Keamanan dalam operasi suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer untuk
orang-orang yang bekerja di pabrik dan untuk kelangsungan perusahaan. Untuk menjaga
terjaminnya keamanan, berbagai kondisi operasi pabrik seperti tekanan operasi, temperatur,
konsentrasi bahan kimia, dan lain sebagainya harus dijaga tetap pada batas-batas tertentu
yang diizinkan.
Pabrik harus menghasilkan produk dengan jumlah tertentu (sesuai kapasitas desain)
dan dengan kualitas tertentu sesuai spesifikasi. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem
pengendali untuk menjaga tingkat produksi dan kualitas produk yang diinginkan.
3. Menjaga peralatan proses dapat berfungsi sesuai yang diinginkan dalam desain
Operasi pabrik bertujuan menghasilkan produk dari bahan baku yang memberi
keuntungan yang maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang
menyebabkan biaya operasi menjadi minimum dan laba yang diperoleh menjadi
maksimum.
Peranan pengendalian proses dalam pabrik kimia mecakup tiga kelompok yaitu
keamanan (safety), kehandalan operasi (operability), dan keuntungan eknomi
(profitability).
1. Keamanan (safety)
Dalam kelompok ini, keamanan meliputi: keselamatan manusia, perlindungan peralatan,
dan perlindungan lingkungan.
(a) Keselamatan Manusia Sistem pengendalian bertugas menjaga keselamatan
kerja. Beberapa sistem proses di pabrik memiliki kondisi operasi yang
berbahaya bagi keselamatan manusia. Kondisi operasi pada suhu dan
tekanan tinggi dengan bahan kimia berbahaya sangat berpotensi
menimbulkan kecelakaan. Perlengkapan sistem alarm dan safety valve
dapat memperkecil kemungkinan kecelakaan akibat kondisi ekstrem
terlampaui.
(b) Perlindungan Peralatan Sistem pengendalian bertugas mempertahankan
batas aman operasi. Peralatan industri biasanya mahal dan sulit diperoleh.
Jika terjadi kondisi darurat, sistem dapat melakukan penghentian (automatic
shutdown) dan penguncian darurat (automatic emergency interlock)
sehingga kegagalan satu peralatan tidak menjalar ke peralatan lain. Sistem
ini selain melindungi peralatan juga melindungi manusia dari kecelakaan.
(c) Perlindungan Lingkungan Sistem pengendalian bertugas mempertahankan
batas aman pencemaran. Proses industri dapat menghasilkan bahan
berbahaya bagi lingkungan. Kebocoran gas, cairan, atau padatan beracun
dan yang merusak lingkungan perlu dihindari. Gas-gas yang berbahaya dan
mudah terbakar disalurkan ke menara pembakar (flare). Jika menara
pembakar tidak mampu menangani, gas terpaksa dibuang ke atmosfer
melalui pressure safety valve untuk menghindari kondisi ekstrem yang
membahayakan peralatan dan manusia.
2. Kehandalan Operasi (operability)
Kehandalan operasi meliputi ketahanan terhadap gangguan produktivitas dan kualitas
produk. Sistem pengendalian proses harus mampu menekan pengaruh gangguan sehingga
dapat mempertahankan kondisi operasi yang mantap (steady operation) dalam batas
operasional (operational constraint). Dengan perkataan lain, pengendalian proses mampu
memperkecil keragaman kualitas dan produktivitas. Kualitas dan produktivitas sesuai
spesifikasi dengan tingkat keragaman (variability) sekecil mungkin.
3. Keuntungan Ekonomi (profitability)
Keuntungan ekonomi menjadi tujuan akhir dari proses produksi. Proses yang tidak
aman dengan kondisi operasi tidak optimal, akan memperkecil keuntungan. Oleh sebab itu
sistem pengendalian bertujuan menghasilkan kondisi operasi optimum. Ini mengandung arti
kuantitas dan kualitas produk utama (yield) maksimum dengan biaya produksi minimum.
Kuantitas dan kualitas (atau spesifikasi) produk ditetapkan oleh permintaan pasar.
Jika terjadi penyimpangan dari spesifikasi akan menurunkan nilai jual produk. Misalnya,
spesifikasi produk dengan batas maksimum pengotor, maksimum viskositas, minimum
ketebalan, minimum konsentrasi, dsb.
1. Diskrit
Ada pada aplikasi pengemasan serta manufaktur. Pemasangan dengan bantuan sebuah
robot, seperti yang biasa dipakai pada produksi oetomotif, bisa dikarakteristikan sebagai
pengendali proses disktir. Sebagian besar proses manufaktur diskrit melibatkan produksi
2. Partaian
cara tertentu dengan jangka waktu tertntu agar papat menghasilkan produk samping atau
produk akhir. Sebagai contoh pada sebuah produksi makanan dan obat. Proses pertanian
umumnya dilakukan untuk dapat memperoduksi produk dengan volume rendah hingga
sedang.
3. Kontinu
Terkadang proses produksi berjalan dengan terus menerus tanpa terhenti. Pengendalian
temperatur air pada jaket pemanas secara terus menerus merupakan sebuah contoh
pengendalian proses secara kontinu. Contohnya adalah produksi bahan bakar dengan
teknik-kimia-beserta-tipe-dan-contohnya/#ftoc-heading-4, 2014)
(http://chemeng-unimal.blogspot.com/2008/06/pengendalian-proses.html, 2008).
(https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pengendalian-proses-teknik-kimia-beserta-
tipe-dan-contohnya/#ftoc-heading-4, 2014)
Heriyanto, 2010. Pengendalian Proses. Bandung: Jawa Barat.