Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM PENGENDALIAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014 / 2015

MODUL : Pengendalian Aliran

PEMBIMBING : Harita N. Chamidy, LRSC, MT

Tanggal Praktikum : 17 April 2015

Tanggal Pengumpulan: April 2015

(Laporan)

oleh :
Kelompok 4

Neng Herta Rosmayanti 131411043


Raden Yova Salza Febrian 131411045
Rifaldi Hadiansyah 131411046
Risma Regiyanti 131411047
Kelas 2B

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015
tp

td (waktu tunda) = 2 s

tr (waktu naik) = 18,1 s

tp (waktu puncak) = 25 s

overshoot = x 100% = 5,98%


2.1 Pengendalian Proporsional-Integral (PI)
td tp

td (waktu tunda) = 1,4 s


tr (waktu naik) = 2,4 s

tp (waktu puncak) = 4 s

overshoot = x 100% = 13,7%

2.2 Pengendalian Proporsional-Integral-Derivatif (PID)

td (waktu tunda) = 2,4 s

tr (waktu naik) = 6,8 s

tp (waktu puncak) = s

overshoot = x 100% = %
td (waktu tunda) = 1,6 s

tr (waktu naik) = 6 s

tp (waktu puncak) = s

overshoot = x 100% = %
Pembahasan Oleh Risma Regiyanti (131411047)
Praktikum kali ini adalah Pengendalian Aliran. Pengendalian pada dasarnya
bertujuan untuk menjaga PV (Proses Variabel) mendekati atau sama dengan SP
(set point).Pada praktikum kali ini bertujuan agar praktikan mampu
mengendalikan sistem aliran dan mempelajari pengaruh nilai parameter
pengendali pada respon aliran. Unit-unit yang terlibat dalam pengendalian ini
yaitu unit proses, unit pengukuran, unit kendali, unit pengubah sinyal dan unit
kendali akhir. Unit proses berupa pipa, unit pengukuran berupa turbin meter, unit
kendali berupa CRF process control , unit pengubah sinyal berupa I/P dan P/I
transduser dan unit kendali akhir berupa control valve.
Pada praktikum pengendalian aliran ini dipahami jenis-jenis pengendalian
serta diamati jenis pengendali yang tepat pada pengendalian aliran. Secara umum
terdapat dua jenis pengendali yaitu pengendali diskontinyu (on-off) dan
pengendali kontinyu (Proportional Integral Derivative (PID). Pengendali kontinyu
terdiri dari 3 jenis pengendalian yaitu jenis pengendali P (Proportional),
pengendali PI (Proportional Integral), pengendali PID (Proportional Integral
Derrivative). Dalam percobaan ini digunakan pengendalian automatik Jenis plant
dalam pengendalian aliran dan efeknya adalah sebagai berikut :

Aksi PV MV
sistem proses : direct acting Naik I turun Turun I
pengendali :reverse acting naik
Percobaan pertama dilakukan variasi nilai Kc (proposional gain) dengan nilai
0.2, 0.5, 1, 1.5 dan 2 atau setara dengan 500%, 200%, 100%, 66.7% dan 50% pada
nilai PB. Pada grafik Kc, terlihat saat Kc semakin besar, offset yang dihasilkan
kecil tetapi terjadi osilasi. Semakin kecil nilai Kc, offset yang dihasilkan kecil dan
tidak terjadi osilasi. Namun bukan berarti nilai Kc yang paling kecil adalah nilai
yang terbaik, karena pada percobaan terlihat bahwa saat nilai Kc=0.2, offset dan
osilasi tidak terjadi, tetapi nilainya kurang tepat (PV jauh dari SP). Oleh karena itu
dari rentang nilai Kc yang digunakan, nilai Kc optimum yang didapatkan dari
praktikum adalah 0.5 atau 200% pada skala PB. Pada grafik proposional dengan
Kc=0.5 cenderung lebih stabil serta nilai PV mendekati nilai SP dibandingkan
nilai-nilai lain yang dicoba namun masih memiliki offset.
Setelah didapatkan nilai Kc optimum, kemudian dicari nilai Ti (waktu
integral) menggunakan pengendali proposional integral dengan variasi nilai Ti.
Parameter integral menyatakan lamanya error. Nilai Ti berfungsi untuk
memperkecil offset yang terjadi pada proses pengendali. Jadi, pada Kc=0.5, offset
yang sudah kecil dapat dihilangkan dengan menambahkan pengendalian integral
dari rentang Ti 0.5-60 sekon. Dari praktikum diperoleh nilai Ti optimum adalah
0.5 sekon, dapat di lihat dari grafik PI. Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa
nilai offsetnya paling kecil, tidak ada osilasi,respon lebih cepat, dan settling
pointnya paling cepat, serta stabil. Bila dibandingkan dengan grafik Ti lain yang
kurang stabil dan offsetnya lebih besar.
Percobaan berikutnya dimasukkan nilai Kc dan Ti yang optimum pada
parameter derivative dengan memvariasikan nilai Td (waktu derivative).
Parameter derivative menunjukkan kecepatan error dan berfungsi untuk
menghilangkan osilasi, akan tetapi pengendali derivative sangat peka terhadap
noise (gangguan). Karena sangat peka pada noise penggunaan parameter
pengendali Td pada pengendalian aliran menghasilkan osilasi. Saat dilakukan
variasi nilai Td 1-30 sekon, semua nilai Td menghasilkan osilasi (terlihat pada
grafik PID).Semakin besar nilai Td, osilasi semakin banyak dan offset semakin
besar. Berikut ini grafik pada Kc=0.5, Ti=0.5 sekon,dan Td 30 sekon :

Munculnya osilasi pada pengendalian proses sangat berbahaya karena dapat


merusak sistem keseluruhan. Kerja katup pengendali pun jadi berat sehingga dapat
merusak alat itu sendiri. Gambar di atas menunjukan tanggapan tak stabil, ini lebih
berbahaya lagi jika amplitudo terus membesar.
Oleh karena itu, pada pengendalian aliran kali ini pengendali yang cocok
digunakan adalah pengendali kontinyu dengan parameter PI (Kc = 0.5, Ti 0.5 s
dan Td=0 s). Pada saat di beri gangguan pun nilai PV dapat dipertahankan sama
dengan set point, cenderung stabil, dan tidak terjadi osilasi. Berikut ini grafik
pada Kc=0.5, Ti = 0.5 sekon, dan Td=0:

I. Simpulan

Anda mungkin juga menyukai