Anda di halaman 1dari 34

Menganalisis Proses Kerja

Pembuatan Prototype Produk


Barang / Jasa

Produk Kreatif dan Kewirausahaan


QuantumBook
Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menguraikan tahapan proses kerja pembuatan prototype


produk barang / jasa
2. Siswa mampu menyimpulkan keunggulan dan kelemahan proses kerja
pembuatan prototype produk barang / jasa
3. Siswa mampu menyusun skema alur dan proses kerja suatu produk
4. Siswa mampu membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk
barang / jasa
pendahuluan

- Wirausaha senantiasa mencoba untuk menghasilkan


sebuah karya
- Karya dihasilkan dari suatu proses kerja untuk membuat
suatu produk barang atau jasa
- Proses dilalui melalui tahapan-tahapan dan alur langkah
kerja yang jelas yang sesuai dengan standar yang
berlaku
A. Tahapan Proses Kerja Pembuatan prototype Produk Barang /
Jasa

- Pembuatan prototype produk barang / jasa merupakan langkah awal untuk


memproduksi barang / jasa sehingga di dalam pembuatannya dibutuhkan
ide yang brilian dari seorang disainer
- Dalam kegiatan membuat contoh desain produk (prototype ) barang / jasa
harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati karena prototype adalah
sebuah gambaran awal sementara sebelum produk riilnya dibuat
- Berdasarkan jenisnya prototype ada 2 jenis yaitu prototype analitik dan
prototype fisik
- Prototype analitik tidak menunjukkan penampakan riil sedangkan prototype
fisik menunjukkan penampakan riil
- Prototype yang mendekati riil ada 2 macam yaitu prototype
α dan prototype 𝛃
- Prototype α merupakan generasi pertama, dimungkinkan
masih ada ketidak sempurnaan fungsi dan materiel atau
belum menggunakan materiel sebenarnya seperti plastik,
tanah liat, dan material lain dalam pembuatan prototype α.
Pada prototype ini dimungkinkan dilakukan penyempurnaan
hingga siap diproduksi.
- Hasil penyempurnaan sehingga siap produksi pada skala
industri dikenal dengan prototype 𝛃
- Prototyping adalah proses pembuatan suatu prototype. Proses ini menjadi
salah satu langkah di antara banyak langkah dalam proses konversi dari
sebuah desain konsep menjadi produk riil

1. Proses pembuatan prototype


a. Membuat desain prototype dalam bentuk gambar teknik (CAD)
b. Membuat prototype α dan disempurnakan menjadi prototype 𝛃 sesuai
gambar teknik
c. Proses pembuatan prototype dapat dimulai dari persiapan komponen,
kemudian merakitnya menjadi chunk ( gabungan 2 komponen / lebih ).
Chunk tersebut dirakit dengan chunk yang lain menjadi sebuah modul.
Modul - modul tersebut dirakit satu sama lain menjadi prototype
d. Untuk produk diskrit fisik adakalanya untuk memastikan bahwa prototype produk
tersebut berfungsi seperti desainnya

(produk diskrit fisik adalah suatu produk yang dihasilkan dari beberapa komponen
yang terpisah dalam pembuatannya, misal untuk memproduksi hp diperlukan
berbagai elemen yaitu casing, baterai, dan komponen didalamnya yang kesemuanya
tidak di hasilkan dalam satu siklus produksi )

e. Membuat prototype dalam jumlah kecil (trial dulu sebelum produksi ) meskipun
dalam penghitungan biayanya akan berbeda dengan membuat produk dalam jumlah
banyak

F. untuk prototype produk barang diskrit dapat dibuat dengan menggunakan


kombinasi metode manual (perajin) dengan permesinan seperti metode Rapid
Prototyping (RP) atau Layer Manufacturing Technology (LMT)
2. Proses pembuatan prototype dengan cepat

Cara yang dilakukan untuk mempercepat proses pembuatan prototype adalah


dengan cara menerapkan teknologi manufaktur yang tepat.

Saat ini teknologi manufaktur ini lebih dikenal dengan nama Rapid Prototype
Technology (RPT) atau disebut juga Layering Manufacturing Technology (LMT)

Teknologi manufaktur ini juga dikenal dengan teknologi additive karena untuk
pembentukan benda 3D dilakukan dengan cara menambahkan bahan sedikit
demi sedikit atau dilakukan lapis demi lapis material ditumpuk menjadi satu
membentuk benda 3D
3. Testing Prototype

Setelah prototype selesai maka yang perlu dilakukan adalah testing prototype.
Testing prototype memiliki tujuan bahwa prototype berfungsi sesuai rencana

Akan tetapi hasil tersebut dapat sukses sesuai rencana atau pun gagal

Untuk prototype yang dibuat sesuai gambar teknik secara baik dan benar
menggunakan teknologi manufaktur yang sesuai maka kemungkinan besar
prototype tersebut akan sukses meskipun tidak dapat mencapai 100 %
B. Keunggulan dan kelemahan proses kerja
pembuatan prototype produk
Tahap awal untuk proses produksi adalah pembuatan diagram alur

Diagram alur proses memiliki peran penting dalam industri manufaktur agar
proses produksi dapat berlangsung sesuai standar operasional prosedur dengan
harapan produk yang dihasilkan akan memiliki mutu sesuai dengan standar
mutu yang sudah diterapkan

Dengan membuat diagram alur, proses kerja pembuatan produk diharapkan


munculnya kekurangan/ kelemahan selama proses dapat diminimalisir

Akan tetapi karena selama proses ada beberapa faktor yang tidak dapat
dikendalikan, faktor kelebihan dan dan kekurangan akan tetap ditemui
1. Kelebihan
a. Mampu mengendalikan perubahan selama proses
b. Dengan diagram alur proses, dapat membantu memberikan gambaran
perencanaan proses secara keseluruhan
c. Dengan perencanaan proses yang baik maka pemilihan tenaga kerja yang sesuai
bidang kerja dapat dilakukan
d. Dengan memperhatikan perencanaan yang baik, kepala bagian dapat
memberikan instruksi kerja sesuai dengan standar operasional prosedur
e. Mengingat industri manufaktur merupakan disiplin dari berbagai ilmu maka
dengan perencanaan yang baik akan memberi kemudahan dalam koordinasi
antara satu lini dengan lini yang lain
f. Dengan perencanaan yang baik maka jumlah tenaga kerja dapat diperinci
sehingga menghemat waktu, usaha dan biaya
2. Kelemahan
a. Dengan adanya perencanaan tentu akan ada waktu yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan semua proses sehingga waktu pelaksanaan proses akan
menjadi lebih lama
b. Di dalam perencanaan diharapkan mencakup seluruh faktor produksi, yaitu
manusia, metode, material, mesin dan dampak lingkungan. Mengingat banyak
faktor yang dipertimbangkan maka perencanaan akan menekan biaya produksi
menjadi minimal, sehingga akan memangkas atau meminimalkan pekerja yang
berakibat
c. Pada proses kerja terkadang terjadi kesalahan di luar perencanaan sehingga
penanganan dapat dilakukan dengan baik pada masalah yang terjadi sehingga
proses perencanaan akan menjadi kurang efektif
d. Perencanaan yang tidak fleksibel akan membatasi kreativitas
C. Skema Alur Kerja

Membuat skema alur untuk analisis terhadap proses produksi sangat penting
dengan harapan produsen dapat melakukan peningkatan atau perbaikan proses
secara berkesinambungan

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat skema alur proses
produksi
1. Diagram alur proses

Pada dasarnya diagram alur adalah alat yang digunakan untuk melakukan
perencanaan proses produksi barang / jasa

Diagram alur dapat dijadikan salah satu alat pengendalian mutu karena diagram
alur ini menjadi salah satu alat identifikasi proses operasional terutama untuk
menjelaskan setiap langkah dalam proses produksi

Masing- masing industri manufaktur memiliki diagram alur yang berbeda -beda
seperti, diagram alur untuk industri sabun akan berbeda dengan diagram alur
industri tekstil
Disamping contoh diagram alur
pembuatan bakso
2. Prosedur pengendalian mutu produk
Aspek yang sangat penting pada prototyping yaitu pengendalian mutu produk

Pengendalian mutu termasuk serangkaian tindakan untuk mempertahankan atau


memperbaiki mutu dalam rangka memberi kepuasan kepada konsumen dengan
cara melaksanakan proses produksi yang ekonomis

Tujuan pengendalian mutu adalah agar produk akhir memiliki spesifikasi dengan
standar mutu yang telah ditetapkan dan agar biaya desain produk, biaya
inspeksi, dan biaya produksi dapat berjalan dengan efisien.

Berbagai cara pengendalian mutu sebaiknya dilakukan mulai dari standardisasi


bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir
3. Jenis - jenis pengendalian mutu produk

a. Pengendalian mutu bahan baku


- Bahan baku merupakan komponen penyusun suatu produk
- Mutu bahan baku akan sangat mempengaruhi hasil akhir produk yang
dibuat
- Tujuan pengendalian mutu bahan baku untuk memberikan informasi yang
tepat tentang kandungan zat apa saja yang ada di dalamnya.
- Bahan baku dengan mutu yang baik akan menghasilkan produk akhir yang
baik dan sebaliknya, sehingga pengendalian mutu bahan baku perlu
dilakukan sejak bahan diterima, disimpan, dan siap diproses.
b. pengendalian mutu alat produksi

- Alat produksi merupakan serangkaian alat yang digunakan untuk mengubah


bahan baku menjadi produk
- Pada industri pangan, alat produksi memiliki peran sangat penting karena
tidak semua pekerjaan di industri pangan dapat dikerjakan oleh tenaga
manusia
- Untuk menjamin mutu produk yang akan dihasilkan, alat produksi harus
dijaga mutunya dengan cara pemeliharaan alat atau dikenal dengan
maintenance
c. Pengendalian mutu proses produksi

- Tahapan selanjutnya setelah bahan baku diterima dari pemasok dan


disimpan di gudang adalah melaksanakan proses produksi
- Proses produksi dilakukan dengan cara mengolah bahan baku menjadi
produk dengan beberapa tahapan proses
- Pada tahapan proses produksi, pengendalian mutu menjadi sangat penting.
- Selain menjaga alat produksi , hal yang tidak boleh dilupakan selama proses
produksi adalah sampling, yaitu mengambil sampel sesuai prosedur yang
telah ditetapkan dan dianalisis.
- Jika sampel tidak memenuhi spesifikasi produk maka proses produksinya
harus diperbaiki
d. Pengendalian mutu hasil produksi

- Pengendalian mutu hasil produksi dilakukan untuk mempertahankan mutu


produk agar tidak mengalami penurunan mutu selama proses
penggudangan dan distribusi.
- Apabila produk setengah jadi sesuai bentuk, ukuran dan standar mutu yang
direncanakan maka produk tersebut dapat digudangkan dan dipasarkan
- Namun apabila barang tersebut terdapat cacat maka barang tersebut harus
dibuang / dibuat ulang (remade) dan mesin perlu disetel kembali agar
beroperasi secara akurat
e. Pengendalian proses pengemasan

- Pengemasan merupakan langkah pengendalian terakhir


- Mekanisme pengemasan bertujuan untuk mencegah kerusakan produk
akibat pengaruh lingkungan luar
- Produk yang sudah sesuai spesifikasi setelah dikemas kemudian disimpan
dalam gudang
- Dengan demikian, pengendalian harus dilakukan secara kontinyu agar
produk tetap sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
4. Pemecahan masalah mutu dengan statistik

- pengendalian kualitas memiliki peran penting karena akan berpengaruh


pada produk yang dihasilkan yang akan memberi kepuasan kepada
pelanggan
- Pengendalian kualitas statistik dapat dilakukan dengan menggunakan alat
bantu statistik yang terdapat pada SPC (statistical process control) dan SQC
(statistical quality control)
- Kedua teknik ini merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan
untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan
memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik
5. Alat kendali mutu
Pengendalian kualitas secara statistik dengan menggnakan SPC dan SQC sebagai berikut

a. Check sheet / lembaran pemeriksaan

Merupakan alat yang berfungsi sebagai alat pengumpulan dan penganalisis data yang
kemudian disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel pada check sheet mewakili beberapa hal penting antara lain banyak barang yang
diproduksi, berapa jenis barang yang tidak sesuai, dan berapa jumlah keseluruhan barang
yang diproduksi.

Penggunaan check sheet dapat membantu dalam pengumpulan data sehingga dapat
mengetahui bagaimana suatu masalah sering terjadi, memberi kemudahan dalam
pemilahan data dalam kategori yang berbeda sesuai penyebab masalah, memberi
kemudahan saat menyusun data secara otomatis , membantu memilah antara opini dan
fakta
Contoh gambar check sheet / check list
b. Histogram

Histogram adalah alat bantu yang digunakan untuk menentukan variasi dalam
proses. Tampilan grafis histogram berupa tabulasi frekuensi yang digambarkan
dengan grafik batang sebagai aktualisasi data binning.

Contoh gambar histogram


c. Control chart

Control chart adalah alat grafis yang berfungsi sebagai monitoring dan
evaluating apakah sebuah proses manufaktur berada pada kondisi yang
terkontrol atau tidak.Control chart mampu menunjukkan perubahan data dari
waktu ke waktu. Meskipun demikian control chart tidak akan mampu
menunjukkan penyebab penyimpangan
d. Diagram pareto

Diagram pareto merupakan salah satu alat kendali mutu yang menunjukkan permasalahan
berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutan kejadian dimuai dari permasalahan yang
paling banyak kemudian diikuti permasalahan yang paling kecil. Gambaran kejadian kemudian
diaktualisasikan ke dalam bentuk grafik balok atau grafik baris
e. Diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat sering disebut sebagai fish bone / cause and effect diagram. Diagram sebab
akibat sebagai salah satu alat kendali mutu yang menunjukkan hubungan sebab akibat untuk dapat
menemukan sumber penyebab permasalahan. Diagram sebab akibat yang dipopulerkan oleh Dr. Kaoru
Ishikawa dari Jepang pada tahun 1950 berisi unsur-unsur proses untuk menganalisis sumber potensial
penyebab penyimpangan proses.

Unsur-unsur tersebut yaitu :

1. Man / tenaga kerja


2. Method /metode
3. Material / bahan
4. Machine / mesin
5. Environtment / lingkungan

Kegunaan diagram sebab akibat antara lain untuk mengurangi kondisi ketidak sesuaian produk,
menentukan standarisasi operasi baik yang sedang berjalan maupun yang akan dilaksanakan
Contoh diagram sebab akibat
f. Scatter diagram

Scatter diagram atau diagram sebar merupakan salah satu alat kendali mutu yang
menunjukkan korelasi dua variabel. Dua variabel tersebut dapat digunakan untuk
menentukan jenis hubungan, apakah positif, negatif,atau tidak ada hubungan sama sekali.
g. process flow chart (diagram alir proses )

Diagram alir proses juga merupakan salah satu alat kendali mutu yang
disajikan dalam bentuk algoritme yaitu berupa aliran kerja atau proses
dengan langkah - langkah yang disajikan dalam bentuk simbol grafis dan
urutan prosesnya dihubungkan dengan tanda panah
D. Alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang
/jasa

Alur proses atau diagram alur proses sangat penting dalam suatu industri. Hal ini
memiliki peranan penting untuk monitoring selama proses produksi

Dengan monitoring yang baik diharapkan akan mengetahui kekurangan dan


kelebihan bahkan pada produk yang cacat dapat diketahui dan ditindaklanjuti

Industri manufaktur akan memiliki diagram alur proses yang berbeda-beda. Hal
ini menyesuaikan produk yang akan dibuat oleh masing-masing industri
manufaktur. Bahkan untuk produk yang sejenispun akan memiliki diagram alur
proses yang berbeda karena masing-masing produk memiliki spesifikasi
sendiri-sendiri

Anda mungkin juga menyukai