Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN DAN PERADABAN ISLAM I:

Pembangunan dan Kejayaan Islam

“Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pendidikan Agama
Islam”

Kelompok 4:

Calvin Fattriot Tama (201411072)

Devina Alfiani Putri (201411075)

Jihan Hasna Puspita (201411083)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JURUSAN TEKNIK KIIMIA

PRODI D3-TEKNIK KIMIA

2020/2021
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW.

Penulisan makalah berjudul “Sejarah Kebudayaan dan Peradaban Islam I:


Pembangunan dan Kejayaan Islam” dapat terselsaikan karena bantuan dari
berbagai pihak. Kami berharap makalah tentang penjabaran sejarah pembangunan
dan kejayaan islam ini dapat menjadi tambahan pengetahuan kepada pembaca.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan hikmah yang dapat
diperoleh dari sejarah kemajuan islam agar dapat diterapkan pada masa sekarang.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami
menerima segala bentuk kritik dan saran demi penyempurnaan makalah. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

1
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................... 1

Daftar Isi................................................................................................................ 2

Pendahuluan.......................................................................................................... 3

Pembahasan........................................................................................................... 4

I. Sejarah Pembangunan dan Kejayaan Islam Sejak Zaman Rasulullah............. 4

II. Kontribusi Islam Terhadap Sains dan Teknologi di Dunia........................... 11

Pemicu lahirnya peradaban Emas Islam................................................... 11

Tokoh-Tokoh Ilmuan Muslim....................................................................


12

III. Faktor yang Menyebabkan Kejayaan Islam................................................ 18

Faktor Internal..................................................................................................... 18

Faktor Eksternal.................................................................................................. 19

Pola Pemikir Pada Masa Kejayaan..................................................................... 20

Penutup................................................................................................................ 22

Daftar Pustaka.................................................................................................... 23

2
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 

Seperti perabadan lain, Islam mengalami beberapa periode dalam sejarah. Ada
satu periode yang dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan
dunia. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim
bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang telah ada
maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.

Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan
(dark ages), dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran
(ilmu pengetahuan) harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang
menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan gereja, maka akan
mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan
terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM,
peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan
Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang
Romawi mengembangkan birokrat.

Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru
mengalami kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Mereka mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi kemudian
diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga
dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota Mekah
merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri
juga berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu
menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang.

1.2 Rumusan Masalah 

A. Bagaimana proses masa kejayaan islam? 


B. Bagaimana cara Islam berkembang? 
C. Siapa saja tokoh – tokoh pada masa kejayaan islam? 
D. Faktor penyebab kejayaan islam?

1.3 Tujuan

Makalah ini kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam yang dimana akan
dipresentasikan untuk bahan diskusi. Ada pun tujuan dari pembahasan makalah
ini yaitu : mengetahui sejarah pembangunan dan kejayaan islam semenjak
Rasullah saw, mengetahui kontribusi islam terhadap sains dan teknologi di dunia,
dan faktor penyebab kejayaan islam

3
Pembahasan

I. Sejarah Pembangunan dan Kejayaan Islam Sejak Zaman


Rasulullah

Sejarah peradaban Islam dimasa Nabi Muhammad SAW banyak melewati


rintangan-rintangan dan penganiayaan diluar batas manusia. Namun demikan
orang muslim selalu bersabar dan istiqamah di jalan-Nya. Begitu juga dengan
Nabi Muhammad SAW selalu bersabar dan istiqamah dalam menyiarkan agama
islam dari periode Makkah hingga periode Madinah.

Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai seorang Rasulullah yang di utus
untuk menyebarkan ajaran Islam, melainkan juga sebagai pemimpin negara yang
pandai dalam berpolitik, sebagai seorang panglima perang serta seorang
administrator yang cakap, hanya dalam waktu kurun waktu singkat Rasulullah
bisa menaklukan seluruh Jazirah Arab.

3 tahapan dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW, yaitu:

1. Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi, yaitu pada awal mulanya


Rasullah SAW menampakkan Islam kepada orang yang paling dekat
dengan beliau. Anggota keluarga dan sahabat-sahabat karib beliau. Dalam
tarikh Islam, mereka disebut As-Sabiqunal Awwalun (yang terdahulu dan
yang pertama amsuk Islam). 

Mereka adalah istri beliau, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid,


pembantu beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau, Ali bin Abu
Thalib, yang saat itu Ali masih anak-anak dan hidup dalam asuhan beliau,
dan sahabat karib beliau, Abu Bakar As-Shiddiq.AA. Selama tiga tahun
dakwah masih dilakukan scara sembunyi-sembunyi dan perorangan.
Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang mukmin
yang senantiasa menguatkan hubungan persaudaraan dan saling bahu-
membahu. Penyampaian dakwah terus dilakukan, hingga turun wahyu

4
yang mengharuskan Rasullah SAW menampakkan dakwah kepada
kaumnya. Menjelaskan kebatilan mereka dan menyerang berhala-berhala
sesembahan mereka.

2. Tahapan dakwah secara terang terangan, yaitu sekitar tahun 613 M,


tiga tahun setelah Islam disebarkan secara diam-diam, Nabi Muhammad
mulai melakukan penyebaran Islam secara terbuka kepada masyarakat
Makkah, respon yang ia terima sangat keras dan massif, ini disebabkan
karena ajaran Islam yang dibawa olehnya bertentangan dengan apa yang
sudah menjadi budaya dan pola piker masyarakat Makkah saat itu. 

Pemimpin Makkah Abu Jahal menyatakan bahwa Muhammad adalah


orang yang akan merusak tatanan hidup orang Makkah, akibat penolakan
keras yang datang dari masyarakat jahiliyyah di Makkah dan kekuasaan
yang dimiliki oleh para pemimpin Quraisy yang menentangnya, Nabi
Muhammad dan banyak pemeluk Islam awal disiksa, dianiaya, dihina,
disingkirkan, dan dikucilkan dari pergaulan masyarakat Makkah. Dari hari
ke hari penyiksaan dan tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisy
semakin menjadi-jadi. Hingga Rasulullah menyuruh kaumnya untuk hijrah
dan berdakwah keluar Makkah.

3. Tahapan dakwah di luar Makkah, yaitu karena keadaan semakin


mendesak, tekanan disana sini terhadap pengikutmya, Rasulullah
memerintahkan agar kaumnya hijrah dan mendakwakan Islam ke
Habasyah. Pada bulan Rajab tahun keima dari nubuwah, sekelompok
sahabat hijrah yang pertama kali ke Habasyah, terdiri dari dua belas orang
laki-laki dan empat orang wanita, yang dipimpin Ustman bin Affan. 

Karena siksaan dan penindasan yang ditimpakan orang-orang Quraisy


semakin mejadi-jadi, Nabi SAW tidak melihat cara lain kecuali
memerintahkan mereka untuk hijrah untuk kedua kalinya. Kali ini hijrah
berjumlah delapan puluh tiga orang laki-laki dan delapan belas wanita.
Sementra itu, Rasulullah SAW tetap berada di Makkah untuk terus

5
mendakwakan agama Allah buat penduduk Makkah. Dalam beberapa
waktu, sampailah Islam ke penjuru jazirah Arab, hingga ke Madinah,
Islam di Madinah disanbut baik oleh penduduk. Dakwah berhasil di bumi
Yatsrib ini. Semua ketentuan Allah membuat Islam semakin bercahaya
dan bersinar.

Nabi Saw mengupayakan dasar-dasar membangunan peradaban bangsa


Arab sebagai berikut:

 Mendirikan masjid, yakni masjid Quba (sebagai masjid pertama


yang dibangun dalam sejarah Agama Islam), yang berlokasi
dipinggiran kota Madinah. Fungsi pembangunan masjid ini
antaralain; Shalat (kewajiban asasi seorang muslim), belajar
agama, pengadilan atas perkara-perkara yang terjadi saat itu,
pertemuan-pertemuan penting (musyawarah), dakwah, penyusunan
administrasi pemerintahan, dan lain sebagainya. Jadi pembangunan
masjid itu memiliki multi fungsi, untuk mengembangkan
kehidupan spiritual yang kuat dan disisi lain untuk membentuk
integrasi sosial.
 Mempersatukan antara Anshor dan Muhajirin. Manfaat
persaudaraan kedua golongan itu nantinya adalah ; kaum Anshor
dengan senang hati membantu kaum Muhajirin jika membutuhkan
baik materiil bahkan isteri-isteri, kaum Anshor bahkan meluangkan
waktu hanya sekedar menunjukkan pasar-pasar yang bisa
digunakan untuk transaksi perdagangan. Lebih dari itu, bahwa
upaya mempersaudarakan antara kedua golongan ini sebenarnya
Nabi Saw telah menciptakan suatu persatuan yang berlandaskan
agama sebagai pengganti persaudaraan yang berdasar kesukuan
seperti yang banyak dianut sebelum kedatangan Nabi Saw.
 Kerjasama antar komponen penduduk madinah (muslim dan
non muslim). Dimana dimana saat itu non muslim yang tinggal di

6
Madinah terdiri dari Nasrani dan Yahudi (Banu Nadzir dan Banu
Quraidzah).
 Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi dan social untuk
masyarakat baru, antara lain:

a)     Beliau berusaha menetapkan dan menegakkan hukum-hukum


privat seperti hukum keluarga, baru kemudian masalah-masalah publik
seperti interaksi sosial.

b)   Dalam masalah sosia-politik, Nabi Saw membangun dasar-dasar


sistem musyawarah.

c)    Dalam sistem ekonomi, munculnya sistem baru dalam


perdagangan yakni sistem dagang non ribawi yang melarang
adanya eksploitasi, monopoli dan rentenir.

d)   Dalam bidang kemasyarakatan dibuatlah dasar-dasar sistem sosial


seperti al ukhuwah (persaudaraan), al musawah (persamaan), at
tasamuh (toleransi), al musyawarah (perundingan), dan al
mu’awanah (kerjasama) (Syalabi, 1997: 116-120).

Untuk menjaga keutuhan perdamaian antar komponen Nabi Saw memprakarsai


pembentukan Piagam Madinah. Adapun pokok-pokok ketentuan Piagam Madinah
antara lain :

1. Seluruh masyarakat yang menandatangi harus bersatu padu di bawah


paying perdamaian.

2. Jika salah satu kelompok yang turut menandatangi piagam tersebut


diserang, maka kelompok yang lain harus   membelanya

3. Tidak boleh pada suatu kelompokpun yang menggalang kerjasama dengan


kafi Quraisy atau membantu mereka melakukan perlawanan terhadap
msyarakat Madinah.

7
4. Orang Islam, Nasrani dan Yahudi serta seluruh masyarakat Madinah yang
lain bebas memeluk agama dan keyakinan masing-masing dan mereka
dijamin kebebasannya dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan keyakinannya masing-masing.

5. Urusan pribadi atau perseorangan, atau perkara-perkara kecil kelompok


non muslim tidak harus melibatkan pihak-pihak lain secara keeluruhan.

6.   Setiap bentuk penindasan dilarang

7. Mulai hari ini segala bentuk pertumpahan darah, pembunuhan dan


penganiayaan diharamkan diseluruh negeri Madinah.

8. Muhammad Saw menjadi kepala perintahan Madinah dan memgang


kekuasaan peradilan yang tinggi (Mufrodi, 1997: 46-46).

Pada akhirnya, perjuangan Nabi Muhammad SAW membuahkan hasil, yaitu


berkembangnya islam dengan pesat, tidak berkembangnya islam dengan pesat,
tidak hanya di Madinah bahkan di Makkah juga, yang ditandai dengan peristiwa
Fathul Makkah.

Dinamikan setelah pembentukan konstitusi

Usaha-usaha awal yang telah dilakukan Nabi Saw di Madinah ternyata melahirkan
dinamikan masyarakat yang luar biasa, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Yang positif adalah suatu keadaan dimana masyarakat mencapai taraf hidup yang
harmonis dan beradab, sehingga memungkinkan misi Nabi Saw berjalan lancar.
Sedangkan yang negatif adalah pelanggaran-pelanggaran atas perjanjian yang
pernah dibuat bersama, khususnya hal itu dilakukan oleh oknum-oknum golongan
Yahudi sehingga melahirkan peperangan demi peperangan antara kaum Muslimin
dengan kaum Musyrikin dan kafirin, antara lain:

a.         Perang Badar (+ 1H); terjadi antara kaum Muslim Madinah


dengan kaum kafir Quraisy di Mekah, atas dasar kecemburuan kaum
musyrikin Mekah atas kesuksesan dakwah Nabi di Madinah, dan

8
keinginan mereka untuk balas dendam terhadap penduduk Madinah yang
telah menerima Nabi Saw secara terbuka.

b.         Perang Uhud (+ 3H); antara kaum Muslimin dengan kafir


Mekah. Latar belakangnya adalah keinginan balas dendam atas kekalahan
mereka di perang badar. Dalam perang ini kaum kafir dipimpin oleh Abu
Sufyan dengan pasukan tempurnya yang berjumlah 3000 tentara, 700
pasukan tameng dan 200 pasukan kuda. Kaum kafir memenangkan perang
ini, dengan 70 tentara muslim gugur, sedangkan kaum kafir hanya 23 yang
mati.

c.          Perang Khandaq (tahun 627 M); dilatarbelakangi oleh ketakutan


kaum kafir Mekah akan semakin kuatnya Muslimin di Madinah, sementara
suku-suku Badui di Madinah merasa terancam sumber ekonominya karena
Nabi Saw telah menghancurkan para penjarah serta perampokan di jalan-
jalan, dank arena Yahudi dari Banu Nadzir setelah Perang Uhud diusir dari
Madinah lantaran pengkhianatan mereka atas perjanjian yang pernah
dibuat serta sikap mereka yang membelot dari pasukan Madinah. Mereka
selalu bekerjasama dengan kafir Quraisy Mekah untuk memata-matai
kaum muslimin di Madinah.

d.         Perang Khaibar; biasa disebut dengan peristiwa penaklukan


tanah khaibar. Perang ini dilatarbelakangi oleh karena kaum Yahudi yang
terusir dari Madinah sering mengganggu kaum Muslimin di Khaibar
dengan berbagai macam cara. Mereka sering merampas hewan ternak yang
digembalakan diperbatasan Madinah.

e.          Perang Mu’tah;  terjadi antara pasukan Muslimin dengan


pasukan Kristen yang dipimpin oleha Surahbil di Mu’tah (perbatasan
kekuasaan Romawi saat itu). Dalam perang ini Zaid, Ja’far dan Abdullah
gugur. Akhirnya Nabi memerintahkan Khalid bin Walid untuk menyerang
Surahbil, dan berhasil memenangkan pertempuran tersebut.

9
f.                Penaklukkan Mekah (1 Januari 630 M);  semula Nabi Saw
menawarkan perdamaian kepada kafir Quraisy Mekah namun merekea
menolaknya. Maka Nabi Saw mengirimkan 10.000 pasukan yang beliau
pimpin sendiri dan akhirnya mampu menguasai kota Mekah tanpa
pertumpahan darah, sebab meskipun pasukan Muslimin sangat besar Nabi
Saw tetap menawarkan perdamaian.

g.         Perang Hunain; dilatarbelakangi oleh suku Hawazin yang


melepaskan diri dari kota Mekah dan mendirikan pemerintahan sendiri.
Namun pemerintahan mereka mengancam kedamaian kaum Muslimin.

h.         Perang Tabuk; terjadi antara kaum Muslimin Madinah


dengan Raja Romawi “Heraclius”. Latarbelakangnya adalah karena raja
Heraclius merasa terancam atas kesuksesan dakwah Nabi Saw di Madinah.
Namun Heraclius mengurungkan penyerangan karena merasa takut, sebab
jumlah pasukan yang sudah disiapkan Nabi Saw sangatlah besar yakni
40.000 pasukan. Setelah itu akhirnya banyak kelompok-kelompok dari
berbagai wilayah yang menawarkan perdamaian dan masuk Islam pada
Nabi Saw.

Berakhirnya kepemimpinan Nabi Saw

Nabi Saw wafat di usia 63 tahun, tepatnya pada tanggal 18 Juni 632 M. Penutupan
kepemimpinan Nabi yakni dengan berangkatnya Nabi Saw untuk melakukan haji
Wada’ pada tahun kesepuluh hijriyyah.

10
II. Kontribusi Islam Terhadap Sains dan Teknologi di Dunia

Zaman Keemasan Islam adalah sebuah periode ketika Dunia Arab secara politis
bersatu di bawah kekhalifahan. Pada era ini, khususnya di bawah pemerintahan
Harun Al Rasyid dan Al Ma’mun, dunia Islam mengalami kemajuan ilmu
pengetahuan, sains, dan budaya yang luar biasa pesat. Secara tradisional, periode
ini punya rentang antara abad 8 Masehi hingga abad 13 Masehi. Banyak ahli
sejarah yang punya pendapat bahwa periode ini juga ditandai dengan waktu
berdirinya Bayt al Hikmah (750 — 1258) yang merupakan pusat studi,
perpustakaan, sekaligus universitas terbesar di dunia pada saat itu. Pada
periode yang cukup panjang ini (sekitar 500 tahun), bisa dikatakan tidak ada
peradaban lain di muka bumi yang bisa menandingi pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan di dunia Islam, dari mulai Eropa, Cina, India, semuanya salut dengan
kegigihan kekhalifahan yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan melebihi
peradaban manapun pada masa itu.

Pemicu lahirnya peradaban Emas Islam

Secara sederhana, era ini dipicu oleh banyak hal yang saling mendukung satu
sama lain.

1. Hal pertama adalah ketika khalifah pertama Dinasti Umayyah


yaitu Mu’awiyah ibn Abu Sufyan (setelah para khalifah Rashidun: Abu Bakr,
Umar, Utsman, Ali’) melakukan invasi ke daerah Transjordania dan Syiria
hingga ia menemukan banyak manuskrip-manuskrip kuno di Kota Damaskus
yang diwariskan dari perkembangan ilmu pengetahuan Yunani dan
Romawi (Sokrates, Plato, Aristoteles, Galen, Euclid, dan
sebagainya). Berdasarkan penemuannya itu, Mu’awiyah terinspirasi untuk
membuat pondasi peradaban Islam yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
2. Pemicu yang kedua, adalah karena pada saat yang
bersamaan kekhalifahan Ummayyah sedang mengadopsi teknokamugi

11
penulisan naskah di atas kertas yang awalnya berkembang di Tiongkok.
Dengan perkembangan teknokamugi penulisan itu, Mu’awiyah juga
menyewa tenaga ilmuwan-ilmuwan dari Yunani dan Romawi untuk
melakukan terjemahan terhadap naskah-naskah kuno tersebut ke dalam
bahasa Arab.
3. Pemicu ketiga adalah ketika dinasti Ummayah beralih menjadi dinasti
Abbasiyah yang ditandai perpindahan pusat pemerintahan dari Damaskus ke
Baghdad di Mesopotamia. Dengan perpindahan pusat pemerintahan itu,
yang dulunya (waktu di Damaskus) peradaban Islam mendapat pengaruh
kebudayaan dan ilmu pengetahuan dari Yunani dan Romawi ditambah
pengaruh dari kebudayaan Persia dan India.
4. Pemicu yang keempat adalah pengaruh 2 orang khalifah besar,
yaitu Harun Al Rasyid dan anaknya, Al Ma’mun yang punya cita-cita mulia
untuk membangun peradaban Islam yang menjunjung tinggi
perkembangan sains, kamugika, rasionalitas, serta menjaga kemajuan ilmu
pengetahuan serta meneruskan perkembangan ilmu yang telah diraih oleh
Bangsa India, Persia, dan Byzantium.

Tokoh-Tokoh Ilmuan Muslim

1. Abu Ali al Husayn Ibn Abdallah Ibn Al Hasan Ibn


Ali Ibn Sina

Ibnu Sina atau yang dikenal sebagai Avicenna adalah


seorang polymath jenius asal Uzbekistan yang bener-bener
mendalami hampir semua ilmu pengetahuan dari mulai
filsafat, kedokteran, astronomi, sekaligus ilmuwan. Karya
beliau yang terkenal yaitu buku berjudul “Al Qanun fi al
Tibb” atau “The Canon of Medicine” dan jadi buku pegangan utama para
mahasiswa kedokteran di penjuru Eropa hingga abad ke-18. Di zaman yang masih
terbatasnya ilmu pengetahuan, Avicenna-lah yang mengumpulkan

12
seluruh pengetahuan ilmu faal, anatomi, intervensi medis dari jaman klasik
Yunani/Romawi dan Persia/India sejak jaman Hippokrates dan Galen, sekaligus
digabung sama riset medis yang ia lakukan sendiri. Karena kontribusinya, beliau
di juluki sebagai “Bapak Pengobatan Modern”.

Pada masanya, Avicenna dikenal sebagai orang yang berpikiran sangat kamugis
dan rasional, jauh melampaui manusia-manusia pada zamannya. Perkembangan
intelektual Avicenna sangat dipengaruhi dari ajaran Aristoteles dan Plato sebagai
perintis tonggak pertama konsep filsafat kamugika serta budaya untuk selalu
mempertanyakan segala sesuatu sampai sedalam-dalamnya. Berdasarkan itu,
Avicenna tidak cuma mengembangkan banyak ilmu pengetahuan, tapi juga
mengkritik banyak perkembangan ilmu yang keliru dan masih bercampur dengan
hal-hal mistis dan supranatural.

Berikut adalah kontribusi Ibnu Sina pada berbagai bidang ilmu pengetahuan :
 Metodokamugi Penelitian: Selain buku the Canon of Medicine, Avicenna
juga membuat “Kitab al Shifa” atau lebih dikenal dengan The Book of
Healing. Dalam buku itu, Avicenna meletakkan dasar-dasar dan aturan
dalam menjalankan metode eksperimen dalam mencari kebenaran dalam
ilmu pengetahuan. Sampai akhirnya metode saintifik tersebut disempurnakan
oleh Galileo yang menjadi Bapak Sains Modern.
 Astronomi: dalam kitab: Ar Risalah fi Ibtal Ahkam al Nujum, Avicenna
membantah klaim klaim para astrokamug yang
menyatakan bahwa pergerakan benda langit memiliki efek kepada nasib
manusia.
 Kimia: Avicenna membantah klaim para alkimiawan (alchemist) yang
menyatakan bahwa ada zat yang bisa mengubah timbal menjadi emas yang
waktu itu terkenal dengan istilah “The Phikamusopher’s Stone”
 Geokamugi: Dalam buku “The Book of Healing”, Avicenna
juga membuat hipotesis bahwa awal terbentuknya gunung adalah proses
pergerakan permukaan bumi seperti gempa bumi dan pergerakan sungai.

13
 Fisika: Dalam bidang mekanika, Avicenna mengelaborasikan teori
“motion” atau gerakan. Sedangkan dalam bidang fisika optik, beliau sempat
menyatakan bahwa cahaya memiliki kecepatan. Sampai
akhirnya disempurnakan oleh Ole Rømer, Maxwell, dan Einstein.
 Psikokamugi: dalam psikokamugi, Avicenna juga menyatakan bahwa
“jiwa” itu sebenarnya hanya merupakan bentuk persepsi fisiokamugis
kesadaran manusia, dan bukan merupakan hal yang supernatural. Fikamusofi
mengenai kejiwaan ini mempengaruhi banyak filsuf Barat jaman
Renaissance, terutama René Descartes.

2. Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq Al Sabbah Al Kindi

Al Kindi bisa disebut sebagai ilmuwan Muslim


terbesar sepanjang masa. Awalnya, Al Kindi dipercaya
sama Khalifah Al Ma’mun buat jadi ketua tim
penerjemah naskah-naskah filsafat kuno dari Yunani
dan Romawi di Bayt al Hikmah.
Dengan pengetahuan yang dia serap itu, dia juga
mensintesa hasil pemikirannya sendiri dengan membuat buku. Total jumlah buku
yang dia tulis sebanyak lebih dari 260 judul. Mulai dari filsafat, matematika,
kedokteran, fisika, astronomi, kimia, sampai teori tentang musik.

Kontribusi Al Kindi dalam ilmu pengetahuan:


 Bidang optik, ia menyebutkan bahwa agar mata bisa ngeliat benda, perlu
perantara yang bisa ngarahin tuh benda ke mata kita, dalam hal ini udara.
 Bidang kimia, ia merupakan salah satu orang yang pertama kali
menyuling alkohol dan memproduksi alkohol pabrikan dalam jumlah
banyak. Selain itu, dia juga menentang para ahli alkimia yang
menyebutkan bahwa unsur bisa berubah-ubah.

14
 Bidang matematika, ia merupakan salah satu orang pertama yang
mengadaptasi angka India jadi sistem bilangan Hindu-Arab (0–9) yang
dipakai sampai saat ini.
3. Abu al Fath ‘Umar Ibn Ibrahim Al Khayyam

Al-Khayyam atau Omar Khayyam adalah seorang


matematikawan, astronom, dan pujangga yang hebat.
Ilmuwan Persia ini lahir di Nishapur-Iran dan menimba
ilmu matematika di Samarkand, lalu bekerja sebagai
astronom di kota Bukhara, yang sekarang terletak di Uzbekistan.

Kontribusi Al-Khayyam dalam ilmu pengetahuan:


 Bidang Matematika. Sumbangan terbesar Khayyam di dunia matematika
adalah Segi Empat Khayyam-Saccheri. Selain itu, dia juga dikenal sebagai
orang yang pertama kali secara lengkap menjabarkan konsep Segitiga
Pascal. Sehingga, saat ini banyak ahli matematika yang menyebut
penjabaran binomial ini sebagai “Segitiga Khayyam-Pascal”.
 Bidang Astronomi, ia dapat membuktikan bahwa Bumi berputar pada
sumbunya. Selain itu, ia juga merupakan salah satu anggota tim perumus
kalender Iran yang dikenal sebagai Jalali Calendar.
 Bidang Sastra. Rubaiyat of Omar Khayyam merupakan buku puisi ciptaan
Al-Khayyan yang terkenal dan telah diterjemahkan ke dalam puluhan
bahasa di dunia.

4. Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al Khwarizmi

Al Khwarizmi adalah Ilmuwan asal Khwarezm,


Uzbekistan, ini berasal dari keluarga dengan latar
belakang penganut agama Zoroastrianisme (Majusi).
Kontribusi terbesarnya ialah mengembangkan
pendekatan khusus untuk memecahkan persamaan linear

15
dan kuadrat, yang kita kenal dengan nama Aljabar. Konsep aljabar  ini, dia tulis
dalam Kitāb Al Mukhtasar fi Hisāb al Jabr wa’l-Muqābalah atau “Buku
Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan”.
Selain itu, beliau inilah yang berhasil memetakan pergerakan matahari, bulan, dan
kelima planet yang dia tulis dalam kitab Zīj al-Sindhind (Perhitungan Astronomi
Pakistan dan India). Al Khwarizmi juga ditugaskan oleh Khalifah Al Ma’mun
untuk membuat peta dunia, sekaligus mengukur keliling bumi melalui proyeksi
terhadap gerakan matahari dan pendekatan matematis. Proyek ini menghasilkan
salah satu kitab terbesarnya juga yaitu Kitāb surāt al-Ardh (Kitab Citra
Permukaan Bumi), yang lebih terkenal di Barat dengan judul “Geography”.

5. Nasir al Din Tusi

Nasir al Din Tusi merupakan ilmuwan Persia abad ke 13


yang merupakan seorang polymath yang menguasai
banyak  bidang ilmu seperti matematika, astronomi,
fisika, kimia, biokamugi, serta sastra. Teorinya yang
terkenal, yaitu tentang mekanisme Seleksi Alami yang
membentuk keanekaragaman hayati di dunia, yang
ia kemukakan 750 tahun sebelum Charles
Darwin dan Alfred Wallace mengatakan hal yang sama.
Tusi mengatakan bahwa organisme-organisme yang lebih cepat untuk bermutasi
dan berubah bentuk/memiliki perubahan fungsi organ akan lebih bervariasi
dibandingkan individu lainnya. Badan organisme tersebut berubah karena faktor
internal dan eksternal. Ini nih, yang merupakan titik awal pemikiran manusia
tentang asal mula spesies terbentuk.

“The organisms that can gain the new features faster are more variable. As a result, they
gain advantages over other creatures. […] The bodies are changing as a result of the
internal and external interactions.”– Al Tusi, Kitab Akhlaq-i-Nasri

16
Selain mencetuskan gagasan tentang seleksi alami, Tusi juga merupakan orang
yang berjasa dalam memberikan jalan untuk munculnya era Renaissance di Eropa,
karena ialah yang menyelamatkan 400,000 buku ketika Bayt al Hikmah
dihancurkan oleh Mongol. Ia membawa kabur naskah-naskah tersebut
ke Observatorium Maragheh, Azerbaijan. Di tempat itu, ia melanjutkan risetnya
tentang pergerakan Bumi yang akhirnya menjadi inspirasi bagi Nicolaus
Copernicus tiga abad kemudian sebagai orang pertama yang membuktikan bahwa
bumi mengelilingi matahari, bukan sebaliknya.

6. Abu al Walid Muhammad Ibn Rushd

Ibnu Rushd atau lebih dikenal dengan nama


Averroes adalah seorang polymath Muslim yang
lahir di daerah Andalusia, Spanyol. Cakupan
bidang yang dia pelajari sangat luas dari mulai
kamugika, filsafat, psikokamugi, geografi, matematika, sampai kedokteran. Ibn
Rushd dikenal sebagai ilmuwan Muslim terakhir yang dengan gigih
memperjuangkan nilai-nilai kamugika dan metode sains dalam kebudayaan Islam
di tengah gerakan dari lawan pemikirannya yaitu Al Ghazali yang mengkritik
bahwa pencampuran ajaran filsafat Yunani dari zaman Aristoteles hingga
Avicenna dan Al Farabi itu sesat dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Karena pembelaannya terhadap filsafat Yunani dan metode sains, dirinya
dikucilkan dari komunitas Islam dan dianggap sesat oleh tiga agama sekaligus,
Islam, Kristen, dan Yahudi. Sampai akhir hayatnya, Ibn Rushd tetap setia sama
pandangannya bahwa ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama bisa berjalan
beriringan.

17
III. Faktor yang Menyebabkan Kejayaan Islam

Pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan pada masa dinasti Abbasiyah, yaitu pada
masa pemerintahan Harun al Rasyid (170-193 H). Karena beliau adalah ahli ilmu
pengetahuan dan mempunyai kecerdasan serta didukung negara dalam kondisi aman,
tenang dan dalam masa pembangunan sehingga dunia Islam pada saat itu diwarnai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Dalam perkembangan kebudayaan Islam, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu
faktor intern atau pembawaan dari ajaran Islam itu sendiri dan faktor ekstern yaitu
berupa tantangan dan rangsangan dari luar.

Faktor internal 

1. Keistiqamahan dan konsisensi umat Islam terhadap ajaran Islam


2. Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk terus maju
3. Islam yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh
alam)
4. Keseimbangan yang ada dalam Islam, penyebaran atau dakwah yang
tujuannya untuk dunia dan juga akhirat.
5. Faktor yang Didik ,Faktor ini mencakup siswa atau kalangan yang
mendapatkan pengajaran oleh pendidik. Faktor yang didik juga tidak kalah
pentingnya dalam menyerap pelajaran dan mencapai , tujuan pendidikan
karena siswa yang aktif dan rajin dalam kegiatan pembelajaran akan
berpengaruh terhadap prosentase keberhasilan pendidikan yang bisa di
capai.
6. Faktor Metode Pendidikan , Merupakan penunjang dalam menyampaikan
materi, metoda pendidikan yang baik adalah yang bisa cepat di serap oleh
siswa, mudah dipahami dan memiliki manfaat ilmu yang besar.
7. Faktor tujuan merupakan sebuah target atau goal yang akan di capai,
dengan menetapkan suatu tujuan maka kita bisa memiliki tolak ukur
keberhasilan dalam menjalankan sebuah pendidikan yang baik.

18
Faktor eksternal 

1. Adanya asimilasi antara bangsa arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih
dulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan, misalnya Persia
dalam ilmu pemerintahan dan yunani dalam ilmu filsafat.
2. Gerakan terjemahan yang terjadi pada periode klasik ini dilakukan dengan
berkesinambungan. Dampaknya juga sangat terlihat yaitu pada
perkembangan ilmu pengetahuan umum utamanya di bidang kedokteran,
kimia, filsafat, sejarah dan astronomi.
3. Faktor Lingkungan juga merupakan suatu faktor penting dalam menunjang
keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan
menunjang sarana dan proses belajar dengan positif sehingga dapat
merangsang minat belajar siswa dan materi pelajaran yang diberikan dapat
terserap dan diterima dengan baik.

Selain faktor internal dan eksternal tersebut ada juga faktor lain pendorong
kejayaan Islam yang disebut sebagai gerakan ilmiah, gerakan ini diinisiasi oleh
para ulama pada masa atau periode klasik, yaitu : 

1. Menjalankan ajaran Islam yang ada dalam Al-Qur’an dengan maksimal


2. Menerapkan isi hadist dalam kehidupan sehari-hari, misalnya yaitu hadist
tentang menuntut ilmu yang mengajarkan kita agar terus belajar walaupun
hingga ke negeri Cina.
3. Mengembangkan ilmu agama Islam secara sungguh-sungguh, mempelajari
ilmu filsafat yunani untuk mengembangkan ilmu pengetahuan umum.
Sehingga ketika itu muncul ulama fiqih, tauhid, hadist dan ilmu sains
(ilmu kedokteran, matematika, kimia, fisika, optik, geografi)
4. Adanya ulama yang berpegang teguh pada prinsip, sehingga menolak
untuk menjadi pegawai pemerintahan.

19
Pola Pemikir Pada Masa Ke Jayaan.

Pada masanya, kota Bagdad menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
danFaktor-faktor Kemajuan

1. Faktor sosiografi
Faktor sosiografi yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan ilmu dan
peradaban Islam, adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kemakmuran umat Islam yang mengandalkan hasil dari bidang


berbagai industri, kebudayaan berkembang pesat dan kemakmuran dapat tercapai
pada saat itu.

2. Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyak orang Persia dan


Romawi yang masuk Islam kemudian menjadi muslim yang taat. Dan terjalinnya
perkawinan antara umat Islam dengan mualaf yang menghasilkan keturunan yang
militant selain postur tubuh yang baik, kecerdasan akal, dan kecakapan berusaha,

Masyarakat Islam pada masa Abbasiyah ini, mengalami kemajuan ilmu


pengetahuan yang sangat pesat yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :

2. Faktor Politik
Faktor politik yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan peradaban Islam,
adalah sebagai berikut :

 Pindahnya ibu kota negara dari Syam ke Irak dan Bagdad sebagai Ibu
kotanya [146 H]. Bagdad pada waktu itu merupakan kota yang paling
tinggi kebudayaannya, dan merupakan pusatnya ilmu pengetahuan dan
filsafat Yunani.
 Banyaknya cendekiawan yang diangkat menjadi pegawai pemerintahan
dan istana. Khalifahkhalifah Abassiyah, misalnya Al Mansur, banyak
mengangkat pegawai pemerintahan dan istana dari cendekiawan-
cendekiawan Persia.

20
 Diakuinya Muktazilah sebagai mazhab resmi negara pada masa khalifah
Al Ma’mum pada tahun 827 M. Mukhtazilah adalah aliran yang
menganjurkan kemerdekaan dan kebebasan berpikir pada manusia. Aliran
ini telah berkembang dalam masyarakat terutama pada masa Dinasti
Abassiyah I. Abu Muhammad Al-Maqdisi, opcit

 Pribadi beberapa khalifah pada masa itu, seperti Al Mansur, Harun al


Rasyid, dan Al Ma’mum yang sangat mencintai ilmu pengetahuan
sehingga kebijaksanaanya banyak ditujukan kepada kemajuan ilmu
pengetahuan
.
3. Aktivitas Ilmiah

Ada beberapa aktivitas ilmiah yang berlangsung di kalangan umat Islam pada
masa dinasti Abbasiyah yang mengantar mereka mencapai kemajuan di bidang
ilmu pengetahuan, yaitu:

 Penyusunan Buku-buku Ilmiah


Dari para penghafal ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits, menyusun kitab
tafsir, fiqih dan hadist

 Penerjemahan
Penerjemahan dari bahasa Yunani, Suryani, dan sansekerta ke bahasa
arab, yang meliputi buku-buku tentang kedokteran,obat-obatan,
Biologi dan kimia. aljabar, ilmu hisab, dan menerjemahkan buku-buku
karangen filofo terkenal seperti Apollonius, Plato, Aristoteles di
himpun dalam perpustakaan dan Kemajuan Ilmu Pengetahuan

21
Kesimpulan dan Saran

22
Daftar Pustaka

Mamikos.com. 2020. 8 Contoh Kata Pengantar Makalah yang Baik dan Benar,
Lengkap Singkat. [Internet]. Tersedia di : https://mamikos.com/info/contoh-kata-
pengantar-makalah-yang-baik-dan-benar-lengkap-singkat/

Qomariyah, Nur. 2018. Peradaban Islam Pada Masa Rasulullah Periode Makkah
(610-622 M). [Internet]. Tersedia di :
https://www.kompasiana.com/nurqomariyah/5be6871c12ae941adf78ce54/peradab
an-islam-pada-masa-rasulullah-periode-makkah-610-622-m?page=all

Akhlis, Nur. 2011. Sejarah Peradaban Islam dari Masa Nabi Saw Sampai dengan
Khulafaurrasyidin; ”Upaya Menela’ah Dasar-dasar Peletakan Pondasi Peradaban”.
[Internet]. Tersedia di : https://web.facebook.com/notes/khotibul-umam/sejarah-
peradaban-islam-dari-masa-nabi-saw-sampai-dengan-khulafaurrasyidin-
upaya/10152194859848280/?_rdc=11&_rdr

Aslim, Faisal. 2020. Peran Peradaban Islam dalam Perkembangan Ilmu


Pengetahuan. [Internet]. Tersedia di : https://www.zenius.net/blog/6100/sejarah-
peradaban-islam-ilmu-pengetahuan

Portal-Ilmu.com. 2020. Masa Kejayaan Islam. [Internet]. Tersedia di :


https://portal-ilmu.com/masa-kejayaan-islam/

Rahman,Arif dan Sulton Firdaus. 2020. Masa Kejayaan Islam dan Tokoh-
Tokohnya. [Makalah]. Dikutip dari : https://mfr.osf.io/export?
format=pdf&url=https
%3A//files.osf.io/v1/resources/arfn9/providers/osfstorage/5a7aee68d7f215000
d601504%3Fformat%3Dpdf%26action%3Ddownload%26direct%26version
%3D1

23

Anda mungkin juga menyukai