Anda di halaman 1dari 23

PENGANTAR KEPENDUDUKAN

(EKI 301 - F4)

KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PENDUDUK


KELOMPOK 4

09 Dewa Gede Widyawan Wija Putra


2107511190

11 Dewa Bagus Trima Putra


2107511118

10 Jyesta Bhanu Hataka


2107511115
SUB MATERI
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT UMUR DAN
01 JENIS KELAMIN

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT


02 KARAKTERISTIK SOSIAL DAN EKONOMI

03 PIRAMIDA PENDUDUK

DISTRIBUSI PENDUDUK DAN KEPADATAN


04 PENDUDUK
Komposisi Penduduk Menurut
Karakteristik Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi Penduduk Menurut Karakteristik Umur atau Usia

Komposisi penduduk dalam pengelompokan usia dapat dibagi menjadi


tiga macam yaitu:
Usia 0-14 tahun dinamakan usia belum/nonproduktif dimana usia
yang dapat dikatakan belum kerja atau belum siap bekerja.
Usia 15-64 tahun dinamakan usia produktif dimana kelompok
penduduk usia kerja yang siap bekerja.
Usia 64 tahun ke atas disebut usia pasca/nonproduktif atau tidak
produktif.
Komposisi Penduduk Menurut Karakteristik Jenis Kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk dikaji, karena
dapat diketahui angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Rasio Jenis Kelamin
adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya jumlah penduduk
laki-laki dan banyaknya jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu
tertentu. Data rasio jenis kelamin ini, berguna untuk pengembangan perencanaan
pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan
perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Rasio Jenis kelamin
juga digunakan untuk melihat proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan
untuk berbagai perencanaan kegiatan seperti penyediaan Rumah Sakit Bersalin,
penyediaan ragam pendidikan dan lain sebagainya.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2021
Komposisi Penduduk Menurut
Karakteristik Sosial dan Ekonomi

Komposisi Penduduk Menurut Karakteristik Sosial


Berdasarkan karakteristik sosial penduduk, komposisi penduduk dapat
dikelompokkan menurut tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Pengelompokan penduduk menurut karakteristik pendididkan dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan.
2) Komposisi penduduk menurut status sekolah.
3) Komposisi penduduk menurut kemampuan membaca dan menulis.
Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendididkan
Tingkat pendidikan diukur dari jumlah penduduk umur 10 tahun ke atas menurut status
tamat sekolah. Tamat sekolah didefinisikan sebagai telah selesainya seseorang mengikuti
pelajaran pada kelas tertinggi suatu jenjang sekolah sampai akhir dengan mendapatkan
tanda tamat belajar atau ijazah, baik dari sekolah negeri ataupun swasta.
Komposisi Penduduk Menurut Status Sekolah

Status sekolah dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu tidak/belum pernah


sekolah, masih sekolah, dan tidak sekolah lagi. Masih bersekolah adalah status
pendidikan dari mereka yang sedang mengikuti pendidikan dasar, menengah,
dan tinggi. Pengelompokan ini memungkinkan pengembangan ukuran angka
partisipasi kasar (gross enrolment ratio) dan angka partisipasi murni (net
enrolment ratio). Tidak bersekolah lagi adalah status pendidikan dari mereka
yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah atau tinggi tetapi pada
saat pencacahan tidak sekolah lagi.
Komposisi Penduduk Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis

Penduduk dikatakan dapat membaca dan menulis jika mereka dapat membaca
dan menulis surat atau kalimat sederhana; membaca dan menulis huruf Braille;
orang cacat yang pernah bisa membaca dan menulis.
Rumus Menghitung AMH (Angka Melek Huruf)

AMH : Angka melek huruf


P15+ : Penduduk umur 15 tahun ke atas
k : konstanta, biasanya 100
Sebagai contoh, penduduk Indonesia umur 15 tahun ke atas
berjumlah 198.126.553 orang, sedangkan penduduk umur 15 tahun
ke atas yang melek huruf berjumlah 189.525.086 orang. Dengan
demikian, angka melek huruf penduduk Indonesia pada tahun 2021
adalah sebagai berikut.

Hal ini berarti, terdapat 96% penduduk Indonesia kelompok umur 15


tahun ke atas yang melek huruf.
Komposisi Penduduk menurut Status Perkawinan
Umumnya, status perkawinan penduduk meliputi belum kawin, kawin, cerai dan janda
atau duda. Studi demograf juga mengenal istilah “consensual union" yakni suatu
bentuk hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bersifat stabil, jangka panjang
yang mirip dengan sebuah perkawinan, tetapi tapa suatu ikatan hukum yang pasti
(hidup bersama).
Komposisi Penduduk Menurut Karakteristik Ekonomi
Menurut karekteristik ekonomi, penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan
lapangan usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Menurut kegiatan dalam
seminggu yang lalu, penduduk berumur 15 tahun ke atas dapat dikelompokkan
menjadi bekerja, mencari pekerjaan/pengangguran, sekolah, mengurus rumah
tangga, dan lainnya.
Piramida Penduduk

Pengertian Piramida Penduduk


Piramida penduduk adalah grafik khusus yang digunakan untuk
menampilkan komposisi umur dan jenis kelamin dari suatu
populasi atau kelompok. terdapat dua bagian dalam piramida
penduduk yaitu bagian sebelah kiri dan bagian sebelah kanan.
Bagian sebelah kiri menyajikan data laki-laki. Bagian sebelah
kanan menyajikan data perempuan. Sumbu vertikal
menunjukkan interval 5 tahunan, ditampilkan dari umur yang
paling muda hingga yang paling tua.
Jenis - Jenis Piramida Penduduk

Jenis atau bentuk piramida penduduk berbeda-beda di setiap wilayah


atau negara, meskipun bentuknya berbeda-beda, pada dasarnya
piramida penduduk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:

Piramida Ekspansif Piramida Konstruktif Piramida Stasioner


Piramida Penduduk Indonesia

Piramida penduduk Indonesia termasuk tipe ekspansif. Piramida


tipe ekspansif dapat dilihat dari pola piramida yang melebar di
bagian bawah dan cembung di bagian tengah yang merupakan
penduduk usia muda. Sementara di bagian atas yang merupakan
penduduk usia tua meruncing.
Fungsi Piramida Penduduk

Dapat mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.


Dapat mengetahui jumlah penduduk.
Dapat mengetahui rasio ketergantungan.
Dapat mengetahui usia produktif dan non produktif.
Dapat mengetahui model pertumbuhan penduduk.
Dapat meramalkan jumlah penduduk di masa yang akan dating.
Dapat digunakan untuk analisis program KB dan tenaga kerja di suatu
wilayah.
Dapat digunakan untuk analisis pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan, sosial, ekonomi.
Distribusi Penduduk dan Kepadatan
Penduduk
Distribusi Penduduk
Di Indonesia dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera,
dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan persebaran penduduk adalah
kondisi sebaran penduduk secara ke ruangan. Sementara itu, penyebaran
penduduk adalah upaya mengubah persebaran penduduk agar serasi, selaras,
dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Distribusi penduduk atau persebaran penduduk di muka bumi umumnya
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
● Persebaran penduduk secara geografis
● Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Distribusi Penduduk

Persebaran Penduduk Secara Geografis


Persebaran penduduk secara geografis adalah persebaran atau distribusi penduduk menurut
batas-batas alam seperti pulau, pantai, sungai, danau dan sebagainya. Persebaran penduduk
Indonesia menurut geografis memperlihatkan bahwa pulau Jawa merupakan pulau terbanyak
jumlah penduduknya, disusul kemudian oleh Sumatra dan pulau-pulau lainnya.

Persebaran Penduduk Berdasarkan Administrasi Pemerintahan


Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan adalah distribusi penduduk
menurut batas-batas wilayah administrasi pemerintahan yang ditetapkan oleh suatu negara,
misalnya perbandingan jumlah penduduk provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Kalimantan Barat.
Jika diperhatikan persebaran penduduk menurut wilayah administrasi, bahwa penduduk provinsi-
provinsi di pulau Jawa memiliki jumlah penduduk terbesar, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Sementara untuk Sumatra provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Selatan
mendominasi proporsi jumlah penduduk terbesar.
Rasio Kepadatan Penduduk
Dalam mengukur daya dukung lingkungan, sebenarnya wilayah tersebut harus dipilah
terlebih dahulu menurut daerah yang tidak berpenghuni, seperti daerah rawa-rawa,
danau, hutan lindung, jurang, dan gunung. Terkadang ada pula yang secara khusus
menghitung kepadatan penduduk di daerah pertanian, lahan produksi, dan daerah
permukiman, yang pada hakikatnya semakin spesifik dan teliti sehingga ukuran
kepadatan penduduk makin bermakna. Berkaitan dengan daya dukung lingkungan
(carrying capacity), ukuran yang umum dipakai adalah rasio kepadatan penduduk
(density ratio), yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk
terhadap luas wilayah atau berapa banyaknya penduduk per kilometer persegi pada
tahun tertentu.
Dampak Bonus Demografi

01 Pengertian Bonus Demografi

Bonus demografi merupakan suatu keadaan


di mana penduduk yang masuk ke dalam
usia produktif jumlahnya lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk usia tidak
03 Dampak Bonus Demografi

produktif. Momen yang cukup jarang terjadi ini


tentu akan memberikan banyak
perubahan dan penyesuaian pada

02 Manfaat Bonus Demografi kehidupan bermasyarakat dalam suatu


negara.
Banyak negara yang telah berhasil dan
terbukti memanfaatkan bonus demografi
dengan maksimal seperti Malaysia, Korea
Selatan, Jepang, dan masih banyak lagi.
-SESI DISKUSI-

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai