Anda di halaman 1dari 18

Struktur dan Komposisi

Penduduk
TIM Dosen Dasar Kependudukan
Program StudiRODI
KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UPNVJ
2024
Sub materi
1. Pengertian pengelompokan penduduk
2. Tujuan pengelompokan penduduk
3. Komposisi penduduk
4. Angka ketergantungan setiap provinsi di Ind
1. Pengertian pengelompokkan penduduk

Pengelompokkan penduduk adalah


pembagian ,penggolongan dan pengkategorian penduduk
atas dasar kriteria tertentu yang disesuaikan dengan
tujuan tertentu misalnya, secara geografis, biologis,
sosial, atau ekonomi.

Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dikelompokkan


menjadi laki-laki dan perempuan, sementara berdasarkan
umur dikelompokkan menurut ukuran
2. Tujuan pengelompokkan penduduk
Memudahkan pemerintah mengklasifikasikan
penduduk sebagai arah pencapaian pembangunan
nasional.

Untuk mengetahui potensi sumber daya manusia


suatu daerah, berdasarkan umur, jenis kelamin,
status pendidikan, maupun pekerjaan
3. KOMPOSISI PENDUDUK

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu yang disesuaikan
dengan tujuan tertentu misalnya, secara geografis, biologis, sosial, atau ekonomi.

Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dikelompokkan menjadi laki-laki dan perempuan, sementara
berdasarkan umur dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat menunjukkan beberapa hal, seperti jumlah
tenaga kerja produktif dan non produktif, pertambahan penduduk, dan angka ketergantungan.

Hal-hal tersebut harus diperhitungkan untuk mempersiapkan dan menetapkan beberapa kebijakan suatu
daerah atau negara.
Kategori komposisi penduduk
1. Komposisi Penduduk Menurut
Umur dan Jenis Kelamin
Ini merupakan kategori yang umum
dan sangat penting dalam konteks
komposisi penduduk. Dalam cermin
demografi, komposisi penduduk
berdasarkan umur dan jenis kelamin
berfungsi dalam pembahasan
masalah kependudukan yang
melibatkan aspek seperti umur dan
jenis kelamin.
2. Komposisi Penduduk Menurut
Status Perkawinan
Kemudian, ada komposisi
penduduk menurut status
perkawinan yang merujuk pada
konteks-konteks khusus. Kategori
ini mencakup aspek status
perkawinan, usia produktif, tingkat
umur saat melangsungkan
perkawinan, dan lain-lain.
3. Komposisi Penduduk Menurut
Tingkat Pendidikan
Komposisi penduduk menurut
tingkat pendidikan menjadi salah
satu parameter dalam menilai
kualitas sumber daya manusia di
suatu daerah. Substansi kategori
ini adalah "semakin tinggi tingkat
pendidikan yang ditamatkan,
semakin baik kualitas sumber daya
manusia di wilayah tersebut."
4. Komposisi Penduduk Menurut
Lapangan Pekerjaan
Terakhir, ada komposisi penduduk
menurut lapangan pekerjaan yang
irisannya terkait dengan kegiatan
ekonomi. Umumnya, negara-negara
miskin dan berkembang punya
penduduk yang lebih banyak bekerja
di bidang usaha pertanian. Sebaliknya,
negara maju memiliki lebih banyak
penduduk yang bekerja dalam bidang
perdagangan, jasa, dan industri.
Karakteristik komposisi penduduk
Ekspansif, yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur muda. karakter penduduk ekspansif ini banyak ditemukan di
negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka
kematian rendah.

Konstruktif, yaitu penduduk yang berada dalam kelompok termuda


dengan kuantitas yang sedikit. Karena itu, karakteristik konstruktif
ini terdapat di negara-negara dengan tingkat kelahiran yang turun
dengan cepat, dan tingkat kematian rendah.

Stasioner, yaitu jumlah penduduk dalam tiap kelompok umur hampir


sama, kecuali ada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada
negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat
kematian rendah.
Fungsi komposisi penduduk
• Mengetahui gambaran penduduk
• Membantu perencanaan strategi dan kebijakan
pembangunan
• Membantu potensi SDM
• Memudahkan pencarian data penduduk
• Merumuskan solusi permasalahan penduduk
4. Angka ketergantungan setiap provinsi di
indonesia
Rasio ketergantungan terhadap
usia produktif di Indonesia
tercatat sebesar 44,67% pada
2022. Ini berarti ada sekitar 44-45
per 100 orang usia non-produktif
di Indonesia bergantung kepada
mereka yang berusia produktif.
Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi dengan rasio ketergantungan tertinggi di Indonesia pada 2022, yakni 55,65%.

Posisinya diikuti oleh Sulawesi Barat dengan rasio ketergantungan sebesar 50,38%.

Kemudian, rasio ketergantungan di Sulawesi Tenggara dan Aceh masing-masing sebesar 50,25% dan 49,19%.

Lalu, rasio ketergantungan di Nusa Tenggara Barat sbesar 49,18%.

Adapun, Jakarta menjadi provinsi dengan rasio ketergantungan terendah, yakni 39,94%. Di atasnya ada Kepulauan
Bangka Belitung dan Bali dengan rasio ketergantungan berturut-turut sebesar 42,64% dan 42,63%.

Sebagai informasi, perhitungan rasio ketergantungan melalui perbandingan jumlah penduduk usia 0-14 tahun dan 65
tahun ke atas dengan mereka yang berumur 15-64 tahun.
Referensi
Modul Mata Kuliah Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Dra.
Gatiningsih, M.T, Drs. Eko Sutrisno, M.Si, 2017 IPDN

Anda mungkin juga menyukai