Laporan Pembuatan HCL KEL 7
Laporan Pembuatan HCL KEL 7
Renaldo
Safira Vitasasti
Septian Hardi P.
Septiani Rasidah
Oleh:
Kelompok 7
151411025
151411026
151411027
151411028
Kelas 1A
A. TUJUAN PERCOBAAN
a.
Mampu memahami persamaan reaksi, fasa reaksi, jenis reaksi, dan kondisi
operasi pembentukan asam klorida dengan bahan baku yang tersedia di
laboratorium
b. Mampu merangkai reaktor sederhana untuk pembentukan asam klorida
c. Mampu menghitung konsentrasi , massa, mol, dan efisiensi proses pembentukan
asam klorida
B.
DASAR TEORI
Asam klorida (HCl) mempunyai sifat yang sangat korosif dan berbahaya bagi
kesehatan manusia bila kontak atau terserap ke dalam tubuh manusia. Asam klorida
(HCl) mempunyai sifat sebagai berikut:
1.
HCl adalah gas tak berwarna, berbau merangsang menyerang hidung dan
tenggorokan
2.
3.
Mempunyai densitas 1,181 gr/ml, bersuhu kritis 51,45c dan tekanan kritis 81,51
atm.
4.
5.
6.
7.
Asam HCl teknis mengandung 39% berat dan kerapatannya 1,2 gr/ml
HCl dengan kemurnian yang sangat tinggi terutama digunakan untuk industri makanan dapat
dihasilkan dari reaksi berikut :
H2 + Cl2 2HCl + 184 kJ
Proses ini sangat eksotermis ( suhu nyala 2000C ), dengan bahan kontruksi reaktor dari
quartz atau grafit.
HCl dihasilkan sebagai produk samping dari reaksi antara sodium chloride dengan sulfuric
acid untuk membentuk sodium sulfate melalui reaksi :
NaCl + H2SO4
NaHSO4 + HCl
Na2SO4 + 2HCl
HCl yang dihasilkan hanya menyumbang sekitar 2% dari kebutuhan HCl untuk
industri.HCl juga dihasilkan sebagai produk samping industri sintesis senyawa organik proses
klorinasi, contohnya pada industri alifatik dan aromatik klorohidrokarbon. HCl yang
dihasilkan sebagai produk samping proses ini memenuhi sekitar 90% kebutuhan HCl untuk
industri. Pada percobaan ini akan dilakukan pembentukan HCl sebagai Produk samping dari
reaksi antara sodium chloride dengan sulfuric acid.
Perbedaan antara larutan standar primer dan sekunder adalah :
1. Larutan standar primer : larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara
menimbang, melarutkannya dalam aquades dengan volume tertentu sehingga didapat
larutan primer.
2. Larutan standar sekunder : larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara
mentitrasi dengan larutan standar primer.
Produksi HCl dalam skala industri dibuat dengan melarutkan hydrogen klorida
kedalam air. Produksi dalam skala besar HCl hampir selalu merupakan produk samping
merupakan produk sampingan dari produksi senyawa kimialainnya. Di industry, HCl
diproduksi dalam bentuk larutan 38%, HCl pekat, konsentrasi > 40% dimungkinkan secara
kimiawi. Namun, laju penguapan sangatlah tinggi. Sehingga penyimpanan dan penanganan
harus hati- hati. Keadaannya karena resiko pembentuk bersifat endoterm maka butuh
temperature cukup tinggi.
C.
Spesifikasi
-
Pengaduk magnet
Jumlah
1
1
3
1
1
2
1
1
1
1
250 mL
Erlenmeyer
Corong tetes
Probe karet
Scrubber
Selang silikon tahan asam
100 mL
25 mL
Gelas ukur
Buret
Corong kaca
Nama Bahan
NaCl
Spesifikasi
H2SO4
98%
Larutan NaOH
0,1 N
Jumlah
50 gram
30 mL
Indikator PP
Aquades
Vaselin
Tabel 2. Bahan yang dibutuhkan
D.
1. NaCl
NaCl atau bisa disebut dengan Natrium Klorida mempunyai MSDS dibawah ini :
SIFAT FISIKA dan SIFAT KIMIA
Keadaan fisik dan penampilan: Solid. (Bubuk kristal padat.)
Bau: Sedikit.
Rasanya: Garam.
Berat Molekul: 58,44 g / mol
Warna: Putih.
Tertelan:
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh
personel medis. Jangan pernahmemberikan apapun melalui mulut kepada korban yang
sadar. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
2. H2SO4
Identifikasi Bahaya
Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Mungkin berbahaya jika tertelan. Hindari
menghirup uap atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak
dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan
wadah tertutup.
Tindakan Pertolongan Pertama
Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Mungkin berbahaya jika tertelan. Hindari
menghirup uap atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak
dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan
wadah
tertutup.
PERTOLONGAN PERTAMA:
KULIT: Cuci daerah yang terkena dengan sabun dan air. Jika terjadi iritasi, dapatkan
bantuan medis.
MATA: Cuci mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, angkat tutup
sesekali. Mencari Bantuan Medis.
TERHISAP: Hapus untuk udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen
Tertelan: Berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapat terjadi secara spontan,
tapi TIDAK MENYEBABKAN! Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
kepada orang yang tidak sadar.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
Menyerap tumpahan dengan bahan inert, maka tempatkan dalam wadah limbah kimia.
Menetralisir dengan abu soda basa lemah.
Penanganan dan Penyimpanan
Pakailah sesuai NIOSH / MSHA-Disetujui respirator, Kimia-tahan sarung tangan,
kacamata keselamatan. Jangan uap napas.
Sifat Fisik dan Kimia
Melting Point: Tidak tersedia informasi Berat jenis 1.84 Titik Didih: 534-590 C
Volatile oleh Volume Persen: <5 Tekanan Uap: Tidak tersedia informasi
Tingkat Penguapan: Tidak Berlaku Kepadatan uap: Tidak tersedia informasi
Penguapan Standar: Tidak Berlaku Kelarutan dalam Air: Larut Auto pengapian Suhu:
Tidak Berlaku Penampilan dan Bau: Tidak berwarna keruh menjadi cair sedikit
kuning Turunkan Flamm. Batasi di Udara: Tidak Berlaku Titik Nyala: Tidak mudah
terbakar Atas Flamm. Batasi di Udara: Tidak Berlaku
Stabilitas dan Reaktivitas Informasi
Stabilitas: Stabil Kondisi yang harus dihindari: Temperatur yang tinggi Bahan yang
harus
Air,
dihindari:
logam,
senyawa
organik,
basa.
Berbahaya
Dekomposisi
Produk:
Beracun oksida sulfur Berbahaya Polimerisasi: Tidak akan Terjadi Kondisi untuk
Hindari: Tidak diketahui
3. NaOH
SIFAT FISIKA dan KIMIA :
Keadaan fisik dan penampilan: Solid. (Deliquescent padat.)
Bau: berbau.
Molekul Berat: 40 g / mol
Warna: Putih.
pH (1% soln / air): [. Dasar] 13,5
Titik Didih: 1388 C (2530,4 F)
Melting Point: 323 C (613,4 F)
Spesifik Gravity: 2.13 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin.
PENANGANAN :
Kontak Mata:
Periksa dan
lepaskan
jika
ada lensa
kontak. Dalam
kasus
terjadi
kontak,
segera sirammata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat
digunakan.Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama
15menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit
yang
teriritasi dengan yg
digunakanpakaian.cuci sebelum
sesuatu
melunakkan. Air
digunakan
kembali. benar-benar
bersih sepatu
sebelum digunakan
kembali. Dapatkan
perawatan medis
dengan
segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim antibakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan.Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke
ketat seperti
daerah
kerah,
dasi,
yang
ikat
yang
bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut
ke mulut.
PERINGATAN:
Ini
mungkin berbahaya
bagi orang
ke mulut(resusitasi) bila
yang
mulut
E.
PROSEDUR KERJA
Menyalakan hotplate
F.
No.
1
2
DATA PENGAMATAN
Komponen
NaCl
H2SO4 pekat
HCl
Keterangan
Berat (gr) : 50
Volume (ml) : 30
Konsentrasi (%) : 98
Berat jenis (gr/ml) : 1,84
Titrasi 1 : Volume larutan (ml) : 20
Volume NaOH 0,1 N titrasi (ml) : 118,7
Titrasi 2 : Volume larutan (ml) : 5
Volume NaOH 0,1 N titrasi (ml) : 25,9
HCl encer
G.
PENGOLAHAN DATA
50
58,5
= 0,86 mol
Mencari mol H2SO4
Volume H2SO4 = 29 mL
Konsentrasi H2SO4= 98%
. .10
[H2SO4] =
Mr
1,84.98 .10
98
= 18,4 M
Mula-mula :
Reaksi
Sisa
Komponen
H2SO4
Na2SO4
HCl
Massa HCl
Na2SO4 + 2HCl
0,43
0,43
Mol sisa
0,12 mol
0,43 mol
0,86 mol
= molHCl . Mr HCl
= 0,86 . 36,5
= 31,39 gram
Molaritas =
0,86
0,86
0,005 mol
= 0,05 M
126 gram/mol
= 0,005 mol
0,1 liter
N1 = V2
N2
= 0,1961 N
= 1,1633 N
= 1,0153 N
= 1,0893 N
N . Mr . V
mol Ekiv .1000
= 1,9880 gram
Konsentrasi HCl
massa. 1000
V . Mr
mol ekiv
1,9880 . 1000
50 . 36,5
1
= 1,09 N
Perhitungan
Stoikiometri
Percobaan
Massa HCl
31,39 gram
1,9880 gram
1,9880
31,39
. 100%
= 6,33 %
e) Menghitung konsentrasi, mol dan massa H2SO4 sisa
Secara teoritis :
Mol H2SO4 = 0,12 mol
Massa H2SO4 = mol H2SO4 x Mr H2SO4
0,12 mol x 98gram/mol = 11,76 gram
Hitung berdasarkan percobaan :
Massa Na2SO4 dan H2SO4 sisa yang dititrasi = 1,12 gram, dilarutkan dalam 50
ml aquades. Campuran dititrasi dengan NaOH 0,1961 N sebanyak 79,8 mL.
Maka, mol NaOH = 0,1961 N x 0,0798L = 0,015 mol
Misalkan: x mol untuk Na2SO4 dan (0,015-x) mol untuk H2SO4
Massa Na2SO4 + massa H2SO4 = 1,12 gram
(mol.Mr) Na2SO4 + (mol.Mr) H2SO4 = 1,12 gram
140x + (0,015-x) 98 = 1,12 gram
x = -0,0083 mol
Massa H2SO4 =
1,12 . 79,8.0,1961 . 49
25.27
= 0,46 gram
f) Neraca Massa
Massa masuk
Massa keluar
REAKTOR
Massa masuk = massa H2SO4 + masssa NaCl
= 52,29 gram + 50 gram = 102, 29 gram
Massa keluar = massa Na2SO4 + massa HCl + massa H2SO4 sisa
= 27,25 gram + 0,868 gram + 0,46 gram = 28,578 gram
Massa Masuk Massa Keluar
H.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk membuat HCl dari NaCl. Pada
percobaan ini, dilakukan reaksi dari NaCl dengan H2SO4. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
2NaCl + H2SO4
Na2SO4 + 2HCl
Praktikum kali ini dilakukan di lemari asam karena menggunakan asam sulfat
yang bersifat korosif dan oksidatif, selain itu HCl yang terbentuk akan berwujud gas
beracun dan berbahaya apabila terhirup dan terserap ke dalam tubuh manusia. Dari
kedua reaksi diatas akan didapatkan HCl. Namun sebenarnya HCl hanya merupakan
produk samping dari reaksi tersebut. Dalam praktikum, yang harus dilakukan adalah
menyiapkan50gr NaCl dan H2SO4 31ml. Setelah itu mulai untuk merangkai alat.
Percobaan ini dilakukan pada suhu 50C. Pemanasan ini dilakukan untuk
mempercepat proses terbentuknya HCl. Dalam proses ini, dilakukan penetesan H 2SO4
secara sedikit demi sedikit kedalam NaCl sambil dilakukan pengadukan. Pada reaksi
ini akan terbentuk gas HCl. Gas ini akan dialirkan ke dalam dua tabung perangkap
yang telah diisi oleh 100 mL aquades. Terbentuknya HCl dalam praktikum kali ini
dapat dilihat dari adanya gelembung pada scrubber 1 dan scrubber 2. Untuk
mengetahui konsentrasi dari HCl yang dihasilkan, dilakukan titrasi dengan NaOH
yang sudah distandarisasi dengan asam oksalat menggunakan indikator PP. Dari hasil
dapat diketahui bahwa konsentrasi HCl pada scrubber 1 lebih tinggi dari konsentrasi
HCl pada scrubber 2, karena pada scrubber 2 hanya berisi HCl sisa yang tidak dapat
tertampung pada scrubber 1. Dari hasil percobaan pada scrubber 1 diperoleh nilai
konsentrasi HCl sebesar XN dan pada scrubber dua diperoleh nilai konsentrasi HCl
sebesar X N. Selain konsentrasi HCl, kita pun dapat mengetahui konsentrasi Na 2SO4
dengan cara titrasi dengan NaOH dan indikator PP. Setelah kita menghitung
konsentrasi HCl, dapat diketahui yield pembentukan HCl sebesar X %
Setelah proses selesai, dilakukan terhadap titrasi NaOH 0,17 N terhadap
masing-masing larutan HCl yang didapat dari kedua perangkap. Setelah itu dilakukan
perhitungan dan didapat bahwa massa HCl pada percobaan ialah 0,868 gram.
Sedangkan secara teori, dilakukan perhitungan dengan stoikiometri didapatkan bahwa
semestinya massa HCl yang didapat ialah Xgram.
Terlihat bahwa banyak sekali massa HCl yang hilang. Hal ini disebabkan oleh beberapa
factor:
1. Pada proses terjadi kesalah instrumentasi dimana magnetic stirrer tidak diletakkan
dengan baik sehingga proses pengadukan tidak sempurna, akibatnya NaCl tidak
seluruhnya bereaksi dengan H2SO4 dan ini akan sangat mempengaruhi hasil.
2. Saat proses berlangsung, terjadi kebocoran pada reaktor, sehingga gas atau uap HCl
yang dihasilkan keluar dari reaktor dan HCl yang tertampung dalam scrubber
menjadi lebih sedikit. terakhir adanya
KESIMPULAN
a.
Asam klorida dapat dibuat dari NaCl yang direaksikan dengan H2SO4 pekat.
Reaksi yang terjadi :
2NaCl + H2SO4
Na2SO4 + 2HCl
b.
Dari hasil percobaan pada scrubber 1 diperoleh nilai konsentrasi HCl sebesar X N
dan pada scrubber 2 diperoleh nilai konsentrasi HCl sebesar XN. Selain
konsentrasi HCl, kita pun dapat mengetahui konsentrasi Na 2SO4 dengan cara
titrasi dengan NaOH dan indikator PP. Setelah kita menghitung konsentrasi HCl,
dapat diketahui yield pembentukan HCl sebesar X%.
c. Banyak sekali massa HCl yang hilang. Hal ini disebabkan oleh kesalahan saat
pengadukan dan kebocoran.
KESELAMATAN KERJA
1. Asam sulfat bersifat korosif dan oksidator, sehingga perlu hati-hati dalam
memperlakukan dan menanganinya. Selain itu, HCl yang dihasilkan berupa gas yang
beracun dan berbahaya bila terhirup dan terserap oleh tubuh manusia. Oleh karena itu
lakukan praktikum di lemari asam.
2. Gunakan jas lab, masker, googles, dan khususnya sarung tangan karet apabila akan
memperlakukan sesuatu di lemari asam.
3. Cek alat yang akan membentuk reaktor, dan pastikan dalam keadaan baik.
4. Saat mernagkai reaktor, buat rangkaian reaktor terekat agar tidak terjadi kebocoran.
5. Peralatan bekas asam sulfat harap segera dicuci agar tidak mengenai rekan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Chadwick, TF.1985.General Chemistry & Inorganic Chemistry, Second Edition.New
Delhi : S. Anand & Company
Kurniawan, Budisandi. t.t.: HCL http://agenkimiakarawang.weebly.com/#/ [20 April
2016]
Liptrot, GF.1987.Modern Inorganic, 4nd.London : ELBS
Suminar, Achmad (Perucci, Ralph).1987.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern,
jilid 3.Jakarta : Penerbit Erlangga