Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
dengan judul “AGROPROSES” dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari Ibu Vandalisna,
S.P .,M.Si pada bidang studi Manajemen Agro Proses. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Agro Proses Tanaman Kacang
Panjang.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Vandalisna S.P ., M. Si selaku
doses mata kuliah Manajemen Agrobisnis. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, masih
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.

Gowa, 11 November
2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN AGROPROSES..................................................................................................6
B. STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS................................................................6
C. CONTOH PENERAPAN AGROPROSES..................................................................................10
Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang.............................................................................10
Teknik Budidaya Tanaman Kacang Panjang...........................................................................10
Pembibitan Kacang Panjang...................................................................................................11
Pengolahan Media Tanam......................................................................................................11
Pemupukan dalam budidaya kacang panjang........................................................................12
Cara Penanaman Kacang Panjang..........................................................................................12
Pemeliharaan tanaman kacang panjang................................................................................12
Hama dan Penyakit Kacang Panjang......................................................................................13
Pascapanen.............................................................................................................................15
Pengemasan dan Pengangkutan............................................................................................15
KESIMPULAN..................................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
bertahapuntuk menghasilkan suatu produk, dengan tujuan produk yang dihasilkan
bermutubaik. Dalam hal ini, produksi tanaman merupakan suatu kegiatan yang
dilakukansecara bertahap dalam bidang pertanian dengan tujuan menghasilkan suatu
produk pertanian dengan hasil dan mutu berupa produk yang baik.
Penggunaan lahan pertanian umumnya terdiri dari persawahan,
tegalan,perkebunan, pekarangan, kebun campuran dan hutan. Setiap bentuk penggunaanlahan
pertanian mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga penerapanperlakuan
kegiatan budidaya di setiap jenis lahan juga berbeda. Sebagian lahanpertanian
memerlukan kegiatan budidaya yang intensif sedangkan bentuk lahanpertanian yang
lain dilakukan dengan tidak terlalu intensif. Keberhasilan budidayatanaman pertanian
sangat tergantung dari berbagai faktor diantaranya faktorlingkungan (cahaya, suhu, air
dan zat hara dalam tanah) maupun faktor tanamanbudidaya sendiri. Khusus penggunaan
lahan pertanian yang bersifat campuran,pengaturan tata letak jenis tanaman budidaya
menjadi sangat penting gunamemperoleh hasil budidaya yang maksimal.
Indonesia merupakan negara agraris, karena sebagian besar
penduduk Indonesia hidup di sekitor pertanian. Pertanian dalam pengertian yang luas
mencakupsemua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk
tanaman,hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit,
pertanian jugadiartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan
untuk membudidayakan jenistanaman tertentu, terutama yang bersifat musiman.

Kacang panjang (Vigna sinensis) termasuk dalam famili Fabaceae danmerupakan


salah satu komoditi sayuran yang banyak diusahakan di daerah dataranrendah pada ketinggian 0-
200 m dpl. Masyarakat dunia menyebutkan dengan namaYardlong Beans/Cow Peas.
Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari Indiadan Cina. Adapun yang menduga
berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfahkacang uci (Vigna umbellata) diketemukan
tumbuh liar di daerah Himalaya India,sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna
unguiculata) merupakan asli dariAfrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe
merambat berasal dari daerahtropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.
Perkembangan paling pesat dinegara beriklim panas tropis seperti Indonesia.

Kacang panjang merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dikonsumsidalam bentuk
segar maupun diolah menjadi sayur, memiliki kandungan gizi yangcukup lengkap
(protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C. Kandungan
protein nabati pada sayur kacang panjang berkisar 17-21% banyak dikonsumsi
sebagian besar penduduk Indonesia.Selain sebagai masakan, ternyata Kacang Panjang
juga dapat digunakansebagai bahan obat-obatan untuk mengobati beberapa penyakit
seperti diantaranya :antikanker, kanker payudara, leukemia, antibakteri, antivirus,
antioksidan, gangguansaluran kencing, peluruh kencing, batu ginjal, mencegah kelainan
antibodi,meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan DNA dan RNA,
meningkatkanfungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah, kurang darah, sakit
pinggang,rematik, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, dan sukar buang
air besar.

Hortikultura merupakan salah satu sub sektor dalam sektor pertanian


yangberpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi.Diantara komoditas pertanian yang ada, tanaman hias merupakan salah
satukomoditas yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan dan
memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi peningkatan pendapatan masyarakat.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Agroproses
2. Strategi pemngembangan system agribisnis
3. Contoh penerapan agrobisnis

B. Tujuan
Dengan proses produksi tanaman, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
cara membudidayakan tanaman yang baik, khususnyapada tanaman kacang panjang.
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini padadasarnya adalah megetahui pertumbuhan dan
hasil panen tanaman kacang panjang,analisis usahatani produksi tanaman kacang panjang,
pertumbuhan bibit tanamanhias, hingga pada produksi pestisida nabati.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AGROPROSES
Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bertahapuntuk
menghasilkan suatu produk, dengan tujuan produk yang dihasilkan bermutubaik.
Dalam hal ini, produksi tanaman merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
bertahap dalam bidang pertanian dengan tujuan menghasilkan suatu produk pertanian
dengan hasil dan mutu berupa produk yang baik.Penggunaan lahan pertanian umumnya
terdiri dari persawahan, tegalan,perkebunan, pekarangan, kebun campuran dan hutan. Setiap
bentuk penggunaan lahan pertanian mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
sehingga penerapanperlakuan kegiatan budidaya di setiap jenis lahan juga berbeda.
Sebagian lahanpertanian memerlukan kegiatan budidaya yang intensif sedangkan
bentuk lahanpertanian yang lain dilakukan dengan tidak terlalu intensif. Keberhasilan
budidayatanaman pertanian sangat tergantung dari berbagai faktor diantaranya
faktorlingkungan (cahaya, suhu, air dan zat hara dalam tanah) maupun faktor
tanamanbudidaya sendiri. Khusus penggunaan lahan pertanian yang bersifat
campuran,pengaturan tata letak jenis tanaman budidaya menjadi sangat penting
gunamemperoleh hasil budidaya yang maksimal.

B. STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS

1. Pembangunan Agribisnis merupakan pembangunan industri dan pertanian serta


jasa yang dilakukan sekaligus, dilakukan secara simultan dan harmonis. Hal ini
dapat diartikan bahwa perkembangan pertanian, industri dan jasa harus saling
berkesinambungan dan tidak berjalan
sendiri-sendiri. Yang sering kita dapatkan selama ini adalah industri pengolahan
(Agroindustri)berkembang di Indonesia, tapi bahan bakunya dari impor dan
tidak (kurang) menggunakan bahan
baku yang dihasilkan pertanian dalam negeri. Dipihak lain, peningkatan produksi
pertanian tidak diikuti oleh perkembangan industri pengolahan ( Membangun
industri berbasis sumberdaya
domestik/lokal). Sehingga perlu pengembangan Agribisnis Vertikal.
2. Membangun Agribisnis adalah membangun keunggulan bersaing diatas
keunggulan
komparatif yaitu melalui transformasi pembangunan kepada pembangunan yang
digerakkan oleh modal dan selanjutnya digerakkan oleh inovasi.
. Dalam arti bahwa membangun daya saing produk agribisnis melalui
transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing, yaitu dengan
cara:
 Mengembangkan subsistem hulu (pembibitan, agro-otomotif, agro-kimia)
dan pengembangan
subsistem hilir yaitu pendalaman industri pengolahan ke lebih hilir dan
membangun jaringan pemasaran secara internasional, sehingga pada
tahap ini produk akhir yang dihasilkan sistem agribisnis didominasi oleh
produk-produk lanjutan atau bersifat capital and skill labor intensive.
 Pembangunan sistem agribisnis yang digerakkan oleh kekuatan inovasi.
Pada tahap ini peranan Litbang menjadi sangat penting dan menjadi
penggerak utama sistem agribisnis secara keseluruhan. Dengan demikian
produk utama dari sistem agribisnis pada tahap ini merupakan produk
bersifat Technology intensive and knowledge based.
• Perlu orientasi baru dalam pengelolaan sistem agribisnis yang selama ini
hanya pada peningkatan produksi harus diubah pada peningkatan nilai
tambah sesuai dengan permintaan pasar serta harus selalu mampu
merespon perubahan selera konsumen secara efisien..
3. Menggerakkan kelima subsistem agribisnis secara simultan, serentak dan
harmonis. Oleh karena itu untuk menggerakkan Sistem agribisnis perlu
dukungan semua pihak yang berkaitan dengan agribisnis/ pelaku-pelaku
agribisnis mulai dari Petani, Koperasi, BUMN dan swasta serta perlu seorang
Dirigent yang mengkoordinasi keharmonisan Sistem Agribisnis.
4. Menjadikan Agroindustri sebagai A Leading Sector. Agroindustri adalah industri
yang memiliki keterkaitan ekonomi (baik langsung maupun tidak langsung) yang
kuat dengan komoditas pertanian. Keterkaitan langsung mencakup hubungan
komoditas pertanian sebagai bahan baku (input) bagi kegiatan agroindustri
maupun kegiatan pemasaran dan perdagangan yang memasarkan produk akhir
agroindustri.
. Dikatakan Agroindustri sebagai A Leading Sector apabila memiliki karakteristik
sebagai berikut:
 Memiliki pangsa yang besar dalam perekonomian secara keseluruhan
sehinggakemajuan yang dicapai dapat menarik pertumbuhan
perekonomian secara total.
 Memiliki pertumbuhan dan nilai tambah yang relatif tinggi.
 Memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang yang cukup besar
sehingga mampu menarik pertumbuhan banyak sektor lain.
 Keragaan dan Performanya berbasis sumberdaya domestik sehingga
efektif dalam membangun daerah serta kuat dan fleksibel terhadap
guncangan eksternal.
 Tingginya elastisitas harga untuk permintaan dan penawaran.
 Elastisitas Pendapatan untuk permintaan yang relatif besar
 Angka pengganda pendapatan dan kesempatan kerja yang relatif besar
 h. Kemampuan menyerap bahan baku domestik
 i. Kemampuan memberikan sumbangan input yang besar.
5. Membangun Sistem agribisnis melalui pengembangan Industri Perbenihan
Industri Perbenihan merupakan mata rantai terpenting dalam pembentukan
atribut produk agribisnis secara keseluruhan. Atribut dasar dari produk
agribisnis seperti atribut nutrisi (kandungan zat-zat nutrisi) dan atribut nilai
(ukuran, penampakan, rasa, aroma dan sebagainya) serta atribut keamanan dari
produk bahan pangan seperti kandungan logam berat, residu pestisida,
kandungan racun juga ditentukan pada industri perbenihan. Untuk membangun
industri perbenihan diperlukan suatu rencana strategis pengembangan industri
perbenihan nasional. Oleh karena itu pemda perlu mengembangkan usaha
perbenihan (benih komersial) berdasar komoditas unggulan masing-masing
daerah, yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi industri perbenihan
modern. Pada tahap berikutnya daerah-daerah yang memiliki kesamaan
agroklimat dapat mengembangkan jenjang benih yang lebih tinggi seperti
jenjang benih induk,
6. Dukungan Industri Agro-otomotif dalam pengembangan sistem agribisnis. Dalam
rangka memodernisasi agribisnis daerah, perlu pengembangan banyak jenis dan
ragam produk industri agro-otomotif untuk kepentingan setiap sub sistem
agribisnis. Untuk kondisi di Indonesia yang permasalahannya adalah skala
pengusahaan yang relatif kecil, tidak ekonomis bila seorang petani memiliki
produk agro-otomotif karena harganya terlalu mahal. Oleh karena itu perlu
adanya rental Agro-otomotif yang dilakukan oleh Koperasi Petani atau
perusahaan agro-otomotif itu sendiri.
Dukungan Industri Pupuk dalam pengembangan sistem agribisnis.
Pada waktu yang akan datang industri pupuk perlu mengembangkan
sistemNetworking baik vertikal(dari hulu ke hilir) maupun Horisontal (sesama
perusahaan pupuk), yaitu dengan cara penghapusan penggabungan perusahaan
pupuk menjadi satu dimana yang sekarang terjadi adalah perusahaan terpusat
pada satu perusahaan pupuk pemerintah. Oleh karena perusahaan-perusahaan
pupuk harus dibiarkan secara mandiri sesuai dengan bisnis intinya dan bersaing
satu sama lain dalam mengembangkan usahanya. Sehingga terjadi harmonisasi
integrasi dalam sistem agribisnis. Serta perlu dikembangkan pupuk majemuk,
bukan pupuk tunggal yang selama ini dikembangkan.
7. Pengembangan Sistem Agribisnis melalui Reposisi Koperasi Agribisnis.
Perlu adanya perubahan fungsi/paradigma Koperasi Agribisnis, yaitu untuk:
a. Meningkatkan kekuatan debut-tawar (bargaining position) para anggotanya.
b. Meningkatkan daya saing harga melalui pencapaian skala usaha yang lebih
optimal.
c. Menyediakan produk atau jasa, yang jika tanpa koperasi tidak akan tersedia.
d. Meningkatkan peluang pasar
e. Memperbaiki mutu produk dan jasa
f. Meningkatkan pendapatan.
g. Menjadi Wahana Pengembangan ekonomi rakyat
h. Menjadikan koperasi sebagai Community based organization, keterkaita
koperasi dengan anggota dan masyarakat sekitar merupakan hal yang
paling esensial dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
i. Melakukan kegiatan usaha yang sejalan dengan perkembangan kegiatan
ekonomi anggota.
j. Perlu mereformasi diri agar lebih fokus pada kegiatan usahanya terutama
menjadi koperasi pertanian dan mengembangkan kegiatan usahanya sebagai
koperasi agribisnis. Perlu kegiatan-kegiatan usaha yang mendukung
distribusi, pemasaran dan agroindustri berbasis sumberdaya lokal serta
perlu melakukan promosi untuk memperoleh citra positif layaknya sebuah
koperasi usaha misalnya: Koperasi Agribisnis atau Koperasi Agroindustri
atau Koperasi Agroniaga yang menangani kegiatan usaha mulai dari hulu
sampai ke hilir.
8. Pengembangan Sistem Agribisnis melalui pengembangan sistem informasi
agribisnis. Dalam membangun sistem informasi agribisnis, ada beberapa aspek
yang perlu diperhatikan adalah informasi produksi, informasi proses, distribusi,
dan informasi pengolahan serta informasi pasar.
9. Tahapan pembangunan cluster Industri Agribisnis.
Tahapan pembangunan sistem agribisnis di Indonesia:
a. Tahap kelimpahan faktor produksi yaitu Sumberdaya Alam dan Tenaga
Kerjtidak terdidik. Serta dari sisi produk akhir, sebagian besar masih
menghasilkan produk primer. Perekonomian berbasis pada pertanian.
b. Akan digerakkan oleh kekuatan Investasi melalui percepatan pembangunan
dan pendalaman industri pengolahan serta industri hulu pada setiap
kelompok agribisnis. Tahap ini akan menghasilkan produk akhir yang
didominasi padat modal dan tenaga kerja terdidik, sehingga selain
menambah nilai tambah juga pangsa pasar internasional.Perekonomian
berbasis industri pada agribisnis.
c. Tahap pembangunan sistem agribisnis yang didorong inovasi melalui
kemajuan teknologi serta peningkatan Sumberdaya manusia.Tahap ini
dicirikan kemajuan Litbang pada setiap sub sistem agribisnis sehingga
teknologi mengikuti pasar. Perekonomian akan beralih dari berbasis Modal
ke perekonomian berbasis Teknologi.
10.Membumikan pembangunan sistem Agribisnis dalam otonomi daerah
Pembangunan Ekonomi Desentralistis-Bottom-up, yang mengandalkan industri
berbasis Sumberdaya lokal. Pembangunan ekonomi nasional akan terjadi di
setiap daerah.
11. Dukungan perbankan dalam pengembangan sistem agribisnis di daerah. Untuk
membangun agribisnis di daerah, peranan perbankan sebagai lembaga
pembiayaan memegang peranan penting. Ketersediaan skim pembiayaan dari
perbankan akan sangat menentukan maju mundurnya agribisnis daerah. Selama
ini yang terjadi adalah sangat kecilnya alokasi kredit perbankan pada agribisnis
daerah, khususnya pada on farm agribisnis. Selama 30 tahun terakhir, keluaran
kredit pada on farm agribisnis di daerah hanya kurang dari 20 % dari total kredit
perbankan. Padahal sekitar 60 % dari penduduk Indonesia menggantungkan
kehidupan ekonominya pada on farm agribisnis.
12.Pengembangan strategi pemasaran Pengembangan strategi pemasaran menjadi
sangat penting peranannya terutama menghadapi masa depan, dimana
preferensi konsumen terus mengalami perubahan, keadaan pasar heterogen.
13.Pengembangan sumberdaya agribisnis. Dalam pengembangan sektor agribisnis
agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar, diperlukan
pengembangan sumberdaya agribisnis, khususnya pemanfaatan dan
pengembangan teknologi serta pembangunan kemampuan. Sumberdaya
Manusia (SDM) Agribisnis sebagai aktor pengembangan agribisnis.
14.Penataan dan pengembangan struktur Agribisnis.

C. CONTOH PENERAPAN AGROPROSES

Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang


 Iklim

Suhu idealnya antara20 - 30 derajat C. Tempat terbuka (mendapatsinarmatahari


penuh). Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang pada musimkemarau (MK).
Sebaiknya kacang panjang ditanam di awal atau akhir musim hujan. Iklimnya kering,
curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.

 Media Tanam

Hampir semuajenis tanahcocok untuk budidayakacang panjang, tetapi yangpaling


baik adalahtanahLatosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak
mengandungbahanorganik dan drainasenya baik. Lahan terbuka di dataran
rendahsangat disukai tanaman kacang panjang. Apabila ada naungan maka
produksibuahnya kurang begitu banyak. Adaptasinya terhadap lahan masam cukup
baik.Dengan nilai kemasaman tanah (pH) yang cocok untuk kacang panjang sekitar 5,5
-6,5. Bila pH terlalubasa(diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.

 Ketinggian Tempat

Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah dan dataran
tinggi± 1500 m dpl, tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman didataran
tinggi, umurpanenrelatif lama dari waktu tanam, tingkat produksi
maupunproduktivitasnya lebih rendah bila dibandingdengandataran rendah.
Ketinggian optimum adalah kurang dari 800 dpl.

Untuk budidaya atau menanam kacang panjang dalam polibag anda dapatmengikuti
semua tahapan budidaya ini hanya saja media tanaman adalah tanah didalam polibag.

Teknik Budidaya Tanaman Kacang Panjang


Klasifikasi botani tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
 Divisi : Spermathophyta
 Sub Divisi : Angiospermae
 Class : Dycotyledoneae
 Ordo : Leguminales
 Famili : Papiolinaceae
 Genus : Vigna
 Spesies : Vigna spp.

Jenis - Jenis Kacang Panjang sebagai berikut ini :Spesies kacang panjang yang umum
dibudidayakan antara lain:

 Kacang panjang tipe merambat (V. sinensis var. sesquipedalis) yang kitakenal
sebagai kacang panjang biasa. Varietas yang ditanam adalah varietasunggul KP1
dan KP2, varitas lokal Purwokerto, no 1494 Cikole, Subang,Super Subang , Usus
hijau Subang dll.
 Kacang panjang tipe tegak yaitu kacang tunggak/tolo/dadap/sapu
(V.unguiculata L.), dan kacang uci/ondel (V. umbellata ). Varitas unggul
adalahKT1, KT2, KT3.
 Kacang panjang hibrida (V. sinensis ssp. Hybridus) seperti kacang
bushitao.Varitas yang dirilis adalah No. 10/a, 12/a, 13/a, 14/a, 17/a, 18/a dan
EG BS/2

Teknik budidaya untuk menanam kacang panjang adalah sebagai berikut:

Pembibitan Kacang Panjang


 Persyaratan Bibit

Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut:Penampilan
bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat,tidak mengandung
wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara15-20 kg.

 Penyiapan Bibit

Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam
padalubang tanam yang sudah disiapkan.

Pengolahan Media Tanam


 Pembentukan BedenganLahan

dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cmhingga tanah


menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan selama15-30 hari.
Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara
bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistemguludan lebar
dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antaraguludan 30-40
cm.PengapuranPengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan
dosistergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit,
dolomit,atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah
Alumunium.Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.

Pemupukan dalam budidaya kacang panjang


Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/hapupuk
kandang/pupuk organik Super TW Plus, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampurmerata
dengan tanah sambil dibalikkan.

Cara Penanaman Kacang Panjang


 Penentuan Pola Tanam

Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x40 cm.
Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Waktu tanamyang baik
adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat sajasepanjang musim
asal air tanahnya memadai. Benih direndam POC NASA dosis 2tutup/liter selama 0,5
jam lalu tiriskan. Benih dimasukkan ke dalam lubang tanamsebanyak 2 biji, tutup
dengan tanah tipis/dengan abu dapur.Cara PenanamanBenih dimasukkan ke dalam
lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengantanah tipis/dengan abu dapur.

 Cara penanaman

Benih dimasukkan dalam lubang tanam sebanyak 2 biji. Tutup dengan kain tipis/abu
dapur.

Pemeliharaan tanaman kacang panjang


 Penyulaman

Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian benih yang tidak tumbuh
segera disulam.

 Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelahtanam,
tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabutrumput
liar/membersihkan dengan alat kored.Pemangkasan/PerempalanKacang panjang yang
terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daunmaupun ujung batang. Tanaman yang
terlalu rimbun dapat menghambatpertumbuhan bunga.

 Pemupukan
Pupuk DasarKacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100
kg/ha.Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacanghibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha. Pupuk diberikan di
dalamlubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk
yangdiberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.Pupuk SusulanPupuk
susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggusetelah tanam,
pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan untuk kacangpanjang tipe
tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 85 kg/ha.

 Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiramandilakukan rutin
tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

Hama dan Penyakit Kacang Panjang


 Hama Utama Kacang Panjang

Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)

Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanamanyang


terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadiperakaran
sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanamanyang bukan
dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan insektisida Orthene 75 SP 1
cc/liter.

Kutu daun (Aphis cracivora Koch)

Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman


danpenurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan
sebagaivektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan
familikacang-kacangan dan penyemprotan insektisida Furadan 3G dan Carbofuran
80kg/ha.

Ulat grayak (Spodoptera litura F.)

Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di


musimkemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur
teknis,rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan
insektisidaSuoracide 0,1-0,2%.

Penggerek biji(Callosobruchus maculatus L)


Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian:dengan
membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyianhama.
Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

Ulat bunga( Maruca testualis)

Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian


memakanpolong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun
darisisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida yang efektif seperti Sevin
padakosentrasi 0,1%-0,2%.

Penyakit Utama Kacang PanjangAntraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )

Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapatdiamati


pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat padabagian
batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benihsebelum
ditanam dengan fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% danmembuang
rumput-rumput dari sekitar tanaman.

Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV)

Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daunmuda


terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkanoleh
vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat danbebas
virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dan tanamanyang
terserang dicabut dan dibakar.

Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)

Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.


Gejala:pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek,
tunasketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu
daun.Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )

Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala:


tanamanmendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian:
denganrotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan
gunakanNatural GLIO pada awal tanam.

Teknik Panen dan Pascapanen Tanaman Kacang PanjangPanen Kacang Panjang

 Ciri dan Umur Panen


Panen kacang panjang dibedakan dua macam, yaitu panen polong muda danpolong
tua atau biji-bijinya.

Panen polong muda

Dilakukan pada jenis kacang panjang lanjaran (tipe merambat) dan


kacangbusitao (tipe tegak). Ciri-ciri polong yang siap dipanen adalah ukuran polong
telahmaksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol.
Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5
sampai 4 bulan.

Panen polong tua

Dilakukan pada jenis kacang panjang tipe tegak seperti kacang tunggak
dankacang uci dan busitao. Ciri-ciri kacang tunggak yang siap panen adalah polong-
polongnya telah cukup tua, biji-biji menonjol dan kulit luar berwarna hijaukekuningan.
Umur panen 3-3,5 bulan dan waktu panen pada pagi/sore hari.Cara PanenCara panen
pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotongtangkai buah dengan
pisau tajam. Sedangkan untuk kacang pancang tipe tegak dengan cara
mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm daripermukaan
tanah.Perkiraan ProduksiProduksi polong muda per satuan luas dapat mencapai
minimal 2,0 ton/ha,tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2
ton/ha dan KP-2sebesar 2,1 ton/ha. Dan produksi kacang panjang tipe tegak berkisar
antara 2,0-5,0 ton biji kering.

Pascapanen
 Pengumpulan
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat
penampungan,lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu
polongdikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%.
 Penyortiran
Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran
pasarekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat
ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijaudan
segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulitpolong, dan
biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya.PenyimpananUntuk mempertahankan
kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelumdipasarkan sebaiknya di tempat
teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin,sedangkan polong tua disimpan di
dalam kaleng dan diletakkan di tempat yangkering dan sirkulasi udara baik.
Pengemasan dan Pengangkutan
Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan
dikemasdalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik
polytelyne. Alat angkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasa
kendaraan/alattransportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang
ditutup rapat.Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan
minyak jagung agar terhindar darihama penggerek.Penanganan dalam pengemasan
kacang panjang dalam bentuk polong tuaadalah sebagai berikut:

a). Campurkan biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji).

b). Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat.

c). Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih.


KESIMPULAN
Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
bertahapuntuk menghasilkan suatu produk, dengan tujuan produk yang dihasilkan
bermutubaik. Dalam hal ini, produksi tanaman merupakan suatu kegiatan yang
dilakukansecara bertahap dalam bidang pertanian dengan tujuan menghasilkan suatu
produk pertanian dengan hasil dan mutu berupa produk yang baik.
Keberhasilan budidayatanaman pertanian sangat tergantung dari berbagai
faktor diantaranya faktorlingkungan (cahaya, suhu, air dan zat hara dalam tanah)
maupun faktor tanamanbudidaya sendiri. Khusus penggunaan lahan pertanian yang bersifat
campuran,pengaturan tata letak jenis tanaman budidaya menjadi sangat penting
gunamemperoleh hasil budidaya yang maksimal.
Indonesia merupakan negara agraris, karena sebagian besar penduduk Indonesia
hidup di sekitor pertanian. Pertanian dalam pengertian yang luas mencakupsemua
kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman,hewan, dan
mikroba) untuk kepentingan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

http://mencholeo.wordpress.com/2008/01/05/membangun-sistem-agribisnis/

https://id.scribd.com/doc/83606540/Latar-Belakang-Proses-Produksi-Tanaman

Anda mungkin juga menyukai