Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS ORGANIK ANORGANIK

“Sintesis HCL”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Mata Kuliah Sintesis Organik Anorganik

Dosen Pembimbing
Agustinus Ngatin, Drs., M.T.

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Bunga Aulia 221411038


Elsa Zakia Nurhomzah 221411040
Fajri Shafi Nabiha 221411041

1B-Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

TAHUN 2023
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Asam klorida dikenal juga sebagai asam muriatik adalah larutan larutan akuatik dari gas
hidrogen klorida (HCl). Untuk penggunaan skala industri, asam klorida diproduksi dengan
konsentrasi 38%. Konsentrasi asam klorida pada proses pengemasan dibatasi karena HCl memiliki
tekanan uap yang cukup tinggi. Untuk konsentrasi HCl>40% diperlukan pengemasan dengan
teknologi dan faktor keselamatan yang cukup tinggi.
Hidrogen klorida (HCl) adalah gas korosif tidak berwarna atau berwarna kuning pada suhu
kamar yang memiliki bau yang menyengat dan lebih berat dari udara. HCl sangat mudah larut
dalam air membentuk asam klorida. Ketika kontak dengan air maka gas HCl membentuk uap
berwarna putih tebal yang bersifat korosif (Bull S, 2007). HCl termasuk bahan kimiaberbahaya
atau B3.

1.2. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
1. Mampu memahami persamaan reaksi, fasa reaksi, jenis reaksi dan kondisi operasi
pembentukan asam klorida dengan bahan baku yang tersedia di laboratorium
2. Mampu merangkai reaktor sederhana untuk pembentukan asam klorida
3. Mampu menghitung konsentrasi, massa, mol dan efisiensi proses pembentukan asam
klorida

II. Dasar Teori


Beberapa manfaat asam klorida menurut Occidental Chemical Corporation (2013)
adalah:
1. Pickling of steel
Asam klorida digunakan dalam operasi pickling untuk baja karbon, steel-alloy dan stainless
steels. Steel pickling adalah proses pelarutan oksida besi pada permukaan logam. Proses pickling
digunakan untuk produk baja yang akan mengalami proses lebih lanjut seperti produksi kawat,
baja lembaran dan produk pabrik timah. Asam klorida digunakan terutama untuk operasi pickling
terus menerus dengan cara melewatkan baja pada larutan asam.
2. Pengasaman Sumur Minyak
Asam klorida digunakan untuk menghilangkan karat, kerak (scale) dan deposit karbonat
yang tidak diinginkan pada sumur minyak sehingga dapat mendorong aliran minyak bumi dan
gas ke permukaan tanah.

3. Industri Makanan
Industri makanan menggunakan asam klorida dalam pengolahan berbagai produk. Asam
klorida digunakan sebagai katalis terutama untuk memproduksi sirup jagung seperti High-
Fructose Corn Syrup (HFCS), untuk meregenerasi resin penukar ion, untuk penyesuaian pH
produk akhir HFCS dan air limbah. HFCS sebagian besar digunakan pada produksi soft drink yaitu
70-75 %. Asam klorida juga digunakan pada produksi kecap dan hidrolisis protein nabati, yaitu
untuk menghancurkan tulang pada pembuatan gelatin serta sebagai acidifier untuk saus, jus
sayuran dan makanan kaleng.

4. Pengolahan Bijih Tambang


Asam klorida digunakan untuk treatment, ekstraksi, pemisahan, pemurnian dan
pengolahan air pada bidang pertambangan. Contoh penggunaan asam klorida yaitu pada
pemurnian molibdenum dan emas. Asam klorida juga digunakan dalam pengolahan uranium dan
zirkonium, pertambangan bijih borat dan sebagai regulator pH dalam flotasi buih bijih kalium.

HCl mempunyai sifat sangat korosif dan berbahaya bagi kesehatan manusia bila kontak
atau terserap ke dalam tubuh manusia,. HCl adalah gas yang tidak berwarna, membentuk kabut
jika terkena udara lembab, berbau merangsang, memiliki titik didih -850C, titi beku -111,40C.
Asam klorida adalah larutan gas HCl dalam air. HCl mudah larut dalam air, kelarutan gas HCl ini
dalam air dapat mencapai 450 liter per liter air pada suhu 0 oC dan tekanan 1 atmosfer. Asam
klorida pekat yang murni berupa cairan tidak berwarna, sedangkan yang teknis berwarna agak
kuning karena mengandung feri. Asam klorida pekat memiliki massa jenis 1,19 gr/ml danmemiliki
kadar sebesar 38%. Asam klorida adalah asam yang sangat kuat, dapat melarutkan hampir semua
logam, termasuk Pb pada kondisi panas, kecuali logam-logam mulia.Sebagian besar HCl
dihasilkan sebagai produk samping, kadang-kadang melebihi permintaan pasar sehingga sebagian
HCl dikonversi menjadi chlorine (Cl2) dengan metoda elektrolisa.
HCl dengan kemurnian yang sangat tinggi terutama digunakan untuk industri makanan
dapat dihasilkan dari reaksi sebagai berikut:
H2 + Cl2 2HCl + 184 kJ
Proses ini sangat eksotermis (suhu nyala >2000oC), dengan bahan kontruksi reaktor dari
quartz atau grafit.

HCl juga dihasilkan sebagai produk samping industri sintesis senyawa organik proses
klorinasi, contohnya pada industri alifatik dan aromatik klorohidrokarbon. HCl yang dihasilkan
sebagai produk samping proses ini memenuhi sekitar 90% memenuhi kebutuhan HCl untuk
industri.

400-5000C
CH4 + Cl2 CH3Cl + CH2Cl2 + HCl

PCl3
CH3COOH + Cl2 CH3ClCOOH + HCl

HCl dihasilkan sebagai produk samping dari reaksi antara sodium chloride dengan
sulfuric acid untuk membentuk sodium sulfate melalui reaksi:
NaCl + H2SO4 NaHSO4 + HCl
NaHSO4 + NaCl Na2SO4 + HCl
2 NaCl(s)+ H2SO4 Na2SO4(s) + 2HCl(g)

Reaksi berlangsung pada suhu < 1000C. HCl yang dihasilkan hanya menyumbang sekitar
2% dari kebutuhan HCl untuk industri. Proses ini menggunakan metoda Salt-Sulphuric Acid,
dengan bahan baku NaCl dan agent H2SO4 98 %, menghasilkan garam Na2SO4. Gas HCl
merupakan produk samping dari proses ini. Proses ini terdiri dari dua tahap yaitu pembentukan
gas hidrogen klorida dan absorpsi gas hidrogen klorida oleh air membentuk asam klorida. Proses
sintesis asam klorida ditunjukkan oleh Gambar 1.
Gambar 1. Proses Sintesis Asam Klorida pada Skala Laboratorium.

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM


3.1. Alat Utama dan Pendukung
Peralatan yang digunakan:
1. 1.Hot plate dan pengaduk magnet (1 buah)
2. Reaktor sintesis gas HCl (2 buah)
3. Selang silikon tahan asam (2 buah)
4. Gelas ukur 100 (1 buah)
5. Buret 25 ml (1 buah)
6. Corong kaca (1 buah)
7. Tabung reaksi (4 buah)

3.2. Bahan Yang Diperlukan


1. NaCl 25,0595 gram
2. H2SO4 pekat (98%) 16 ml
3. Larutan NaOH 0,1 N
4. Indikator PP
5. Larutan AgNO3 0,001N 3 tetes
9. Larutan BaCl2 0,1 N 3 tetes
7. Aquadest
8. Vaselin
3.3. Prosedur Kerja
1. Timbang NaCl 25 gram dan masukkan dalam reaktor, masukkan pula stirrer magnetic. Isi
masing-masing scrubber dengan 50 ml aquadest.
2. Pekerjaan dilakukan dalam lemari asam. Set hot plate pada suhu 1000C.
3. Rangkai reaktor seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Keterangan gambar:
1. Corong tetes
2. Stopper
3. Erlenmeyer
4. Hotplate
5. Selang silicon
6. Scrubber I
7. Scrubber II
8. Bak
penampung es

Gambar 3. Rangkaian Reaktor Sintesis Asam Klorida


4. Rekatkan sambungan reaktor dengan vaselin.
5. Tuangkan secara hati-hati 16 ml H2SO4 pekat ke dalam gelas ukur dan masukkan ke dalam
corong tetes.
6. Jika reaktor sudah beruap. Nyalakan pengadukan. Teteskan H 2SO4 pekat ke dalam reaktor.
Jangan lupa tutup lemari asam.
7. Amati selama proses dan catat apa yang terjadi.
8. Biarkan reaksi berlangsung hingga H2SO4 habis dan tidak terbentuk lagi gelembung di dalam
scrubber.
9. Setelah proses selesai lakukan analisa pada larutan HCl yang terbentuk pada kedua srubber
tersebut dengan metoda titrasi asam basa menggunakan NaOH 0,1 N dan indikator PP.
10. Isi dua tabung reaksi dengan 2 ml asam klorida yang berasal dari scrubber I. Teteskan 3 tetes
AgNO3 0,001 N ke dalam tabung satu dan 3 tetes BaCl2 0,1 N ke dalam tabung 2. Amati reaksi
yang terjadi dan catat.
Prosedur tersebut dapat ditunjukkan dalam bentuk diagram alir sebagai berikut:

Gambar 4. Diagram Alir Sintesis Asam Klorida

3.4. Uraian Keselamatan Kerja dan Potensi Bahaya


Hal yang perlu diperhatikan pada percobaan ini adalah ;
1. Gunakan jas lab selama bekerja di laboratorium.
2. Pastikan semua peralatan yang digunakan dalam kondisi bersih dan kering.
Percobaan dilakukan di lemari asam. HCl yang dihasilkan merupakan gas yang berbahaya
dan beracun bila terhirup dan terserap anggota badan manusia. Asam klorida adalah larutan
akuatik dari gas hydrogen klorida (HCl). Asam klorida harus ditangani dengan hati-hati
karena merupakan cairan yang sangat korosif (dapat menyebabkan pengikisan) dan berbau
menyengat. HCL termasuk bahan kimia berbahaya atau B3.

3. H2SO4 bersifat korosif, sehingga perlu hati-hati dalam menanganinya. Lakukan pengambilan
H2SO4 dalam lemari asam dengan menggunakan sarung tangan karet.
4. Peralatan bekas H2SO4 cepat dicuci dalam air mengalir agar tidak mengenai rekan kerja atau
yang lainnya.
MSDS NaCL
MSDS H2SO4
MSDS NaOH
MSDS AgNO3
MSDS BaCL2
3.5. Tabel Data Pengamatan
Tabel 1. Data Pengamatan
No. Komponen Keterangan
1 NaCl Berat (gr): 25,0595 gram
2 H2SO4 pekat Volume (ml): 16 ml
Konsentrasi (%): 98 %
Berat Jenis (gr/ml): 1,83 g/ml
3 Asam klorida Scrubber I,Volume NaOH 0,1 N titrasi (ml): 11,5 ml
Scrubber II,Volume NaOH 0,1 N titrasi (ml): 0,4 ml
4 Asam klorida Hasil tabung reaksi I (AgNO3 0,001 N):
Terjadi endapan berwarna putih
Hasil tabung reaksi II (BaCl2 0,1): Larutan tetap
bening

Tabel 2. Data Pengamatan


No Menit ke- Reaktor Scrubber 1 Scrubber 2
1. 0 NaCl belum larut Mulai adanya Mulai adanya
(T=100°C sempurna mulai gelembung gas gelembung gas
berbusa (buih)
2. 3 NaCl mulai larut Adanya gelembung Adanya gelembung
sebagian dan berbuih banyak dan cepat banyak dan cepat
3. 6 NaCl masih belum larut Gelembung makin Gelembung makin
( T=120°C) sempurna, berbuih banyak dan cepat banyak dan cepat
makin banyak, reaktor
sedikit menguning
4. 9 NaCl masih belum larut Gelembung mulai Gelembung mulai
sempurna, uap sedikit dan lambat sedikit dan lambat
menyebar ke seluruh
reaktor
5. 12 NaCl masih belum larut Gelembung makin Gelembung makin
sempurna, buih sedikit dan makin sedikit dan makin
berkurang lambat lambat
6. 15 NaCl masih belum larut Gelembung makin Gelembung makin
sempurna, buih sedikit dan makin sedikit dan makin
berkurang lambat lambat
7. 18 NaCl mulai larut Gelembung makin Gelembung makin
sempurna, buih sedikit dan makin sedikit dan makin
berkurang lambat lambat
8. 21 NaCl mulai larut Gelembung makin Gelembung makin
sempurna, buih sedikit dan makin sedikit dan makin
berkurang lambat lambat
9. 24 NaCl mulai larut Gelembung makin Gelembung makin
sempurna, buih sedikit dan makin sedikit dan makin
berkurang lambat lambat
10. 27 NaCl mulai larut Gelembung sangat Gelembung sangat
sempurna, buih makin sedikit dan sangat sedikit dan sangat
berkurang lambat lambat
11. 30 NaCl hampir larut Gelembung sangat Gelembung sangat
sempurna, buih makin sedikit dan sangat sedikit dan sangat
berkurang lambat lambat
12. 33 NaCl hampir larut Gelembung sangat Gelembung sangat
sempurna, buih makin sedikit dan sangat sedikit dan sangat
berkurang lambat lambat
13. 36 NaCl hampir larut Gelembung sangat Gelembung sangat
sempurna, buih makin sedikit dan sangat sedikit dan sangat
berkurang lambat lambat
14. 39 NaCl larut sempurna, Gelembung sangat Gelembung sangat
buih makin berkurang, sedikit dan sangat sedikit dan sangat
reaktor menguning dan lambat lambat
beruap
15. 42 NaCl larut sempurna, Gelembung mulai Gelembung mulai
buih makin berkurang, habis habis
reaktor menguning dan
beruap
16. 45 NaCl larut sempurna, Gelembung mulai Gelembung mulai
buih sangat sedikit, habis habis
reaktor menguning dan
beruap
17. 48 NaCl larut sempurna, Gelembung mulai Gelembung mulai
buih sangat sedikit, habis habis
reaktor menguning dan
beruap
18. 51 NaCl larut sempurna, Gelembung sudah Gelembung sudah
buih sangat sedikit, habis habis
reaktor menguning dan
beruap
19. 54 NaCl larut sempurna, Gelembung sudah Gelembung sudah
buih sangat sedikit, habis habis
reaktor menguning dan
beruap
20. 57 NaCl larut sempurna, Gelembung sudah Gelembung sudah
buih sangat sedikit, habis habis
reaktor menguning dan
beruap
21. 60 NaCl larut sempurna, Gelembung sudah Gelembung sudah
buih sangat sedikit, habis habis
reaktor menguning dan
beruap
3.6. Pengolahan dan Evaluasi Data
1. Hitung stoikiometri persamaan reaksi secara teoritis, sehingga diperoleh jumlah produk HCl
secara teoritis.

HCL secara teoritis yaitu NaCl + H2SO4 → NaHSO4 + HCl

➢ n NaCl = massa NaCl = 25,0595 gram = 0,4283 mol


Mr NaCl 58,5 gram/mol

➢ Massa H2SO4 = p × V = 1,83 g/ml × 16 ml = 29,28 gram


H SO4
➢ n H2SO4 = massaH SO
2 29,28 gram
= 98 gram/mol = 0,2987 mol (pereaksi pembatas)
Mr 2 4

NaCl + H2SO4 → NaHSO4 + HCl

m: 0,4283 0,2987 - -

r: 0,2987 0,2987 0,2987 0,2987

s: 0,1296 - 0,2987 0,2987

➢ Massa HCL = n × mr = 0,2987 mol × 36,5 gram/mol = 10,90255 gram

2. Hitung konsentrasi HCl hasil percobaan dengan persamaan sebagai berikut:


➢ Konsentrasi HCL
Scrubber 1 Scrubber 2
𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻
M HCL = M HCL =
𝑉 𝐻𝐶𝐿 𝑉 𝐻𝐶𝐿

0,25 M × 11,5 ml 0,25 M × 0,4 ml


= =
1 ml 10 ml
= 2,875 M = 0,01 M

➢ Jumlah mol HCL


Scrubber 1 Scrubber 2
n HCL = M × V n HCL = M × V
50 50
= 2.875 M × 1000 ml = 0,01 M × 1000 ml
= 0,14375 mol = 5 × 10-4 mol

➢ Massa HCL
Scrubber 1 Scrubber 2
Massa HCL = n × Mr Massa HCL = n × Mr
= 0,14375 mol × 36,5 g/mol = 5 × 10-4 mol × 36,5 g/mol
= 5,247 gram = 0,01825 gram
3. Hitung % yield/rendemen HCl dengan persamaan
(Massa HCL)hasil percobaan
Presentase Hasil = (Massa HCL)teoritis
× 100%
5,247 gram + 0,01825 gram
= × 100%
10,90255 gram
5,26525 gram
= 10,90255 gram × 100%
= 48,3 %

IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk membuat HCI dari NaCl dan H2SO4. Pada
percobaan ini, terjadi reaksi dari NaCl dengan H2SO4. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

NaCl + H2SO4 → NaHSO4 + HCl

Pada dasarnya HCI ini merupakan produk samping dari reaksi tersebut. Dalam praktikum ini, yang
harus dilakukan pertama kali adalah menimbang 25 gram NaCl lalu di1masukkan ke dalam reaktor dan
menyiapkan H2SO4 sebanyak 16 ml lalu masukkan kedalam corong tetes dengan keadaan keran ditutup.
Setelah itu mulai untuk merangkai reaktor. Percobaan ini dilakukan pada suhu 100-120°C, diamati selama
3 menit dalam waktu 1 jam. Pemanasan ini dilakukan untuk mempercepat proses terbentuknya HCI. Dalam
proses apabila reaktor sudah menguap, dilakukan penetesan H2SO4 pekat 98% secara sedikit demi sedikit
kedalam NaCl sambil dilakukan pengadukan. Pada saat H2SO4 di dalam corong tetes habis tutup keran
corong tetes. Pada reaksi ini akan terbentuk gas HCI. Gas ini akan dialirkan ke dalam dua tabung scrubber
yang sebelumnya telah diisi aquades sebanyak 50 mL. Dalam pembuatan HCI ini terbukti bahwa semakin
tinggi suhu, maka akan semakin cepat reaksinya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya gelembung-
gelembung HCI yang terlihat saat suhu dinaikkan. Apabila gelembung-gelembung tidak ada itu
menandakan bahwa H2SO4 habis bereaksi dengan HCl. Setelah proses selesai, dilakukan titrasi NaOH 1N
terhadap larutan HCI yang didapat dari scrubber 1 secara duplo. Namun karena HCl pada scrubber 1 pekat,
maka harus dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum di titrasi menggunakan NaOH 1N dari volume
HCl 10 mL menjadi 100 mL dan didapat volume titran pada erlenmeyer 1 sebanyak 11,5 mL dan pada
erlenmeyer 2 sebanyak 11,6 mL. Lalu pada scrubber 2 dilakukukan titrasi secara duplo menggunakan
NaOH 0,1 N dan didapat volume titran pada erlenmeyer 1 sebanyak 0,4 mL dan pada erlenmeyer 2 sebanyak
0,1 mL. Lalu pada scrubber 1 dilakukan analisa 1 mL HCl dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi kemudian
diberi tetesan AgNO3 dan BaCl2 sebanyak 3 tetes. Pada tabung rekasi berisi HCl dan AgNO3 terbentuk
endapan berwarna putih yang menandakan HCl itu ada. Pada tabung reaksi berisi HCl dan BaCl 2 tidak
terdapat endapan ( campuran larutan berwarna bening).
Setelah itu dilakukan perhitungan dan didapat bahwa massa HCI pada percobaan ialah 5,247 gram
pada scrubber 1 dan 0,01825 gram pada scrubber 2. Sehingga massa total HCl yang didapat sebesar 5,26525
gram. Sedangkan secara teori, dilakukan perhitungan dengan stoikiometri didapatkan bahwa seharusnya
massa HCI yang didapat ialah 10,90255 gram. Disana terlihat bahwa banyak sekali massa HCI yang hilang.
Hal ini mungkin disebabkan pada saat proses pembuatan HCI sempat terhenti akibat penetesan H2SO4
berjalan lambat. Kemudian yield HCl yang didapat pada percobaan sebesar 48,3%.

V. KESIMPULAN

1. Sintesis asam klorida merupakan reaksi antara asam sulfat dan natrium klorida dengan reaksi :
NaCl + H2SO4 → NaHSO4 + HCl

2. Massa HCl Secara teoritis = 10,90255 gram


Massa HCl secara praktek :
• Scrubber 1 = 5,247 gram
• Scrubber 2 = 0,01825 gram
• Total Massa HCL yang didapatkan secara praktek = 5,26525 gram

3. Konsentrasi HCl, Hasil percobaan :


• Scrubber 1 = 2,875 M
• Scrubber 2 = 0,01 M

4. Mol HCl, Hasil percobaan :


• Scrubber 1 = 0,14375 mol
• Scrubber 2 = 5 × 10-4 mol

5. Nilai efisiensi HCl dari hasil percobaan adalah 48,3 %

VI. DAFTAR PUSTAKA


Buchel, KH, Moretto, H dan Woditsch, Industrial Inorganic Chemistry, Wiley-VCH,

Federal Republic of Germany, 2000.


Chadwich TF, General Chemistry & Inorganic Chemistry, second edition, S. Anand &
Company, New Delhi, 1985.
Occidental Chemical Corporation, 2013, Hydrochloric Acid Handbook, OxyChem,
Dallas.
Patel, NK, 2006, Hydrochloric Acid, Module 4,Lecture 19

Anda mungkin juga menyukai