Anda di halaman 1dari 25

Dasar

Kependudukan

“Struktur Kependudukan”

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo
Arifatun Nisaa, SKM., M.P.H
Struktur
Kependudukan
Struktur & persebaran penduduk
Membahas :
- komposisi penduduk
- Persebaran penduduk
Jenis Struktur Penduduk
1.Jumlah Penduduk: Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi,
Remigrasi, Transmigrasi.
2.Persebaran Penduduk: Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk
disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung
jiwa per km kuadrat.
3.Komposisi Penduduk: Merupakan sebuah bahasan statistik dari statistik
kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan
dari segi umur dan jenis kelamin.
Piramida Penduduk
Piramida penduduk pada
dasarnya memiliki definisi CARA MEMBUAT PIRAMIDA
yang sama dengan PENDUDUK:
komposisi penduduk
menurut usia dan jenis 1.Penduduk dibagi jenis kelamin
kelamin. dimana untuk laki – laki berada di
Struktur penduduk dibuat
sebelah kiri dan perempuan di sebelah
dalam grafik secara
kanan
horizontal yang berbentuk
piramida.
Dengan adanya piramida 2.Baik golongan laki – laki ataupun
penduduk dapat perempuan dibagi lagi menurut
mengetahui perbandingan kelompok umurnya yang biasanya
golongan produktif dan menggunakan interval 5 tahun,
tidak produktif serta misalnya 0 – 4, 5 – 9, 10 – 14, dan
Bentuk Piramida Penduduk
PIRAMIDA PIRAMIDA PIRAMIDA
PENDUDUK MUDA PENDUDUK STASIONER ATAU PENDUDUK TUA BERBENTUK
BERBENTUK LIMAS TETAP BATU NISAN
(EXPANSIVE) BERBENTUK GRANAT (CONTRICTIVE)
(STATIONARY)
Piramida ini menggambarkan Bentuk ini menggambarkan Piramida bentuk ini menunjukkan
jumlah penduduk usia muda lebih jumlah penduduk usia muda jumlah penduduk usia muda lebih
besar dibanding usia dewasa.  seimbang dengan usia dewasa.  sedikit bila dibandingkan dengan
usia dewasa. 
Jumlah angka kelahiran lebih Tingkat kematian rendah dan
besar daripada jumlah kematian.  tingkat kelahiran tidak begitu Jika angka kelahiran jenis pria
Contoh Negara: India, Brazilia, tinggi.  besar, maka suatu negara bisa
Indonesia. kekurangan penduduk. 
Contoh Negara : Swedia, Belanda, Contoh Negara : Jerman, Inggris,
Skandinavia. Belgia, Prancis.
Bentuk Piramida Penduduk
Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Angka kelahiran tinggi sedangkan angka kematian rendah  Pertumbuhan

penduduk yang cepat


Menjelaskan populasi yang masih muda dan berkembang

Biasanya merepresentasikan negara berkembang dimana laju kelahiran masih


tinggi dan tingkat harapan hidup yang relatif rendah
Semakin ke puncak maka semakin sempit -> kohor usia di atasnya pasti lebih

sedikit jumlahnya di bandingkan dengan kohor usia di bawahnya


Menunjukkan sebagian besar penduduknya berada di kelompok usia di bawah

15 tahun (penduduk tidak produktif)


Contoh negara: Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Brazil, dan lain – lain

Piramida Penduduk Tetap (Stationary)

Angka kelahiran tinggi dan angka kematian relatif seimbang

Menjelaskan populasi yang sudah tidak berkembang
Biasanya merepresentasikan negara maju dimana angka

kelahiran rendah dan tingkat harapan hidup tinggi



Contoh negara: negara – negara di Eropa Barat
Piramida Penduduk Tua (Contrictive)
Angka kelahiran dan angka kematian yang rendah -> angka kelahiran

menurun dengan cepat


Menjelaskan populasi yang tidak berkembang, namun apabila terus terjadi

dapat menyebabkan kekurangan jumlah penduduk


Biasanya merepresentasikan negara dengan perkembangan tingkat sosial

dan ekonomi yang tinggi (negara maju)


Menunjukkan penduduk kelompok usia muda lebih sedikit dibanding yang

kelompok usia tua


Contoh negara: Jepang dan Amerika Serikat

Pengertian Rasio Ketergantungan
Perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda
dan Rasio Ketergantungan Tua.
Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara
yang sedang berkembang.
Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Struktur Usia dan
Angka Ketergantungan
Penduduk
Contoh: di Kab. Grobogan
Tahun 2015
Untuk mengetahui angka
ketergantungan, harus disusun
terlebih dahulu struktur usia
penduduk dan piramida penduduk,
karena Rasio Ketergantungan
(Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah
penduduk umur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk
usia 65 tahun ke atas (disebut usia
non produktif) dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia 15-64 tahun
(usia produktif).

PADA TAHUN 2015 SEBAGIAN BESAR PENDUDUK KABUPATEN GROBOGAN ADALAH KELOMPOK USIA PRODUKTIF (USIA 15‐64 TAHUN), YANG MENCAPAI 1.004.063 JIWA, KEMUDIAN KELOMPOK USIA NON PRODUKTIF (USIA 0‐14
TAHUN DAN 65 TAHUN KEATAS) MENCAPAI 427.472 JIWA, SEHINGGA ANGKA RASIO KETERGANTUNGAN ADALAH 43%, ARTINYA SETIAP 100 ORANG BERUSIA PRODUKTIF DI KABUPATEN GROBOGAN MENANGGUNG 43 ORANG
YANG NON PRODUKTIF.
GRAFIK
KOMPOSIS
I
PENDUDU
K
Pada tahun 2016
sebagian besar penduduk
Kabupaten Grobogan
adalah kelompok usia
produktif (usia 15‐64
tahun), yang mencapai
1.022.600 jiwa, kemudian
kelompok usia non
produktif (usia 0‐14 tahun
dan 65 tahun keatas)
mencapai 421.602 jiwa,
sehingga Angka rasio
ketergantungan adalah
41%, artinya setiap 100
orang berusia produktif di
Kabupaten Grobogan
menanggung 41 orang
yang non produktif.
Komposisi Penduduk

Susunan atau pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.

Misalnya saja pengelompokkan dengan menggunakan usia, jenis kelamin, agama, mata
pencaharian, pendidikan, dan lain-lain.

Namun, pada umumnya komposisi penduduk melihat pada kriteria usia dan jenis kelamin,
angkatan kerja, serta rasio ketergantungan.

Komposisi penduduk ini digunakan untuk acuan dasar dalam pembentukan kebijakan
pembangunan suatu negara.
1. Komposisi Penduduk Menurut usia dan jenis kelamin
Sistem pengelompokkan digambarkan dalam grafik batang secara
horizontal
Komposisi penduduk dengan menggunakan usia disebut juga sebagai
struktur penduduk meliputi:
1.Struktur penduduk muda -> kelompok penduduk dengan usia 15
tahun ke bawah (di atas 35%), sedangkan usia 65 tahun ke atas
sedikit (sekitar 3%)
2.Struktur penduduk tua -> kebalikan dari struktur penduduk muda

2. Komposisi Penduduk Menurut angkatan kerja


Biasanya 15 tahun ke atas yang aktif melakukan kegiatan ekonomi
meliputi:
1.Penduduk
Dapat yang
terlebih dahulu bekerja
mengetahui TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja)
2.Penduduk yang memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja
3.Penduduk yang secara aktif sedang mencari pekerjaan
3. Komposisi Penduduk Menurut Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio)
Angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan

kelompok usia produktif atas kelompok usia tidak produktif


Usia produktif meliputi penduduk dengan usia 15 – 64 tahun,

sedangkan usia tidak produktif dengan usia di bawah 15 tahun dan di


atas 64 tahun
Terdapat tiga
golongan:
1. Rendah (<
30)
2. Sedang (30 –
40)
3. Tinggi (>41)
Pertumbuhan Penduduk
Perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada periode waktu tertentu
dibandingkan dengan waktu sebelumnya.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah angka kelahiran, angka


kematian, dan migrasi.

Apabila kelahiran dapat menambah jumlah penduduk, lain halnya dengan kematian
yang mengurangi jumlah penduduk. Sedangkan untuk migrasi bersifat tidak stabil
(migrasi masuk dan migrasi keluar).

Pertumbuhan penduduk terbagi menjadi beberapa periode, yaitu sebagai berikut.


1.Periode statik dimana angka kelahiran dan angka kematian yang tinggi
2.Periode pertumbuhan yang cepat dimana angka kelahiran tetap tinggi
tetapi angka kematian mulai menurun
3.Periode pertumbuhan mulai turun dimana angka kelahiran turun dan
angka kematian stabil hingga mendekati titik terendah
4.Periode stationer dimana angka kelahiran dan angka kematian seimbang
Jenis Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk Total
T = (L – M) + (I – E)
dengan:
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran Cara Pengambilan Data untuk Jumlah penduduk
M = Jumlah kematian 1.Sensus Penduduk: pengambilan data penduduk
I = Jumlah imigrasi untuk mengetahui jumlah, komposisi, dan
E = Jumlah emigrasi karakteristik penduduk di suatu wilayah
2.Registrasi Penduduk: pencatatan identitas
Pertumbuhan Penduduk Alami penduduk yang dilakukan secara terus menerus oleh
pemerintah untuk dijadikan monografi desa
T = (L – M)
dengan: 3.Survei Penduduk: seperti sensus yang menggunakan
T = Pertumbuhan Penduduk sampel
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
Perpindahan/Mobilitas Penduduk
Pergerakan atau perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya.

Terjadinya mobilitas tentunya menjadi bagian dari proses pembangunan secara keseluruhan.

Proses pembangunan terlihat pada perubahan struktur ekonomi dan sosial yang dapat
menarik minat penduduk untuk mencari kesejahteraan di tempat lainnya.

Mobilitas penduduk meliputi tiga tipe:


(1)migrasi bersifat menetap,
(2)sirkuler bersifat sementara,
(3)ulang alik bersifat pulang pergi dalam 24 jam.
Kepadatan Penduduk
Jumlah rata – rata penduduk per satuan unit wilayah yang biasanya menggunan satuan km 2.

Kepadatan penduduk ditentukan oleh beberapa faktor seperti faktor fisiologis wilayah, faktor biologis,
serta perkembangan kebudayaan dan teknologi.

Adapun macam-macam dari kepadatan penduduk (KP) adalah sebagai berikut.


1. Kepadatan penduduk aritmatika / umum yang berdasarkan per satuan luas

2. Kepadatan penduduk fisiologis yang berdasarkan luas lahan pertanian

3. Kepadatan penduduk agraris yang berdasarkan jumlah petani dan luas lahan pertanian
1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu wilayah untuk
pembangunan berdasarkan gender atau jenis kelamin khususnya mengimbangkan pembangunan
laki-laki dengan perempuan secara adil.
 
2. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Penduduk muda kisaran 14 tahun kebawah belum produktif karena masih tergantung pada orang tua yang membiayai
biaya hidupnya. Kemudian umur 15 tahun – 65 tahunan bisa dibilang produktif karena sudah bisa menghidupi
hidupnya sendiri dan jika lebih dari 65 tahun sudah tidak dianggap produkti.
Dari data diatas bisa diketahui gambaran ekonomi tergantung pada usia produktif antara umur 15 – 64 tahun dari sisi
demografi.
Jadi Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan umur 65
tahun keatas dan dibandingan dengan penduduk usia 15-64 tahun.
3. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk.
Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk
menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan
banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.

Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur pada piramida
tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu dan mengenai
perkembangan penduduk masa yang akan datang.

Struktur umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya,
struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan datang.
Indonesia telah mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan kelahiran dan
penurunan kematian bayi beberapa dekade yang lalu.
Hubungan Perubahan Struktur Penduduk
Indonesia dengan Ketahanan Ekonomi

APABILA STRUKTUR UMUR PENDUDUK DIDOMINASI


Secara teoritis,
PENDUDUK BERUSIA PRODUKTIF MAKA KESEJAHTERAAN
EKONOMI PENDUDUK DI DAERAH TERSEBUT DIHARAPKAN
MENINGKAT KARENA BANYAKNYA JUMLAH ANGGOTA
KELUARGA YANG BEKERJA DAN DISERTAI JUMLAH BEBAN
TANGGUNGAN YANG SEMAKIN BERKURANG.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai