MODUL : MIXING
Oleh :
Kelompok : 7
Nama : 1. Asri Aminah 151411003
2. Fuja Adwina S 151411010
3. Septian Hardi P 151411027
4. Syifa Siti Aisyah 151411030
Tujuan Pengadukan :
4. untuk mempercepat perpindahan panas antara fluida dengan koil pemanas dan jacket
pada dinding bejana.
3. Untuk menunjukkan perubahan fase pada sistem multikomponen dengan atau tanpa
perubahan komposisi.
Aplikasi pengadukan dan pencampuran bisa ditemukan dalam rentang yang luas,
diantaranya dalam proses suspensi padatan, dispersi gas-cair, cair-cair maupun padat-
cair, kristalisasi, perpindahan panas dan reaksi kimia.
dengan D = t
Geometri dari tangki dirancang untuk menghindari terjadinya dead zone yaitu
daerah dimana fluida bisa digerakkan oleh aliran pengaduk. Geometri dimana
terjadinya dead zone biasanya berbentuk sudut ataupun lipatan dari dinding-dindingnya.
1. Pengaduk jenis baling-baling digunakan untuk viskositas fluida di bawah Pa.s (1,20
cP)
2. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s (100.000 cp)
3. Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa digunakan
untuk viskositas antara 50 - 500 Pa.s (500.000 cP)
4. Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas 1000 Pa.s dan
telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk viskositas lebih dari 2,5 - 5 Pa.s (5000
cP) dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena hanya terjadi pusaran kecil.
dimana :
Re = Bilangan Reynold
= dnsitas fluida
= viskositas fluida
Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer, transisi dan
turbulen. Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan Reynold hingga 10, sedangkan
turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10 hingga 104 dan transisi berada diantara
keduanya.
3.5 Laju dan Waktu Pencampuran
Waktu pencampuran (mixing time) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga
diperoleh keadaan yang homogen untuk menghasilkan campuran atau produk dengan
kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan laju pencampuran (rate of mixing) adalah laju
dimana proses pencampuran berlangsung hingga mencapai kondisi akhir.
Pada operasi pencampuran dalam tangki berpengaduk, waktu pencampuran ini
dipengaruhi oleh beberapa hal :
2 2/3 1 /6 2 1/ 2 1/ 6
t (n Da ) g
f t= T 1 /2
H Dt = n tT
[ ][ ] [ ]
Da
Dt
Dt
H 2
g
n Da
2 2/3 1 /6 3 /2 1/ 2 1/ 6
t (n Da ) g
f t= T
H 1 /2 D t = n tT [ ][ ][ ]
Da
Dt
Dt
H 2
g
n Da
Dimana:
Da = diameter pengaduk (m)
Dt = diameter tangki (m)
H =tinggi tangki (m)
ntT =mixing time factor
g =percepatan gravitasi (m/s2)
n =kecepatan putar (rpm)
ft = blending time factor
III. METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
START
START
500 gram tepung kanji ditimbang, kemudian dilarutkan dalam 2 Liter air panas
ke dalam ember.
15 Liter air dimasukkan ke dalam ember yang telah berisi larutan kanji.
Setelah itu ditentukan harga massa jenis ( ), suhu (T), dan viskositas
larutan ()
Gambar 4.3Pola Aliran putaran skala 6 Gambar 4.4 Pola Aliran putaran skala8
T = 26oC
= 996 kg/m3
D = 0.1274 m
Kecepatan Putaran t1 t2
(rpm) NaOH(detik) H2SO4(detik)
85 35 15
105 32 33
128 16 25
147 14 20
158.7 15 15
V. PENGOLAHAN DATA
kg
ms
8.36 x 104
25653.39087
=112
(0.1274 m)2 ( 105
60
rps )(996
kg
m3
)
kg
8.36 x 104 m s
35721.6733
=112
(0.1274 m)2 ( 128
60
rps )(996
kg
m3
)
kg
8.36 x 104 m s
52194.6747
=112
(0.1274 m)2 ( 147
60
rps )(997.08
kg
m3
)
kg
ms
8.36 x 104
66193.7088
=112
kecepatan putaran 158.7 rpm
2
D N
Nre=
(0.1274 m)2 ( 158.7
60
rps )(997.08
kg
m3
)
kg
8.36 x 104 m s
78050.6494
=112
t 1 (t NaOH)
kecepatan putaran 85 rpm
= 3.306 menit
]1/6
= 2.68 menit
Grafik a. Grafik Waktu (t1) terhadap Nilai Nre Pada Larutan Kanji.
VI.3 Grafik Blending Time terhadap Bilangan Reynolds
VI.3.1 Pada t1
VIII. SIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh simpulan sebagai berikut.