Kependudukan
“Struktur Kependudukan”
PADA TAHUN 2015 SEBAGIAN BESAR PENDUDUK KABUPATEN GROBOGAN ADALAH KELOMPOK USIA PRODUKTIF (USIA 15‐64 TAHUN), YANG MENCAPAI 1.004.063 JIWA, KEMUDIAN KELOMPOK USIA NON PRODUKTIF (USIA 0‐14
TAHUN DAN 65 TAHUN KEATAS) MENCAPAI 427.472 JIWA, SEHINGGA ANGKA RASIO KETERGANTUNGAN ADALAH 43%, ARTINYA SETIAP 100 ORANG BERUSIA PRODUKTIF DI KABUPATEN GROBOGAN MENANGGUNG 43 ORANG
YANG NON PRODUKTIF.
GRAFIK
KOMPOSIS
I
PENDUDU
K
Pada tahun 2016
sebagian besar penduduk
Kabupaten Grobogan
adalah kelompok usia
produktif (usia 15‐64
tahun), yang mencapai
1.022.600 jiwa, kemudian
kelompok usia non
produktif (usia 0‐14 tahun
dan 65 tahun keatas)
mencapai 421.602 jiwa,
sehingga Angka rasio
ketergantungan adalah
41%, artinya setiap 100
orang berusia produktif di
Kabupaten Grobogan
menanggung 41 orang
yang non produktif.
Komposisi Penduduk
Misalnya saja pengelompokkan dengan menggunakan usia, jenis kelamin, agama, mata
pencaharian, pendidikan, dan lain-lain.
Namun, pada umumnya komposisi penduduk melihat pada kriteria usia dan jenis kelamin,
angkatan kerja, serta rasio ketergantungan.
Komposisi penduduk ini digunakan untuk acuan dasar dalam pembentukan kebijakan
pembangunan suatu negara.
1. Komposisi Penduduk Menurut usia dan jenis kelamin
Sistem pengelompokkan digambarkan dalam grafik batang secara
horizontal
Komposisi penduduk dengan menggunakan usia disebut juga sebagai
struktur penduduk meliputi:
1.Struktur penduduk muda -> kelompok penduduk dengan usia 15
tahun ke bawah (di atas 35%), sedangkan usia 65 tahun ke atas
sedikit (sekitar 3%)
2.Struktur penduduk tua -> kebalikan dari struktur penduduk muda
Apabila kelahiran dapat menambah jumlah penduduk, lain halnya dengan kematian
yang mengurangi jumlah penduduk. Sedangkan untuk migrasi bersifat tidak stabil
(migrasi masuk dan migrasi keluar).
Terjadinya mobilitas tentunya menjadi bagian dari proses pembangunan secara keseluruhan.
Proses pembangunan terlihat pada perubahan struktur ekonomi dan sosial yang dapat
menarik minat penduduk untuk mencari kesejahteraan di tempat lainnya.
Kepadatan penduduk ditentukan oleh beberapa faktor seperti faktor fisiologis wilayah, faktor biologis,
serta perkembangan kebudayaan dan teknologi.
3. Kepadatan penduduk agraris yang berdasarkan jumlah petani dan luas lahan pertanian
1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu wilayah untuk
pembangunan berdasarkan gender atau jenis kelamin khususnya mengimbangkan pembangunan
laki-laki dengan perempuan secara adil.
2. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Penduduk muda kisaran 14 tahun kebawah belum produktif karena masih tergantung pada orang tua yang membiayai
biaya hidupnya. Kemudian umur 15 tahun – 65 tahunan bisa dibilang produktif karena sudah bisa menghidupi
hidupnya sendiri dan jika lebih dari 65 tahun sudah tidak dianggap produkti.
Dari data diatas bisa diketahui gambaran ekonomi tergantung pada usia produktif antara umur 15 – 64 tahun dari sisi
demografi.
Jadi Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan umur 65
tahun keatas dan dibandingan dengan penduduk usia 15-64 tahun.
3. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk.
Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk
menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan
banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.
Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur pada piramida
tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu dan mengenai
perkembangan penduduk masa yang akan datang.
Struktur umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya,
struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan datang.
Indonesia telah mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan kelahiran dan
penurunan kematian bayi beberapa dekade yang lalu.
Hubungan Perubahan Struktur Penduduk
Indonesia dengan Ketahanan Ekonomi