Anda di halaman 1dari 17

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PIDATO KETUA DPR RI


PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI
PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN III
TAHUN SIDANG 2021–2022
SELASA, 11 JANUARI 2022

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,


Salam Sejahtera bagi kita semua,
Om Swasti Astu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,

Yang kami hormati:


 Para Wakil Ketua DPR;
 Para Anggota DPR;
 Hadirin yang berbahagia.
1
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada
hari ini, kita dapat memasuki tahun 2022 dalam keadaan sehat
dan baik, untuk menjalankan tugas konstitusional pada Masa
Persidangan III Tahun Sidang 2021–2022.

Selamat datang, Kepada Yang Terhormat, seluruh Anggota


DPR RI, yang baru saja kembali dari daerah pemilihannya
masing-masing. Semoga selama masa reses, kita telah dapat
menyerap aspirasi dari masyarakat, melihat berbagai
perkembangan maupun kendala dalam pembangunan nasional,
yang akan ditindaklanjuti melalui fungsi konstitusional DPR RI
pada masa persidangan ini.

Atas nama Pimpinan DPR RI, Kami mengucapkan Selamat


Tahun Baru 2022 kepada seluruh Anggota DPR RI dan seluruh
rakyat Indonesia. Semoga tahun ini, Pandemi Covid 19 segera
berlalu dan kita dapat melakukan akselerasi pembangunan di
segala bidang demi terwujudnya masyarakat yang adil, makmur,
dan sejahtera.

2
Sidang Dewan yang Terhormat,

Pada tanggal 2 Maret 2020, Pemerintah secara resmi


mengumumkan kasus pertama, warga Indonesia yang
terkonfirmasi positif Covid-19. Sejak saat itu, hingga hari ini,
sudah lebih dari 21 bulan, kita berada dalam situasi Pandemi
Covid-19. Situasi yang dialami oleh seluruh negara di berbagai
belahan dunia.

Saat ini, kita telah berada dalam momentum pemulihan


pandemi, sosial dan ekonomi yang mulai kondusif. Hal ini dapat
terjadi, tentunya tidak terlepas dari kerja bersama, gotong
royong, berbagai pihak Pemerintah, swasta, TNI, Polri, serta
masyarakat, dalam memerangi Pandemi Covid-19.

Semangat kebersamaan inilah, yang memberikan kekuatan


dan harapan bagi kita semua untuk memasuki tahun 2022.

Pengalaman kita sebagai bangsa dan negara, dalam


menghadapi Pandemi Covid-19, sekali lagi membuktikan bahwa
hanya dengan jiwa gotong royong, kerja bersama, maka kita
dapat menghadapi dan mengatasi persoalan yang ditimbulkan
oleh Pandemi Covid-19.

3
Kebersamaan seluruh anak bangsa dan komponen bangsa,
yang dipersatukan dalam semangat gotong royong, akan
memperkuat bangsa dan negara Indonesia dalam menghadapi
tantangan apapun dan menjadi kekuatan nasional dalam
membangun Indonesia yang sejahtera, maju dan
berkepribadian.

DPR RI mengapresiasi berbagai upaya seluruh anak bangsa


dan komponen bangsa dalam mengatasi Pandemi Covid-19,
sehingga dapat mempercepat pemulihan kesehatan, ekonomi,
dan sosial.

Kita tetap harus waspada dan antisipatif atas situasi


Pandemi Covid 19 yang tetap masih berada pada kondisi
ketidakpastian.

Pandemi Covid-19, telah merubah cara berpikir, cara


bekerja, dan cara hidup umat manusia, untuk memulai suatu
tatanan kehidupan baru yang selalu berada dalam situasi
ketidakpastian menghadapi situasi Pandemi covid-19.
Dalam situasi ketidakpastian ini, kita tidak dapat
menunggu sampai Covid-19 dapat ditangani 100% atau hilang
dari muka bumi 100%. Belum ada satu negarapun yang dapat
4
mengatasi Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kita harus terus
bergerak maju dengan cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup
yang dapat mengantisipasi dan menghindarkan diri dari resiko
Pandemi Covid-19.

Tugas Pemerintahan Negara, sebagaimana yang


diamanatkan di dalam konstitusi negara, UUD NRI 1945, yaitu
untuk melindungi rakyat, mensejahterahkan rakyat,
mencerdaskan rakyat, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia,
harus dapat terus dijalankan.

Sejumlah agenda nasional seperti penanggulangan


kemiskinan, pemerataan pembangunan, pembangunan
infrastruktur, peningkatan SDM, reformasi birokrasi, pelayanan
kesehatan, pelayanan pendidikan dan lain sebagainya tetap
harus dapat dijalankan secara optimal tanpa harus menunggu
Pandemi Covid-19 berakhir.

Kita juga harus memberikan perhatian kepada


perkembangan generasi muda Indonesia, khususnya anak-anak,
dimana selama Pandemi Covid-19, proses belajar dan mengajar
dilaksanakan dengan cara virtual, yang telah membatasi cara
bersosialisasi anak-anak kita.
5
Membangun Indonesia, membutuhkan kebersamaan sikap
yaitu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Politik
Pembangunan harus dapat memperlihatkan keberpihakannya
kepada rakyat, hajat hidup rakyat lah yang menjadi tujuan
pembangunan.

Dalam Fungsi Konstitusional DPR RI, walaupun setiap


Anggota DPR RI dan Fraksi memiliki pandangan yang beragam,
akan tetapi dalam menjaga arah Politik Pembangunan harus
tetap berpegang pada konstitusi negara, yaitu untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Politik Pembangunan Indonesia adalah untuk seluruh rakyat
tanpa membedakan latar belakang suku, kelolmpok, golongan,
agama, kaya ataupun miskin, di kota ataupun di desa.

Sidang Dewan yang Terhormat,

Selama 21 bulan, berada dalam tempaan menghadapi


persoalan Pandemi Covid-19, bangsa dan negara kita semakin
kuat, dan dengan momentum pemulihan yang semakin kondusif,
serta semangat dan harapan baru di tahun 2022, maka DPR RI,
melalui kewenangan konstitusionalnya, memiliki komitmen dan

6
semangat pengabdian yang tinggi untuk menjalankan amanat
kedaulatan rakyat.

Tahun 2022, membuka harapan agar pemulihan sosial dan


ekonomi dapat lebih cepat dan berjalan dengan baik.
Pengalaman dalam mengatasi Pandemi Covid-19 dan
dampaknya selama ini, dapat menjadi landasan untuk
meningkatkan kinerja pemulihan sosial dan ekonomi. DPR RI
berkomitmen untuk memperkuat upaya percepatan pemulihan
sosial dan ekonomi.

Sejumlah agenda strategis DPR RI, pada tahun 2022 dan


khususnya pada masa sidang ini telah menunggu
penanganannya melalui fungsi legislasi, anggaran dan
pengawasan.

Dalam menjalankan fungsi legisllasi, DPR RI akan


menuntaskan 40 RUU sebagai Prolegnas Prioritas Tahun 2022.

Fungsi anggaran DPR RI akan difokuskan pada evaluasi


kinerja anggaran tahun 2021, penguatan dalam percepatan
pemulihan sosial dan ekonomi tahun 2022, dan pembahasan
RAPBN tahun anggaran 2023.

7
Sedangkan Fungsi pengawasan DPR RI akan diarahkan
pada berbagai permasalahan dalam urusan pelayanan umum,
kesejahteraan rakyat, program prioritas kementerian/lembaga,
serta tindak lanjut penyelesaian dari berbagai aspirasi rakyat.

Sidang Dewan yang Terhormat,

Beberapa agenda legislasi yang menjadi perhatian luas dari


rakyat Indonesia saat ini antara lain adalah RUU Tindak Pidana
Kekerasan Seksual (RUU TPKS). RUU TPKS, telah menjadi RUU
inisiatif DPR RI dan menjadi prioritas pada masa sidang ini.
Penyusunan naskah dan harmonisasi RUU TPKS telah selesai
dilakukan di Baleg DPR RI.

Dengan meningkatnya berbagai kasus kekerasan seksual


akhir-akhir ini, maka RUU TPKS telah menjadi kebutuhan
hukum nasional yang perlu segera dibahas dan ditetapkan oleh
DPR RI bersama Pemerintah.

DPR RI mengapresiasi sikap Presiden yang juga


memandang bahwa kehadiran RUU TPKS sudah sangat

8
diperlukan untuk perlindungan terhadap korban kekerasan
seksual, khususnya perempuan.

Pimpinan DPR RI akan segera menindaklanjuti RUU TPKS


sesuai dengan ketentuan mekanisme, sehingga minggu depan
RUU TPSK dapat disahkan sebagai RUU Inisiatif DPR RI; dan
selanjutnya akan dibahas bersama Pemerintah.

RUU TPKS diharapkan dapat memperkuat upaya


perlindungan dari tindak kekerasan seksual dan juga
mempertajam paradigma untuk berpihak kepada korban.

Agenda strategis legislasi lainnya adalah Revisi UU No 12


tahun 2011 tentang Peraturan Pembentukan Perundang
Undangan, sebagaimana diamanatkan oleh Putusan Mahkamah
Konstitusi terkait uji materiil Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja. DPR RI berkomitmen untuk segera
menindaklanjuti Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut
bersama Pemerintah sesuai dengan kewenangan konstitusional
DPR RI.

DPR RI bersama Pemerintah juga tengah menuntaskan


pembahasan sejumlah RUU pada pembahasan tingkat pertama.

9
Pada masa sidang ini, pembahasan RUU tersebut agar dapat
diselesaikan dan dapat ditetapkan menjadi UU.

Menuntaskan RUU prioritas tahun 2022, diharapkan dapat


memenuhi kebutuhan hukum nasional dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan memperkuat pembangunan nasional.

Sidang Dewan yang Terhormat,

Tahun Anggaran 2022 dan Program Pemulihan sosial dan


ekonomi, akan menjadi landasan yang sangat penting untuk
dapat memasuki konsolidasi fiskal di tahun 2023.

Dalam situasi Pandemi Covid-19, dimana seluruh sektor


hampir lumpuh, maka APBN memiliki peran yang sangat
strategis sebagai instrumen yang dapat mengintervensi untuk
menjaga, mempertahankan, dan menopang kehidupan sosial
dan ekonomi nasional tetap berlangsung dengan kondusif.

Pada tahun 2020, APBN sebesar Rp 2595 triliun, dengan


defisit APBN mencapai 6,14% PDB dengan nilai sebesar Rp 947,7
triliun.

10
Pada tahun 2021, APBN sebesar Rp 2750 triliun dan dengan
defisit APBN sebesar 5,7% PDB dengan nilai sebesar Rp 1006,4
Triliun.

Sedangkan Pada tahun 2022, APBN sebesar RP 2714 triliun


dan defisit APBN sebesar 4,85% PDB dengan nilai sebesar Rp
868 Triliun.

Konsolidasi fiskal, untuk kembali kepada defisit APBN


maksimal 3%, akan sangat ditentukan oleh kinerja pemulihan
sosial dan ekonomi nasional pada tahun 2022, penanganan
Pandemi Covid-19 yang efektif, dan menurunnya ketidakpastian
Pandemi Covid -19.

Oleh karena itu, setiap Komisi DPR RI agar mencermati


kinerja kementerian dan lembaga untuk mengoptimalkan
penggunaan anggaran secara efektif dan efisien, memperkuat
landasan konsolidasi fiskal pada tahun 2023, dan mendorong
kebijakan dan program pada kementerian/lembaga untuk dapat
memberikan multiplier effect pada perekonomian nasional dan
kesejahteraan rakyat.

11
Pembahasan APBN untuk Tahun Anggaran 2023, agar telah
mempertimbangkan ruang fiskal, dan batasan defisit, yang dapat
mewujudkan pengelolaan keuangan negara melalui APBN untuk
menjalankan pelaksanaan tugas pemerintahan negara dalam
pelayanan umum, program-program strategis dan prioritas
nasional, pemuliham sosial dan ekonomi nasional, dan
penanganan Pandemi Covid -19.

Berbagai isu, permasalahan, dan pelaksanaan Undang


Undang di berbagai bidang yang perlu mendapatkan perhatian
DPR RI melalui fungsi pengawasan antara lain adalah:
 Program Booster Vaksin Covid-19;
 Pengawasan Protokol Kesehatan dalam menghadapi
berkembangnya Covid-19 varian Omicron;
 Penyusunan tahapan, program dan jadwal
penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024;
 Kenaikan Harga Bahan Pokok pada akhir Tahun 2021;
 Penerapan 100% Pembelajaran Tatap Muka;
 Kesiapan Pemerintah dalam pelaksanaan Umrah Tahun
2022;

12
Rakyat menantikan, Fungsi Pengawasan DPR RI dapat ikut
membantu memberikan solusi atas berbagai urusan yang
dihadapi oleh Rakyat.

Fungsi pengawasan DPR RI, dapat efektif apabila terdapat


tindak lanjut yang dilakukan oleh Pemerintah dan atau lembaga
terkait, terhadap rekomendasi ataupun keputusan rapat kerja
secara terukur; tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat.

Sidang Dewan yang Terhormat,

DPR RI juga akan menjadi tuan rumah pada sidang IPU ke-
144 yang akan dilaksanakan pada tanggal 20-24 Maret di Nusa
Dua, Bali.

Sidang Umum IPU di Bali akan bernilai sangat strategis, yaitu:

 Pertama, sidang umum IPU akan memberikan optimisme


dari parlemen berbagai negara kepada masyarakat
internasional untuk bangkit dari suasana pandemi;

 Kedua, mempercepat distribusi vaksin dan pemulihan


ekonomi;

13
 Ketiga, pertemuan Sidang Umum IPU 2022 dapat menjadi
wadah untuk meningkatkan kerjasama antarparlemen
untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam
mengatasi Pandemi Covid -19.

Sebagai tuan rumah, maka DPR RI akan melakukan upaya


terbaik dalam menyelenggarakan IPU 2022 dengan sukses, baik
sukses penyelenggaraan maupun sukses dalam ikut
mempercepat pemulihan global.

Selain itu, agenda diplomasi strategis lainnya adalah DPR RI


juga akan menjadi tuan rumah Parlemen dari Negara G20.

P20 yang merupakan forum parlemen negara-negara G20


diselenggarakan dalam satu rangkaian KTT G20 yang digelar
Pemerintah. Sebagaimana diketahui bersama bahwa Presiden
Joko Widodo telah menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari
Italia pada Oktober tahun 2021.

Dalam Forum P20 nanti, Indonesia akan mengusung tema


“Peran Parlemen dalam Mendorong Pertumbuhan yang Lebih
Tinggi dan Masyarakat yang Sehat”, dengan agenda utama
adalah membahas pembangunan berkelanjutan dan ekonomi

14
hijau, kesehatan, pemberdayaan manusia dan peningkatan
kapasitas.

DPR RI, melalui tugas diplomasi ini, akan menujukkan


kepada dunia, bahwa Indonesia siap membangun dunia yang
lebih baik, membangun tata sosial, ekonomi, politik yang
humanis dan berkeadilan sosial.

Sidang Dewan yang Terhormat,

Tahun 2022, memberikan harapan dan kesempatan kepada


kita untuk menjalankan amanat kedaulatan rakyat, melalui
fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan, yang diarahkan bagi
kepentingan negara dan rakyat.

Marilah kita laksanakan amanat rakyat tersebut untuk


mewujudkan negara yang selalu hadir dalam melindungi rakyat,
mensejahterahkan rakyat, mencerdaskan rakyat, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia.

Dengan menggunakan seluruh daya upaya dan


kewenangan konstitusionalnya, DPR RI akan menyongsong

15
tahun-tahun pemulihan, tahun-tahun yang menggelorakan
harapan, bahwa bangsa Indonesia bisa bangkit dan maju.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Saya atas


nama Pimpinan DPR RI mengumumkan kepada seluruh rakyat
Indonesia, bahwa Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021–
2022 akan dimulai sejak hari ini, Selasa 11 Januari 2022 sampai
dengan tanggal 18 Februari 2022. Atas nama Pimpinan DPR RI,
kami menyampaikan “SELAMAT BEKERJA!”

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa


memberikan rahmat dan bimbingan-Nya bagi kita semua.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Om shanti shanti shanti om

KETUA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
Dr. (H.C.) PUAN MAHARAN

16
LAMPIRAN

Pembahasan RUU pada Pembicaraan Tingkat I, antara lain:


1. Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Acara Perdata;
2. Rancangan Undang-Undang tentang Praktik Psikologi;
3. Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan
Nasional;
4. Rancangan Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Rancangan Undang-Undang tentang Pelindungan Data
Pribadi;
6. Rancangan Undang-Undang tentang Penanggulangan
Bencana;
7. Rancangan Undang Undang tentang Landas Kontinen;
8. Rancangan Undang Undang tentang Ibu Kota Negara.

17

Anda mungkin juga menyukai