Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016


MODUL

: PEMBUATAN SENYAWA KOMPLEKS TEMBAGA


SULFAT PENTAHIDRAT (CuSO4.5H2O) DARI LIMBAH
TEMBAGA
PEMBIMBING : Ir. Emmanuela Maria W, MT
PERCOBAAN : 2 JUNI 2016
PENYERAHAN
2016

: 9 JUNI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
1. RENALDO

(151411025)

2. SAFIRA VITASASTI

(151411026)

3. SEPTIAN HARDI P

(151411027)

4. SEPTIANI RASIDAH

(151411028)

1A-D3 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016

I.

II.

Tujuan Percobaan
Setelah mempelajari dan melakukan percobaan mahasiswa
diharapkan mampu:
Membuat kristal tembaga (II) sulfat pentahidrat dari limbah
tembaga
Mengenal sifat-sifat kristal tembaga (II) sulfat pentahidrat
Menganalisis produk dengan menghitung rendemen dan jumlah
air kristal (hidrat) secara stoikiometri
Landasan Teori
Dalam suatu sistem periodik unsur, tembaga (Cu)
termasuk ke dalam golongan transisi. Tembaga, perak, dan emas
disebut logam koin karena dipakai sejak lama sebagai uang
dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini disebabkan oleh logam
ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu yang lama.
Tembaga adalah logam berdaya hantar listrik tinggi, maka
dipakai sebagai kabel listrik. Tembaga tidak larut dalam asam
yang bukan pengoksidasinya tetapi tembaga teroksidasi oleh
HNO3 sehingga tembaga larut dalam HNO3. Bentuk pentahidrat
yang lazim terhidratnya, yaitu kehilangan empat molekul airnya
pada suhu 110oC dan kelima-lima molekul air pada 150 oC. Pada
650oC, tembaga (II) sulfat mengurai menjadi tembaga (II) oksida
(CuO), sulfur dioksida (SO2), dan oksigen (O2).
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling
ringan dan paling aktif. Cu+ mengalami disproporsionasi secara
spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan berarti
larutan senyawa Cu(I) tidak mungkin terbentuk. Untuk menilai
pada keadaan bagaimana mereka ditembukan yaitu jika kita
mencoba membuat (Cu+) cukup banyak pada larutan air, Cu 2+
akan berada pada jumlah banyak sebab konsentrasinya harus
sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu +. Disproporsionasi
akan menjadi sempurna. Di lain pihak Cu + dijaga sangat rendah
(seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap),
Cu2+ sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap.
Tembaga (II) sulfat mempunyai banyak kegunaan di bidang
industry diantaranya untuk membuat campuran Bordeaux
(sejenis fungisida) dan senyawa tembaga lainnya. Senyawa ini
juga digunakan dalam penyepuhan dan pewarnaan tekstik serta
sebagai bahan pengawet kayu. Bentuk anhidratnya digunakan

untuk mendeteksi air dalam jumlah kelumit. Tembaga sulfat juga


dikenal sebagai vitriol biru.
Tembaga (II) sulfat merupakan padatan kristal biru,
CuSO4.5H2O triklini. Pentahidratnya kehilangan 4 molekul air
pada 110oC dan yang ke lima pada 150 oC membentuk senyawa
anhidrat berwarna putih. Pentahidrat ini dibuat dengan
mereaksikan tembaga (II) oksida atau tembaga (II) karbonat
dengan H2SO4, larutannya dipanaskan hingga jenuh dan
pentahidrat yang biru mengkristal jika didinginkan. Pada skala
industrim senyawa ini dibuat dengan memompa udara melalui
campuran tembaga panas dengan H2SO4. Dalam bentuk
pentahidrat, setiap ion tembaga (II) dikelilingi oleh empat
molekul air pada setiap sudut segi empat, kedudukan kelima dan
keenam dari oktaherdral ditempati oleh atom oksifen dari anion
sulfat, sedangkan molekul air kelima terikat oleh ikatan hidrogen.
Salah satu sifat dari logam tembaga yaitu tembaga tidak larut
dalam asam yang bukan pengoksidasi tetapi tembaga teroksidasi
oleh HNO3 sehingga tembaga larut dalam HNO3.

3Cu + 8H+ + 2NO3- 3Cu2+ + 2NO + 4H2O

Logam tembaga dibuat dari tembaga sulfide (Cu2S) yang


dioksidasi dengan Oksigen

Cu2S + 2O2 CuO + SO2


2CuO + Cu2S SO2 + 4Cu

Garam tembaga dalam larutan berwarna biru pucat, karena


membentuk ion Cu(H2O)42+. Jika larutan ini ditambah ammonia
akan menghasilkan ion Cu(NH3) 42+ yang berwarna biru pekat.
Senyawa CuCl2, CuBr2, CuI2 sukar larut dalam air dengan Ksp
masing masing 1,9.10-7, 5. 10-9, dan 1. 10-12. Senyawa Cu2O dan
Cu2S dapat dibuat langsung dari unsurnya pada suhu tinggi.
Kedua senyawa ini cenderung nonstoikiometrik karena dapat
pula sebagian membentuk CuO dan CuS.
Senyawa-senyawa
Cu
(I)
berwarna
putih
kecuali
oksidasinya merah. Sedangkan senyawa Cu(II) hidratnya biru dan
anhidratnya abu- abu. Senyawa senyawa Cu (II) lebih stabil
dalam larutan. Mereka beracun dan mengion yang berwarna
gelap (biru gelap) yang terbentuk dengan larutan ammonia
berlebihan. Cu digunakan buat kabel/kawat/peralatan listrik,
dalam logam logam paduan; monel, perunggu, kuningan, perak
jerman, perak nikel untuk ketel dan lain lain.

Secara umum garam tembaga (I) tidak larut dalam air dan
tidak berwarna, perilakunya mirip perilaku senyawa perak (I).
mereka mudak dioksidasi menjadi senyawa tembaga (II), yang
dapat diturunkan dari tembaga (II) oksida, CuO, hitam. Garam
garam tembaga (II) umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk
hidrat, padat, maupun dalam larutan air, warna ini benar benar
khas hanya untuk ion tetraakuoprat [Cu(H2O)4]2+ saja. Batas
terlihatnya warna ion kompleks tetraakuokuprat (II) yaitu warna
ion tembaga (II) dalam larutan air adalah 500 g dalam batas
konsentrasi 1 dalam 104. Garam garam tembaga (II) anhidrat,
seperti tembaga (II) sulfat anhidrat CuSO 4, berwarna putih (atau
sedikit kuning).
Larutan ammonia bila ditambahkan dalam jumlah yang
sangat sedikit terbentuk endapan biru suatu garam basa
(tembaga sulfat basa). Bila dalam keadaan basah dibiarkan
terkena udara, tembaga (II) sulfide cenderung teroksidasi
menjadi tembaga (II) sulfat, dan karenanya menjadi dapat larut
dalam air. Banyak sekali panas yang dilepaskan pada proses ini.
Persamaan reaksi kristalisasi secara keseluruhan adalah:

Cu + 3H2O + H2SO4 + 2HNO3 CuSO4.5H2O + 2NO2

III.

Alat dan Bahan


ALAT

SPESIFIK
ASI

Hot plate
Kertas
saring
Batang
pengadu
k
Gelas
kimia
Gelas
kimia
Gelas
ukur
Corong
Gelas
arloji
Pipet
seukuran
Neraca
analitik
Gunting

250 mL

100 mL

50 mL

1
1
1

10 mL

Magnetic
stirer
Hotplate
Labu
takar

JUMLA
H
1

1
1
50 mL

BAHAN
Larutan
HNO3
Larutan
H2SO4
Logam
Cu
Aquadest

SPESIFIK
ASI
60%

JUMLA
H
15 mL

98%

10 mL
5 gram

50 mL

IV.

Skema Kerja
Flowsheet

Menimbang Cu dari kabel bekas sebanyak 5 gram


dan dimasukkan ke dalam gelas kimia
Menambahkan 10 ml larutan H2SO4 pekat (98%), 15
ml HNO3 60% dan 50 ml air ke dalam gelas kimia
kemudian dilakukan pengadukan
Memanaskan campuran larutan pada suhu 100oC
sampai Cu terlarut (setelah gas bewarna kuning
kecoklatan tidak keluar, sehingga uap tidak lagi
berwarna coklat)
Menyaring campuran larutan dalam keadan panas
(jika masih ada Cu yang belum terlarut dan ada
pengotornya)
Mendinginkan larutan (proses kristalisasi) sampai
terbentuk endapan kristal
Menyaring kristal agar terpisah dari larutan dan
menimbang kristal yang terbentuk dalam keadaan
basah
Mengeringkan kristal dengan cara dipanaskan di
dalam oven sampai kristal berwarna lebih putih

Menimbang kembali kristal yang telah kering

Menghitung rendemen yang terbentuk

Diagram Alir
50 ml air
Pencampuran
10 ml H2SO4 pekat (98%)
dan
5 gram tembaga (sudah dipotong kecil)Pengadukan
15 ml HNO3 60%
Larutan berwarna
biru terang
Pemanasan
100oC

Adanya uap
berwarna
coklat

Penyaringan

(gas NO3) dan


larutan

berwarna
semakin biru
terang
Warna larutan biru

Pendinginan
(Kristalisasi)

terang

Adanya endapan
berbentuk kristal
bongkahan
Penimbangan
kristal dalam
keadaan
basah
Pengeringan
(dipanaskan
dalam oven)

Penimbangan
kristal dalam
keadaan
kering

V.

Data Pengamatan
N
o.
1.
2.
3.
4.
5.

Prosedur Percobaan
Dimasukkan air ke dalam
gelas kimia
Ditambahkan 10 ml H2SO4
60%
Ditambahkan 5 gram
tembaga (Cu)
Ditambahkan 15 ml HNO3
pekat
Dilakukan pengadukan terus
menerus 30 menit

6.

Dipanaskan

7.

Disaring larutan

8.

Didiamkan dan ditimbang


kristal yang terbentuk

VI.

Hasil Pengamatan
Volume= 50 ml
Berwarna kekuningan dan larutan seperti
minyak
Hanya ada uap disekitar gelas kimia
Timbul gelembung dan berwarna biru
terang
Adanya uap berwarna coklat, adanya buih
disekitar larutan, larutan berwarna biru
semakin pekat (biru muda pekat)
Pada waktu 25 menit uap coklat sudah
tidak ada
Tidak adanya tembaga yang tidak larut,
maka tidak ada residu tetapi penyaringan
berlangsung lambat
Adanya endapan kristal berbentuk
bongkahan kecil dan berwarna biru muda
pekat
- massa CuSO4.xH2O basah = 28.13gr
- massa CuSO4.xH2O kering = 26,71 gr

Pengolahan Data
1. Menghitung rendemen CuSO4
Diketahui :
- Massa Cu = 5 gram
- Massa kristal = 26,71 gram
- BM CuSO4.5H2O = 249,55 gr/mol
- BA Cu = 63,55 gr/mol
Ditanya : Rendemen?

Jawab :
Reaksi : Cu2+ + SO42- + 5H2O
Mol Cu =

CuSO4.5H2O

Massa
Mr

5 gr
= 63.55 gr /mol
= 0,079 mol
Mol H2SO4 =

10. p . . v
1000. Mr

= 10 x 1,84 x 60 x 10
1000 x 98
= 0,112 mol
Mol HNO3 = 10 x x % x v
1000 x Mr
= 10 x 1,4 x 68 x 15
1000 x 63
= 0,226 mol
Mol air

= massa
Mr
= 50 gr
18 gr/mol
= 2,778 mol

Reaksi yang terjadi :


Cu2+ + H2SO4 + 2HNO3 + 5H2O
2NO2
Mula :0,079
Reaksi:0,079
0,158
Sisa : 0,158

CuSO4.5H2O +

0,112

0,226

2,778

0,079

0,158

0,395

0,079

0,068

2,385

0,079

0,033

Mol CuSO4.5H2O = 0,079 mol


BM CuSO4.5H2O = 249,55 gr/mol

Massa CuSO4.5H2O

= mol x Mr

= 0,079 mol x 249,55 gr/mol


= 19,7 gram
Yield

= massa CuSO4.5H2O hasil percobaan x 100%


massa CuSO4.5H2O teoritis
= 26,71 gram x 100%
19,7 gram
= 135,5 %

2. Menghitung kadar air dalam kristal CuSO4.xH2O


Berat kaca arloji+kertas timbang
= 39,39
gram
Berat kaca arloji+kertas timbang+CuSO4.xH2O (basah)
=
67,52 gram
Berat CuSO4.xH2O (basah)
= 67,5239,39
= 28,13 gram
Berat kaca arloji+kertas timbang+CuSO4.xH2O (kering)
=
46,79 gram
Berat CuSO4.xH2O (kering)
= 66,139,39
= 26,71 gram

Massa x.H2O
= 28,13-26,71 gram
= 1,42 gram

Mol CuSO4 = massa


Mr
= 26,71 gram
63,55 gr/mol
= 0,42 mol

Mol x.H2O

= massa
Mr

= 1,42 gram
18 gr/mol
= 0,07 mol

Koefisien air
= mol air
Koefisien CuSO4 mol CuSO4
X= 0,07
1
0,042
x1
Jadi, kadar air pada kristal dari hasil percobaan adalah CuSO4.H2O
3. Tulis semua reaksi yang terjadi
Mengoksidasi Cu menggunakan HNO3 pekat
3Cu(s) + 8H+(aq) + 2NO3-(aq)

3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 4H2O


Reaksi Cu2+ dengan H2SO4 pekat
Cu2+(aq) + 2H+(aq) + SO42-(aq)

CuSO4 + 2H+

Reaksi pembentukan gas 2NO2 oleh O2


2NO(g) + O2 (g) 2NO2 (g)

Reaksi pembentukkan kristal CuSO4.5H2O


CuSO4 + 5H2O

CuSO4.5H2O

Reaksi keseluruhan
Cu2+ +3H2O+H2SO4+2HNO3

CuSO4.5H2O+ 2NO2

Anda mungkin juga menyukai