Disusun oleh:
M. Salman Sony A. 161411021
Nabila Khairunisa 161411022
Novianti 161411023
Qulbudin Anugrah H. 161411024
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh yang tersambung dengan
gelembung kacatipis yang. Didalamnya terdapat larutan KCl sebagai buffer pH 7.
Elektroda perak yang ujungnyamerupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan
kedalam larutan tersebut. Untuk meminimalisir pengaruh electric yang gak
diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas pelindung yang
biasanya terdapat dibagian dalam elektroda gelas.Pada kebanyakan pH meter
modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu suatualat untuk
mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan
elektrodagelas sudah disusun dalam satu kesatuan.
Defenisi pH Meter
pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat tingkat keasaman atau
kebasaansuatu larutan atau yang lazimnya disebut dengan pH suatu larutan.
- pH
pH didefinisikan sebagai logaritma dari kereaktifan ion hidrogen atau untuk larutan
yang encer merupakan konsentrasi dari ion hydrogen. PH meter pada dasarnya
merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca sebagai
elektroda penunjuk. Kaca yang digunakan sebagai elektroda terdiri dari jaringan
silikat yang bermuatan negatif yang mengandung sejumlah kation terutama ion
natrium yang dapat ditukar dengan ion hydrogen.
Elektroda gelas sebelum digunakan direndam terlebih dulu dalam air agar molekul-
molekul air masuk kedalam kisi-kisi kaca dan akan mengambang, sehingga proses
pertukaran ion akan maksimum. Dengan kata lain ion natrium dapat dengan mudah
ditukar dengan ion hydrogen. Oleh Karen aitu saat pengukuran perlu waktu respon
bagi elektroda. Bentuk elektroda kaca spesifik yaitu berupa wadah kecil yang berisi
larutan dapar asetat atau HCl 0,1N. Dengan demikian lapisan kaca mempunyai
konsentrasi H+ yang tetap dan diketahui, sedangkan lapisan luar kaca konsentrasi
H+ bergantung pada larutan yang akan diukur.
Potensiometri
Suatu eksperimen dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu, pertama
(potensiometri langsung) yaitu pengukuran tunggal terhadap potensial dari suatu
aktivitas ion yang diamati, hal ini terutama diterapkan dalam pengukuran pH larutan
air. Kedua (titrasi langsung), ion dapat dititrasi dan potensialnya diukur sebagai
fungsi volume titran. Potensial sel, diukur sehingga dapat digunakan untuk
menentukan titik ekuivalen. Suatu petensial sel galvani bergantung pada aktifitas
spesies ion tertentu dalam larutan sel, pengukuran potensial sel menjadi penting
dalam banyak analisis kimia (Basset, 1994).
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan
elektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang diperoleh
dengan menggambarkan grafik potensial terhadap volume pentiter yang
ditambahkan, mempunyai kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari grafik
itu dapat diperkirakan titik akhir titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak
ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal
larutan keruh atau bila daerah kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk
penetapan titik akhir titrasi dengan indikator (Rivai, 1995).
Persamaan Nernst memberikan hubungan antara potensial relatif suatu elektroda dan
konsentrasi spesies ioniknya yang sesuai dalam larutan. Potensiometri merupakan
aplikasi langsung dari persaman Nernst dengan cara pengukuran potensial dua
elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Dengan pengukuran pengukuran
potensial reversibel suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi
suatu komponen dapat dilakukan (Rivai, 1995).
Alat Bahan
1 pH meter 1 Larutan NaOH 0,1 N
2 Potensiometer 2 Larutan HCl 0,1 N
3 Buret 50 ml 3 Larutan CH3COOH 0,1 N
4 Corong gelas 4 Larutan K2Cr2O7 0,1 N
5 Magnetic stirrer 5 Boraks (Na2B4O7.10H2O)
6 Pipet tetes 6 Asam Oksalat (C2H2O4)
7 Gelas ukur 25 ml 7 Air suling
8 Pipet ukur 1 ml, 5 ml, 10 ml 8 Air keran
9 Pipet volume 5 ml, 10 ml
10 Botol semprot
11 Labu ukur 50 ml, 100 ml
12 Gelas kimia 50 ml, 100 ml, 500 ml
Memasang elektroda
Menekan stand by
gelas kombinasi pada Mengatur tombol
dan menyalakan pH-
socket bagian slope dU/dpH pada
meter dengan
samping dari pH- angka 1
menekan On/Of
meter
Menekan tombol pH
Mencelupkan
mengukur potensial untuk mengukur pH
elektroda ke larutan
larutan larutan atau U/mV
dapar pH 7
untuk
Memutar stand by
Menekan stand by
Menekan tombol dan mengangkat
dan mengangkat
meas dan membaca elektroda serta
elektroda serta
pH membilasnya dengan
membilas
air suling
Mengulangi pengerjaan
tersebut dengan mengganti air
suling dengan air ledeng
4.4 Pembuatan Larutan Dapar
Mengangkat elektroda,
membilas dan mengeringkan
5.4 Penentuan Kapasitas Larutan Dapar
V. KESELAMATAN KERJA
1. Jas lab dan sepatu tertutup digunakan
2. Berhati-hati menggunakan peralatan mudah pecah
3. Hindari kontak langsung dengan HCl
4. Campuran sisa reaksi simpan ditempat yang disediakan
5. Cara kerja dipahami dengan benar
6. MSDS terlampir
VI. Data Pengamatan dan Perhitungan
Standarisasi NaoH :
N = gram/Be x 1000/v
= 0,1514/126/2 x 1000/50
= 0,048 N
Penentuan konsentrasi asam oksalat berdasarkan titrasi
NH2C2O4 x VH2C2O4 = N NaOH x VNaOH
0,048 N x 50 mL = N NaOH x 25 mL
2,4/25 = N NaOH
N NaOH = 0,096 N
N NaOH pH
o (mL )
1 0 4.46
2 0.5 4.58
3 1 4.61
4 1.5 4.65
5 2 4.68
6 2.5 4.69
7 3 4.7
8 3.5 4.71
9 4 4.73
1 4.5 4.76
0
1 5 4.78
1
1 5.5 4.81
2
1 6 4.82
3
1 6.5 4.83
4
1 7 4.87
5
1 7.5 4.89
6
1 8 4.94
7
1 8.5 4.96
8
1 9 4.99
9
2 9.5 5.01
0
2 10 5.08
1
2 10.5 5.1
2
2 11 5.15
3
2 11.5 5.2
4
2 12 5.24
5
2 12.5 5.31
6
2 13 5.35
7
2 13.5 5.4
8
2 14 5.43
9
3 14.5 5.47
0
3 15 5.5
1
3 15.5 5.54
2
3 16 5.56
3
3 16.5 5.62
4
3 17 5.64
5
3 17.5 5.67
6
3 18 5.7
7
3 18.5 5.75
8
3 19 5.77
9
4 19.5 5.83
0
4 20 5.86
1
4 20.5 5.91
2
4 21 5.92
3
4 21.5 6.02
4
4 22 6.11
5
4 22.5 6.23
6
4 23 6.43
7
4 23.5 6.62
8
4 24 6.73
9
5 24.5 7.21
0
5 25 7.38
1
5 25.5 7.95
2
5 26 8.33
3
5 26.5 8.56
4
5 27 8.68
5
5 27.5 8.81
6
5 28 8.87
7
5 28.5 8.96
8
5 29 9
9
6 29.5 9.02
0
6 30 9.07
1
6 30.5 9.11
2
6 31 9.14
3
6 31.5 9.17
4
6 32 9.19
5
6 32.5 9.21
6
N NaOH pH
o (mL )
1 0 4.27
2 0.5 4.52
3 1 4.57
4 1.5 4.62
5 2 4.67
6 2.5 4.73
7 3 4.82
8 3.5 4.92
9 4 5.28
1 4.5 5.31
0
1 5 6.54
1
1 5.5 8.06
2
1 6 8.76
3
1 6.5 9.02
4
1 7 9.04
5
1 7.5 9.07
6
1 8 9.11
7
1 8.5 9.14
8
1 9 9.17
9
2 9.5 9.18
0
2 10 9.19
1
2 10.5 9.2
2
2 11 9.2
3
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penentuan Konsentrasi CH3COOH
Volume CH3COOH = 5 mL
Volume CH3COOH + Aquades = 60 mL
Konsentrasi Awal = 0,1 N
N CH3COOH x V CH3COOH = N NaOH x VNaOH
N CH3COOH x 5 mL = 0,096 N x 5,05 mL
5. N CH3COOH = 0,485 N
N CH3COOH = 0.097 N
No NaOH pH
(mL )
1 0 4.75
2 0.5 5.11
3 1 5.31
4 1.5 5.48
5 2 5.57
6 2.5 5.68
7 3 5.86
8 3.5 6.01
9 4 6.25
10 4.5 6.68
11 5 8.05
12 5.5 8.99
13 6 9.29
14 6.5 9.44
15 7 9.5
16 7.5 9.51
17 8 9.58
18 8.5 9.59
19 9 9.59
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pH CH3COOH : 3,50
pH NaOH : 11,86
n =M.V
= 0,1 M . 0,001
= 0,0001 mol
m HCl = n . Mr
= 0.0001 mol . 36,5 gr/mol
= 0,00365 gr
= 3,65 gram / L
B 3,65 gram
( kapasitas larutan dapar )= = =60, 83
pH 0,06 L
n=MxV
n = 0.002/2 x 50 /1000
n = 0,00005 mol
PEMBAHASAN
pH air ledeng sebesar 6,62; pH air suling sebesar 7,17; pH HCl 0,1 N sebesar
1,05; pH CH3COOH 0,1 N sebesar 3,50; dan pH NaOH 0,1 N sebesar 11,86.
Titik ekuivalen antara asam oksalat dengan NaOH sebesar 25 mL, titik ekuivalen
larutan HCl dengan NaOH sebesar 5,15 mL dan titik ekuivalen CH 3COOH
dengan NaOH sebesar 5,05 mL.
Kapasitas larutan dapar (larutan Boraks) sebesar 60,83 gram/L dan kapasitas air
suling sebesar 0,0042 gram/L.
Daftar Pustaka
http://ilmubawang.blogspot.co.id/2012/03/fungsi-ph-meter.html
https://id.wikipedia.org/wiki/PH_meter