Anda di halaman 1dari 7

Manfaat Pengendalian Proses:

1. Menjaga keamanan dan keselamatan kerja

Keamanan dalam operasi suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer untuk
orang-orang yang bekerja di pabrik dan untuk kelangsungan perusahaan. Untuk menjaga
terjaminnya keamanan, berbagai kondisi operasi pabrik seperti tekanan operasi, temperatur,
konsentrasi bahan kimia, dan lain sebagainya harus dijaga tetap pada batas-batas tertentu
yang diizinkan.

2. Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan

Pabrik harus menghasilkan produk dengan jumlah tertentu (sesuai kapasitas desain)
dan dengan kualitas tertentu sesuai spesifikasi. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem
pengendali untuk menjaga tingkat produksi dan kualitas produk yang diinginkan.

3. Menjaga peralatan proses dapat berfungsi sesuai yang diinginkan dalam desain

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi proses produksi memiliki kendala-


kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi. Pada pompa harus dipertahankan NPSH,
pada kolom distilasi harus dijaga agar tidak flooding, temperatur dan tekanan pada reaktor
harus dijaga agar tetep beroperasi aman dan konversi menjadi produk optimal, isi tangki
tidak boleh luber ataupun kering, serta masih banyak kendalakendala lain yang harus
diperhatikan.

4. Menjaga agar operasi pabrik tetap ekonomis.

Operasi pabrik bertujuan menghasilkan produk dari bahan baku yang memberi
keuntungan yang maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang
menyebabkan biaya operasi menjadi minimum dan laba yang diperoleh menjadi
maksimum.

5. Memenuhi persyaratan lingkungan

Operasi pabrik harus memenuhi berbagai peraturan lingkungan yang memberikan


syarat-syarat tertentu bagi berbagai buangan pabrik kimia. Untuk memenuhi persyaratan
diatas diperlukan pengawasan (monitoring) yang terus menerus terhadap operasi pabrik
kimia dan intervensi dari luar (external intervention) untuk mencapai tujuan operasi. Hal ini
dapat terlaksana melalui suatu rangkaian peralatan (alat ukur, kerangan, pengendali, dan
komputer) dan intervensi manusia (plant managers, plants operators) yang secara bersama
membentuk control system. Dalam pengoerasian pabrik diperlukan berbagai prasyarat dan
kondisi operasi tertentu, sehingga diperlukan usaha-usaha pemantauan terhadap kondisi
operasi pabrik dan pengendalian proses supaya prosessupaya kondisi operasinya stabil
(http://chemeng-unimal.blogspot.com/2008/06/pengendalian-proses.html, 2008)

Peranan Pengendalian Proses (Manfaat):

Peranan pengendalian proses dalam pabrik kimia mecakup tiga kelompok yaitu
keamanan (safety), kehandalan operasi (operability), dan keuntungan eknomi
(profitability).
1. Keamanan (safety)
Dalam kelompok ini, keamanan meliputi: keselamatan manusia, perlindungan peralatan,
dan perlindungan lingkungan.
(a) Keselamatan Manusia Sistem pengendalian bertugas menjaga keselamatan
kerja. Beberapa sistem proses di pabrik memiliki kondisi operasi yang
berbahaya bagi keselamatan manusia. Kondisi operasi pada suhu dan
tekanan tinggi dengan bahan kimia berbahaya sangat berpotensi
menimbulkan kecelakaan. Perlengkapan sistem alarm dan safety valve
dapat memperkecil kemungkinan kecelakaan akibat kondisi ekstrem
terlampaui.
(b) Perlindungan Peralatan Sistem pengendalian bertugas mempertahankan
batas aman operasi. Peralatan industri biasanya mahal dan sulit diperoleh.
Jika terjadi kondisi darurat, sistem dapat melakukan penghentian (automatic
shutdown) dan penguncian darurat (automatic emergency interlock)
sehingga kegagalan satu peralatan tidak menjalar ke peralatan lain. Sistem
ini selain melindungi peralatan juga melindungi manusia dari kecelakaan.
(c) Perlindungan Lingkungan Sistem pengendalian bertugas mempertahankan
batas aman pencemaran. Proses industri dapat menghasilkan bahan
berbahaya bagi lingkungan. Kebocoran gas, cairan, atau padatan beracun
dan yang merusak lingkungan perlu dihindari. Gas-gas yang berbahaya dan
mudah terbakar disalurkan ke menara pembakar (flare). Jika menara
pembakar tidak mampu menangani, gas terpaksa dibuang ke atmosfer
melalui pressure safety valve untuk menghindari kondisi ekstrem yang
membahayakan peralatan dan manusia.
2. Kehandalan Operasi (operability)
Kehandalan operasi meliputi ketahanan terhadap gangguan produktivitas dan kualitas
produk. Sistem pengendalian proses harus mampu menekan pengaruh gangguan sehingga
dapat mempertahankan kondisi operasi yang mantap (steady operation) dalam batas
operasional (operational constraint). Dengan perkataan lain, pengendalian proses mampu
memperkecil keragaman kualitas dan produktivitas. Kualitas dan produktivitas sesuai
spesifikasi dengan tingkat keragaman (variability) sekecil mungkin.
3. Keuntungan Ekonomi (profitability)
Keuntungan ekonomi menjadi tujuan akhir dari proses produksi. Proses yang tidak
aman dengan kondisi operasi tidak optimal, akan memperkecil keuntungan. Oleh sebab itu
sistem pengendalian bertujuan menghasilkan kondisi operasi optimum. Ini mengandung arti
kuantitas dan kualitas produk utama (yield) maksimum dengan biaya produksi minimum.

Kuantitas dan kualitas (atau spesifikasi) produk ditetapkan oleh permintaan pasar.
Jika terjadi penyimpangan dari spesifikasi akan menurunkan nilai jual produk. Misalnya,
spesifikasi produk dengan batas maksimum pengotor, maksimum viskositas, minimum
ketebalan, minimum konsentrasi, dsb.

Pengendalian proses bekerja untuk menghasilkan kualitas produk sedekat mungkin


dengan batas spesifikasi agar keuntungan maksimum. Pada proses tanpa pengendalian
keragaman produk lebih besar. Sehingga rata-rata kualitas produk lebih jauh dari spesifikasi
agar tidak ada produk yang keluar batas. Sebaliknya dengan pengendalian proses yang baik,
produk lebih seragam, sehingga rata-rata kualitas produk bisa lebih dekat dengan batas
spesifikasi (Heriyanto, 2010)

Tipe-tipe proses dalam pengendalian proses:

Dalam praktiknya, sistem pengendalian proses di karakteristikkan dalam bentuk, yaitu:

1. Diskrit

Ada pada aplikasi pengemasan serta manufaktur. Pemasangan dengan bantuan sebuah

robot, seperti yang biasa dipakai pada produksi oetomotif, bisa dikarakteristikan sebagai

pengendali proses disktir. Sebagian besar proses manufaktur diskrit melibatkan produksi

bagaian produk dengan secara diskrit, seperti pembentukan sebuah logam.

2. Partaian

Ada beberapa aplikasi memerlukan digabungkannya bahan-bahan baku spesifik dengan

cara tertentu dengan jangka waktu tertntu agar papat menghasilkan produk samping atau

produk akhir. Sebagai contoh pada sebuah produksi makanan dan obat. Proses pertanian

umumnya dilakukan untuk dapat memperoduksi produk dengan volume rendah hingga

sedang.

3. Kontinu

Terkadang proses produksi berjalan dengan terus menerus tanpa terhenti. Pengendalian

temperatur air pada jaket pemanas secara terus menerus merupakan sebuah contoh

pengendalian proses secara kontinu. Contohnya adalah produksi bahan bakar dengan

kapasitas yang besar. (https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pengendalian-proses-

teknik-kimia-beserta-tipe-dan-contohnya/#ftoc-heading-4, 2014)

Ada 3 tipe konfigurasi pengendalian, antara lain:

1. Feedback control configuration


Konfigurasi ini mengukur secara langsung variabel yang dikendalikan untuk
mengatur harga variabel yang dimanipulasi. Tujuan pengendalian ini adalah
mempertahankan variabel yang dikendalikan pada level yang diinginkan (set point).
Sebagian instrumentasi pada proses pembuatan formaldehid dan hidrogen peroksida
berbahan baku metanol dengan reaksi enzimatik ini menggunakan konfigurasi
pengendalian feedback, mulai dari pengendalian temperatur, pengendalian ketinggian,
pengendalian perbedaan tekanan, dan pengendalian tekanan.

2. Feedforward control configuration


Konfigurasi sistem pengendali feedforward memanfaatkan pengukuran langsung
pada disturbance untuk mengatur harga variabel yang akan dimanipulasi. Tujuan
pengendalian adalah mempertahankan variabel output yang dikontrol pada nilai yang
diharapkan.

3. Inferential Control Configuration


Konfigurasi sistem pengendali inferential memanfaatkan data hasil pengukuran
output sekunder (secondary measurement) untuk mengatur harga variabel yang akan
dimanipulasi. Hal ini dilakukan karena variabel output yang akan dikendalikan tidak dapat
diukur secara langsung. Tujuan pengendalian ini adalah memeprtahankan variabel
unmeasured output tersebut pada tingkat/harga yang ditetapkan pada set point. Alat ukur
menggunakan harga variabel terukur (measured output) yang terdeteksi dalam persamaan
neraca massa dan energi yang dapat mewakili proses ke dalam suatu persamaan matematika
tertentu yang oleh komputer dapat dihitung menjadi output unmeasured variables yang
ingin dikendalikan. Hasil perhitungan tersebut oleh instrumentasi pengendalian kemudian
digunakan untuk mengatur harga variabel yang dimanipulasi.

Inferential control configuration ini digunakan dalam pengendalian komposisi aliran


output pada setiap kolom distilasi dan tangki mixer berpengaduk. Analisis komposisi tidak
dilakukan langsung dengan composition analyzer karena harga alat tersebut mahal, dan alat
tersebut sangat analitik sehingga kapasitasnya kecil dan tidak sesuai diterapkan dalam skala
pabrik. Komposisi aliran kolom distilasi dan mixer harus selalu dikendalikan karena pasar
sangat ketat menuntut produk formaldehid dan hidrogen peroksida sesuai spesifikasi
(http://chemeng-unimal.blogspot.com/2008/06/pengendalian-proses.html, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

(http://chemeng-unimal.blogspot.com/2008/06/pengendalian-proses.html, 2008).
(https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pengendalian-proses-teknik-kimia-beserta-
tipe-dan-contohnya/#ftoc-heading-4, 2014)
Heriyanto, 2010. Pengendalian Proses. Bandung: Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai