*email: yoesril57@gmail.com
Abstrak
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud berujung dari tujuan langkah
pengolahan itu sendiri. Tujuan pengadukan antara lain untuk membuat suspensi partikel zat
untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible) umpamanya metil alkohol dan air
untuk menyebarkan (dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk gelembung-gelembung kecil
untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain sehingga
membentuk emulsi untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan
atau mantel kalor Pencampuran di dalam tangki berpengaduk terjadi karena adanya gerak
rotasi dari pengaduk dengan fluida. Gerak dari pengaduk ini memotong fluida tersebut dan
dapat menimbulkan arus yang bergerak kedalam seluruh sistem tersebut.
1. Pendahuluan
1. Isi tangki dengan aquadest pada ketinggian yang sama dengan diameter tangki, ukur
volume cairan
2. Pasangkan pengaduk
3. Ambil 3 bola padatan, timbang dan ukur diameternya rata-rata
4. Nyalakan pengaduk, set kecepatan pada 150 rpm, kemudian matikan
5. Masukkan padatan dalam tangki, kemudian nyalakan pengaduk
6. Setelah 3 menit, matikan pengaduk ambil padatan keringkan dan timbangdan kembalikan
ke dalam tangki
7. Ulangi Langkah 5-6 sebanyak 3 sampai 4 kali
8. Ambil 3 bola padatan baru dan masukkan ke dalam tangki setelah diukur berat dan
diameter rata-rata
9. Set pengaduk dengan kecepatan 200 rpm dan ulangi Langkah 5-6 sebanyak 3 sampai 4 kali
10. Lakukan percobaan untuk kecepatan 300 rpm
2.1.2 Alat
- Hot plate
- Gelas Arloji
- Neraca Analitik
- Jangka sorong
- Thermometer
- Tanki 1000ml
- Konsentrasi
- Suhu
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh semakin cepat putaran pengaduk maka semakin
cepat sistem tersebut melarutkan permen dan konsentrasinya juga semakin besar. Hal ini
dikarenakan jika kecepatan pengadukan semakin tinggi maka aliran dalam tangki akan
semakin cepat sehingga gerak partikel akan semakin cepat dan mudah terdifusi dalam air atau
cepat melarut. Dan pada percobaan ini tergolong dalam pengadukan dengan kecepatan
putaran rendah. Dimana kecepatan rendah merupakan kecepatan yang digunakan berkisar
pada kecepatan kurang lebih 400 rpm. Prngadukan dengan kecepatan ini umumnya digunakan
untuk minyak kental, lumpur dimana terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan
busa.
4. Kesimpulan
[2] Brown GG, Unit Operations, John Wiley & Sons, Inc., New York McCabe WL, et all., alih
bahasa oleh Jasjfi E., 1991, Operasi Teknik Kimia, Jilid 1, Edisi Keempat. Erlangga,
Jakarta.
[3] Perry R. H., Green D., Perry’s Chemical Engineer’s Hand Book, Second Edition, 1988,
McGraw-Hill, Tokyo.
[5] Abidin, Z., Wahyuningsih, Yulianto M. E. 2006. Model Perpindahan Massa Sistem Cair-
Cair dalam tangki Berpengaduk dengan Pendekatan Teori Lapisan Film. Jurnal Gema
Teknologi 15(1): 17-21.
[6] Briliant, G.S., Ayu R. S., Nurtono T., dan Winardi S. 2012. Simulasi Pola Aliran dalam
Tangki Berpengaduk Menggunakan Side-Entering Impeller untuk Suspensi Padat-Cair.
Jurnal Teknik Pomits 1(1): 1-4.
[7] Perry’s, Robert H., dan Don W. Green. 2008. “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 8th
Edition”. McGraw-Hill. New York.
[8] Samun. 2008. Koefisien Transfer Massa Volumetris Ekstraksi zat Warna Alami Dari
Rimpang Kunyit (Kurkuminoid) di Dalam Tangki Berpengaduk. Jurnal Ekuilibrium 7(1):
17-21.