Anda di halaman 1dari 18

Peralatan Industri Proses

Semester IV 2019/2020

MAKALAH PERALATAN INDUSTRI PROSES


MULTIPLE EFFECT EVAPORATOR

Oleh :
Maulia Ulfa
432 18 007

2D4 TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
Peralatan Industri Proses dengan judul Multiple Effect Evaporator ini dapat disusun
hingga selesai sesuai dengan waktunya. Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih
kepada orang tua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini melalui
dukungan semangat dan dana yang diberikan. Selain itu, penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Peralatan Industri Proses, Ir. Irwan
Sofia, M.Si yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Begitu
juga dengan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari segi isi
maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar untuk kedepannya penulis dapat
memperbaiki lagi.
Dan harapan penyusun, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya. Sekian dan terimakasih.
Gowa, 04 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i


Daftar Isi.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
3. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Evaporator ....................................................................................... 3
2. Alat Multiple Effect Evaporator ........................................................................ 9
3. Prinsip dan Mekanisme Kerja Multiple Effect Evaporator ............................... 10
4. Kelebihan Alat Multiple Effect Evaporator ..................................................... 13
5. Pengaplikasian Multiple Effect Evaporator ..................................................... 13
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..................................................................................................... 14
2. Saran .............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam industri kimia banyak terdapat berbagai alat yang digunakan untuk
mempermudah proses yang terjadi dalam suatu industri kimia. Alat–alat tersebut
mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan proses kimia yang dikerjakan serta jenis
bahan baku . Pemilihan alat menjadi hal yang penting karena berpengaruh pada
perlakuan yang diberikan. Produk yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan yang
diinginkan apabila alat yang digunakan tidak sesuai .
Evaporasi adalah salah satu alat dalam industri kimia untuk memekatkan larutan
yang encer. Pengertian umum dari evaporasi ini adalah menghilangkan air dari
larutan dengan mendidihkan larutan didalam tabung yang sesuai yang disebut
evaporator. Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. (Robert B. Long,2015).
Salah satu alat yang digunakan dalam industry adalah multiple effect evaporator.
Multiple effect evaporator ini adalah peralatan dimana uap dari sumber luar
dikondensasikan dalam elemen pemanas efek pertama. Suhu mendidih di mana efek
pertama beroperasi cukup tinggi sehingga air menguap dapat berfungsi sebagai media
pemanas untuk efek kedua. Uap tersebut sehingga terbentuk kemudian dikirim ke
kondensor jika itu adalah evaporator efek ganda. Umpan untuk evaporator jenis multi-
efek ini umumnya ditransfer dari satu efek yang lain. Oleh karena itu, dalam makalah
ini akan difokuskan untuk membahas peralatan industry evaporator dengan jenis
Multiple Effect Evaporator.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan evaporator?
2. Apa sajakah komponen-komponen dari alat Multiple Effect Evaporator?
3. Bagaianakah prinsip dan mekanise kerja Multiple Effect Evaporator?
4. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan Multiple Effect Evaporator?

1
5. Bagaimanakah pengaplikasian Multiple Effect Evaporator dalam industry
kimia?

3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan evaporator?
2. Untuk mengetahui apa sajakah komponen-komponen dari alat Multiple Effect
Evaporator?
3. Untuk mengetahui bagaianakah prinsip dan mekanise kerja Multiple Effect
Evaporator?
4. Untuk mengetahui apa sajakah kelebihan dan kekurangan Multiple Effect
Evaporator?
5. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaplikasian Multiple Effect Evaporator
dalam industry kimia?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Evaporator
Evaporator adalah alat industri untuk memekatkan larutan dengan jalan
menguapkan pelarutnya. Jadi hasil utamanya adalah cairan dengan konsentrasi yang
lebih pekat. Evaporator melibatkan peristiwa transfer massa, yaitu dengan adanya
perpindahan massa dari fasa cair ke uap pada peristiwa penguapan pelarut, dan transfer
panas, yaitu adanya energi panas yang diperlukan untuk menguapkan pelarut. Sumber
panas yang biasa digunakan adalah uap air (steam).
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu
menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam
kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari
evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa
komponen volatil (mudah menguap).

Prinsip Kerja
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya
merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya
dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari
zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih
lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi
yang tinggi.

- Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar
antara zat-zatnya.
- Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
- Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.

3
- Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya:
gula)akan tergantung tekanan dan kadar zattersebut.
- Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik didih
(boiling)

Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan


dengan peralatan yang namanya evaporator. Ada empat komponen dasar yang
dibutuhkan dalam evaporasi yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi uap, dan perangkap
uap.

- Kondensor: Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat
exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
Injeksi uap
- Perangkap uap: Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari
pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya
terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya
tidakdiadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya.

Tipe-Tipe Evaporator
Ada beberapa macam evaporator, sesuai dengan tujuan penggunaannya, bentuknyapun
dapat berbeda beda. Hal tersebut disebabkan karena media yang hendak digunakan
dapat berupa gas,cairan atau zat padatan maka evaporator dapat dibagi dalam beberapa
golongan.
1. Beberapa jenis alat evaporator di industri, antara lain :
a) Horisontal- tube evaporator
Spesifikasi alat :
- Merupakan jenis evaporator yang paling sederhana
- Posisi tube horizontal
- Pemanas steam dialirkan melalui tube, cairan di luar tube
- Tidak ada sirkulasi paksaan pada cairan sehingga harga koefisien tranfer
panasnya rendah, teutama untuk cairan viskous

4
- Sesuai untuk larutan dengan viskositas rendah, tidak sesuai untuk larutan
yang mudah menimbulkan buih dan kerak

Horizontal-tube evaporator
b) Vertical-tube evaporator
Ada 2 jenis vertical-tube evaporator, yaitu : basket evaporator dan standar
Vertical

(a) Basket-type evaporator dan (b) Standard vertical evaporator

5
Secara umum spesifikasi alat vertical-tube evaporator adalah sebagai berikut:
- Posisi tube vertical
- Cairan dilewatkan tube dengan kecepatan 1-3 ft/s, steam di luar tube
- Sirkulasi cairan : naik lewat tube dengan bantuan pompa, cairan yang belum
menguap kembali turun
- Sesuai untuk salting liquid atau larutan dengan viskositas sedang
- Jika steam chest merupakan chamber tertutup dengan liquid return space
berbentuk annular disebut jenis basket evaporator
- Jika steam chest berbentuk annular dengan liquid return space berada di
tengah (central downtake) disebut jenis standard vertical
c) Forced-circulation evaporator
Spesifikasi alat :
- Posisi tube ada yang horizontal dan ada yang vertical
- Cairan disirkulasi dengan bantuan pompa ( biasanya pompa sentrifugal )
melalui tube
- Sesuai untuk larutan viskous

Forced-circulation evaporator dengan tube horizontal

6
d) Long tube vertical evaporator (LTV)
Spesifikasi alat :
- Nama lain kestner evaporator
- Posisi tube vertikal
- Panjang tube 12- 20 ft
- Cairan Dialirkan melalui tube
- Tidak baik untuk larutan yang mudah menimbulkan kerak ( scaling or
salting liquid) dan larutan viskous
- Sesuai untuk larutan yang mudah menimbulkan buih

Long tube vertical evaporator (LTV)

2. Sesuai dengan keadaan refrigerant yang ada didalamnya,yaitu :


a) Jenis Expansi Kering
Dalam jenis expansi kering, cairan yang diexpansikan melalui katup
expansi, pada waktu masuk kedalam evaporator sudah dalam keadaan
campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam keadaan uap
kering .

7
Oleh karena itu sebagian besar dari evaporator terisi oleh uap
refrigeran, maka perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar, jika
dibandingkan dengan keadaan dimana evaporator terisi oleh refrigeran cair.
Akan tetapi, evaporator jenis expansi kering tidak memerlukan refrigerant
dalam jumlah yang besar. Di samping itu, jumlah minyak pelumas yang
tertinggal di dalam evaporator sangat kecil.
Jumlah refrigeran yang masuk kedalam evaporator dapat diatur oleh
katup expansi demikian rupa sehingga semua refrigeran meninggalkan
evaporator dalam bentuk uap jenuh , dan bahkan dalam keadaan super panas
b) Evaporator Jenis Setengah Basah
Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi
refrigeran diantara evaporator jenis expansi kering dan evaporator jenis
basah. Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa
penguapanya. Oleh karena itu, laju perpindahan kalor dalam evaporator
jenis setengah basah lebih tinggi daripada yang dapat diperoleh dari jenis
kering, tetapi lebih rendah daripada yang diperoleh pada jenis basah . Pada
jenis expansi kering, refrigeran masuk dari bagian atas koil, sedangkan pada
evaporator jenis setengah basah, refrigeran dimasukan dari bagian bawah
koil evaporator.
c) Evaporator Jenis Basah
Dalam evaporator jenis basah, sebagian dari jenis evaporator terisi
oleh cairan refrigerant . Proses penguapan terjadi seperti pada ketel uap.
Gelembung refrigeran yang terjadi karena pemanasan akan naik , pecah
pada permukanaan cair atau terlepas dari permukaan. Sebagiaan refrigeran
kemudiaan masuk ke dalam akumulator yang memisahkan uap dari
cairannya maka refrigerantyang ada dalam bentuk uap sajalah yang masuk
dalam kompresor. Bagian refrigeran cair yang dipisahkan di dalam
akumulator akan masuk kembli ke dalam evaporator, bersama-sama dengan
refrigeran (cair) yang berasal dari kondesor .

8
Jadi tabung evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Cairan refrigeran
menyerap kalor dari fluida yang hendak di dinginkan (air larutan garam,
dsb), yang mengalir di dalam pipa uap refrigeran yang terjadi dikumpulkan
di bagian atas dari evaporator sebelum masuk ke kompresor.
Tinggi permukaan cairan refrigeran yang ada di dalam evaporator
diatur oleh katup palampung, biasanya sedikit lebih dari setengah tinggi
tabung. Jumlah refrigeran yang dimasukan ke dalam tabung evaporator
disesuaikan dengan beban pendingin yang harus dilayani.

2. Alat Multiple Effect Evaporator


Evaporator Efek multi adalah peralatan dimana uap dari sumber luar
dikondensasikan dalam elemen pemanas efek pertama. Suhu mendidih di mana efek
pertama beroperasi cukup tinggi sehingga air menguap dapat berfungsi sebagai media
pemanas untuk efek kedua. Uap tersebut sehingga terbentuk kemudian dikirim ke
kondensor jika itu adalah evaporator efek ganda. Umpan untuk evaporator jenis multi-
efek ini umumnya ditransfer dari satu efek yang lain. Hal ini menyebabkan konsentrasi
produk utama untuk mencapai hanya dalam efek salah satu evaporator.

9
3. Prinsip dan Mekanisme Kerja Multiple Effect Evaporator

Prinsip Kerja Multiple Effect Evaporator

Prinsip dasar dari jenis evaporator ini yaitu menggunakan panas/kalor yang
dilepaskan/disediakan dari proses kondensasi pada satu efek untuk memberikan panas
bagi efek lainnya. Uap yang terbentuk dari separator first effect akan memanasi
komponen yang sedang berada di unit second effect, ketika steam awal (steam
langsung) sedang memanasi komponen yang berada pada unit first effect. Pada suatu
multiple-effect evaporator, air dididihkan pada suatu rangkaian wadah (vessel), masing-
masing dilangsungkan pada tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan dengan
unit sebelumnya. Karena titik didih dari air berkurang/menurun seiring dengan
penurunan tekanan maka uap yang terbentuk dari satu wadah dapat digunakan untuk
memanaskan unit berikutnya dan hanya pada vessel pertama.(pada tekanan tertingi)
membutuhkan sumber panas eksternal. Laju uap dan air pendingin bagi unit double
effect diperkirakan 50% dibandingkan dengan unit single effect. Laju alir berbagai jenis
bagi multiple effect berkisar antara 3000 LPH sampai dengan 50,000 LPH.

Mekanisme Kerja Multiple Effect Evaporator

1) Backward Feed (Operasi Umpan Mundur)

2)

Dalam operasi mundur, umpan mentah memasuki efek (paling dingin) lalu dan
pulang dari efek ini menjadi umpan untuk selanjutnya untuk efek terakhir. Teknik
evaporations menguntungkan, dalam hal pakan dingin, sebagai cairan apalagi harus
dipanaskan ke suhu yang lebih tinggi yang ada diefek awal. Prosedur ini juga
digunakan jika produk kental dan suhu tinggi diperlukan untuk menjaga viskositas

10
cukup rendah untuk menghasilkan koefisien perpindahan panas yang baik. Jadi
kesimpulannya adalah alat ini bekerja tidak secara perlahan karena arah steam dan
feed saling bersinggungan, sehingga steam pada alat ini memiliki viskositas yang
lebih tinggi dan pada saat dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi di efek awal,
bahan tidak harus keluar pada proses akhir, tapi keluar di tengah-tengah proses.
2) Forward Feed (Operasi Umpan Maju)

Dalam kasus operasi kaki depan, baku pakan diperkenalkan dalam efek pertama
dan diturunkan dari efek untuk efek sejajar dengan aliran uap. Produk ini ditarik dari
efek terakhir. Prosedur ini sangat menguntungkan jika pakan yang diberikan panas.
Metode ini juga digunakan jika produk terkonsentrasi mungkin rusak atau dapat
menyimpan skala pada suhu tinggi.
Penguapan Pengaruh Beberapa tetap menjadi salah satu metode yang populer
digunakan untuk konsentrasi larutan air. Air akan dihapus dari solusi dengan cara
menguapkan cairan di evaporator dan mencairkan uap. Jika solusi tersebut
mengandung padatan terlarut, cairan kuat yang dihasilkan mungkin menjadi jenuh
sehingga kristal disimpan. Prsoses padaalat tersebut biasa disebut dengan cocurent,
karena prosesnya terjadi karena steam dan feed berjalan searah dengan proses secara
perlahan, dan bertahap, karena bahan yang dimasukan pada alat ini memiliki tingkat
viskositas yang sangat rendah, sehingga cairannya akan masuk dan diproses hingga
tingkat kekentalan yang di butuhkan, dan bahan tersebut akan keluar pada proses
evaporator yang terakhir.

11
Proses penguapan terdiri dari tiga langkah utama:
1. Pemanasan awal dari solusi sebelum penguapan
2. Penghapusan air (pelarut) sebagai uap dengan pemanasan uap
3. Kondensasi uap dihapus
Penguapan dilakukan dengan memasok panas ke solusi untuk menguap
pelarut. Panas diberikan pada dasarnya untuk menyediakan panas laten penguapan
dan dengan mengadopsi metode untuk pemulihan panas dari uap, telah
memungkinkan untuk mencapai ekonomi yang besar dalam pemanfaatan
panas. Media pemanas yang normal umumnya tekanan uap rendah (1 sampai 1,5
kg/cm2g).
Sebuah sistem evaporator industri umumnya terdiri dari:
1. Sebuah penukar panas untuk memasok panas yang masuk akal dan panas
laten penguapan untuk feed. Uap jenuh biasanya digunakan sebagai media
pemanas.
2. Sebuah pemisah di mana uap dipisahkan dari fase cair terkonsentrasi.
3. Sebuah kondensor untuk efek kondensasi dari uap dan penghapusan dari
sistem.
Ada dua jenis utama cara untuk meningkatkan perekonomian uap di
evaporator. Salah satu adalah dengan menggunakan evaporator efek ganda, yang
lain adalah dengan menggunakan recompression mekanik uap.
Jika evaporator, maka dengan uap pada 399 K dengan panas total 2714 kJ / kg,
air menguap pada 373 K, maka setiap kilogram uap air yang dihasilkan akan
memiliki panas total 2675 kJ. Jika panas ini dibiarkan sia-sia, oleh kondensasi
dalam sebuah kondensor tubular atau melalui kontak langsung dalam kondensor jet
misalnya, sistem seperti ini membuat penggunaan yang sangat miskin uap. Uap
yang dihasilkan, bagaimanapun, cocok untuk melewati ke calandria dari unit yang
sama, asalkan suhu didih di unit kedua berkurang sehingga perbedaan suhu yang
memadai dipertahankan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan vakum
untuk efek kedua untuk mengurangi titik didih cairan. Ini adalah prinsip yang
digunakan dalam sistem efek ganda.

12
4. Kelebihan Multiple Effect Evaporator

Keuntungan utama penggunaan sistem Multiple Effect Evaporators yaitu energi


yang ekonomis dan efisien. Ekonomi energi bagi multiple effect evaporators bergantung
pada jumlah unit efek (number of effects) dan berkisar dari 220 kkal energi panas per 1
kg air yang diuapkan. Untuk Triple Effect Evaporator sampai dengan 120 kkal untuk
sebuah Six Effect Evaporator. Oleh karena biaya operasi dari sistem Multiple Effect
Evaporators ekonomis maka sistem dengan aliran dengan debit besar menyukai aplikasi
ini pada semua sektor industri dan khususnya pada proses produksi garam dan
desalinasi air. Sistem ini sudah terbukti sangat ekonomis, dengan prosesnya
menggunakan gas panas dengan suhu di atas 250 0C atau biaya uap yang rendah pada
tekanan moderat sekitar 7 bar sampai 21 bar yang dibangkitkan dari energi biomassa/
batubara/waste heat yang tersedia.

5. Pengaplikasian Multiple Effect Evaporator


Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik, garam,
industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak. Proses
evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara
menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan utama dari
evaporator adalah menguapkan air pada larutan sehingga larutan memiliki konsentrasi
tertentu. Pada industri makanan dan minuman, agar memiliki mutu yang sama pada
jangka waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah
pembuatan susu kental manis. Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan
biasa dipakai dalam industri kimia dan mineral, misalnya industri aluminium dan gula.
Evaporator juga digunakan untuk mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan lainnya
adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane ataupun sodium hydroxide pada
kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar proses penanganan limbah lebih
murah. Contohcontoh Operasi Evaporasi dalam Industri Kimia lainnya yaitu :
Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan KNO3, Pemekatan larutan NaCL,
Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain.

13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
- Evaporator adalah alat yang digunakan untuk memekatkan larutan dengan jalan
menguapkan pelarutnya. Jadi hasil utamanya adalah cairan dengan konsentrasi
yang lebih pekat. Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk
memekatkan suatu larutan.
- Evaporator multi efek adalah dua atau lebih unit evaporator yang dapat
dijalankan secara berurutan dimana uap dari sumber luar dikondensasikan dalam
elemen pemanas efek pertama.
- Menggunakan panas/kalor yang dilepaskan/disediakan dari proses kondensasi
pada satu efek untuk memberikan panas bagi efek lainnya.
- Aplikasi Multiple Effect Evaporator dibidang industry antara lain, Proses
desalinasi air laut, Produksi garam, Industri air (Daur ulang air dari sungai
penyulingan), Pelepasan senyawa kimia dengan cairan 0% (zero liquid), Cat, dll.

2. Saran
Adapun saran yang dapat kami ajukan adalah alangkah lebih baiknya makalah
ini mendapat kritik yang membangun agar dalam penyusunannya dapat lebih sempurna
lagi. Dan alangkah baiknya jika isi dari makalah ini dapat dikoreksi oleh dosen
pengampu agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami materi tentang Peralatan
Industri Proses khususnya alat Evaporator.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aprillia Puspa R dan Djauhari Agus, M.T 2010.”Makalah Peeralatan Industri


Proses”.pdf.Jurusan Politeknik Negeri Bandung
Mujiburohman. M .2008.”Diktat Kuliah Alat Industri Kimia”. Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
https://www.academia.edu/22409849/Method_of_Feeding_Multiple_Effect_Evaporator
s

https://www.google.com/search?q=backward+fedd&oq=backward+fedd&sourceid=chr
ome&ie=UTF-8

https://www.slideshare.net/NishantArora53/multi-effect-evaporators

https://www.google.com/search?q=multiple+effect+evaporator&safe=strict&sxsrf=ALe
Kk0029ejjj24UDdn_j0xTde74-
Y8nXw:1591189464683&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiO67_W2uX
pAhVa93MBHR8vC38Q_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=619#imgrc=D_Zt7u
Spqi0tnM

Principles of unit operations second edition, Jhon Wiley & sons www. google.
com

Anda mungkin juga menyukai