Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAWATAN KOLOSTOMI
Matakuliah Praktek Keperawatan Medikal Bedah 1

Dosen Pengampu :
HARMAWATI, S.Kp, M.Kep

Oleh :
KELOMPOK 3
Aulia Rahmadhani : 1902024
Dea Ananda : 1902028
Fince Meriwarti : 1902023

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PERAWATAN KOLOSTOMI” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas matakuliah Praktek Keperawatan Medikal Bedah 1. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Harmawati, S.Kp,


M.Kep, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini

Padang, 8 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
D. Landasan Teori..........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Definisi Kolostomi....................................................................................2
B. Tujuan Kolostomi......................................................................................2
C. Indikasi Kolostomi....................................................................................4
D. Jenis Kolostomi Berdasarkan Lama Penggunaan.....................................4
E. Komplikasi Kolostomi..............................................................................5
F. Perawatan Kolostomi.................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah salah satu dari penyakit
kanker dengan prevalensi yang cukup tinggi. Kanker kolorektal merupakan
keganasan atau pertumbuhan sel abnormal pada area usus besar dan rektum.

Penatalaksanaan pada kanker kolorektal meliputi penatalaksanaan medis,


bedah dan keperawatan. Penatalaksanaan bedah dilakukan tergantung pada tingkat
penyebaran dan lokasi tumor itu sendiri. Salah satu tindakan bedah ang dilakukan
adalah dengan pembentukan kolostomi. y Mayers (1996) dalam Simanjuntak &
Nurhidayah (2007) menyebutkan bahwa alasan paling sering dilakukannya
tindakan kolostomi adalah adanya karsinoma pada kolon dan rektum  dimana
karsinoma adalah tumor ganas yang tumbuh dari jaringan epitel. Kolostomi
memungkinkan feses tetap keluar dari kolon meskipun terjadi obstruksi pada
kolon yang diakibatkan oleh massa tumor.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai perawatan kolostomi.

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas salahsatu
matakuliah kami yaitu matakuliah Praktek Keperawatan Medikal Bedah 1. Selain
itu makalah ini kami buat juga dengan tujuan agar menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga sebagai bahan ajar khususnya untuk mahasiswa keperawatan.

D. Landasan Teori
Sumber yang kami jadikan rujukan dalam pembuatan makalah ini adalah dari
buku.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kolostomi
Colostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh
tumor (Harahap, 2006).

Kolostomi adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah
pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991)

Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan


antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat
bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock,
MD, 1983).

Colostomi merupakan Suatu tindakan membuat lubang pada kolon tranversum


kanan maupun kiri Atau kolonutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis
yang dibuat sementara atau menetap. Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu
merupakan tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan
keadaan yang pathologis. Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat
sementara. Colostomi dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri
pasien.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa colostomi merupakan suatu


membuatan lubang di dinding perut dengan tujuan untuk mengeluarkan faces
dapat bersifat sementara ataupun permanen.

B. Tujuan Kolostomi

1. Menggantikan fungsi anus sebagai muara akhir saluran pencernaan.


2. Mengalihkan aliran feses bila ada proses patologis di distal.
3. Sebagai dekompresi pada obstruksi kolon.

2
3
C. Indikasi Kolostomi
1. Atresia Ani , adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak
mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan
pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang
anus akan mudah terbukti saat lahir, tetapi kelainan bisa terlewatkan bila
tidak ada pemeriksaan yang cermat atau pemeriksaan perineum.
2. Penyakit peradangan usus akut, Terjadi karena kotoran menumpuk dan
menyumbat usus di bagian bawah yang membuat tak bisa BAB.
Penumpukan kotoran di usus besar ini akan membuat pembusukan yang
akhirnya menjadi radang usus.
3. Tidak memiliki anus (imperforata anus), Kelainan ini biasanya
diketahui sejak lahir. Diduga karena terjadi infeksi saat ibu hamil yang
membuat konstruksi usus ke anus tidak lengkap hingga atau karena
kelainan genetik.
4. Hirschsprung, yaitu kelainan bawaan sejak lahir karena kondisi saraf di
usus besar yang tidak berfungsi normal. Akibatnya kotoran akan
menumpuk di usus bawah karena fungsi saraf yang mendorong kotoran
keluar tidak berjalan. Kondisi ini membuat penderitanya terutama bayi
tidak bisa BAB selama berminggu-minggu yang akhirnya timbul radang
usus. Bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus dibuang lewat
operasi.

D. Jenis Kolostomi Berdasarkan Lama Penggunaan


Berdasarkan lubang colostomy dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Single Barreled Stoma


Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau
ditutup. 
2. Double Barreled
Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi
dikeluarkan melalui dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma
distal hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses.

4
3. Kolostomi Lop-Lop
Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat
ditempat dengan glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi
pada dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan terpajan dari usus
dengan menggunakan pemotong. 

Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga


jenisnya ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat
dibuat secara permanen maupun sementara.

1. Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah
tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya
keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum
sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen
biasanya berupa kolostomi single barrel (dengan satu ujung lubang.
2. Kolostomi temporer/ sementara
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk
mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan
seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini
mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang
disebut colostomy double barrel.

E. Komplikasi Kolostomi
Insidens komplikasi untuk pasien dengan kolostomi sedikit lebih tinggi
dibandingkan pasien ileostomi. Beberapa komplikasi umum adalah prolaps stoma,
perforasi, retraksi stoma, impaksi fekal dan iritasi kulit. Kebocoran dari sisi
anastomotik dapat terjadi bila sisa segmen usus mengalami sakit atau lemah.
Kebocoran dari anastomotik usus menyebabkan distensi abdomen dan kekakuan,
peningkatan suhu, serta tanda shock. Perbaikan pembedahan diperlukan (Brunner
dan Suddarth, 2000).

5
Pasien dengan kolostomi harus menghubungi dokter atau perawat bila ditemukan
komplikasi seperti:

 Bau yang tidak biasa yang berlangsung lebih dari seminggu. 


 Perubahan ukuran dan bentuk dari stoma yang tidak biasa
 Obstruksi pada stoma dan / atau prolaps dari stoma tersebut.
 Perdarahan yang berlebihan dari pembukaan stoma, atau jumlah sedang
dalam kantong 
 cedera yang parah dari stoma. 
 perdarahan terus-menerus di peralihan antara stoma dan kulit.
 iritasi kulit kronis. 
 Stenosis dari stoma (penyempitan).

F. Perawatan Kolostomi
Perawatan Kolostomi adalah Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar
stoma dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

Tujuan Perawatan Kolostomi :

 Meningkatkan kebersihan klien


 Mencegah terjadinya infeksi
 Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
 Mempertahankan kenyamanan kulit dan lingkungan sekitar stoma

Alat dan Bahan :

1. Handscoon bersih dan steril


2. Kapas dan pengalas
3. Nierbeken
4. Kantong kolostomi
5. Kapas sublimat (untuk membersihkan stomata dan sekitarnya)
6. NaCl (membasah kasa)
7. Set jahitan (untuk perawatan luka)

6
8. Kasa

Prosedur Kerja :

a. Pra-interaksi
1. Lihat kembali rencana perawatan kolostoma
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat dan pasien
b. Orientasi
1. Ucapkan salam perkenalan diri
2. Jelaskan tujuan dan prosedur dilakukan tindakan serta kontrak waktu
3. Jaga privasi klien
c. Kerja
1. Gunakan handscoon bersih
2. Letakkan perlak dan pengalas di bawah stomata
3. Letakkan bengkok di atas perlak dekat tubuh klien
4. Buka kantong kolostomi secara hati-hati dengan pinset dan tangan kiri
menekan kulit
5. Letakkan kantong kotor atau kasa kotor ke dalam bengkok
6. Membersihkan stomata dan kulit sekitar dengan kapas sublimat atau
air hangat atau NaCl
a) Jika pasien post-op kolostomi hari ke dua, siramlah kasa balutan
luka pada sekeliling stoma dengan larutan NaCl. Kemudian angkat
balutan secara hati-hati
b) Ganti handscoon steril terlebih dahulu, selanjutnya bersihkan luka
dengan teknik perawatan luka
7. Observasi kondisi stoma dan kulit (warna serta tanda-tanda infeksi)
8. Mengeringkan kulit dengan kassa steril secara hati-hati
*balut disekeliling stoma dengan kassa kering jika luka belum kering
9. Membersihkan saiep zink jika terjadi iritasi
10. Menyesuaikan lubang kantong kolostomi dengan kolostomi

7
11. Masukkan kantong kolostomi ke kolostomi dengan hati-hati dengan
posisi yang diinginkan klien
12. Merekatkan kantong secara hati-hati tanpa ada udara yang masuk
d. Terminasi
1. Rapikan alat
2. Evaluasi respon klien terhadap tindakan
3. Ucapkan salam
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi kondisi stoma

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Colostomi merupakan suatu membuatan lubang di dinding perut dengan
tujuan untuk mengeluarkan faces dapat bersifat sementara ataupun permanen.

Perawatan Kolostomi adalah Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar


stoma dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan

Tujuan perawatan kolostomi adalah Meningkatkan kebersihan klien,


mencegah terjadinya infeksi, mencegah iritasi kulit sekitar stoma,
mempertahankan kenyamanan kulit dan lingkungan sekitar stoma

B. Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang
kami miliki, baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena
itu  kami berpesan kepada pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah
coretan yang  kami buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
maupun pembaca. Dan menjadi  wawasan kita dalam memahami bahasa kita
sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita
yang luhur

9
DAFTAR PUSTAKA

Harmawati. 2020. Praktek Keperawatan Medikal Bedah 1.Padang : Stikes Syedza


Saintika

Smeltzer & Bare. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. (Penerjemah:

Waluyo, A.). Jakarta: EGC

https://www.academia.edu/7280057/148749397_Colostomy_Persiapan_Colon

(diakses pada, 8 Juni 2021. Pukul 15:32 WIB)

10

Anda mungkin juga menyukai