Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan karuniaNya
kami telah dapat menyusun makalah ini yang berjudul Sejarah Keperawatan.

Dalam proses penyusunan makalah ini, tim penyusun mengalami banyak permasalahan.
Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Mata Perkuliahan Ilmu Keperawatan Dasar I,
yaitu Ibu Ns. Yeci Anggreini, S.Kep yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan
khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) nantinya.

Pekanbaru, 12 November 2011

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... x

Daftar Isi.............................................................................................................................. x

BAB I

1. Latar Belakang.........................................................................................................
2. Tujuan......................................................................................................................

BAB II

1. Sejarah Keperawatan Internasional.........................................................................


2. Sejarah Keperawatan Nasional................................................................................

BAB III

1. Kesimpulan..............................................................................................................
2. Saran........................................................................................................................

Daftar Pustaka......................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keperawatan memiliki dan akan selalu memiliki jawaban terhadap kebutuhan
kliennya. Pada masa perang, respon keperawatan akan menjawab kebutuhan korban pada
saat peperangan. Saat terjadi krisis pelayanan kesehatan dimasyarakat seperti wabah
penyakit atau sumber daya pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi syarat, para
perawat akan menyelenggarakan imunisasi yang berbasis masyarakat.
Para perawat mempelajari dan menguji cara baru dan lebih baik untuk menolong
kliennya. Perawat peneliti merupakan pemimpin dalam perluasan pengetahuan
keperawatan dan disiplin ilmu pelayanan kesehatan lainnya. Pada awal sejarah
keperawatan saat Perang Crimean, Florence Nightingale mempelajari dan memperbaiki
metode sanitasi lingkungan perang. Dan berhasil mengurangi angka kematian dan infeksi
berbagai penyakit.
Pengetahuan mengenai sejarah profesi perawat akan meningkatkan kemampuan
anda untuk memahami sisi social dan intelektual dari disiplin ilmu ini. Walaupun tidak
dapat dijelaskan secara praktis untuk menjabarkan seluruh aspek sejarah dari
keperawatan professional.

2. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah keperawatan dalam ruang lingkup Internasional
2. Mengetahui bagaimana sejarah keperawatan dalam ruang lingkup nasional
3. Mengetahui hubungan sejarah masa lalu dengan masa kini

BAB II
ISI

1. Sejarah Keperawatan Internasional


Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini,
keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan
kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang, berikut adalah
perkembangan keperawatan di dunia.
1. Sejak zaman manusia itu diciptakan (manusia itu ada)/Zaman Purba
Di mana pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat
diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah
memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknva sehingga harapan pada
awal perkembangan keperawatan, perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother
Instinc) kemudian bergeser ke zaman purba di mana pada zaman ini orang masih
percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, kepercayaan ini dikenal dengan nama animisme, di mana
seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan
gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan
kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada
saat itu peran perawat sebagai ibu yang merawat keluarganya yang sakit dengan
memberikan perawatan fisik serta mengobati penyakit dengan menghilangkan
pengaruh jahat.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa di mana pada masa
itu penyakit dianggap disebabkan karena kemarahan dewa sehingga kuil-kuil
didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil
tersebut dengan bantuan priest physician. Setelah itu perkembangan keperawatan
terus berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu
kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit
serta kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia
dan hidupnya ditujukan pada perawatan orang yang sakit sehingga akhirnya
berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan
ilmu keperawatan.

2. Zaman keagamaan
Perkembangan keperawatan ini mulai bergeser ke arah spiritual di mana
seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat
perawatan adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama
dapat disebut sebagai. tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang
mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat
dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin
agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana pada saat
itu banyak membentuk diakones (deaconesses), suatu organisasi wanita yang
bertujuan mengunjungi orang sakit sedangkan orang laki-laki di berikan tugas dalam
membrikan perawatan untuk mengubur bagi orang yang meninggal, sehingga pada
saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Pada saat itu rumah
sakit di gunakan sebagai tempat merawat orang sakit,orang cacat,miskin dan yatim
piatu. Pada saat itu pula di daratan benua Asia, khususnya di Timur Tengah,
perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam.
Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam di ikuti
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia,
kesehatan dan obat-obatan. Sebagaimana dalam AlQuran di tuliskan pentingnya
menjaga kebersihan diri, makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut
melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan yang di kenal dengan nama Rufaidah.

4. Zaman permulaan abad 21


Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan
dengan faktor keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat
pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah
perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan
untuk merawat sakit tidak lagi digunakan.

5. Zaman sebelum perang dunia kedua


Pada masa perang dunia kedua ini timbal prinsip rasa cinta sesama manusia di
mana saling membantu sesama manusia yang membutuhkan. Pada masa sebelum
perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910)
menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat, Florence
Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu
dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat dan
mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan
struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat
mnetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus di
miliki para calon perawat.
Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu para
korban akibat perang krim (1854 - 1856) antara Roma dan Turki yang dirawat di
sebuah barak rumah sakit (scutori)
yang akhirnya mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di
London dan juga mendirikan sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing
School.

6. Masa selama perang dunia kedua


Selama masa selama perang ini timbal tekanan bagi dunia pengetahuan dalam
penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan
diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka
ragam.

7. Masa pascaperang dunia dua


Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang
panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan
masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan
keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan, pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga menimbulkan masalah
baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola
tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau cara-cara
untuk memberikan penyembuhan bagi pasien, upaya-upaya dalam tindakan pelayanan
kesehatan seperti pelayanan kuratif, preventif dan promotif dan juga terdapat
kebijakan Negara tentang peraturan sekolah perawat.
Pada masa itu perekembangan perawat di mulai adanya sifat pekerjaan yang
semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun
1948 perawat di akui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian
dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tangung jawabnya dalam tugas.

8. Periode tahun 1950


Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya
penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah
dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. Kemudian penerapan proses
keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa
perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

2. Sejarah Keperawatan Nasional

Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh


kolonial penjajah diantaranya Jepang, Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannya di
Indonesia dibagi menjadi dua masa diantaranya:

A. Masa sebelum kemerdekaan,

Pada masa itu negara Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal
dari Indonesia disebut sebagai Verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai
penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen
Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang ditugaskan untuk memelihara
kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga akhirnya pada masa Belanda
terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat. Mengingat tujuan
pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda, maka tidak diikuti
perkembangan dalam keperawatan.

Kemudian pada masa penjajahan Inggris yaitu Rafless, mereka memperhatikan


kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula
telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan diantaranya usaha
pengadaan pencacaran secara umum, membenahi cara perawatan pasien dangan
gangguan jiwa dan memperhatikan kesehatan pada para tawanan.

Beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun 1819,
didirikan rumah sakit Stadsverband, kemudian pada tahun 1919 rumah sakit tersebut
pindah ke Salemba dan sekarang dikenal dengan nama RSCM (Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo), kemudian diikuti rumah sakit milik swasta. Pada tahun 1942-1945
terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara Jepang. Perkembangan
keperawatan mengalami kemunduran.

B. Masa setelah kemerdekaan


Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan
dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan
sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan
setara dengan diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan
keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia
dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya
Ilmu Keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu keperawatan dan beberapa
tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikan keperawatan setingkat S1 di berbagai
univeisitas di Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain.

Definisi proses keperawatan

Banyak pakar telah merumuskan definisi dari proses keperawatan (Weitzel, Marriner,
Murray, Yura, Herber, dll). Secara umum dapat dikatakan bahwa proses keperawatan adalah
metode pengorganisasian yang sistematis, dalam melakuan asuhan keperawatan pada individu,
kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respn
pasien terhadap penyakitnya (Tarwoto & Wartonah, 2004). Atau :

Proses keperawatan adalah :

1. Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan


alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien.

2. Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan


meningkatkan kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.

3. Merupakan pendekatan ilmiah

4. Terdiri dari 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Atau, ada pula
yang menterjemahkannya ke dalam 5 tahap : pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

menurut Nettina (1996) yang menyatakan bahwa proses keperawatan adalah sesuatu yang
disengaja, dengan pendekatan pemecahan masalah untuk menemukan kebutuhan keperawatan
pasien dalam pelayanan kesehatan. Meliputi pengkajian (pengumpulan data), diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi, serta menggunakan modifikasi
mekanisme umpan balik untuk meningkatkan upaya pemecahan masalah.
Proses merupakan serangkaian kegiatan yang direncanakan atau serangkaian operasional untuk
mencapai hasil yang diharapkan.

Proses keperawatan adalah metode yang sistematik dan rasional dalam merencanakan
dan memberikan pelayanan keperawatan kepada individu. Tujuannya untuk mengidentifikasi
status kesehatan klien, kebutuhan atau masalah kesehatan aktual atau risiko, membuat
perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi dan melaksanakan intervensi
keperawatan spesifik sesuai dengan kebutuhan (Kozier et al. 1995)
A. Sejarah

Proses keperawatan merupakan sebuah metode yang diterapkan dalam praktek


keperawatan. Ia juga merupakan sebuah konsep dengan pendekatan problem solving yang
memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal untuk memenuhi kebutuhan
klien/keluarganya.

Proses keperawatan pertama kali dijelaskan oleh Hall pada tahun 1955. Selanjutnya
proses keperawatan ini mengalami perkembangan sebagai berikut:

TAHUN TOKOH PERKEMBANGAN

1967 Yura & Walsh Penjabaran proses keperawatan menjadi 4 proses, yaitu:
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

1973 Publikasi proses keperawata semakin meningkat

ANA Menggunakan proses keperawatan sebagai pedoman dalam


pengembangan standar praktek keperawatan.

1974 Bloch Memberi tambahan proses keperawatan menjadi 5 tahapan


yaitu: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi.
1975 Roy

1976 Aspinal
Seiring berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai dasar hukum
praktek keperawatan dan telah digunakan sebagai kerangka konsep kurikulum keperawatan.
Bahkan saat ini definisi dan tahapan keperawatan telah digunakan sebagai dasar pengembangan
praktek keperawatan, sebagai kriteria dalam program sertifikasi, dan standar aspek legal praktek
keperawatan.

A. Definisi

Proses keperawatan dapat didefenisikan berdasarkan tiga dimensiyaitu: tujuan,


organisasi, dan property/karaktersitik.

1. Tujuan

Tujuan proses keperawatan secara umum adalah membangun kerangka konsep untuk
memenuhi kebutuhan individu klien, keluarga, dan masyarakat.

Sedangkan menurut Yura dan walsh (1983), proses keperawatan merupakan suatu
tahapan desain tindakan yang digunakan untuk memenuhi tujuan keperawatan, antara lain:

Mempertahankan kondisi kesehatan optimal pasien

Melakukan tindakan untuk mengembalikan kondisi pasien menjadi normal


kembali

Memfasilitasi kualitas kehidupan yang maksimal berdasarkan kondisi pasien


sehingga ia bisa mencapai derajat kehidupan yang baik

2. Organisasi

Berdasarkan dimensi organisasi, proses keperawatan dikelompokan menjadi 5 tahap,


yaitu: pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kelima tahapan ini
merupakan proses terorganisir yang mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan
rangkaian pengelolaan klien secara sistematik
3. Karekteristik

Terdapat 6 karakteristik dari proses keperawatan itu, antara lain: (1) tujuan, (2)
sistematik; (3) dinamik; (4) interaktif; (5) Fleksibel; dan (6) Teoritis. Penjabaran dari
karakteristik tersebut dapat dilihat, berikut ini:

1) Tujuan : memiliki tujuan jelas yaitu untuk meningkatkan kualitas asuhan


keperawatan pada klien

2) Sistematik: menggunakan pendekatan yang terorganisir dalam mencapai tujuan.


Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta menghindari terjadinya kesalahan

3) Dinamik: proses keperawatan dilakukan secaraberkesinambungan. Serta ditujukan


untuk mengatasi perubahan respon klien yang diidentikan melalui hubungan antara perawat
dengan klien

4) Interaktif: proses keperawatan memiliki dasar hubungan yaituhubungan timbal


balik antara perawat, klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain.

5) Fleksibel: fleksibilitas proses keperawatan ini dapat dilihat dalam dua konteks,
yaitu:

a. Dapat diadopsi dalam praktek keperawatan dalam situasi apapun, baik dalam
kaitannya dengan individu, keluarga, atau masyarakat

b. Tahapannya dapat dilakukan berurutan sesuai dengan persetujuan kedua belah


pihak.

6) Teoritis : setiap langkah dalam keperawatan selalu berdasarkan pada konsep ilmu
keperawatan.

Berdasarka karakter teoritis ini, maka asuhan keperawatan pada klien hendaknya
menekankan pada tiga aspek penting, antara lain

a. Humanistic : memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia

b. Holistic : intervensi keperawatan harus memenuhi kebutuhan dasar manusia secara


utuh, yakni bio-psiko-sosio-spiritual.

c. Care: asuhan keperawatan yang diberikan hendaknya berlandaskan pada standar


praktek keperawatan dank ode etik keperawatan.

B. Implikasi
Penerapan proses keperawatan memberikan dampak atau implikasi terhadap profesi
keperawatan, klin dan perawat itu sendiri.

1. Profesi

Secara professional, profesi keperawatan melalui 5 tahapan menyajikan lingkup praktik


keperawatan yang secara terus menerus mendefinisikan perannya baik terhadap klien maupun
profesi kesehatan lainnya.

Dengan demikian perawat bekerja melakukan sesuatu bukan hanya sekedar


melaksanakan perintah dokter, melainkan melalui perencanaan keperawatan yang matang.

2. Klien

Proses keperawatan mendorong klien dan keluarga berpartisifasi aktif dan terlibat ke
dalam 5 tahapan proses tersebut.

Selama pengkajian, klien menyediakan informasi yang dibutuhkan, selanjutnya


memberikan validasi diagnosa keperawatan, dan menyediakan umpan balik selama evaluasi.

3. Perawat

Beberapa hal yang dapat diperoleh dari proses keperawatan, antara lain:

a. Meningkatkan kepuasan dan perkembangan profesionalisasi perawat

b. Meningkatkan hubungan antara klien dengan perawat.

c. Meningkatkan pengembangan kreativitas dalam penyelesaian masalah klien.

C. Teori yang mendasari

1. Teori sistem

Sistem terdiri dari: tujuan proses dan isi

a. Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, sehingga dapat memberikan arah
pada sistem.

b. Proses adalah sesuatu yang berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai

c. Isi merupakan bagian atau elemen yang membentuk sebuah sistem.

Input merupakan kumpulan data hasil pengkajian data beserta permasalahannya, yang
diikut dengan perencanaan dan tindakan keperawatan yang tepat. Sedangkan output menunjukan
hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya feedback merupakan proses
pengkomunikasian output terhadap sistem sehingga dapat dievaluasi dan memberikan arah untuk
pelaksanaan selanjutnya.

Dalam sistem keperawatan dijelaskan bahwa perawat sebagai individu dan klien
(individu, keluarga, masyarakat) melakukan interaksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.

1. Teori kebutuhan manusia

Teori ini memandang bahwa manusia merupakan bagian integral yang berintegrasi satu
sama lain dalam memotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (fisiologis, kasih
sayang, harga diri, dan aktualisasi diri.

Pada dasarnya kebutuhan dasar manusia merupakan terpenuhinya tingkat kepuasan agar
manusi bisa mempertahankan hidupnya dan perawatlah yang berperan untuk memenuhinya.

Kerangka kerja pada teori ini menggambarkan penerapan proses keperawatan selalu
berfokus pada pemenuhan kebutuhan individu yang unik dan merupakan bagian integral dari
keluarga dan masyarakat.

1. Teori persepsi

Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi


individu yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini akan membawa konsekwensi
terhadap permasalahan keperawatan yang ditegakan pada setiap individu. Meskipun sumber
masalah yang dihadapinya sama, akan tetapi setiap individu memiliki persepsi dan respon yang
berbeda-beda. Misalnya, walaupun kedua pasien sama-sama terkena penyakit DM, akan tetapi
permasalahan keperawatan yang dihadapi tidak mesti sama.

Untuk memahami arti persepsi, maka seseorang harus mengadakan pendekatan melalui
karakteristik individu yang mempersepsikan dalam situasi yang memunyai makna bagi kita.
Makna di sini mengandung arti penjabaran dari persepsi, ingatan, dan tindakan. Dengan
demikian persepsi memiliki arti penting dalam kehidupan, dimana kira bisa mengumpulkan data
dari informasi tentang diri sendiri, kebutuhan manusia, dan lingkungan sekitar.

Kondisi ini sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan dimana perawat dan klien
mengumpulkan data. Selanjutnya dari data tersebut akan diambil makna tertentu yang dapat
digunakan dalam melakukan asuhan keperawatan.

1. Teori informasi dan komunikasi

Salah satu tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi pasien. Oleh karena itulah perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang konsep
dan teori sebagai dasar interaksi dalam memahami informasi serta menjalin komunikasi yang
efektif.
Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mencari data, menyeleksi, memproses, dan
memutuskan sebuah tindakan berdasarkan informasi tersebut.

Proses keperawatan merupakan sebuah siklus karena memerlukan modifikasi pengkajian


ulang, perencanaan ulang, memperbaharui tindakan, dan mengevaluasi ulang. Dengan demikian
asuhan keperawatan memerlukan informasi yang akurat, dan untuk melakukannya, seorang
perawat membutuhkan kemampuan dalam melakukan komunikasi.

1. Teori pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah

Setiap tindakan yang rasional selalu disertai dengan keputusan atau pilihan. Sedangkan
setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah menuntut kesedian orang yang terlibat
agar mau menerima hal-hal baru dan perbedaan dari kondisi yang ada. Kesenjangan yang terjadi
merupakan masalah yang membutuhkan jawaban serta solusi secara tepat.

Salah satu tujuan dari keperawatan adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
Melaui pendekatan proses keperawatan masalah-masalah yang dihadapi dapat diidentifikasi
secara tepat dan keputusan dapat diambil secara akurat.

Perbandingan antara pengambilan keputusan dan proses keperawatan dapat terlihat dalam
tabel berikut ini:

Proses Pengambilan Keputusan Proses Keperawatan

Pengumpulan data Pengkajian:

Pengumpulan data

Interpretasi

Identifikasi masalah Diagnosa keperawatan

Perencanaan Perencanaan

Penentuan tujuan Penentuan tujuan

Identifikasi solusi Rencana tindakan

Implementasi Implementasi
Evaluasi dan revisi proses Evaluasi dan modifikasi

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Keperawatan berespons dan beradaptasi terhadap tantangan baru secara
berkesinambungan. Evolusi keperawatan membuat profesi ini berada pada masa-masa
paling menantang dan mengagumkan selama perjalanan sejarah. Perawat berada pada
posisi unik, yaitu profesi untuk meningkatkan dan membentuk masa depan dari
pelayanan kesehatan. Keperawatan merupakan kombinasi pengetahuan, dari ilmu fisik,
kemanusiaan, dan social, bersama dengan kompetensi klinis yang dibutuhkan untuk
melayani kepentingan individual dari klien dan keluarganya.

2. Saran
Hendaknya sebagai seorang perawat, kita harus mampu mengembangkan
keterampilan yang kita miliki dengan mampu untuk menyesuaikan diri dengan evolusi-
evolusi yang terjadi pada dunia keperawatan itu sendiri. Dengan seringnya kita
melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam setiap tindakan yang diambil, maka akan
mudah bagi kita untuk menjawab semua keluhan-keluhan klien dengan didasari critical
thinking yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Jakarta:
Salemba Medika
Asmadi.(2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://perawattegal.wordpress.com di akses selasa 24 September 2013 pukul 10:15am

Anda mungkin juga menyukai