Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


KEWIRAUSAHAAN

DI SUSUN OLEH

NGATIYEM
NIM: P00320117 063

PROGRAM AFIRMASI PENDEKATAN RPL

PRODI KEPERAWATAN CURUP

POLTEKES KEMENKES

BENGKULU

2017/ 2018
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan


penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Kewirausahhan. Penulis
sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah
Kewirausahaan, dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-


kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para


pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Penulis

Ngatiyem
NIM : P00320117 063
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

B. Topik Bahasan
1. Prinsip – prinsip kewirausahaan
2. Jenis – jenis wirausahaan dibidang kesehatan/ keperawatan
3. Strategi kewirausahaandalam bidang kesehatan/ keperawatan
4. Konsep dasar keperawatan
5. Analisa kewirausahaan
6. Faktor kewirausahaan
7. Karakter kewirausahaan
8. Spirit kewirausahaan
9. Etika wirausaha
10. Tanggung jawab wirausaha
11. Strategi pemasaran
12. Konsep Home Care
13. Nursing center
C. Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang kewirausahaan secara
umum dan penulis :
1. Dapat memahami Prinsip – prinsip kewirausahaan
2. Dapat memahami Jenis – jenis wirausahaan dibidang kesehatan/
keperawatan
3. Dapat memahami Strategi kewirausahaandalam bidang kesehatan/
keperawatan
4. Dapat memahami Konsep dasar keperawatan
5. Dapat memahami Analisa kewirausahaan
6. Dapat memahami Faktor kewirausahaan
7. Dapat memahami Karakter kewirausahaan
8. Dapat memahami Spirit kewirausahaan
9. Dapat memahami Etika wirausaha
10. Dapat memahami Tanggung jawab wirausaha
11. Dapat memahami Strategi pemasaran
12. Dapat memahami Konsep Home Care
13. Dapat memahami Nursing center
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini penulis makalah ini adalah
metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRINSIP- PRINSIP KEWIRAUSAHAAN


Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau
keluar dari Rasa takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita
harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini
terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang wirausahawan tidak mengenal
tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani mengambil
Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada
tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.Pendidikan disini berguna
pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut
bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah
yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk
berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena dengan
begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan menciptakan
usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping itu kita harus berfikir
alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita menciptakan suatu Ide dan
strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.
Dan yang terakhir dalam prinsip kewirausahaan adalah membangun Relasi
dan network dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu proses
pembelajaran dan pengetahuan akan kewirausahawan kita akan berkembang.
Semakin banyaknya network atau relasi juga akan menciptakan peluang-peluang
kita dalam mengembangkan dan mencapai usaha yang baik.usaha yang baik dan
maju disini bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman yang telah kita
dapatkan,karena dengan rasa puas dan nyaman tersebut justru nantinya akan
menurunkan semangat dan optimalisasi dalam kita meningkatkan usaha kita.
B. JENIS- JENIS WIRAUSAHA DIBIDANG KESEHATAN/
KEPERAWATAN
1. Home Care
Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan
bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian
danmeminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu, home care merupakan
pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik
aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir
berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non professional
dibidang kesehatan maupun non kesehatan.

2. Konsultan Keperawatan
Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang
menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan
antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan bukan
merupakan karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang
menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai klien
dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa
memberikan layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada
klien. Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan
mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual (Mubarak dan Nur Chayatin, 2009).

3. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk
dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai
berikut :
a. Akupunktur Medik.
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum
berdasarkan kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini
diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi
kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara
kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal yang
berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul
tersebut adalah pelepasan endorphine yang banyak berperan pada
sistem tubuh.

b. Terapi Hiperbarik.
Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana
pasien dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan
udara 2 – 3 kali lebih besar dari pada tekanan udara atmosfer normal
(1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum,atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
c. Terapi herbal medik.
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan
obat bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan
pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar
yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau
hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya
4. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian
Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang
dihadapi oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga
membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim
riset profesional seperti:
a. Teknik perawatan luka.
b. Terapi modalitas.

5. Dalam Bidang Pendidikan


Semakin meningkatnya permintaan masyarakat
tentang layanan kesehatan dirumah dapat membuka
peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan
seperti:
a. Lembaga Pelatihan Baby Sister.
b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.

C. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG


KESEHATAN

Strategi Kewirausaahan Pada Pelayanan Kesehatan Di Era Globalisasi

1) Wirausaha Mandiri
Ciri-ciri:
- Perawat sebagai subjek sentral dalam kegiatan usaha
- Perawat tidak terlalu banyak melibatkan profesi lain secara khusus
dalam kegiatan usaha
- Memiliki dasar hukumyang jelas yang secara eksplitasi mengatur
kegiatan keprofesian
- Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi secara utuh
Contoh:
- Balai keperawatan
- Family nurse
- Ferst aid training centre
- Klinik pendamping dini tumbuh kembang balita
2) Wirausaha Kolaboratif
Ciri-ciri:
- Perawat sebagai subjek sentral usaha
- Perawat melibatkan profesi lain secara proporsional dalam kegiatan
usaha
- Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur
kegiatan keprofesi dan hubungan antar profesi.
- Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi yang dipersepsikan oleh masing-masing profesi dalam
membangun kolaborasi secara professional.
Contoh:
- Mengelola homecare
- Mengelola toko obat
- Mendirikan pos sampling laboratorium
- Mendirikan rumah bersalin
3) Wirausaha Delegatif Kolaboratif Keperawatan
Ciri-ciri :
- Perawat tidak selalu sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
- Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara
mutlak dalam kegiatan usaha
- Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi secara utuh
Contoh :
- Mendirikan balai pengobatan
- Mendirikan klinik 24 jam
- Mendirikan apotek
- Mendirikan laboratorium swasta
4) Wirausaha Terapi Modalitas Keperwatan
Ciri-ciri :
- Perawat tidak selalu sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
- Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara
langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha
- Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur
kegiatan profesi dalam setiap kegiatan usaha
- Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi secara utuh.
Contoh :
- Mendirikan klinik keperawatan herbal, akupresur, akupunktur dan
lain-lain
- Mengelola perawatan kecantikan khusus
5) Wirausaha Informasi dan Tekhnologi Keperawatan
Ciri-ciri :
- Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha
- Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara
langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha
- Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur
kegiatan profesi dalam setiap kegiatan usaha
- Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi secara utuh.
Contoh :
- Mengembangkan website keperawatan
- Mengembangkan blog keperawatan
- Mengembangkan telenursing consultation
- Mengelola media informasi keperawatan
- Newsletter keperawatan, bulletin keperawatan
6) Wirausaha Entertainer dan Leadership Keperawatan
Ciri-ciri :
- Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha tetapi lebih
fleksibel dalam menjalankan setiap kegiatan usaha
- Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara
langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha
- Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur
kegiatan profesi dalam setiap kegiatan usaha
- Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi secara utuh.
Contoh :
- Mendirikan leadership center of nursing
- Menjadi even organizer terbuka kegiatan keperawatan

D. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN


1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku
dinamis, berani mengambil resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut;
menurut Impres No. 4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
disebutkan bahwa kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar
peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi,
tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Menurut
Robin, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kewirauasahaan adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan resiko serta
menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.

2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan
mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di
kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil.
Adapun tujuan kewirausahaan adalah:
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha
untuk meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,
handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.

E. ANALISA KEWIRAUSAHAAN
Pada hakikatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri
sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan
pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak
diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih
baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain,
kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata
dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal
dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur
digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi,
Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai
orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan
jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku
baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau
pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang
yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi
semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang
dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering
digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang
yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir
dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai
semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan
tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
F. FAKTOR KEWIRAUSAHAAN
Dalam melakukan proses pemasaran perusahaan terkadang mengalami
hambatan dan rintangan yang disebabkan adanya beberapa faktor. Adapun
beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap kegiatan pemasaran
dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan yang memproduksi barang
(fisik) maupun perusahaan yang memproduksi jasa (non fisik) antara lain.

a. Organisasi
Faktor ini biasanya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri yang
memberikan pengaruh terhadap kegiatan pemasaran. Dalam suatu
organisassi perusahaan diharapkan saling memberikan kerjasama yang
baik antara bagian-bagian atau devisi-devisi yang ada dalam perusahaan
sehingga dapat memberikan keuntungan bagi seluruh bagian-bagian yang
dalam perusahaan.

b. Manajemen
Perusahaan dalam menerapkan manajemen sudah semestinya
diperhitungkan dan dianalisis dengan baik agar tujuan perusahaan dapat
tercapai serta berkembang dengan baik dimasa mendatang

c. Kerja sama antar karyawan dalam perusahaan


Proses ini dimungkinkan adanya hubungan yang baik antar karyawan
dengan perusahaan tersebut, dengan adanya hubungan yang baik antar
karyawan dalam perusahaan akan memberikan dampak yang baik.

d. Kebijakan pemerintah
Dalam perkembangan suatu perusahaan yang memproduksi barang atau
jasa sudah semestinya barkaaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah
yang ada. Jika produk perusahaan yang telah beredar di masyarakat
bertentangan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang diterapkan
maka perusahaan tersebut akan mengalami kendala dalam memasarkan
produknya kepada konsumen. Sebaliknya bagi kebijakan pemerintah yang
tidak memberikan relevansi dan dukungan bagi perusahaan, maka
perusahaan juga akan mengalami kendala dalam melakukan kegiatan
pemasara

G. KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
Dengan semakin gencarnya popularitas entrepreneurship dalam kehidupan
global termasuk Indonesia, entrepreneur telah dijadikan pilihan bagi sebagian
besar pelaku bisnis. Entrepreneur dianggap memiliki kemampuan
untuk mandiri dan berhasil, dan bahkan memberikan peluang kerja bagi orang
lain. Dengan berentrepreneur, tidak saja memungkinkan orang dapat melakukan
sesuatu yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan, namun di samping itu
juga, berentrepreneur akan mendapatkan kebebasan keuangan dan waktu yang
cukup untuk melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai bersama teman-
teman dan keluarganya.

Ada karakter-karakter yang paling dibutuhkan untuk mendukung


munculnya seorang wirausaha yang berpeluang sukses tersebut, yaitu:

1. Daya gerak (drive), seperti inisitaif, semangat, tanggung-jawab, ketekunan


dan kesehatan.
2. Kemampuan berpikir (thinking ability), seperti gagasan asli, kreatif, kritis
dan analitis.
3. Kemampuan membina relasi (competency in human relation), seperti mudah
bergaul (sociability), mempunyai tingkat emosi yang stabil (EQ tinggi),
ramah, suka membantu (cheer fullness), kerja sama, penuh pertimbangan
(consideration), dan bijaksana (tactfulness).
4. Mampu menyampaikan gagasannya (communication skills), seperti terbuka
dan dapat menyampaikan pesan secara lisan (bicara) atau tulisan (memo).
5. Keahlian khusus (technical knowledge), seperti menguasai proses produksi
atau pelayanan yang dibidanginya, dan tahu dari mana mendapatkan
informasi yang diperlukan.
H. SPIRIT KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan dan membangun
suatu visi dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada dan bermakna bagi manusia
melalui tindakan kreatif. Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis dalam
upaya menciptakan kemakmuran
Joseph A. Schumpeter, ekonom asal Austria yang kemudian menetap di
Amerika (1883 – 1950) mengatakan bahwa perilaku dan sifat entrepreneur yang
khas adalah kemampuannya, kecerdasannya dan keberaniannya yang ditopang
oleh ketetapan hatinya dan keteguhan jiwanya untuk melancarkanusaha yang
serba baru dengan melihat pada kemungkinan-kemungkinan potensial di
masa depan dan berhasil menjelmakan menjadi kenyataan efektif.
Satu hal dari pandangan Schumpeter yang menggugah adalah penilainnya
tentang entrepreneur yang sama sekali berbeda dengan pengusaha (businessman).
Entrepreneur memiliki “sikap jeli” terhadap kemungkinan potensial yang
terbayang dalam perkembangan masa depan, kemudian mampu merintis dan
mengatur inovasi, menempuh pola baru dalampenggunaan sumber dana dan daya
produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula (neue Kombination).
Kewirausahaan adalah lebih kepada spirit, bukan sekedar yang terlihat
secara kasat mata. Bisa saja orang yang sehari-harinya berbisnis tapi di dalam
dirinya tidak terdapat spririt kewirausahaan.
Lembaga pendidikan mesti bisa berperan lebih banyak lagi untuk
menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membentuk orang-orang yang tahan
banting dengan segala kesukaran yang dihadapi untuk membangun kemandirian.

I. ETIKA WIRAUSAHA
Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan,
pada saat itu Raja-raja perancis sering mengundang para tamu dengan
menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau
ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu acara dan pakaian yang harus
dikenakan.
Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain.
Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku
manusia dengan masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma
atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-beda.
Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya,
yaitu:
1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku
dalam suatu negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan,
terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan
waktu yang berlaku.
4. 4Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan,
penuh tata karma, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain,
hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.

Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah
sebagai berikut:
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun
bertindak. Jujur perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan
dilakukan. Tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya
konsumen atau mitra kerjanya.

2. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang
dilakukan dalam bidang usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus
segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban,
tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.
3. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali saja seorang
pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya.
Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan
disepakati sebelumnya.

4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau
pelaporan kegiatan usahanya.

5. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik yang
berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap
hokum dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari.
Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi penguasaha apabila tidak
diselesaikan.

6. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang
memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada
masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan
dimusuhi banyak orang.

7. Komitmen dan menghormati


Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan
menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang
menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau
disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.

8. Mengejar prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi
mungkin. Tujuannya agar perusaaan dapat terus bertahan dari waktu
kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping
itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap
berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.

J. TANGGUNG JAWAB WIRAUSAHA


Tanggung jawab pasti akan ada pada setiap manusia dalam melakukan
pekerjaan, baik itu tanggung jawab yang besar maupun kecil. Begitu pula dalam
berwirausaha. Tanggung jawab dalam berwirausaha cukup besar. Tanggung jawab
di sini bisa terhadap lingkungan, pelanggan, tenaga kerja, sosial dan lainnya.
1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Salah satu faktor yang harus di perhatikan adalah lingkungan.
Apabila seorang wirausahawan yang baik pasti akan memperhatikan
lingkungan di sekitarnya. Contohnya jika seseorang membuka usaha cuci
motor dan mobil orang tersebut harus memikirkan dampak dari limbah
yang di keluarkan mengganggu lingkungan di sekitarnya atau tidak.
2. Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan
“Pelanggan adalah raja” mungkin kutipan itu sering terdengar.
Terhadap pelanggan wirausahawan harus dapat memberikan fasilitas yang
terbaik, dengan mendengarkan permintaan yang di minta oleh pelanggan.
Mendengarkan kritik dan saran dari pelanggan untuk memajukan usaha.
Dan memberikan kenyamanan bagi pelanggan dengan membersihkan dan
menghias tempat usaha.
3. Tanggung Jawab Terhadap Tenaga Kerja
Jika seorang wirausahawan yang mempunyai pegawai sebaiknya
harus dapat bertanggung jawab terhadap pegawainya. Contohnya adalah
dengan memberikan upah yang sesuai dengan kerja pegawainya dan
memberikan hak untuk pegawai mengapresiasikan pendapat terhadap
atasannya.
4. Tanggung Jawab Terhadap Sosial
Wirausahawan juga mempunyai tanggung jawab terhadap sosial
atau masyarakat. Karena tanpa masyarakat usaha seseorang tidak akan
pernah maju. Salah satu tanggung jawab yang dapat di berikan adalah
memberikan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan.

K. STRATEGI PEMASARAN
Dalam menjalankan usaha, ada hal yang lebih penting dibanding
menciptakan produk, yaitu pemasaran produk dan jasa yang dilakukan dengan
handal.
Bisa dikatakan, strategi pemasaran merupakan kunci berhasilnya penjualan
suatu produk. Akan tetapi kualitas produk juga tetap perlu diperhatikan karena
menjadi poin penting dalam pemasaran tersebut.
Setelah anda memastikan produk anda memiliki kualitas yang baik,
ciptakanlah strategi pemasaran yang baik dan efektif agar prosesnya dapat
berjalan dinamis dan terkontrol.

Nah, berikut ini adalah 5 strategi pemasaran dalam berbisnis yang bisa anda
terapkan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa Anda:
1. Mengenali Pelanggan
Lakukan identifikasi terhadap target pasar anda. Misalnya, jika usaha anda
bergerak dalam pemasaran fashion Korea, anda bisa membidik kalangan
remaja yang identik dengan demam Korea.
Jika usaha anda bergerak dalam pemasaran sepatu wedges, anda bisa
membidik para wanita dengan rentang umur 20-35 tahun. Identifikasi yang
tepat dapat mempermudah anda dalam menyusun strategi pemasaran yang
efektif dan menghindarkan anda dari pembuangan biaya dan waktu yang sia-
sia.

2. Melakukan Promosi
Lakukan pengenalan produk/promosi kepada konsumen dengan cara yang
kreatif. Sebisa mungkin, anda harus melakukan promosi yang konsisten dan
terus-menerus.
Misalnya setiap kali anda bepergian, anda bisa membawa brosur dan
pamflet berisi produk usaha anda untuk dibagikan kepada orang yang dituju,
keluarga, rekan kerja, ataupun disebarkan di tempat-tempat umum. Bisa juga
dengan membuat status mengenai produk usaha anda di sosial media.
Satu lagi cara promosi yang dapat anda lakukan adalah dengan berpromosi
dari mulut ke mulut. Tak dapat dipungkiri bahwasannya cara ini dapat
menjaring pelanggan jauh lebih banyak. Dengan berbagai cara ini, anda dapat
menemukan pelanggan dengan sendirinya.

3. Memilih Lokasi yang Strategis


Hal penting lainnya yang harus diperhatikan ialah pemilihan lokasi usaha.
Anda bisa melihat contohnya lewat berbagai Bakery yang berdiri di
sepanjang jalan yang sibuk dan dilalui oleh banyak orang.
Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu strategi mereka untuk
menjaring pelanggan. Karena itu, pilihlah lokasi usaha yang strategis dan
tepat agar usaha anda dapat dijangkau oleh pelanggan.

4. Menggunakan Internet Marketing


Salah satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan ialah internet
marketing. Dengan menampilkan produk usaha anda pada situs jejaring
sosial, maka anda dapat mengetahui bagaimana selera konsumen dan apa
yang mereka butuhkan. Semakin hari aktivitas jual beli melalui online shop
semakin marak dilakukan.
Para konsumen cenderung ingin berbelanja dalam ruang yang lebih privat dan
terhindar dari keramaian. Internet membuka pintu yang lebar bagi anda untuk
berinovasi.

5. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Konsumen


Konsumen ialah raja. Slogan satu ini patut dipertahankan guna menjaga
kelangsungan suatu usaha. Jalinlah hubungan yang baik dengan konsumen.
Hubungi mereka untuk sekadar menanyakan testimoni mengenai produk
usaha anda ataupun menginfomasikan produk yang baru anda keluarkan, dan
promo yang sedang berjalan.
Konsumen membutuhkan produk dan anda membutuhkan konsumen
untuk orientasi keuntungan. Maka itu, terapkanlah simbiosis mutualisme
dalam hal berbisnis.
Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen merupakan kunci terakhir
yang harus anda pegang untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis.

L. KONSEP HOME CARE


Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertejuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
Prinsip dari Home Care
 Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat atau tim
 Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan
dalam praktik
 Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komperhensif.
 Menggunakan data hasil pengkajian dalam menentukan diagnosa
keperawatan.
 Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan
 Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitatif.
 Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi
keperawatan
 Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui
menajemen kasus
 Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim
 Mengembankan kemampuan professional
 Berpartisispasi pada kegiatan riset untuk pengemban home care.
 Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanak praktik
keperawatan
M. NURSING CENTER
Konsep Nursing Center pertama kali dicetuskan dalam seminar nasional
keperawatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati sewindu
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran (PSIK UNPAD) tanggal 23 Maret tahun 2002.
Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan,
pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi
yang ada secara optimal. Dalam Nursing Center selalu diupayakan untuk
memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh sehingga Nursing
Center memiliki karakteristik tertentu.(Suharyati, 2002)
Tujuan merupakan pernyataan suatu kondisi atau situasi yang diharapkan
sebagai hasil akhir. Adapun tujuan umum Nursing Center adalah tercapainya
masyarakat sehat dengan indikator kemandirian keluarga melalui pelayanan,
pendidikan dan penelitian keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien
Sasaran kegiatan merupakan konsep yang jelas tentang siapa atau apa
yangdilakukan untuk mencapai tujuan. Untuk dapat mencapai tujuan Nursing
Center maka yang menjadi sasaran utama adalah peserta didik/pelatihan
keperawatan dan klien(individu, keluarga, kelompok khusus maupun masyarakat
umum) dari semua umur. Sedangkan yang dilakukan Nursing Center adalah
kegiatan pelayanan, pendidikan atau pelatihan dan penelitian pengembangan
keperawatan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan


menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima
balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah sikap
mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindakan seseorang
terhadap tugas- tugas yang menjadi tanggungjawab dan selalu berorentasi
kepada pelangga. Atau juga dapat diartikan sebagai semua tindakan dari
seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

B. SARAN

Akhirnya terselesaikannya makalah ini kami selaku pemakalah menyadari


dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang kewirausahaan masih
jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang
dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya.
Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat
komulatif sangat kami harapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan
datang lebih baik dan lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai