hipoksemia
Gangguan organ lain
1. Gangguan sel sel otak (edema serebri)
dan gangguan autoregulasi
2. Gangguan ginjal
3. Gangguan sel sel otot
4. Gangguan jantung dan hematologi
5. Gangguan elektrolit
6. Kontraktur dan parut hipertrofik
FASE PADA LUKA BAKAR
1. Fase awal
Masalah : pernafasan, sirkulasi
2. Fase sub akut
Masalah : proses inflamasi infeksi yang
menimbulkan sepsis proses penguapan
cairan tubuh di sertai energi
3. Fase lanjut
Masalah : kontraktur,gangguan fungsi,
penampilan.
Luas luka bakar : Rules of nines (Dewasa),
surface of patient’s palm = 1% BSA (Anak)
KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI RAWAT
1. Berat :
• Derajat II – III > 20% (usia < 10 thn atau > 50
thn)
• Derajat II – III > 25 % selain kelompok usia di
atas
• Mengenai muka, telinga, tangan, kaki,
perineum
• Cedera inhalasi
• Luka bakar listrik
• Disertai cedera lain
• Pasien resiko tinggi
KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI
RAWAT
2. Sedang
• Luas 15 – 25% dengan derajat III <
10% pada dewasa
• Luas 10 – 20% (usia < 10 tahun atau >
50 tahun dengan derajat III < 10 %
• Derajat III < 10% tidak mengenai
muka, tangan, kaki dan perineum pada
anak dan dewasa
KATEGORI PENDERITA DAN
INDIKASI RAWAT
3. Ringan
• Luas < 15% pada dewasa
• Luas < 10% pada anak dan usia lanjut
• Derajat III < 2% pada segala usia, tidak
mengenai muka, tangan, kaki dan
perineum
A. AIRWAY
– Cara pemberian:
8 jam I diberikan : 4.000 ml
8 jam II diberikan : 2.000 ml
8 jam III diberikan : 2.000 ml
Menghentikan Proses
Trauma Bakar
• Lepaskan semua pakaian pakaian yang terbuat dari
bahan sintetis yang terbakar masih meninggalkan
residu panas, sehingga proses trauma bakar pada tubuh
tetap berlangsung
• luka bakar kimia yang berbentuk cairan, lakukan
pembilasan dengan air sebanyak –banyaknya.
• luka bakar kimia yang berbentuk serbuk kimia, lakukan
pembersihan denga cara menyapu/ menyikatnya dengan
hati-hati.
• Pemakaian APD sangat penting untuk mencegah
terpaparnya penolong dari bahan tersebut.
Penatalaksanaan Lanjutan
foto thorax
Dokumentasi data yang kontinyu
(flow sheet).
Monitoring
• Tanda-tanda vital
• Jalan nafas/pernafasan
• AGD, kadar CO ,foto thorax
• Sirkulasi
• Produksi urin (1/2 – 1 cc/kg BB/jam)
• CVP
• Balans cairan (insensible water loss/IWL ±
800cc)
Pemasangan NGT
tubuh
Nutrisi enteral dini
Perawatan luka
• Jangan pecahkan bulae
• Jangan menyiram dengan air dingin
• Tutup dengan kain lembab yang bersih dan steril
• Penggunaan krim antibiotika sesuai dengan
kebutuhan
• Penentuan untuk penutupan luka dengan skin
graft
• Kultur (pus,urin,tinja,sputum)
• Pemakaian balut tekan
Perawatan luka
• Menurunkan jumlah kuman komensal:
1. Pemberian AB untuk mengurangi flora
patogen usus.
2. Pencucian vagina
3. Rambut : cukur
4. Mulut : kumur2/sikat gigi
5. Bersihkan lubang hidung,telinga
6. Mata :salep.
Perawatan luka
• Kateter : maksimal 1 minggu
• CVP : perawatan luka dan fiksasi
• Infus : cegah flebitis
• Tracheostomi
• ETT
• Cegah dekubitus!
Luka bakar listrik
• Aliran tegangan tinggi (>1000 volt)
• Luka masuk (lebih kecil) dan luka keluar
(lebih besar)
• Gangguan irama jantung monitor 24
sampai 48 jam pertama
• Kerusakan syaraf,pembuluh darah, otot
dan tulang
• Kadang disertai luka bakar (bunga api
listrik)
Luka bakar listrik
Fasciotomy
Kerusakan
melibatkan otot2
dengan kulit diatas
yang masih intak
Luka bakar listrik
Myoglobinuria
• Diuresis ↑: 100 ml urine / hour
• Mannitol : 25 g IV
Asidosis metabolik
• Menjaga perfusi adekuat
• Sodium bikarbonat
TERIMA KASIH