Anda di halaman 1dari 85

SESI 2-KOMPOSISI

PENDUDUK, PIRAMIDA
PENDUDUK

NIA MUSNIATI, SKM., MKM


KESMAS FIKES UHAMKA
2

Study Demografi
Menekankan tiga fenomena penting dari
perubahan penduduk, yaitu :
1. Komposisi Penduduk (Population
Composition)
2. Dinamika Kependudukan (Population
Dynamics)
3. Jumlah dan distribusi penduduk
(Population size and Distribution)
1. KOMPOSISI PENDUDUK
3

Komposisi Penduduk :

Merupakan pengelompokan penduduk


berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik
tertentu

Secara umum dapat diklasifikaasikan


menurut :
1. Karakteristik biologi (demografi), seperti
umur, jenis kelamin.
4

Komposisi Penduduk :
2. Karakteristik sosial, antara lain
tingkat pendidikan dan status
perkawinan

3. Karakteristik ekonomi, antara lain


kegiatan penduduk yang aktif secara
ekonomi,lapangan usaha, status dan
jenis pekerjaan, serta tingkat
pendapatan
5

Komposisi Penduduk :
4. Karakteristik geografis atau
persebaran antara lain berdasarkan
tempat tinggal, daerah perkotaan-
pedesaan, provinsi, dan kabupaten
6
Komposisi Penduduk menurut
Karakteristik Demografi
Ciri demografi yang utama adalah
umur dan jenis kelamin

Dalam studi demografi ada


kesepakatan bahwa umur
seseorang dihitung menurut ulang
tahunnya yang terakhir
Komposisi Penduduk menurut 7

Karakteristik Demografi

Selain Distribusi umur penduduk, dalam


analisis demografi dikenal pula struktur
umur penduduk yang dibedakan menjadi
tiga kelompok besar, yaitu :

1. Penduduk usia muda, yaitu penduduk


usia dibawah 15 tahun atau kelompok
umur 0 – 14 tahun
8
Komposisi Penduduk menurut
Karakteristik Demografi

2. Penduduk usia produktif, yaitu


penduduk umur 15 – 64 tahun

3. Penduduk usia lanjut, yaitu umur 65


tahun keatas (mengikuti ketetapan
WHO)
Penyajian data usia dan jenis kelamin

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin biasanya


ditampilkan dalam suatu tabel. Usia penduduk terlebih dahulu
dikelompokkan dahulu dengan jenjang lima tahunan, misalnya
kelompok usia 0-4, 5-9, 10-14,..., 60-64, 65+
Struktur penduduk usia muda

Suatu negara dikatakan berstruktur usia muda,


ciri-cirinya:
 kelompok penduduk yang berumur di bawah lima
belas tahun > 40 persen
 kelompok penduduk usia 65 tahun <10 persen

Contoh: Negara berkembang (Burma, India, dan


Indonesia)
Struktur penduduk usia tua

Suatu negara dikatakan berstruktur umur tua ciri-


cirinya:
 Kelompok penduduk yang ber usia 15 tahun ke
bawah jumlahnya < dan 40 %
 kelompok penduduk usia 65+ tahun sekitar 10
persen

Contoh: Negara maju (Jepang, Jerman, Amerika


Serikat)
Komposisi Penduduk menurut 13

Karakteristik Sosial

Berdasarkan Pendidikan :
a. Komposisi menurut tingkat
pendidikan
b. Komposisi menurut status
perkawinan (belum
kawin, kawin, cerai,
duda/janda)
c. Komposisi menurut
14

Komposisi menurut tingkat pendidikan di Kota


Sukabumi
15

Komposisi Penduduk menurut


Karakteristik Ekonomi
Dikelompokkan berdasarkan:
1. Lapangan usaha
2. Jenis pekerjaan
3. Status pekerjaan
16

Komposisi Penduduk Menurut


Lapangan Usaha
17

Komposisi Penduduk menurut


Karakteristik Ekonomi
Menurut kegiatan dalam s e m i n g g u yang
lalu, p e n d u d u k berumur 10 tahun ke a t a s
dapat dikelompokkan menjadi:
1. Bekerja ( mereka yang selama seminggu
sebelum pencacahan melakukan pekerjaan atau
bekerja untuk memperoleh atau membantu
memperoleh penghasilan selama paling sedikit 1
jam dalam sepekan dan tidak boleh terputus
2. Mencari pekerjaan
3. Sekolah
4. Mengurus rumah tangga
18

Distribusi Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis


Kegiatan dan Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 1995

s Pekerjaan Laki-laki (l) Pe re mpua n


(p)
Bekerja 68.6 36.9
Mencari pekerjaan 4.1 4.1
Sekolah 20.9 18.9
Mengurus rumah tangga 0.9 35.6
Lain-lain 5.5 4.5
SIFAT DATA DEMOGRAFI
- DEMOGRAFI ABSOLUT
- DEMOGRAFI RELATIF
UKURAN-UKURAN DALAM
KOMPOSISI PENDUDUK
P e nda hulua n

Berdasarkan komposisi penduduk menurut


karakteristiknya, dikembangkan beberapa
indikator atau ukuran dalam penyajian data
kependudukan, diantaranya:
1 . Rasio jenis kelamin (sex ratio)
2 . Rasio ketergantungan (dependency ratio)
3. Kepadatan penduduk
4. Angka buta aksara
5. Umur median (median age)
6. Umur tunggal (single age)
7. Angka melek huruf (literacy rate)
1 . R a s i o J e n i s Kelamin (Sex Ratio)

Perbandingan antara banyaknya jumlah


penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk
perempuan pada suatu daerah dan pada
waktu tertentu
Sex Ratio = Jumlah p en d u d uk laki-laki x 100
Jumlah p en d u d uk p er e mp u a n
Contoh:
Diketahui pada tahun 1995:
Jumlah penduduk laki-laki di Indonesia = 96.929.931
Jumlah penduduk perempuan di Indonesia = 97.824.877

Rasio J e n i s Kelamin = 96.929.931 x 100 = 99


97.824.877

Interpretasinya:
Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99
penduduk laki-laki
Determinan R a s i o J e n i s Kelamin

Rasio Jenis Kelamin Waktu Lahir


Rasio bayi laki-laki dan bayi perempuan : 103 – 104 per 100 bayi perempuan

Pola Mortalitas antara penduduk


laki-laki dan perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada kematian perempuan, maka rasio
jenis kelamin akan semakin kecil

Pola migrasi antara penduduk


laki-laki dan perempuan
Jika suatu daerah memiliki rasio jenis kelamin lebih kecil dari 100 di
daerah tsb lebih banyak penduduk perempuan (mungkin karena banyaknya
migrasi keluar pada penduduk laki-laki)
2. Rasio
Ketergantungan
(Dependency Ratio)
Angka yang menyatakan perbandingan
antara penduduk usia non produktif
(penduduk di bawah usia 15 tahun dan penduduk 65 tahun
atau lebih) dengan banyaknya penduduk
usia produktif (penduduk usia 15 – 64 tahun)
a . R a s i o K e t e r g a n t u n g a n Anak (RKA)

Rasio ketergantungan anak digunakan


untuk menunjukkan besarnya beban
tanggungan anak bagi usia produktif di
suatu daerah pada suatu waktu tertentu
b. Rasio Ketergantungan Usia
Lanjut (RKL)
Rasio ketergantungan usia lanjut digunakan
untuk menunjukkan besarnya beban
tanggungan penduduk lanjut usia bagi usia
produktif di suatu daerah pada suatu waktu
tertentu
c. Total R a s i o K e t e r g a n t u n g a n (RK)

Rasio ketergantungan/Rasio beban


tanggungan sering disebut Age
Dependency Ratio

rasio ini lebih merupakan perbandingan antara


penduduk muda dan penduduk tua dengan
penduduk usia kerja
Meskipun tidak akurat secara ekonomi,
tetapi rasio ketergantungan dapat
menggambarkan banyaknya penduduk yang
harus ditanggung oleh penduduk usia
kerja/produktif

Dengan memperhatikan RKA dan RKL,


dapat diketahui kelompok umur mana yang
berkonstribusi paling besar dalam rasio
ketergantungan total (RK)
Contoh:
Pada tahun 2000, diketahui di Indonesia:
Jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun = 65.230.000
Jumlah penduduk usia 65 tahun atau lebih = 10.220.000
Jumlah penduduk usia 15 – 64 tahun = 136.640.000

Dapat dihitung Dependency Ratio tahun


2000 di Indonesia

65.23 + 10.22 x 100 = 55.2


136.64
Youth Depedency Ratio (RKA) di Indonesia
tahun 2000
65.23 x 100 = 47.7 = 48
136.64

Aged Dependency Ratio (RKL) di Indonesia


tahun 2000
10.22 x 100 = 7.48 = 7
136.64
Pada tahun 2000, rasio ketergantungan di
Indonesia adalah 55 per 100 penduduk usia
kerja/produktif

Interpretasi:
Setiap 100 penduduk usia produktif di
Indonesia mempunyai tanggungan sekitar
55 penduduk usia non produktif, 48 di
a nta ra nya be ra s a l da ri ke lompok a na k da n
7 lainnya berasal dari kelompok usia lanjut
Kegunaan Rasio Ketergantungan

• Menunjukkan potensi dampak dari perubahan


struktur umur penduduk untuk pembangunan sosial
dan ekonomi

• Angka rasio ketergantungan yang tinggi


menunjukkan bahwa populasi yang aktif secara
ekonomi dan perekonomian secara keseluruhan
menghadapi beban yang lebih besar untuk
mendukung dan memberikan pelayanan sosial
yang dibutuhkan oleh anak-anak dan oleh orang-
orang tua yang sering tergantung secara ekonomi

• Rasio ketergantungan anak yang tinggi, misalnya,


menunjukkan bahwa investasi yang lebih tinggi perlu
dibuat di sekolah dan tempat penitipan anak
3. KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di
suatu daerah per satuan
luas tertentu.
4. ANGKA BUTA AKSARA
angka yang menunjukkan banyaknya penduduk usia 10 tahun keatas yang
buta aksara perseribu penduduk berumur 10 tahun keatas.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑠𝑎𝑟𝑎


Angka buta aksara= x 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑡𝑎𝑠
5. Umur Median (Median Age)

Umur yang membagi penduduk


menjadi dua bagian dalam jumlah yang
sama

Bagian pertama untuk umur lebih muda dari umur median


dan bagian kedua untuk umur yang lebih tua dari umur
median
Kegunaan Umur Median

Untuk mengukur tingkat pemusatan


penduduk pada kelompok –
kelompok umur tertentu
R u m u s Umur Median

Imd + [ xi

Im d : Batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2


N : Jumlah penduduk total
fx : Jumlah penduduk kumulatif sampai dengan kelompok
umur yang mengandung N/2
fMd : jumlah penduduk pada kelompok umur di mana
te rda pa t nila i N/2
i : kelas interval umu r
UMUR MEDIAN
Kabupaten Tangerang Selatan pada tahun 2010 memiliki
komposisi penduduk sbb:

Hitunglah Umur Mediannya?


J u mla h p e n d u d u k 219.298,5 terdapat p a d a
kelompok umur 20 – 24 ta h u n
Dengan demikian, umur median Kabupaten
Tangerang Selatan pada tahun 2010 adalah 20.46

Interpretasinya:
Setengah dari penduduk Kabupaten Tangerang pada
tahun 2010 berusia di bawah 20.46 tahun dan
setengah lagi berusia lebih tua dari 20.46 tahun.
Dengan kata lain, penduduk kabupaten Tangerang
pada tahun 2010 dikategorikan sebagai penduduk
intermediate (transisi dari penduduk muda ke
penduduk tua)
Penggolongan Penduduk

Penggolongan Penduduk berstruktur


muda dan penduduk berstruktur tua dapat
dilakukan dengan cara:
1 . Melihat u m u r m e d i a n
2. Melihat komposisi umur di bawah 15
tahun dan di atas 65 tahun
6. Umur tunggal (single age0

 Umur seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun


terakhirnya.

Misalnya, jika seseorang berumur 11,5 tahun maka dalam


pengertian diatas dianggap berumur 11 tahun.
7. Angka Melek Huruf (Literacy Rate)

Banyaknya penduduk usia 10 tahun ke


atas yang melek huruf perseribu
penduduk berusia 10 tahun ke atas

AMH = P 10+ (melek huruf) x 100


P 10+
Co n to h :

Penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas


pada tahun 2001 = 152.514.964
Penduduk usia 10 tahun ke atas yang melek
huruf tahun 2001 = 133.357.809

AMH = 133.357.809 x 100 = 87


152.514.964
Interpretasinya:
Terdapat 87% penduduk Indonesia kelompok umur
10 tahun ke atas yang melek huruf atau dapat
membaca
Kualitas penduduk
Kualitas penduduk adalah keadaan
penduduk dilihat dari tingkat
pendidikan, kesehatan dan daya
belinya.
Penduduk yang berkualitas jika
memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi atau cerdas, sehat jasmani dan
rohani, dan kaya.
Bagaimana mengukur kualitas penduduk?

1. Mengukur tingkat pendidikan,


Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan, sangat
penting untuk diketahui, sebab dapat menggambarkan
kemampuan penduduk dalam menguasai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Untuk mengukur tingkat pendidikan penduduk,
dapat dilakukan dengan cara memperhatikan data
penduduk yang masih buta huruf, tamat SD, tamat
SLTP, tamat SLTA dan tamat Perguruan tinggi.
Semakin tinggi persentase penduduk yang masih buta
huruf, berarti kualitas penduduk di negara yang
Mengukur tingkat kesehatan
2.

 faktor penting yang perlu


ditingkatkan, sebab kalau penduduk
sering sakit-sakitan, maka akan
berpengaruh terhadap tingkat
produktifitas atau penghasilan.
3. Mengukur tingkat daya beli
Daya beli penduduk terkait dengan pendapatannya.
Jika pendapatannya tinggi maka daya belinya akan
tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya rendah maka
daya belinya juga rendah.
Tingkat pendapatan seseorang biasanya terkait
dengan kualitas lainnya, yaitu tingkat pendidikannya
dan kebugarannya.
Semakin tinggi tingkat pendidikannya memiliki
peluang untuk memperoleh pendapatan yang tinggi.
Begitu pula orang yang sehat akan banyak
memperoleh pendapatan daripada orang yang sakit-
sakitan.
TUGAS 2 hitung dan interpretasikan
1. Jumlah penduduk suatu daerah pada tahun 2018 tercatat 5.010.582
dengan jumlah laki-laki 3.050.675 dan perempuan 2.563.907.
Berdasarkan data di atas, maka sex ratio daerah tersebut
adalah……..

2. Pada tahun 2018 penduduk Indonesia yang berumur (0 – 14) tahun


besarnya 51.455.000, sedangkan yang berumur (15 – 64) tahun dan
65+ masing-masing besarannya 73.140.000 dan 4.525.000 orang.
Hitunglah angka beban ketergantungan anak, lanjut dan total?
3. Di suatu daerah jumlah penduduk totalnya adalah 13.000 jiwa, luas
lahan totalnya 201 km persegi. Hitunglah kepadatan penduduk….
4. Jumlah penduduk usia 10 tahun keatas 88.500.075 , jumlah
penduduk usia 10 tahun ke atas yang buta aksara 33.455.666.
hitunglah angka buta aksara?
5. Jakarta pada tahun 2010 memiliki komposisi
penduduk sbb:

Umur Penduduk Umur Penduduk

0-4 70.000 40-44 20.650

5-9 65.000 45-49 17.060

10-14 64.000 50-54 9.800

15-19 54.000 55-59 5.000

20-24 34.550 60-69 3.000

25-29 40.000 70-74 4.000

35-39 20.000 75+ 5.000

Hitunglah Umur Mediannya?


6. Penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas pada
tahun 2019 = 50.514.964
Penduduk usia 10 tahun ke atas yang melek huruf
tahun 2019 = 30.569.070. hitunglah angka merek
huruf
19

Piramida Penduduk
Definisi piramida penduduk

•Piramida Penduduk adalah grafik yang


menyajikan data penduduk berdasarkan umur, jenis
kelamin dan daerah suatu penduduk.

•Piramida penduduk disajikan dalam dua buah


diagram batang, pada satu sisi menunjukan jumlah
penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya
menunjukan jumlah penduduk perempuan dalam
kelompok interval usia peduduk lima tahunan.

•Yang laki-laki digambarkan di sebelah kiri dan


kanan untuk wanita.
20
7

Gambaran Piramida Penduduk


Hal-hal dalam Gambar Piramida P e n d u d uk

1. Sumbu vertikal untuk umur untuk satu tahunan


(single year) atau lima tahunan (5 year age group)
2. Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk, dapat
menggunakan jumlah absolut maupun persentase
(dengan total 100% untuk kedua kelompok umur)
3. Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur
termuda dan dilanjutkan ke atas untuk kelompok umur
yang lebih tua, misalnya dalam kelompok umur 5
tahunan akan dimulai dengan 0 – 4 tahun, 5 – 9 tahun,
dsb
8

Gambaran Piramida Penduduk


Hal-hal dalam Gambar Piramida P e n d u d u k

4. Puncak piramida untuk kelompok umur tua


sering dibuat dengan sistem umur terbuka
open-ended interval), misalnya 75, 76, 77, 78,
dsb cukup dituliskan 75+
5. Besar balok diagram untuk masing-masing
untuk kelompok umur sama harus sama
6. Bagian sebelah kiri piramida digunakan untuk
mewakili penduduk laki-laki dan sebelah kanan
piramida untuk penduduk penduduk
9

Model Piramida Penduduk


10

Model 1:
• Piramida penduduk model ini mempunyai
dasar lebar dan ‘slope’ tidak terlalu curam atau
datar. Bentuk semacam ini terdapat pada
penduduk dengan tingkat kelahiran dan
kematian sangat tinggi, sebelum mereka
mengadakan pengendalian terhadap kelah ira n
maupun kematian. Umur median rendah,
sedangkan angka beban tanggungan
(dependency ratio) tinggi.

• Contoh: Piramida Penduduk India tahun 1951



11

Model 2:
• Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida
model 2 ini lebih lebar dan ‘slope’ (kemiringan) lebih
curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke
puncak piramida. Dasar piramida yang lebar pada
usia muda menunjukkan hasil tingkat kelahiran yang
tinggi beberapa waktu sebelumnya. Sementara
kemiringan yang curam menunjukkan dampak
tingkat kematian yang tinggi, terutama kematian
bayi. Artinya, meskipun kelahiran cukup tinggi,
namun bayi tetap hidup untuk usia yang lebih tinggi
sangat kecil. Model seperti ini terdapat pada negara -
negara berkembang sebelum mulai masa transisi
demografi, di mana umur median rendah dan rasio
ketergantungan sangat tinggi

Contoh: Piramida penduduk Indonesia pada tahun 1971


12

• Model 3:
• Bentuk piramida ini dikenal sebagai bentuk
sarang tawon kuno (old fashioned
beehive). Terdapat pada negara yang
telah mengalami penurunan kelahiran dan
kematian yang cukup lama. Dari dasar
piramida terlihat jumlah kelahiran yang
begitu rendah. Karakteristik yang dimiliki
piramida ini, yaitu usia median yang tinggi,
dengan rasio ketergantungan yang sangat
rendah.

• Contoh: Piramida penduduk pada hampir seluruh


negara-negara Eropa barat.
13

• Model 4:
• Piramida penduduk dengan bentuk
lonceng/genta (The bell shaped pyramid).
Bentuk ini dicapai oleh Negara-negara yang
paling sedikit sudah 100 tahun mengalami
penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan
kematian. Umur median cenderung menurun
dan angka beban tanggungan meninggi.

• Contoh: piramida penduduk Amerika Serikat tahun


1950
14

Model 5:
• Piramida penduduk dengan bentuk “kendi”.
Terdapat pada negara yang mengalami
penurunan tingkat kelahiran secara drastis
dengan tingkat kematian bayi yang
semakin menurun. Jumlah penduduk usia
15 tahun lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia 0 – 4 tahun.

• Contoh: Indonesia pada tahun 1990 dan 2000


15

Determinan Piramida P e n d u d u k

• Fertilitas
• Jika angka kelahiran (CBR) meningkat maka dasar piramida
penduduk akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan dasar
piramida penduduk tahun-tahun sebelumnya. Sebaliknya, jika
angka kelahiran (CBR) menurun, akan terjadi dasar piramida yang
lebih pendek.

• Mortalitas
• Jika mortalitas untuk setiap kelompok umur meningkat maka terjadi
penciutan diagram balok piramida pada setiap kelompok umur,
bentuk ‘slope’ piramida akan semakin curam dibandingkan dengan
‘slope’ piramida pada tahun-tahun sebelumnya.

• Migrasi
• Migrasi biasanya terjadi pada kelompok umur-umur dewasa. Jika
migrasi masuk lebih besar dibandingkan dengan migrasi keluar
pada kelompok umur-umur tersebut maka akan terjadi
pembengkakan pada bagian tengah piramida penduduk
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
31

Ciri Penduduk Menurut Piramida

Berdasarkan
komposisi
umur dan
jenis kelamin
karakteristik
penduduk
suatu negara
dapat
dibedakan
menjadi 3
ciri
32

1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)


• Suatu wilayah yang memiliki angka
kelahiran yang tinggi dan angka kematian
yang rendah sehingga daerah ini mengalami
pertumbuhan penduduk yang cepat.
Piramida ini dicirikan dengan sebagian
besar penduduk masuk dalam kelompok
umur muda
• Bagian dasar piramida ini lebar

Contohnya: negara-negara berkembang seperti


Indonesia, Malysia, Thailand,
RRC, Mesir, dan India memiliki komposisi
penduduk muda
33

1. Piramida Penduduk Muda (Expansive) 2


Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif :

1. Jumlah penduduk usia muda (0–14 tahun) sangat


besar, sedangkan usia tua sedikit.
2. Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan
dengan angka kematian.
3. Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
34

2. Piramida Penduduk dewasa/


Stationary
• Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan tingkat kelahiran yang
hampir sama dengan tingkat kematian atau
bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk
cenderung tetap. Piramida ini
menunjukkan jumlah penduduk muda,
dewasa, d a n tua hampir s a ma .
• Bagian dasar piramida kecil

Contoh: Beberapa negara maju yang berada


pada fase komposisi penduduk stasioner
antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
35

2. Piramida Penduduk Stasionary


Ciri-ciri komposisi penduduknya:
1. Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia
muda dan dewasa relatif seimbang.
2. Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian
pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
3. Pertumbuhan penduduk kecil.
36

3. Piramida Penduduk Tua (Constrictive)


• Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih
rendah dari tingkat kematian atau bersifat
konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang
tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan. Piramida penduduk
ini memiliki umur median (pertengahan)
sangat tinggi.
• Bagian dasar piramida kecil
• Sebagian penduduk berada dalam kelompok
umur muda
Contoh: beberapa negara yang berada pada fase
ini antara lain Swedia, Jerman, dan
Belgia.
Piramida Penduduk Tua (Constrictive)
Ciri-cirinya:
1. jumlah penduduk usia muda (0 – 14 tahun) dan
usia tua (di atas usia 64 tahun)sangat kecil,
2. jumlah penduduk terbanyak terkonsentrasi pada
kelompok usia dewasa,
3. angka kelahiran sangat rendah, demikian juga
angka kematian,
4. pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati
nol, bahkan pertumbuhan
5. penduduk beberapa sampai negatif,
6. penduduk cenderung berkurang dari tahun ke
tahun,
25

Piramida Penduduk Indonesia


Mulai tahun 1990, badan piramida penduduk Indonesia
makin membesar

Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah


penduduk usia kerja meningkat dengan pesat
disebabkan oleh meningkatnya Usia Harapan Hidup
(UHH) rata-rata sebagai dampak penurunan tingkat
kematian bayi yang sangat drastis

Peningkatan UHH rata-rata ini juga terlihat dengan


makin membesarnya bagian ujung atas piramida
sebagai cerminan dari meningkatnya jumlah penduduk
lansia
6
26

Piramida Penduduk Indonesia 2010


27

Piramida Penduduk Indonesia 20 0 -2035


Analisis piramida penduduk indonesia tahun 2019
HASIL ANALISIS
- Berdasarkan survei penduduk antar
sensus
(Supas) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada
2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa.

- Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri


atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa
perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati
masa bonus demografi di mana jumlah penduduk
usia produktif lebih banyak dari usia tidak
produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi.

- Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14


tahun (usia anak-anak) mencapai 66,17 juta jiwa
atau sekitar 24,8% dari total populasi.
- Kemudian penduduk kelompok umur 15-64 tahun (usia produktif)
sebanyak 183,36 juta jiwa atau sebesar 68,7% dan kelompok umur
lebih dari 65 tahun (usia sudah tidak produktif) berjumlah 17,37 juta
jiwa atau sebesar 6,51% dari total populasi.
- Rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Indonesia pada
tahun 2019 mencapai 45,56%. Artinya setiap 100 orang yang
berusia produktif (angkatan kerja) mempunyai tanggungan 46
penduduk tidak produktif (usia 0-14 tahun ditambah usia 65 tahun
ke atas).
- Semakin tinggi rasio ketergantungan mengindikasikan semakin
berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif
untuk membiayai hidup penduduk tidak produktif.
Latihan

Gambar lah piramida penduduk dan lakukan analisis


piramida berdasarkan data berikut ini.
TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai