Anda di halaman 1dari 7

https://pusdatin.kerces/download/mkes.go.id/resoupusdatin/lain-lain/Analisis%20Lansia%20Indonesia%202017.

pdf
pada tanggal 11 des 2020 jam 10.08
SITUASI
SITUASI LANSIA
LANSIA DI
DI INDONESIA
INDONESIA TAHUN
TAHUN 2017
2017 Suatu
Hal ininegara dikatakan
menunjukkan berstruktur
bahwa tua
Indonesia jika mempunyai
termasuk populasi
negara dengan lansiapenduduk
struktur di atas tujuh persen
menuju tua
Besarnya (Soeweno). Gambar di bawah memperlihatkan persentase lansia di Indonesia tahun 2017 telah
(ageing population).
Besarnya jumlah
jumlah penduduk
penduduk lansia
lansia di
di Indonesia
Indonesia di
di masa
masa depan
depan membawa
membawa dampak
dampak positif
positif mencapai 9,03% dari keseluruhan penduduk. Selain itu, terlihat pula bahwa persentase
maupun negatif. Berdampak positif, apabila penduduk lansia berada dalam keadaan
maupun negatif. Berdampak positif, apabila penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, sehat, GAMBAR II.
aktif penduduk 0-4 tahun lebih rendah dibanding persentase penduduk 5-9 tahun. Sementara
aktif dan
dan produktif.
produktif. Disisi
Disisi lain,
lain, besarnya
besarnya jumlah
jumlah penduduk
penduduk lansia
lansia menjadi
menjadi beban
beban jika
jika lansia
lansia STRUKTUR penduduk
persentase UMUR PENDUDUK
produktif INDONESIA
10-44 tahunTAHUN 2017
terbesar jika dibandingkan kelompok umur
memiliki masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan
memiliki masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya pelayananbiaya pelayanan
kesehatan, lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan struktur penduduk
kesehatan, penurunan
penurunan pendapatan/penghasilan,
pendapatan/penghasilan, peningkatan
peningkatan disabilitas,
disabilitas, tidak
tidak adanya
adanya menuju tua (ageing population).
dukungan sosial dan lingkungan yang tidak ramah terhadap penduduk
dukungan sosial dan lingkungan yang tidak ramah terhadap penduduk lansia. lansia. 0-45-9 10-44 45-59 60+
GAMBAR II.
tahuntahun tahun tahun tahun

Menurut
Menurut Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah Republik
Republik Indonesia
Indonesia Nomor
Nomor 43
43 Tahun
Tahun 2004,
2004, lanjut
lanjut usia
usia adalah
adalah STRUKTUR UMUR PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2017
9,11 9,06 56,18 16,62 9,03100%
seseorang
seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Komposisi penduduk tua
yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Komposisi penduduk tua
bertambah
bertambah dengan
dengan pesat
pesat baik
baik di
di negara
negara maju
maju maupun
maupun negara
negara berkembang,
berkembang, hal hal ini
ini disebabkan
disebabkan
oleh
oleh penurunan
penurunan angka
angka fertilitas
fertilitas (kelahiran)
(kelahiran) dan
dan mortalitas
mortalitas (kematian),
(kematian), serta
serta peningkatan
peningkatan Sumber : Pusat Data dan Informasi
angka
angka harapan
harapan hidup
hidup (life
(life expectancy),
expectancy), yang yang mengubah
mengubah struktur
struktur penduduk
penduduk secara
secara Dari gambar di bawah menunjukkan bahwa belum seluruh provinsi Indonesia berstruktur tua.
keseluruhan.
keseluruhan. Proses
Proses terjadinya
terjadinya penuaan
penuaan penduduk
penduduk dipengaruhi
dipengaruhi oleholeh beberapa
beberapa faktor,
faktor, Ada 19 provinsi (55,88%) provinsi Indonesia yang memiliki struktur penduduk tua. Dari gambar
misalnya:
misalnya: peningkatan
peningkatan gizi,
gizi, sanitasi,
sanitasi, pelayanan
pelayanan kesehatan,
kesehatan, hingga
hingga kemajuan
kemajuan tingkat
tingkat di bawah dapat dilihaat tiga provinsi dengan persentase lansia terbesar adalah DI Yogyakarta
pendidikan
pendidikan dan sosial ekonomi yang semakin baik. Secara global populasi lansia
dan sosial ekonomi yang semakin baik. Secara global populasi lansia diprediksi
diprediksi (13,81%), Jawa Tengah (12,59) dan Jawa Timur (12,25%). Sementara itu, tiga provinsi dengan
terus
terus mengalami
mengalami peningkatan
peningkatan seper seper tampak
tampak pada
pada gambar
gambar di di bawah.
bawah. Dari
Dari gambar
gambar juga
juga persentase lansia terkecil adalah Papua (3,20%), Papua Barat (4,33%) dan Kepulauan Riau
menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa baik
baik secara
secara global,
global, Asia
Asia dan
dan Indonesia
Indonesia dari
dari tahun
tahun 2015
2015 sudah
sudah memasuki
memasuki (4,35%).
era
era penduduk
penduduk menua
menua (ageing
(ageing population)
population) karena
karena jumlah
jumlah penduduknya
penduduknya yangyang berusia
berusia 60
60 tahun
tahun Sumber : Pusat Data dan Informasi
ke GAMBAR III.
ke atas
atas (penduduk
(penduduk lansia)
lansia) melebihi
melebihi angka
angka 77 persen.
persen. Dari gambar diPENDUDUK
bawah menunjukkan
PRESENTASE LANSIA DI bahwa belumTAHUN
INDONESIA seluruh2017
provinsi Indonesia berstruktur tua.
GAMBAR
GAMBAR I.I. Ada 19 provinsi (55,88%) provinsi Indonesia yang memiliki struktur penduduk tua. Dari gambar
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN PENDUDUK
2030 12,9% PENDUDUK DI DUNIADI DUNIA
LANSIA di bawah dapat dilihaat tiga provinsi dengan persentase lansia terbesar adalah DI Yogyakarta
2025 11,1%
9,5%
60+ th Berdasarkan data proyeksi penduduk, (13,81%), Jawa Tengah (12,59) dan Jawa Timur (12,25%). Sementara itu, tiga provinsi dengan
2010
2015 8,1%
63,6% diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 persentase lansia terkecil adalah Papua (3,20%), Papua Barat (4,33%) dan Kepulauan Riau
INDONESIA

2030
2025
63,9%
64,1%
15-59 th juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (4,35%).
2010
2015 23,4%
64%
(9,03%). Diprediksi jumlah penduduk lansia GAMBAR III.
25%
2030 0-14 th tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69
2025 26,4%
PRESENTASE PENDUDUK LANSIA DI INDONESIA TAHUN 2017
2010
2015
27,9%
juta),
2030 17,1%
2025 15%
60+ th tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035
13,1%
2010
2015
11,6% (48,19 juta).
61,8%
2030 62,7%
2025 63,4%
15-59 th
Suatu negara dikatakan berstruktur tua jika
ASIA

2010 63,8%
2015 21,1%
2030 22,4%
0-14 th mempunyai populasi lansia di atas tujuh
2025
2010
23,5%
24,6% persen (Soeweno). Gambar di bawah
2015
203016,4% memperlihatkan persentase lansia di
14,9%
2025
2010 13,5%
60+ th Indonesia tahun 2017 telah mencapai 9,03%
2015 12,3%
59,9% dari keseluruhan penduduk. Selain itu,
2030
Sumber 2025 : United Nations, Department
60,4%
15-59of thEconomic andpula
terlihat Social Affairs,
bahwa Population
persentase Division
penduduk 0-
Sumber : Pusat Data dan Informasi, 2015
DUNIA

61%
(2017).2010
2015
World Population
23,7% Prospects:
61,6% The 2017 Revision,
4 custom
tahun lebihdata acquired
rendah via
dibandingwebsite.
persentase
penduduk Angka harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki, hal ini terlihat dengan
tahun 5-9 tahun. Sementara
23,66 persentase
24,6%
2030 0-14 th
Berdasarkan
2025 data
25,5% proyeksi penduduk, diperkirakan 2017 terdapat juta jiwa
keberadaan penduduk lansia perempuan yang lebih banyak dari pada lansia laki-laki seperti
lansia di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun 2020 tahun
penduduk produktif 10- 44
26,1%
penduduk
2010
(27,08
2015
terbesar j ika dibandingkan kelompok tampak pada gambar di bawah ini.
juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95
Sumber: UN, Departement of Economic and Social Affairs, Population Division juta) dan tahun 2035 (48,19 juta).
(2017). World Population Prospects, the 2017 Revision, custom data acquired umur lainnya.
via website.
GAMBAR IV. GAMBAR VI.
PRESENTASE PENDUDUK LANSIA MENURUT PRESENTASE PENDUDUK LANSIA MENURUT
JENIS KELAMIN TAHUN 2017 STATUS PERKAWINAN DI INDONESIA TAHUN
2015 Pola komposisi perkawinan yang
Angka harapan hidup perempuan lebih tinggi
STATUS berkebalikan antara penduduk
8,54% daripada laki-laki, hal ini terlihat dengan Belum Cerai Cerai
PERKAWINAN Kawin lansia laki-laki dan penduduk
keberadaan penduduk lansia perempuan yang 2015 Kawin Hidup Mati
9,53% lansia perempuan, yaitu pada
lebih banyak dari pada lansia laki-laki seperti
9,03% status kawin dan bercerai.
tampak pada gambar di samping.
0,68% 82,78% 1,44% 15,10% Persentase lansia laki- laki kawin
+ lebih tinggi daripada persentase
perempuan kawin, yaitu 82,78%
disbanding 39,25%. Untuk kelompok
Sumber : Pusat Data dan Informasi cerai mati, persentasi laki- laki yang
1,14% 39,25% 3,22% 56,39%
berstatus cerai mati lebih r e n d a
h daripada persentase
Angka beban ketergantungan mencerminkan beban ekonomi yang harus ditanggung oleh perempuan yang cerai mati, yaitu
penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lansia dengan asumsi bahwa penduduk + 0,92% 59,78% 2,38% 36,92% berturut turut 15,10% disbanding
lansia tersebut secara ekonomi bukanlah lansia yang produktif. Rasio ketergantungan 56,39%, hal ini mengindikasikan
penduduk lansia Indonesia pada tahun 2015 sebesar 13,28 artinya bahwa setiap 100 orang bahwa penduduk lansia perempuan
penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 14 orang penduduk lansia. cenderung dapat hidup mandiri
Perkembangan rasio ketergantungan penduduk lansia dari tahun 2012 sampai dengan tahun Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015 dibanding penduduk lansia laki-laki.
2015 tidak ada
perubahan yang signikan seperti tampak pada gambar di bawah ini. Peran penduduk lansia dalam rumah tangga pada dasarnya adalah sebagai agen transfer
pengetahuan kepada generasi berikutnya dan seyogyanya peran tersebut tidak membebani
GAMBAR V. para penduduk lansia. Dalam suatu rumah tangga penduduk lansia dapat berperan sebagai
RASIO KETERGANTUNGAN PENDUDUK kepala rumah tangga (KRT), istri/pasangan, orang tua KRT atau famili. Dari peran tersebut
LANSIA TAHUN 2012-2015 peran sebagai KRT adalah yang paling berat sebab KRT adalah orang yang bertanggung jawab
atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga. Kedudukan KRT juga sangat penting
dalam menentukan kelangsungan dan keberadaan rumah tangga. KRT harus bertanggung
jawab secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota rumah tangga maupun
harus mengatur, memimpin, serta berperan sebagain mengambil keputusan. Sebagian besar
penduduk lansia berperan sebagai KRT yaitu 61,80% seperti tampak pada gambar di bawah ini.
GAMBAR VII.
PRESENTASE PENDUDUK
90,99 LANSIA MENURUT STATUS KEANGGOTAAN RUMAH TANGGA
DI INDONESIA TAHUN 2015
61,8

35,76 35,8
Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015 19,1 17,05
25,59

7,48
2,05 2,85 1,16
Keberadaan anggota rumah tangga lain utamanya pasangan hidup lansia sangat berarti untuk 0,38
Istri/Suami Lainnya
Kepala Rumah Tangga Mertua/Orang Tua
menemani dan menghabiskan sisa perjalanan hidup. Pada tahun 2015 separuh lebih penduduk
lansia masih memiliki pasangan hidup, yaitu sebesar 59,78% penduduk lansia masih berstatus
cerai mati. Hanya sedikit penduduk lansia yang cerai hidup dan belum kawin (dibawah 5%).
Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015
Salah satu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan pelayanan kesehatan adalah
GAMBAR IX.
penduduk lanjut usia. Penduduk lanjut usia secara biologis akan mengalami proses penuaan
PRESENTASE PENDUDUK LANSIA SAKIT
secara terus menerus, dengan ditandai menurunnya daya tahan sik sehingga rentan terhadap
YANG DIRAWAT INAP DI INDONESIA TAHUN
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
2015 Sebagian besar penduduk lansia
Jenis dari keluhan kesehatan dapat mencerminkan kondisi lingkungan tempat tinggal penduduk lansia mengalami sakit
tidak lebih dari seminggu, yaitu

37,57 35,22
penduduk secara umum. Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami
ganguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering dialami lama sakit 1-3 hari sebesar
penduduk seperti panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala, maupun karena penyakit akut, 36,44%

9,18 9,33 9
penyakit kronis, kecelakaan, kriminalitas atau keluhan lainnya. Keluhan kesehatan tidak dan 4-7 hari sebesar 35,05%.
selalu mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Sementara itu, peduduk lansia
yang menderita sakit lebih dari

5,01
Keluhan kesehatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, akan menghambat upaya 1-3 4-7 8-14 15-21 22+ tiga minggu masih cukup
peningkatan kesejahteraan. Keluhan kesehatan yang mengganggu kegiatan sehari-hari inilah besar (14,5%).
yang disebut sebagai kondisi sakit akibat daya tahan tubuh yang menurun menyebabkan
kondisi tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015
Berbagai upaya dilakukan penduduk untuk menjaga kesehatan lansia, baik oleh lansia yang
Pada tahun 2015 angka kesakitan lansia sebesar 28,62%, artinya bahwa dari setiap 100 orang sakit
lansia terdapat sekitar 28 orang diantaranya mengalami sakit. Bila dilihat berdasarkan tipe secara mandiri maupun oleh keluarganya yang masih sehat. Upaya menjaga kesehatan yang
daerah, derajat kesehatan lansia yang tinggal di perkotaan cenderung lebih baik daripada dapat dilakukan di antaranya adalah dengan berobat sendiri, berobat jalan, maupun rawat
lansia yang tinggal di perdesaan seperti tampak pada gambar di bawah ini. inap. Masih banyak lansia yang tidak berobat jalan yaitu sebesar 27,84%. Sebagian besar yang
menjadi alasan penduduk lansia tidak mau berobat jalan adalah dengan mengobati sendiri
GAMBAR VIII. sebesar 54,06%.
ANGKA KESAKITAN LANSIA MENURUT TIPE DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2013-2015 GAMBAR X.
PRESENTASE LANSIA SAKIT YANG TIDAK BEROBAT JALAN
PERKOTAANPERDESAAN
DAN ALASANNYA TAHUN 2015 PERKOTAAN & PERDESAAN
Perkotaan &
Perkotaan Perdesaan Perdesaan
2015 2015 2015
26,89% 30,14% 28,62%
2014 2014 2014 25,59% 29,6% 27,84%
23,25% 26,59% 25,05%
2013 2013 2013
23,12% 26,24% 24,8%
99,05 51,12
19,22 Alasan :
57,11 54,06
Tidak ada biaya Mengobati sendiri Merasa tidak perlu
26,06 Lainnya
7,78 51,99
Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015 23,02
Waktu yang diperlukan seseorang dalam rangka proses penyembuhan dari sakitnya bervariasi. 7,8
20,97
Tingkat keparahan penyakit dan daya tahan tubuh seseorang mempengaruhi lamanya 7,81
menderita sakit. Semakin lama seseorang menderita sakit menunjukkan bahwa sakit yang
dideritanya cukup parah, begitu pula sebaliknya.

Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015


Berobat jalan dapat dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan
GAMBAR XII.
modern atau tradisonal tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan.
PRESENTASE PENDUDUK LANSIA YANG MEROKOK DALAM SEBULAN TERAKHIR
MENURUT TIPE DAERAH DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2015
Dari gambar di bawah terlihat tiga tempat yang paling banyak didatangi oleh penduduk lansia
untuk berobat jalan yaitu praktek dokter/bidan (43,11%), Puskesmas (25,97%) dan Rumah
Sakit Pemerintah (12,72%). Dari gambar di bawah juga tampak pola yang sama antara
perkotaan dan perdesaan dalam hal tempat/fasilitas berobat jalan yang diakses penduduk
lansia, seperti tampak pada tabel di bawah.
TABEL I.
PRESENTASE PENDUDUK LANSIA SAKIT YANG BEROBAT JALAN DAN TEMPAT BEROBAT JALAN
MENURUT TIPE DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2015
Klinik/
Lansia
RS
Praktek
Praktek Puskesmas/ Praktek Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015
Tipe Daerah Berobat RS Swasta dokter/ UKBM Lainnya
Pemerintah Dokter Pustu Batra
Jalan Bidan
Bersama Puskesmas Santun Lansia merupakan puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada penduduk lansia yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Perkotaan 74, 41 17, 55 11, 24 36, 44 13, 22 23, 72 1, 65 2, 97 1, 66
Tujuan program Puskesmas Santun Lansia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
Perdesaan 70, 40 8, 72 4, 68 48, 63 7, 66 27, 83 3, 93 3, 39 2, 63
mutu kehidupan penduduk lanjut usia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya
guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Puskesmas yang menyelenggarakan
Perkotaan dan
72, 16 12, 72 7, 65 43, 11 10, 17 25, 97 2, 90 3, 20 2, 19 pelayanan kesehatan Santun Lansia sebanyak 824 Puskesmas.
Perdesaan

Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015 GAMBAR XIII.


Persentase penduduk lansia yang pernah di rawat inap dalam setahun terakhir hanya 7,17%. JUMLAH PUSKESMAS SANTUN LANSIA MENURUT PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2015
Pada gambar di bawah terlihat bahwa persentase penduduk lansia di daerah perkotaan yang
pernah di rawat inap lebih tinggi daripada persentase lansia di daerah perdesaan.
GAMBAR XI.
ANGKA KESAKITAN LANSIA MENURUT TIPE DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2013-2015

Sumber : Badan Pusat Statitik, SUSENAS 2015


Masa tua jika tidak dijaga dengan baik dapat mengakibatkan ancaman nyawa, sehingga segala
upaya memang harus dirubah, salah satunya dengan perilaku hidup sehat (PHBS), yang
merupakan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama
lansia adalah perilaku merokok. Persentase penduduk lansia yang merokok pada tahun 2015
masih cukup tinggi yaitu sebesar 26,04. Bila menurut tipe daerah, persentase merokok di
daerah perdesaan (29,11%) lebih tinggi disbanding perkotaan (22,54%). Sedangkan menurut Sumber : Kementerian Kesehatan Tahun 2015
jenis kelamin, persentase penduduk lansia laki-laki yang merokok jauh lebih besar (52,47%)
dari pada lansia perempuan (2,47%).

INFOGRAFIS LANSIA Pusat Data dan Informasi, 2017


STRUKTUR UMUR PENDUDUK INDOONESIA 2017 (%) STATUS
Belum Cerai Cerai ANGKA KESAKITAN LANSIA INDONESIA
PERKAWINAN Kawin
2015 Kawin Hidup Mati
0-4 5-9 10-44 45-59 60+
tahun tahun tahun tahun tahun
Perkotaan &
0,68% 82,78% 1,44% 15,10% Perkotaan Perdesaan Perdesaan
9,11 9,06 56,18 16,62 9,03 100% 2015 2015 2015
26,89% 30,14% 28,62%
PENDUDUK LANSIA INDONESIA 2017 2014 2014 2014
(%) 23,25% 26,59% 25,05%
1,14% 39,25% 3,22% 56,39%
2013 2013 2013
23,12% 26,24% 24,8%
6,60
4,35 LANSIA TIDAK BEROBAT JALAN
10,42
5,26 0,92% 59,78% 36,92% PERKOTAAN PERDESAAN PERKOTAAN & PERDESAAN
4,33 + 2,38%

5,58 TERBANYAK (%)


Sumber: Badan Pusat Statistik, SUSENAS
DIY 13,81
13,81 3,20 12,59
2015 25,59% 29,6% 27,84%
Jateng Jatim Bali
10,71 Sulut 12,25
10,71
12,59 12,25 10,42 LANSIA SAKIT BEROBAT JALAN TAHUN 2015 (%)
99,05 51,12
3,20 57,11 19,22 Alasan :
PERKOTAAN PERDESAAN PERKOTAAN & Tidak ada biaya
Sumber: Pusat Data dan 26,06 54,06Mengobati sendiri Merasa tidak perlu
TERKECIL (%) PERDESAAN 7,78
Informasi
Kalteng 5,58 Riau 51,99
Kep. Riau 4,35 23,02
Papbar 4,33 Papua
7,8
PENDUDUK LANSIA INDONESIA 2017 20,97 Lainnya
PROPORSI PENDUDUK LANSIA INDONESIA
7,81
2030 12,9% 74,41% 70,4% 72,16%
2025 11,1%
2010 9,5% 60+ 8,54% PERBANDINGAN JML PKM SANTUN LANSIA DAN PERSEN JML LANSIA
2015 8,1%
INDONESIA

2030 63,6%
PUSKESMAS SANTUN LANSIA 2015 JUMLAH LANSIA (%)
9,53%
2025 63,9%
64,1% 8,72 12,72 Tempat Berobat
2010
15-59 17,55 8,1
2015
23,4%
64% 4,68
7,65
Jalan: 158 Jabar
2030
11,24 131RS Pemerintah Jatim 11,5
202525%
0-14 9,03% + 13,4
201026,4%
100 DIY
201527,9% th 48,63
RS Swasta
203017,1% Sumber: Pusat Data dan Informasi 43,11 96 Sumut 6,8
36,44 Praktek Dokter/Bidan
ASIA

202515%
60+ 73 Jateng 11,8
201013,1%
2015 11,6% Klinik/Praktek Dokter 47 Banten 5,3
2030 61,8% 27,83
7,66 25,97 Jambi 6,5
23,72 10,17 32
2025 62,7%
15-59 13,22 Puskesmas/Pustu
NTB 7,7
2010 63,4% 29
th 3,93
1,65 3,2 2,9
63,8%
2,633,39 Bengkulu
2015 UKBM
21,62,97 2,19
26 6,5
Praktek Batra 20 Aceh 6,3
19 Kep.Riau 4,0
Lainnya
Bali 10,3
DUNIA

16
203016,4% 60+ 13 Sulteng 7,3
202514,9%
201013,5%
th 12 NTT 7,5
2015 12,3% 15-59 LANSIA SAKIT YANG PERNAH RAWAT INAP TAHUN 2015 (%) 10 Sulsel 8,8
2030 59,9%
203021,1%
202522,4%
2025 60,4% th 8 DKI 6,5
2030 2010 61% 0-14 th 7 Jkt 5,3
2025
2010
201023,5%
2015
201524,6% 2 3,7%
61,6% 0-14
7 Kaltara 4,8
2015 24,6% th
25,5% Riau

37,57 35,22
26,1%
Sumber: UN, Departement of Economic and Social Affairs, Population Division LANSIA RAWAT INAP LAMANYA 6 Sulut 9,7
(2017). World Population Prospects, the 2017 Revision, custom data acquired via
website. STATUS KEANGGOTAAN SETAHUN TERAKHIR LANSIA 6 kaltim 5,2
LANSIA SAKIT
DALAM RUMAH TANGGA TAHUN 2015 TAHUN 2015 TAHUN 2015 5 Maluku 6,6
(%) 2 Kep. Babel 6,8
90,99
1 Papbar 4,0

9,18 9,339
61,8 Sumbar 8,8
Lampung 7,8
35,76 35,8 Gorontalo 7,1

5,01
19,1
25,59
Sumsel 7,0
17,05
0,38 7,48 2,05 2,85 1,16 1-3 4-7 8-14 15-21 22+ Kalbar 6,8

Kepala Rumah Tangga Istri/Suami Mertua/Orang Tua Lainnya Kalsel 6,5

Sumber: Badan Pusat Statistik, SUSENAS 2015 Sumber: Badan Pusat Statistik, SUSENAS
Sultra 6,3
2015 Sulbar 6,3
Malut 5,5
Kalteng 5,2
Papua 2,8

Anda mungkin juga menyukai