nyeri.
5. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
6. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
7. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
8. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
9. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
37
Obstruksi usus adalah penyumbatan yang terjadi pada usus,
baik besar maupun usus halus. Terjadi ketika makanan atau tinja tidak
dapat bergerak (tersumbat) melalui usus. Penyumbatan bisa sebagian
atau total.Jika penyumbatan terjadi, makanan, cairan, asam lambung dan
gas menumpuk dbelakang tempat penyumbatan. Jika tekanan cukup
besar, usus dapat pecah sehingga bakteri berbahaya masuk ke dalam
rongga perut. Hal ini merupakan komplikasi yang mengancam jiwa.
Penatalaksanaan yang penting yang harus dilakukan adalah pemberian cairan
yang hilang melalui muntah, dekompresi usus, dan tindakan operasi bila ada
indikasi. Adapun masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan
obstruksi usus adalah Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan nyeri
dan distensi abdomen, Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif, Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan gangguan absorpsi, Nyeri akut berhubungan
dengan peningkatan tekanan intralumen usus, dan Ansietas berhubungan
dengan perubahan dalam status kesehatan.
3.2 Saran
Sebagai perawat profesional daya analisis yang kuat, cermat dalam menilai,
teliti, tekun, sabar, serta ramah adalah sikap yang harus benar-benar terpatri
dalam dirinya. Karena dengan sikap-sikap tersebut, penyembuhan pasien
dapat dicapai sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tanpa sikap-sikap di
atas dapat menambah penderitaan kepada pasien. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya kita sebagai perawat perlu mendalami profesi ini dengan baik.
Pelayanan yang baik menghasilkan kepuasan diri pada pasien.
Daftar Pustaka
38
Davey, Patrick. 2005. Medicine At A Glance. Alih Bahasa:
Rahmalia. A,dkk. Jakarta: Erlangga
39
HARI/TANGGAL :
TOPIK :
KELOMPOK :
PENILAI :
SKORE SKOR DI
NO ASPEK YANG DI NILAI
MAKSIMAL PEROLEH
Mempersiapkan Makalah dan
10
Presentasi dengan Baik
Menerangkan Dengan Jelas 15
Mendorong Peserta Untuk Diskusi 15
Kemampuan Kelompok Menjawab dan
20
Menganalisa Pertanyaan Audiensi
Menggunakan Waktu Dengan Baik 10
Kelompok Saling Berkontribusi Pada Saat
15
Penyajian
Kemampuan Kelompok Menyimpulkan
15
Kesepakatan Bersama
Total Nilai 100
Makassar,.................................... 2020
Penilai
(................................)
40
41