Anda di halaman 1dari 5

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN 2020/2021


UNIT LAYANAN MATA KULIAH UMUM (UL MKU )

MATA KULIAH : Pend. Kewarganegaraan DOSEN : Ade Engkus Kusnadi,M.Pd.


JURUSAN : D3 Teknik Kimia HARI/TGL : Jum’at, 31 Mei 2021
SMT/KELAS : Genap/1A,1B, dan 1C WAKTU : 13.30-15.00 WIB. (90 menit)

SIFAT UJIAN : TUTUP BUKU/ BUKA BUKU

“Kejujuran dalam mengerjakan UTS dan Ketepatan dalam menjawab pertanyaan-


pertanyaan didalamnya merupakan perwujudan warga negara cerdas dan baik”

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN JELAS,


LENGKAP, DAN TEPAT !

Tahun 2021 ini Indonesia memasuki tahun kedua Pandemi. Banyak sekali dampak yang
ditumbulkan dari Pandemi yang terjadi dan menyasar hampir seluruh aspek kehidupan. Hal ini tentu
menjadi sebuah keprihatinan dan harus ditangani secara serius agar kondisi tidak semakin memburuk.
Berbagai upaya tengah dijalankan oleh pemerintah, baik dalam bentuk preventif, kuratif, bahkan
refresif. Menyikapi Pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat tidak melakukan Lockdown secara
keseluruhan, tetapi dalam perkembangannya beberapa daerah sudah mengambil kebijakan local
lockdown yang lantas dikenal dengan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan
PSBB kemudian ditindak lanjuti dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
skala Mikro. Nampaknya langkah Pemerintah tidak akan efektif manakala tidak didukung oleh unsur
lainnya. Ketika kita implementasikan hal itu dalam istilah sinergi Pentahelix, maka Pemerintah
(administration), masyarakat (society), bisnis/investor (business), Peneliti (knewledge), dan media harus
bahu membahu dalam menuntaskan persoalan yang ada. Berdasarkan narasi tersebut, tugas anda
silahkan lakukan pembahasan secara komprehensif dikuatkan dengan teori, data, fakta, informasi, dan
argumentasi yang bisa anda berikan pada kajian-kajian berikut :
1. Negara dan Konstitusi (Bobot nilai : 30)
Silahkan anda lakukan kajian mengenai fungsi dan tujuan Negara dihadapkan pada situasi
yang digambarkan di dalam narasi di atas! Lakukan pula kajian mengenai efektifitas kebijakan
PSBB melalui PP. No. 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka
Percepatan Penanganan Coronavirus Disease-19 serta kebijakan PPKM skala Mikro melalui
Inmendagri 3 Tahun 2021 tentang PPKM Mikro dan Pembentukkan Posko COVID-19 Desa dan
Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19.
2. Hak dan Kewajiban WNI (Bobot nilai : 30)
Lakukan kajian mengenai kebijakan PSBB dan PPKM Mikro dilihat dari konteks hak dan
kewajiban yang dimiliki oleh warga Negara. Sebagai contoh, apa yang diatur di dalam pasal 28
UUD NRI 1945 serta aturan lain mengenai hak dan kewajiban WNI.
3. Media dan Demokrasi Indonesia (Bobot nilai : 40)
Lakukan pula pengkajian mengenai pemberitaan media terkait covid-19 yang tidak jarang
menimbulkan kepanikan bagi sebagaian orang. Kajian yang dimaksud meliputi :
a. Batasan kebebasan di dalam menyebarkan informasi melalui saluran media yang ada;
b. Dampak pemberitaan yang tidak benar mengenai covid-19 (boleh diperkuat dengan contoh
kasus yang anda temukan dari sumber tertentu);
c. Cara yang dapat anda lakukan untuk meminimalisir informasi atau berita yang tidak benar
mengenai covid-19.

*******SELAMAT MENGERJAKAN********
Verifikasi
Menyetujui, Tanda tangan

Koord. M K : Drs. N.S. Junaedi, M.Pd.


Tanggal : 21 Mei 2021

Nama : Calvin Fattriot Tama


Kelas : 1C-TKI
Nim : 201411072
Jawaban UTS

1. Fungsi dan Tujuan Negara


Tujuannya adalah untuk Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan Umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan pada perdamaian abadi dan keadilan sosial.
sedangkan untuk Fungsi Negara adalah Melaksanakan penertiban (Law and order) :
untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan–bentrokan dalam masyarakat, maka
negara harus melaksanakan penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai
stabilisator.Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Dalam hal ini sesuai dengan Narasi diatas dengan dilakukannya PSBB serta PPKM
tersebut menurut saya adalah salah satu bentuk dari dilaksanakannya dari Fungsi dan Tujuan
Negara yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyatnya yaitu untuk menghindari penyebaran Covid 19 ini di Indonesia maka
pemerintah melakukan penanganan dengan mengadakan PSBB ini untuk menghindari
terjadinya penumpukan Masyarakat dan agar tida terjadinya penumpukan korban Covid 19,
dalam hal ini menurit saya Fungsi dan Tujuan Negara telah terlaksanakan namun bagaimana
kita menyikapinya agar Tujuan dan Fungsi Negara ini tercapai maka kita sebagai Warga
Negara harus ikut serta melaksanakan kebijakannya PP. No. 21 Tahun 2020.
Fungsi dan tujuan negara melakukan PSBB karena sesuai dengan yang artinya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk
dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-I9). Banyak fungsi negara melakukan PSBB ini salah satunya Sejak pemberlakuan
PSBB, Dampak sosial dari PSBB ini yang pertama yaitu Work From Home atau istilahnya
Bekerja dari Rumah. Namun untuk sebagian pelaku usaha dapat pengecualian untuk beroperasi
dengan adanya pembatasan SDM yang bekerja maupun mekanisme kerjanya sehingga
Perusahaan tetap dapat memproduksi produknya. Sehingga kita juga mengenal istilah Work
from Office artinya mereka masih harus bekerja di kantor karena kebutuhan masyarakat
seperti fasilitas kesehatan dan lainnya (Sesuai dengan pelaku usaha yang dikecualikan dapat
beroperasional). Berikutnya dampak sosial kegiatan masyarakan yang kedua yaitu jika kita
perhatikan secara tidak sadar, hal ini sudah menumbuhkan tingkat kesadaran kita sebagai
masyarakat untuk hidup bersih, misalnya dengan rajin mencuci tangan, mengenakan masker
jika keluar dari rumah. Tentunya hal ini dilakukan untuk pencegahan Covid-19. Masyarakat
berbondong-bondong untuk saling peduli ke sesama terkait pentingnya menjaga kebersihan diri
dan lingkungan. Bahkan sebelum dilarang, penggunaan disinfektan untuk tubuh juga dilakukan
namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan penggunaan disinfektan
untuk tubuh. Namun untuk kendaraan, lingkungan sekitar kegiatan disinfektan tetap boleh
dilakukan.
Sedangkan fungsi dan tujuan negara melakukan PPKM mikro adalah ada 4 fungsi dari
PPKM Mikro yaitu fungsi pencegahan, fungsi penanganan, fungsi pembinaan, dan fungsi
pendukung yang bertujuan untuk menekan penyebaran virus dan meningkatnya kasus COVID-
19. Menjaga agar Bed Occupancy Rate rumah sakit tidak tinggi sehingga layanan kesehatan
bisa berjalan dalam koridor yang aman. Sesuai dengan bahwa Zona Hijau dengan kriteria tidak
ada kasus COVID-19 di satu RT, Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari
terakhir, Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh)
rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhi , Zona
Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10 (sepuluh) rumah dengan kasus konfirmasi
positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, PPKM Mikro dilakukan melalui
koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat, mulai dan Ketua RT/RW, Kepala Desa/Lurah,
Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara
Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos
Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu), Dasawisma, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, Pendamping, Tenaga
Kesehatan, dan Karang Taruna serta relawan lainnya. Mekanisme koordinasi, pengawasan dan
evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro dilakukan dengan membentuk Pos Komando (Posko)
tingkat Desa dan Kelurahan. Untuk supervisi dan pelaporan Posko tingkat Desa dan Kelurahan
dibentuk Posko Kecamatan.
Kebutuhan pembiayaan dalam pelaksanaan Posko tingkat Desa. dan Kelurahan
COVID-19 di tingkat Desa dan Kelurahan dibebankan pada anggaran masing-masing unsur
Pemerintah sesuai dengan pokok kebutuhan sebagai berikut:
a. kebutuhan di tingkat Desa dibebankan pada Dana Desa dan dapat didukung dan
sumber pendapatan desa lainnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes);
b. kebutuhan di tingkat Kelurahan dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten/Kota;
c. kebutuhan terkait Babinsa/Bhabinkamtibmas dibebankan kepada Anggaran
TNI/POLRI;
d. kebutuhan terkait penguatan testing, tracing dan treatment dibebankan kepada
Anggaran Kementerian Kesehatan atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana, APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota; dan
e. kebutuhan terkait dengan bantuan kebutuhan hidup dasar dibebankan kepada
Anggaran Badan Urusan Logistik (BULOG)/Kementerian BUMN, Kementerian Sosial,
Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan serta APBD Provinsi/Kabupaten/Kota.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Pada Pasal 28, mengatur mengenai kemerdekaan berserikat,berkumpul, dan mengeluarkan
pikiran. Dengan adanya kebijakan PSBB dan PPKM Mikro , hak untuk berkumpul dan
berserikat pun mulai dibatasi, namun hak mengeluarkan pikiran masih dapat terpenuhi lewat
media sosial tetapi kita masih di awasi oleh UU ITE. Dalam hal ini kita sebagai warga negara
Indonesia memiliki hak yang disebutkan oleh pasal 28 tetapi kita juga harus melakukann
kewajiban sesuai dengan pasal 28 yaitu kita haeus mematuhi program pemerintah seperti PSBB
dan PPKM mikro . Pada Pasal 28A, yang berbunyi “ Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Dengan adanya kebijakan PSBB dan
PPKM Mikro ini, diharapkan rakyat dapat mengurangi dan mencegah penyebaran virus Corona
dan berhak mempertahankan kehidupannya, karena dengan PSBB dan PPKM Mikro ini, kita
bisa mempertahankan kehidupan kita, dan kehidupan warga dinegara kita, karena kembali lagi
kepada isi pasal bahwa kita berhak mempertahankan hidup yang salah satunya dimasa pandemi
ini dengan menaati peraturan PSBB dan PPKM Mikro . Namun, meski begitu, bila dilihat
secara Ekonomi ,apalagi untuk kalangan menengah ke bawah kehidupan sulit terpenuhi akibat
program PSBB dan PPKM Mikro ini. Dalam hal ini kita masih bisa mempertahankan hidup
karena kita memiliki Hak untuk bisa mencari uang agar mencukupi kehidupan kita, Namun,
ada beberapa orang yang terdampak oleh program ini alhasil kita tidak bisa mencukupi
kehidupan kita, walaupun pemerintah memberikan bantuan-bantuan berupa Sembako tetapi
tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Bukan hanya itu saja dari segi Pendidikan pun cukup
terpengaruh oleh Program ini dengan adanya Daring yang menyebabkan anak-anak kehilangan
Hak nya untuk belajar di sekolah dan diharuskan untuk belajar diruamah dan banyak orang
yang tidak mengerti saat pembelajaran daring di lakukan akan tetapi sebagai warga Negara
juga kita harus melakukan kewajiban untuk selalu mematuhi aturan yang telah dikeluarkan
oleh pemerintah. Akan tetapi, dalam segi kesehatan terhadap covid kebijakan ini cukup
membantu mengurangi angka kenaikan Covid namun dalam segi kesejahteraan masyarakat
cukup terganggu atau terdampak.
3. Media dan Demokrasi Indonesia
1. Batasan kebebasan
Batasan dalam kebebasan menyebarkan informasi media diatur dalam UU no 11 tahun 2008
pasal 27,28,30 dan 31, mengenai internet dan transaksi elektronik dimana mengatur banyak hal
tentang etika dan tata cara menggunakan internet dengan baik dengan batasan-batasan tertentu
yang sudah di sahkan, seperti contohnya informasi elektronik yang memiliki muatan yang
melanggar kesusialaan, informasi elektronik yang mengandung muatan perjudian, informasi
elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik, menyebarkan
berita bohong (hoax), informasi yang menimbulkan SARA, dan masih banyak lagi. Contohnya
yaitu,
Pertama, adanya oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan hak kebebasa ini
dan menjadikannya tameng untuk menyebarkan informasi-informasi tidak berdasar atau lebih
sering disebut hoaks yang kemudian tentu menggiring opini publik. Hal ini membuat
keberadaan kebebasan berpendapat seakan menjadi bumerang, ketika tujuan awalnya demi
untuk membuat hidup manusia menjadi lebih baik, justru masalah baru lahir dan semakin
membuat rumit. Pun yang kedua, yaitu keberadaan kebebasan berpendapat yang terasa hanya
seperti ilusi belaka. Berbagai batasan yang mengatur berjalannya penerapan hak ini justru
terkesan membelenggu dan dalam praktiknya acap kali seperti salah sasaran. Hal-hal penting
kerap diabaikan, tetapi hal yang jelas-jelas ‘sepele’, yang seringkali bahkan tidak perlu untuk
diperkarakan, justru dikupas habis hingga membuat masyarakat hanya bisa menggeleng-
gelengkan kepala. Terlebih setelah dikeluarkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE), hak masyarakat akan kebebasan berekspresi semakin terancam.
2. Dampak
Berikut beberapa dampak yang diakibatkan dari pemberitaan yang tidak benar :
- Mampu mempengaruhi banyak masyarakat dengan menodai suatu citra dan krebilitas
- Masyarakat menjadi curiga dan bahkan membeci kelompok tertentu
- Masyarakat menjadi panic dan merasa cemas
- Menambah keresahan masyarakat
- Masyarakat menjuadi mudah terpengaruh dan terpovokasi
- Membuat fakta tidak lagi dipercaya
Confoh
Saya membaca bahwa alkohol bisa menyembuhkan covid karena alkohol bisa membersihkan
virus dan bakteri
3. Cara yang dapat anda lakukan untuk meminimalisir informasi atau berita yang tidak
benar mengenai covid-19.
o Lakukan pemahaman atau pengkajian terhadap covid 19. Agar kita selaku warga negara
bisa selektif dalam menyerap informasi yang beredar.
o Kembangkan rasa penasaran, dan jangan langsung menyebarkan suatu informasi atau
berita
o Lihat sumber berita atau alamat situs yang ada. Pastikan selalu sumber beritanya dari
mana. Alangkah lebih baik jika sumber tersebut berasal dari dokter, pemerintah, atau
pakar kesehatan.
o Sebarkan informasi yang benar. Jika anda sudah melakukan pemahaman terkait
pandemic covid 19. Maka anda harus bisa mengambil peran untuk menyebarkan info
tersebut. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat yang masih awam tidak termakan oleh
hoax dan informasi yang tidak jelas.
o Jika informasi disertai dengan gambar, maka perhatikan keaslian foto dan gunakan
pikiran yang logis. Agar bias memikirkan apakah gambar tersebut sesuai nalar atau
tidak.
o Selalu saling mengingatkan pada orang sekitar. Karena tidak jarang kita melihat berita
hoax dekat kita contohnya seperti di grup chat keluarga.

Sumber Kajian
https://tirto.id/apa-itu-uu-ite-isi-aturan-nomor-11-tahun-2008-pasal-27-sampai-31-gaj7
https://www.kompas.com/edu/read/2021/03/25/080000171/23-berita-hoax-seputar-covid-19-
dan-penjelasan-pakar-pulmonologi-ugm?page=all
https://www.idntimes.com/science/discovery/viktor-yudha/cara-efektif-mencegah-berita-hoax-
tersebar/7
https://kema.unpad.ac.id/kebebasan-berpendapat-antara-hoaks-dan-bayang-bayang-undang-
undang-ite/
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/176085/PP_Nomor_21_Tahun_2020.pdf
https://covid19.hukumonline.com/wp-
content/uploads/2021/02/instruksi_menteri_dalam_negeri_nomor_3_tahun_2021-1.pdf
https://www.google.co.id/amp/s/amp.wartaekonomi.co.id/berita327634/mengenal-posko-
ppkm-mikro-pembatas-ruang-gerak-covid-19
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732

Anda mungkin juga menyukai