Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

“BALUT BIDAI”
Dosen Pengampu : Suhardono, Skep., Ns., Mkes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. Kartika Dwi Suryani (06)


2. Ulyanabila Cahyaningrum (07)
3. Shabila Sulihasnie Nadzaroh (10)
4. Rika Dwi Handayani (14)
5. Indah Novia Puji Astutik (22)
6. Uji Maulana Hadi (29)
7. Siti Wulandari (32)
8. Anggi Dwi Anggreyani (40)
9. Hemy Yunita Wingrum (45)
10.Wella Rimbajati Fathima (56)

TINGKAT : 3A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA

TAHUN AJARAN 2019/2020


BALUT BIDAI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Balut bidai adalah penanganan umum trauma ekstermitas atau


imobilisasi dari lokasi trauma dengan menggunakan penyangga
misalnya splinting (spalk).

Balut bidai adalah jalinan bilah (rotan, bambu) sebagai kerai (untuk
tikar, tirai penutup pintu, belat, dsb) atau jalinan bilah bamboo (kulit
kayu randu dsb) untuk membalut tangan patah dsb.
TUJUAN 1. Mempertahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak
bergerak
2. Memberikan tekanan
3. Melindungi bagian tubuh yang cedera
4. Meberikan penyokong pada bagian tubuh yang cedera
5. Mencegah terjadinya pembengkakan
6. Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi
7. Memudahkan dalam transportasi penderita

PRINSIP 1. Bahan yang digunakan sebagai bidai tidak mudah patah atau
PEMASANGAN tidak terlalu lentur
BALUT BIDAI
2. Panjang bidai mencakup dua sendi
3. Ikatan pada bidai paling sedikit dua sendi terikat, bila bisa lebih
dari dua ikatan lebih baik
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar
5. Prinsip pertolongan pertama pada patah tulang
6. Pertahankan posisi
7. Cegah infeksi
8. Atasi syok dan perdarahan
9. Imobilisasi (fiksasi dengan pembidaian)
10. Pengobatan :
Antibiotika
ATS (Anti Tetanus Serum)
Anti Inflamasi (Anti Radang)
Analgetik / pengurang rasa sakit

SYARAT- 1. Cukup kuat untuk menyokong


SYARAT 2. Cukup panjang
BALUT BIDAI
3. Diberi bantalan kapas
4. Ikat diatas dan dibawah garis fraktur (garis patah)
5. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur

MACAM- 1. Spalk kayu


MACAM 2. Pneuma splint
PEMASANGAN
3. Traksi
BALUT BIDAI
4. Vacuum matras
5. Neck collar

PERSIAPAN 1. Mitela yaitu pembalut berbentuk segitiga


ALAT DAN 2. Dasi yaitu mitela yang terlipat-lipat sehingga berbentuk dasi duk
BAHAN
3. Pembalut elastis
4. Kasa steril
5. Sarung tangan steril bila perlu
6. Ransel Verband
PROSEDUR 1. Jelaskan prosedur kepada klien dan tanyakan keluhan klien
PELAKSANAAN 2. Cuci tangan dan gunakan handscoen steril
3. Jaga privasi klien
4. Lihat bagian tubuh yang akan dibidai
5. Atur posisi klien tanpa menutupi bagian yang akan dilakukan
tindakan
6. Lepaskan pakaian atau perhiasan yang menutupi tempat untuk
mengambil tindakan
7. Perhatikan tempat yang akan dibalut
8. Bagian tubuh yang mana :
a. Patah Tulang Lengan Atas
Tindakan :
1) Letakkan lengan dibawah di dada dengan telapak tangan
menghadap ke dalam
2) Pasang bidai dari siku sampai ke atas bahu
3) Ikat pada daerah di atas dan di bawah tulang yang patah
4) Lengan bawah di gendong
5) Jika siku juga patah dan tangan tak dapat di lipat, pasang
bidai sampai ke lengan bawah dan biarkan tangan
tergantung tidak usah di gendong
6) Bawa korban ke rumah sakit

b. Patah Tulang Lengan Bawah


Tindakan :
1) Letakkan tangan pada dada
2) Pasang bidai dari siku sampai punggung tangan
3) Ikat pada daerah di atas dan di bawah tulang yang patah
4) Lengan di gendong
5) Kirim korban ke rumah sakit

c. Patah Tulang Paha


Tindakan :
Pasang 2 bidai dari :
1) Ketiak sampai sedikit melewati mata kaki
2) Lipat selangkangan sampai sedikit melewati mata kaki
3) Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan
tungkai yang patah. Bila perlu ikat kedua kaki di atas
lutut dengan pembalut untuk mengurangi pergerakan
d. Patah Tulang Betis
Tindakan :
1) Pembidaian 2 buah mulai dari mata kaki sampai lutut
2) Diikat
3) Beri bantalan di bawah lutut dan di bawah mata kaki
1. MACAM-MACAM PEMASANGAN BALUT BIDAI
Spalk kayu

Mitela
Pembalut elastis
Ransel Verband

Anda mungkin juga menyukai