Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Siklus karbon termasuk satu jenis siklus bahan kimia yang paling sederhana.
Gas karbon dioksida yang tersebar dalam atmosfer (0,03%) hanya merupakan satu
dari sekian banyak sumber unsur karbon yang ada dalam ekosfer (dalam lingkungan
hidup). Gas karbon dioksida dalam proses fotosintesis tereduksi, kemudian
membentuk senyawa organik sebagai bahan makanan. Senyawa organik dalam
bentuk makanan ini teroksidasi dalam proses pernapasan, terurai lagi menjadi gas
karbon dioksida. Sisa-sisa senyawa organik teroksidasi menjadi gas karbon dioksida,
ini merupakan proses yang sangat lambat. Proses ini tidak semuanya menghasilkan
gas karbon dioksida, tetapi sebagaimana membentuk bahan bakar seperti minyak
bumi dan batu bara. Proses ini berlangsung sangat lambat sejak beribu-ribu tahun
yang lampau.
Melalui proses fotosintesis, maka gas karbon dioksida yang diproduksi oleh
umat manusia, serta yang di produksi sebagai gas buangan bahan bakar migas,
kemudian diserap oleh tumbuh-tumbuhan yang ada di daratan serta diserap pula oleh
biota yang ada di lautan, untuk kemudian dikonversikan menjadi oksigen dan dihirup
kembali oleh umat manusia untuk bernapas.
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan
oleh jalur pertukaran. Pergerakan tahunan karbon, pertukaran karbon antar reservoir,
terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam.
Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun
demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan
atmosfer.
Secara sederhana, siklus karbon di atmosfer Bumi terdiri dari dua buah reaksi:
Ini terjadi misalnya pada pernafasan makhluk hidup atau hampir segala hal
yang berhubungan dengan pembakaran.
Ini terjadi pada tanaman di siang hari, tanaman menangkap karbon dari
atmosfer dan mengubahnya menjadi karbohidrat.
“Diagram dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa banyak
karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton ("GtC" berarti Giga
Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon
berpindah antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan dalam
diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen.”
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon
dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari
seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun
sedangmengalami kenaikan), namun iamemiliki peran yang penting dalam
menyokong kehidupan. Gas-gas lain yangmengandung karbon di atmosfer adalah
metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan).
Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah
bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
Karbon di Biosfer
Sekitar 1.900.000 ton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian
yang penting dalam kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam
struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan
memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
Autotrotrop adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri
dengan menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di
sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut
mereka membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian besar
autotroph menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi
tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis. Fotosintesis
memiliki reaksi :
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000.000 ton karbon, dimana sebagian besar
dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan
karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air.
Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat
berubah sebagai sumber atau lubuk karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan
antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer.
Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke
lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia.
Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion
hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan pada pH:
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−
Energi yang menerangi Bumi datang dari Matahari. Sebagian besar energi yang
membanjiri planet kita ini adalah radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya
tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas dan menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan memantulkan kembali
Semua kehidupan di Bumi tergantung pada efek rumah kaca ini, karena
tanpanya, planet ini akan sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh
permukaan Bumi. Akan tetapi, bila gas-gas ini semakin berlebih di atmosfer,
akibatnya adalah pemanasan Bumi yang terus berlanjut.
Pemanasan global
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut
malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini
disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak
juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya
Matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-
rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di
seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).
Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
3. Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan
lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di
beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat
5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang
yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang
biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan
hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat
berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen
penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk
pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika
temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti
malaria, seperti demam dengue, demam kuning, Para ilmuan juga memprediksi
Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat
dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara
lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang
lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan
tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan
tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara
perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih
dingin.
1. Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara
adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon,
terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang
Proses Fotosintesis
Proses Pernapasan
Gas karbon dioksida yang ada dalam atmosfer akan terlarut dalam air hujan
membentuk senyawa karbonat.
Gas karbon dioksida yang terlarut dalam air hujan juga membentuk bikarbonat :
Hart, John. "Global Warming." Microsoft® Encarta® 2006 [DVD]. Redmond, WA:
Microsoft Corporation, 2005.
Pustaka