Anda di halaman 1dari 69

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Jumlah penduduk bertambah Peningkatan kebutuhan hidup Peningkatan status sosial Diversifikasi dan

dan perbaikan mutu produk pertanian - perlu peningkatan produk pertanian - perlu ragam dan kualitas hasil pertanian yg lebih baik Permasalahan : Daya dukung lingkungan terbatas dan labil Eksploitasi berlebihan - Kerusakan lingkungan - daya dukung lahan menurun Akibatnya terjadi kegagalan usaha pertanian (kekeringan,banjir,erosi,longsor dll)L

Usaha yang dapat dilakukan : Pengelolaan tanaman Pengelolaan lingkungan hidup tanaman - Intensifikasi - Ekstensifikasi - Diversifikasi - Rehabilitasi - Improvisasi Agar dapat dicapai hasil yang maksimal dan berkelajutan perlu adanya pengelolaan secara bijak terhadap tanaman dan lingkungan dengan penerapan ilmu dan teknologi tepat guna yaitu ilmu produksi tanaman yang merupakan bagian dari agronomi.

Penduduk Jumlah bertambah nilai sosial meningkat

Kebutuhan hidup Bertambah

jenis dan mutu bahan lebih banyak


tanaman dan lingkungan terbatas dan labil

Peningkatan produk Pertanian

diversifikasi dan mutu jenis dan hsl pertanian

pengelolaan tan dan ling. - intensifikasi - ekstensifikasi - diversifikasi


ilmu produksi tanaman Agronomi

Arti dan tujuan Agronomi Agros dan Nomos Agros = Lapangan produksi (tanaman dan lingkungan) Nomos = Manage/mengelola. Agronomi : Ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman dan lingkungannya untuk mendapatkan produksi secara maksimal dan berkelanjutan. Ada 3 faktor yang menentukan produksi tanaman : Jenis tanaman (variety ) Lingkungan tanaman (enviroment ) Teknik Budidaya (cultur technic) Secara matematik : Y = f (V,E,C ) Bila E = soil,climate,energi,tool, biotik Maka Y = f ( V, S, CL, En, T, B, C ) Dimana faktor-faktor tsb saling berhubungan dan saling pengaruh Membentuk suatu sistem

Tujuan = Untuk mendapatkan produksi tanaman secara maksimal dan berkesinambungan. Bila budidaya tanaman diibaratkan sbg industri /pabrik dng faktor produksinya tanaman dan lingkungan yaitu mengolah bahan an organik menjadi bahan organik. Aspek dan Ruang lingkup. Terdapat 3 aspek pokok yang harus diperhatikan : 1. Pemuliaan Tanaman 2. Ekologi Tanaman 3. Fisiologi Tanaman. Ketiga aspek ini secara langsung mempengaruhi proses produksi tanaman.

Ruang lingkup Agronomi meliputi berbagai disiplin ilmu : a) Ilmu yang mempelajari tanaman dan lingkungan spt Botani, Fisiologi tanaman, Ekologi tanaman, Iklim, HPT b) Ilmu tentang perubahan lingkungan spt : Pengelolaan tanah,ilmu pemupukan, Proteksi c) Ilmu tentang Perbaikan potensi spt : Pemuliaan, teknologi benih, Perbanyakan tanaman. Oleh karena itu konsep dasar produksi tanaman/agronomi : Merupakan kerangka pemikiran yang mendasar tentang pelaksanaan produksi tanaman yang dilandasi ilmu dan teknologi

BAB II FAKTOR LINGKUNGAN Faktor lingkungan hidup tanaman terdiri dari : Tanah Iklim Biotik Faktor tanah : Merupakan hasil pelapukan kulit bumi baik secara fisik, kimia dan hayati yang mengandung hara, air dan udara sehingga merupakan media yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Peranan tanah : Tempat bertumpu dan tegaknya tanaman Sbg sumber hara bagi tanaman Sbg sumber air untuk tanaman Sbg sumber udara untuk respirasi tanaman.

Tanah yang baik adalah tanah yang : Mempunyai solum yang dalam Subur Gembur Tanah yang tersebar didunia memiliki sifat yang beragam dg faktor pembentuk tanah terdiri dari : Tanah = f (Bi, Ik, Org, Top, Wak ) dg keragaman sifat karena : Bahan induk Iklim Organisme akan terbentuk banyak jenis tanah Topografi dan Waktu

Komposisi tanah Bahan padat Tanah Bhn tak padat Udara ( 25 % ) Air (25 % ) Mineral ( 45 % ) Bhn Organik ( 5 %)

Massa tanah tdr dari fraksi-fraksi tanah : Pasir, Debu,Liat. Sifat fisik tanah. Struktur tanah : menunjukan susunan butiran/fraksi pd suatu massa tanah Tekstur tanah :mrpk perbandingan fraksi pada suatu massa tanah Pengaruh pada tanaman : kapasitas menahan air, penyerapan hara, daya kapiler

c) Porositas : sirkulasi udara dalam tanah d) Temperatur tanah : pelapukan tanah,aktivitas mikroba,perke cambahan e) Air tanah : penyusun, reagen,pelarut,pengangkut,turgor f) Warna tanah : mencirikan sifat tanah, kandungan hara Sifat kimia tanah : Susunan kimia tanah Kemasaman tanah : disebabkan oleh bhn induk, pelapukan lanjut,pengolahan tanah. Komplek jerapan : koloid bermuatan listrik ,dlm ikatan unsur Daya penyangga Kemampuan tanaman thd kemasaman tanah : Toleran : jagung, kacang tanah,kedelai,kentang Agak toleran : Kapas,sorgum Tidak toleran :Alfafa,bit gula

Sifat hayati tanah Akar tanaman yang hidup mengeluarkan asam - asam organik dan zat lain yang dapat membantu proses mineralisasi seperti mengeluarkan co shg akan meningkatkan asam karbonat yg dapat meningkatkan kelarutan mineral Bakteri membantu proses humifikasi dan mineralisasi Membantu pengikatan N dari udara Mycorisa membantu ektraksi air tanah Kotoran cacing menambah mineral tanah Bahan organik tanah : mrpk hasil pelapukan dari tanaman dan hewanyang mati mempunyai peranan : Memperbaiki kemampuan menyerap air Memperbaiki struktur tanah (pemantapan agregat) Menyediakan unsur hara Meningkatkan KTK dan mengurangi fiksasi P

Faktor iklim Cahaya Temperatur/suhu Kelembaban/hujan Faktor cahaya : mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Tanaman yang kurang mendapat cahaya, tumbuh dengan warna pucat, memanjang kurus (etiolasi) Cahaya menghambat etiolasi hal ini berkaitan dengan aktivitas hormon. Unsur cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman : Kualitas cahaya yang dinyatakan dengan panjang gelombang ( ) secara umum panjang gelombang yang bermanfaat bagi tanaman . antara 400 760 mhz atau cahaya merah s/d biru Peranan kualitas cahaya : - dalam proses fototropisme. - dalam perkecambahan (aktivasi fitokrom )

Intensitas cahaya : tinggi rendahnya kalor yang diterima oleh bumi Intensitas cahaya ditentukan oleh : Letak lintang Musim Sudut datang cahaya Kemiringan lahan Peranan intensitas cahaya : Laju fotosinthesa Laju respirasi Penyerapan air Translokasi (tergantung viskositas )

Fotoperiodisme/ lama penyinaran. Terdapat 3 (tiga ) kelompok utama tanaman berkaitan dengan lama penyinaran : Tanaman berhari pendek : tanaman ini akan berbunga apabila lama penyinaran 12 jam Tanaman berhari panjang : tanaman akan mempercepat pembungaan apabila lama penyinaran 12 jam Tanaman netral : tanaman yang tidak menunjukan respon terhadap lama penyinaran Faktor temperatur/Suhu Merupakan efek dari unsur cahaya, dikenal ada 3 kelompok suhu Suhu minimal adalah suhu terendah dimana mulai terjadi reaksi atau aktivitas Suhu optimal adalah suhu dimana aktivitas berjalan dngan baik Suhu maksimal adalah suhu tertinggi dimana masih terjadi reaksi/aktivitas

Pengaruh suhu pada tanaman adalah dalam proses fisiologi dan bio kimia tanaman, suhu optimal untuk tanaman C dalam fotosinthesis antara 15 30 :C sedang pada tanaman C antara 30 40 :C Pengaruh suhu rendah Penurunan laju fotosintesis dan respirasi Menghambat aktivitas enzim Menghambat penyerapan air (viskositas ) Kerusakan batang dan daun muda Mempengaruhi pembungaan Mempengaruhi perkecambahan Pengaruh suhu tinggi Mempengaruhi fotosinthesis dan respirasi Denaturasi protein Kerusakan enzim Kegagalan proses penyerbukan Kekurangan Nitrogen

Faktor hujan Menyediakan air bagi tanaman Mempengaruhi proses pelapukan tanah Mempengaruhi sebaran tanaman Peranan air bagi tanaman Sbg reagen Sbg penyusun tubuh tanaman Sbg alat transpotasi/translokasi Menjaga stabilitas suhu tanaman Membantu penyerapan unsur hara Menjaga tekanan turgor Sbg pelarut

Faktor biotik/hayati Berupa organisme hidup yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup tanaman . dapat berupa hama dana penyakit tanaman dan gulma yaitu : Memakan / menghisap bagian tanaman Meracuni tanaman Persaingan dlm mendapatkan cahaya,air & hara Menjadi inang hama dan penyakit tanaman Menambah biaya pemeliharaan Peran positip Membantu penyerbukan Membantu pelapukan tanah Predator yaitu memakan hama tanaman Membantu penyebaran tanaman

BAB III DASAR DASAR PERTUMBUHAN TANAMAN

Suatu organisme (termasuk tanaman) dikatakan hidup dapat dicirikan oleh adanya pertambahan berat dan kekomplekannya. Hal ini sebagai akibat adanya pertumbuhan & perkembangan tanaman. Pertumbuhan : pada hakekatnya merupakan suatu proses yang menunjukan adanya penambahan bobot kering dan ukuran yang tidak dapat balik. Perkembangan : merupakan proses deferensiasi yaitu proses perubahan ke tingkat yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi dan organisasi susunan anatomi dan fisiologi tanaman

Penambahan bobot dan ukuran terjadi karena ukuran sel yang bertambah besar atau jumlahnya yang bertambah banyak. Ukuran sel: adanya penambahan ukuran sel yang bertambah besar. Jumlah yang bertambah : karena adanya pembelahan sel. Pembesaran dan pembelahan sel mrpkan proses awal dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berlangsung melalui serangkaian proses fisiologi yaitu mengubah energi matahari, air, co, dan garam-garam anorganik menjadi senyawa organik yang kaya energi. Rangkaian proses fisiologi antara lain : a) Fotosinthesis b) Respirasi c) Absorpsi d) Transportasi e) Translokasi

Proses fisiologi berjalan terus menerus sepanjang daur hidup tanaman dan tergantung pada : a) Tersedianya sel atau jaringan meristem b) Tersedianya hasil asimilasi c) Tersedianya hormon & substansi lainya d) Kondisi lingkungan yang mendukung. Fotosinthesis : Proses penangkapan cahaya matahari dengan air, co, oleh kloroplas menjadi senyawa organik. E.mthr 6 CO + 12 HO CHO + 6 O + 6HO Clorophil Tetapi hanya 5 7 % yg dpt dimanfaatkan oleh tanaman utk proses Fotosinthesis dimana 2 % utk respirasi, 5 % net photosintesis, 3% utk biosinthesis dan 2 % utk generatip (biji )

Fotosinthesis dipengaruhi oleh : Kandungan klorophyl : pd daun muda daun tua CO di udara : kadar CO pd siang hari akan menurun Suhu : makin tinggi suhu s/d batas tertentu fotosinthesis akan meningkat Cahaya : intensitas, foto periodisme, kualitas cahaya Air tanah : Kadar O : Laju fotosinthesis akan dihambat oleh kadar O Respirasi : Proses pembongkaran senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana dan energi yg digunakan utk proses metabolisme. CHO + 6 O 6 CO + 6 HO + energi

Laju respirasi dipengaruhi oleh : Macam jaringan : pd jaringan aktip respnya lebih tinggi Umur jaringan : jaringan muda lebih tinggi Suhu : mkn tinggi suhu makin tinggi respirasinya O dan CO : O tinggi respnya tinggi, CO tinggi resp rendah Air : sbg katalisator Mekanis : luka pada tanaman akan meningkatkan respirasi Absorpsi : suatu proses penyerapan zat hara oleh akar tanaman Transportasi : proses pengangkutan zat hara dr akar ke daun Zat hara penting utk tanaman : Dpt membentuk molekul atau bag tanaman Dlm larutan dpt menimbulkan tek turgor Mengatur PH Mengatur permiabilitas membran sel Beberapa hara tertentu bila berlebihan menjadi racun : cu, zn, fe

Proses penyerapan : a) Penyerapan aktip : proses penyerapan zat hara oleh akar yang melibatkan proses metabolisme. b) Penyerapan pasip : proses penyerapan melalui proses fisika seperti : pertukaran ion, aliran massa, Difusi Laju penyerapan dipengaruhi Oleh : Ketersediaan air Suhu tanah Aerasi tanah Tekanan osmosis. Translokasi : Xylem : pengangkutan air dan hara ke daun utk digunakan dalam metabolisme Phloem : mengangkut hasil asimilasi ke bag lain tanaman / distribusi hasl asimilasi

Zat pengatur tumbuh/ hormon : Merupakan zat/senyawa yang berfungsi mengendalikan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Macam macam hormon a.l. : Auksin : memp peranan a.l. Dalam - menghambat pertumbuhan lateral - merangsang pertumbuhan akar Giberellin : memp peran a.l. Dalam - merangsang pembungaan - memacu perkecambahan Sitokinin : memp peran a.l. Dalam - merangsang pembelahan sel - menunda proses penuaan .

Fase Pertumbuhan tanaman. Selama siklus hidupnya pertumbuhan dibagi menjadi : a) Fase Vegetatip b) Fase generatip Fase vegetatip : ditandai dengan fase penggunaan karbohidrat hsl fotosinthesis untuk pembentukan dan perkembangan akar,batang dan daun melalui 4 proses : Pembelahan dan pembesaran sel Deferensiasi dan pembentukan organ Pembentukan organ baru Pematangan jaringan Dalam proses ini diperlukan : Karbohidrat Tersedianya air Aktivitas hormon Kondisi lingkungan yang menguntungkan

Fase generatip/reproduktip. Terjadi pada pembentukan dan perkembangan : kuncup bunga s/d buah & biji dan pendewasaan struktur Jaringan penyimpanan makanan spt akar dan batang yang berdaging. Proses penting terjadi : Inisiasi bunga Primordia bunga Pertumbuhan kuncup bunga Perkembangan bunga Pematangan bunga Penyerbukan Pembuahan Perkembangan buah dan biji Pematangan buah dan biji Penuaan.

Dalam fase reproduktip terjadi : Pembentukan sel- sel baru dan penebalan dinding sel Pembentukan jaringan sekunder Penimbunan zat makanan Fase reproduktip berjalan baik bila : Tersedianya hasil asimilasi Terdapat sistem enzim yg tepat diperlukan untuk proses biosinthesa Tersedianya air yang cukup reaksi biosinthesa Kondisis lingkungan yang menguntungkan Perimbangan fase vegetatip dan generatip pada tanaman terdapat 3 kemungkinan yaitu : 1. Fase vegetatip (pd tan berbatang basah) memerlukan dominasi dari fase reproduktip selama tahap pertama hidupnya dan dominasi fase reproduktip diakhir hidupnya contoh : padi,jagung,kentang, bawang

2. Tanaman berbatang basah yang tidak memerlukan dominasi dari kedua fase vegetatip dan fase reproduktip (seimbang) contoh: kacang hijau, tomat, terong, cabai rawit 3. Tanaman berkayu yang memerlukan dominasi vegetatip selama bagian pertama tiap musim dan dominasi fase reproduktip selama bagian akhir dari musim tersebut contoh : cengkeh, mangga,apel,durian, rambutan Tetapi perlu diperhatikan bahwa selama dominasi salah satu fase Bukan berarti fase yang lain tidak berjalan. Jadi bila fase vegetatip dominan masih ada sedikit fase reproduktip dan sebaliknya.

Bab IV Dasar dasar pemuliaan tanaman Pemuliaan tanaman pada hakekatnya mrpkan suatu metode yang merakit keragaman genetik secara sistimatis menjadi suatu Bentuk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia oleh karena itu dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan beberapa faktor : Adanya keragaman genetik Sistem pemindahan dan fiksasi gen yang logis Konsep dan tujuan pemuliaan tanaman yang jelas Mekanisme penyebarluasan hsl pemuliaan tan kpd masy.

Dalam setiap progam pemuliaan tanaman,tdp bermacam kegiatan. Seleksi mrpk pekerjaan memilih yang menunjang pelaksanaan program pemuliaan tanaman yang meliputi : Pemilihan plasma nutfah yg digunakan sbg tetua Pemilihan metode pemuliaan yang tepat Pemilihan genotip yang akan diuji Pemilihan cara pengujian yang akan digunakan Pemilihana varietas/kultivar yang akan dilepas. Tujuan pemuliaan tanaman : Utk mendapatkan varietas yang lebih baik dg harapan hsl tsb dpt meningkatkan pendapatan petani. untuk itu program pemuLiaan tanaman lebih difokuskan pada perbaikan karakter yang mempunyai nilai ekonomi dan agronomi spt : daya hasil, tahan Kekeringan, tahan rebah, tinggi tanaman & kualitas hasil. sedang utk karakter kuantitatip seperti daya hasil sangat ditentukan oleh sifat genetik dari pada faktor lingkungan

Metode pemuliaan tanaman dpt dikelompokan : a. Metode pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri b. Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang c. Metode pemuliaan tanaman membiak vegetatip. Metode pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri Ini terjadi pada tanaman menyerbuk sendiri dari pasangan gen homozigot. Langkah yang dilakukan terdiri dari : Introduksi yang dapat dilakukan melalui koleksi berbagai genotip dapat berupa plasma nutfah lokal atau introduksi dari luar yg kemudian digunakan sbg sumber gen . Seleksi dari koleksi genotip yang ada : * seleksi masa yaitu memilih tanaman yang mempunyai fenotip yang sama dari genotip yang ada * seleksi galur murni yaitu memilih tanaman yg mempunyai fenotip yang baik dr genotip yg sama Hibridisasi dan seleksi setelah hibridisasi

Pemuliaan tanaman menyerbuk silang : Diarahkan untuk pembentukan varits yg heterozygot, langkah langkahnya : Introduksi utk koleksi sumber genetipe spt toleran thd penyakit,lingkungan rawan dsb. Seleksi dari hasil penyerbukan silang Pembentukan varietas baru Pemuliaan tanaman membiak vegetatip Langkah yang dpt dilakukan : Introduksi Seleksi klon Hibridisasi dan seleksi hsl hibridisasi

BAB V

Dasar-dasar pembiakan tanaman.


Pembiakan tanaman : Sexual : yaitu menyangkut penambahan jumlah tanaman dengan biji yang terbentuk dari persatuan dua gamet (jantan dan betina ) Asexual : yaitu menyangkut penambahan jumlah tanaman melalui organ-organ vegetatip. Pembiakan sexual: penyerbukan/pollination peristiwa bertemunya serbuksari dengan kepala putik dimana mekanisme yang terjadi : Hasil pembelahan dg meiosis dan mitosis gamet jantan yg terbentuk pada anther tdr dari 2 inti sperma & 1 inti tabung Gamet betina yg terbentuk dr ovari terdiri dari 8 inti,dikenal sbg kantong embrio tdr 2 inti kutub, 1 inti telur, 5 inti tdk jelas 2 inti polar + 1 inti sperma endosperma (3n) 1 inti telur + 1 inti sperma embrio (2n)

Dari cara penyerbukan maka dapat dibedakan : Autogami (penyerbukan sendiri) : proses penyerbukan yang serbuk sari dan putiknya berasal dari satu bunga yg sama buah yang terbentuk disebut Autokarpi Geitonogami (penyerbukan tetangga) proses penyerbukan yg serbuksari dan putiknya berasal dari bunga yg berbeda ttp masih terletak pada tanaman yg sama, buah disebut geitonokarpi Alogami/xenogami (penyerbukan silang) : proses penyerbukan yg serbuksari dan putiknya berasal dari bunga & tanaman yg berbeda,ttp masih dalam varitas yang sama,buah disebut alokarpi Hibridogami (penyerbukan silang) : Proses penyerbukan yang serbuksari dan putik barasal dari bunga & tanaman yg berbeda tetapi masih dalam spesies yang sama,buah disebut hibridokarpi Sedang partenokarpi adalah buah yang terbentuk tanpa didahului pembuahan (pisang,nanas),bila berbiji maka biji tdk mengandung lembaga.

Biji sporopit juga dpt terbentuk dg cara : Amfimiksis : biji yg terbentuk krn pembuahan inti telur dg inti sperma Apomiksis : biji yg terbentuk tanpa pembuahan inti telur dan inti sperma. partenogenesis : sel telur menjadi biji haploid apogami :sel anti poda dlm lembaga yg menjadi biji haploid Poly embrioni yaitu lebih dari satu biji yg terbentuk krn penyimpangan dlm pembentukan sel telur,biji ini ada yg haploid dan ada yg diploid. Keuntungan pembiakan sexual : Pelaksanaan lebih praktis Mrpkan cara yg lebih murah Dapat disimpan lama Tanaman bebas dr penyakit yg tdk ditularkan melalui biji Dapat dilakukan dalam jumlah besar Tidak merusak tanaman induk Merupakan satu-satunya cara

Kelemahan pembiakan secara sexual : Tanaman heterozigot dapat terjadi segregasi secara genetik, shg sifat tdk sama dg induknya. Pada tanaman tertentu, spt pd kentang biji penanaman dg biji umbinya tidak besar. Terdapat dormansi Utk tanaman buah utk berproduksi lebih lama Pembiakan vegetatip : dpt dikelompokan menjadi 1. Pembiakan vegetatip secara alami : a. Penggunaan benih apomiksis ( jeruk) b. Penggunaan organ vegetatip khusus : - Sulur/runner strawberi - umbi batang /tuber kentang - umbi lapis/bulb bawang - umbi akar/root ubi jalar - akar batang/rhizome jahe - carang/offshoot pisang

2. Pembiakan vegetatip secara buatan tanpa perbaikan sifat. a) Turus/stek/cutting yaitu potongan bag vegetatip tanaman (batang,daun,akar) yg ditanam agar menj tanaman baru. b) Merunduk/layerage yaitu cabang tanaman msh berada pd tanaman dilengkungkan ke dlm tanah agar muncul akar. c) Cangkok/air layerage yaitu cabang tan yg masih berada pd tanaman, dilukai dan dibungkus tnh agar terjadi regenerasi akar. 3. Pembiakan vegetatip buatan dengan perbaikan sifat : a) Okulasi/budding yaitu penyetuan mata tunas pd batang tanaman utk menggabungkan sifat baik mata tunas & batang bawah b) Sambung/grafting yaitu penyatuan cabang tanaman pada batang tanaman utk menggab sifat batang atas & batang bawah c) Susuan/inarching/approach grafting yaitu penyatuan dua batang tanaman atau lebih utk memperkokoh batang utama & memperbaiki pertumbuhannya

Keuntungan pembiakan tanaman cara vegetatip a) Sifat genetik keturunannya sama dg tanaman induknya,shg tnm heterozigot dpt dilestarikan tanpa perubahan sifat b) Dapat lebih mudah dan lbh cepat,shg dormansi benih tidak lagi menjadi masalah c) Dapat memperpendek masa juvenil,shg tanaman cepat memberikan hasil d) Memudahkan penanaman tanaman tanpa biji,shg klon tanpa biji dpt dilestarikan. Kelemahan pembiakan vegetatip a) Tdk dpt dibudidayakan dlm jumlah yang besar b) Dapat merusak pohon induk c) Sistem perakaran serabut shg mudah roboh,tdk tahan kekeringan d) Jika tanaman terserang penyakit,dpt menular pd keturunanya e) Utk cara vegetatip

BAB V PENYIAPAN LAHAN DAN TANAH Latar belakang Didalam perencanaan budidaya tanaman langkah pertama yang dilakukan adalah : Memilih jenis tanaman yang tepat utk diusahakan pada lahan yang ada, atau Memilih lahan yang tepat untuk jenis tanaman yang akan diusahakan. Penentuan lahan atau jenis tanaman yang tepat harus memperTimbangkan berbagai faktor utamanya : Teknis agronomis Ekologi Sosial ekonomi

Apabila tidak memperhatikan faktor tersebut, kemungkinan akan dihadapi resiko kegagalan atau budidaya tanaman dengan biaya tinggi atau menimbulkan dampak negatip baik terhadap sumberdaya alam atau lingkungan hidup. Tujuan pemilihan tersebut agar dapat memberikan hasil yang tinggi, menguntungkan, berkualitas dan berkesinambungan. Prinsip dasar : a. Agar hsl tanaman tinggi, mk kondisi lingkungan sesuai syarat ekologi tanaman b. Bila lahan kurang sesuai perlu tindakan budidaya dan biayanya mahal c. Untuk menunjang teknik budidaya yang lebih tinggi perlu biaya yang lebih mahal lagi, spt jaringan irigasi,pestisida dll

Kegiatan penyiapan lahan dlm budidaya tanaman meliputi : a. Pembuatan pagar keliling. fungsi untuk mengamankan pertanaman,bangunan dan sarana produksi dari berbagai gangguan dari luar. pagar keliling dapat berupa : pagar hidup berupa tanaman spt bambu-bambuan, tan berduri, tan pakan ternak. Pagar mati ,bambu yang dibelah,kayu atau dari batubata b. Pembuatan jalan kebun fungsi untuk memperlancar mobilitas pekerja, pengawas, pengangkutan sarana produksi dan peralatan serta pengangkutan hasil

c.

Pembuatan jaringan irigasi dan drainase Irigasi : usaha untuk menyediakan air bagi tanaman yaitu bila air yang ada (dr hujan ) tidak mencukupi kebutuhan tanaman Drainase :untuk menghilangkan kelebihan air atau genangan air yang ada dilahan dengan cara membuang kelebihan air keluar lahan. D. Pembuatan sarana konservasi fungsi untuk mengendalikan atau mencegah atau untuk mengurangi kehilangan tanah krn erosi. Dapat berupa guludan, pembuatan teras atau rorak e. Penanaman tanaman pelindung Fungsi untuk melindungi tanaman dari cahaya matahari,angin, curah hujan. Tanaman ini dpt berfungsi sbg penegak untuk tanaman yang merambat atau juga untuk menghindari serangan hama, biasanya berupa tanaman tahunan dg perakaran yang dalam atau berupa tanaman dari leguminosa

Syarat tumbuh Tanaman

teknik budidaya

biaya produksi keuntungan

Kondisi Ekologi lahan Fasilitas prod. Yg tersedia


Lokasi Pasar

letak pasar fasilitas produksi hambatan & kendala

Harga + biaya pemasaran


biaya pasca panen

PENYIAPAN TANAH :
Kegiatan penyiapan tanah meliputi : 1. Pengolahan tanah 2. Pembuatan guludan dan bedengan 3. Pemberian pupuk dasar 4. Pengapuran 5. Sanitasi I. Pengolahan tanah : adalah pemecahan massa tnh lap atas menjadi bongkah atau butiran tanpa banyak merubah posisi tnh Dalam pengolahan tanah terdapat 3 kegiatan : Pemecahan massa tanah menjadi bongkahan Penghancuran bongkahan tanah/penggemburan Perataan tanah Utk lahan sawah pengolahan tanah s.d. pelumpuran atau penghancuran struktur tanah

Pengolahan tanah mempunyai 4 fungsi : a. Memperbaiki struktur dan konsistensi tanah b. Memberantas gulma c. Membersihkan tanah dari sisa-sisa tanaman d. Meratakan permukaan tanah. Tujuan utama pengolahan tanah adalah utk menciptakan media Tumbuh yang baik bagi tanaman yaitu : Menjamin pertumbuhan akar dan umbi yang baik Menjamin penyerapan hara dan air yang lancar Memperbaiki aerasi dan drainase Menjamin pertumbuhan dan perkembangan anakan.

Prinsip dasar pengolahan tanah. Dengan alat tertentu massa tanah dipecah menjadi bentuk gumpal atau sampai dengan bentuk butiran Perubahan sifat fisik (struktur) akan memperbaiki porositas, konsistensi,aerasi Meningkatkan oksidasi shg dpt mempercepat dekomposisi Meningkatkan kepekaan tanah terhadap erosi Tehnik pengolahan tanah ditentukan oleh : a. Alat pengolah b. Tenaga pengolah c. Sifat dan kondisi tanah intensitas pengolahan tanah d. Pengairan e. Kondisi lingkungan

A. Pengolahan tanah dengan tenaga manusia (alat cangkul) 1. Sistem buruhan /glebagan Tanah dibalik ke satu arah,istirahat 1 minggu,dibalik berlawanan arah,istirahat 5 hr,diaduk dan diratakan sambil membersihkan gulma (biasa dilakukan pada tanah berat).

Tanah dibalik ke satu arah,istirahat 1 minggu,dibalik dan diratakan Dibalik ke satu arah kemudian dibiarkan s.d. Turun hujan (terjadi penghancuran tanah krn air hujan ) Tanah dibalik langsung diaduk dan diratakan (pada tnh ringan)

2. Sistem parit dilakukandengan menggali parit dan kemudian menutup kembali dengan tanah didepannya. Sistem parit tradisional Biasa dilakukan diwilayah pegunungan (pd tanah ringan)yaitu dengan menggali parit sedalam 30 s.d. 50 cm, lebar 40 cm,rumputan dimasukan kedalam parit dan ditimbun dg tanah didepannya. Sistem parit perkebunan

Sistem parit perkebunan


A B C
50 cm

6 A

B
C 1 2 3 4 5 A B C 1 2 3 4 5

B2 ke B1 A3 ke A1 C2 diolah, dst.

Lapisan A1, B1 dan A2 disingkirkan, lapisan C1 diaduk

Lapisan tanah tidak berubah, Bn ke Bn-1; An+1 ke An-1, C diolah dan seterusnya.

3. Sistem reinoso Biasa dipakai pada perkebunan tebu (zaman belanda) utk ditanami tebu,rami,rumput. Yaitu pengolahan tanah dengan menggali parit ( juringan )dengan ukuran tertentu a. Saluran keliling = 55 cm d b. a. b. Saluran membujur =50 cm c. Saluran melintang = 45 cm d. Juringan = 40 cm c. gambar juringan

saluran pembuangan

Dalam pembuatan saluran sebelum bibit ditanam saluran dibiarkan agar terjadi granulasi 2 minggu, kemudian bibit tebu dileTakan dalam juringan, setelah tumbuh juringan ditutup secara Bertahap.

Pada akhirnya lubang tsb menjadi guludan.

B. Pengolahan tanah dengan tenaga ternak. di Indonesia ternak yang sering digunakan dalam kegiatan pertanian : sapi dan kerbau sedang di eropa adalah sapi dan kuda. Kerbau : kuat tetapi tidak tahan panas, kerja 07.00 11.00 sapi/kuda : tidak begitu kuat, lebih tahan thd terik mthr. bekerja jam 07.00 12.00 kemudian13.00 15.00 dapat dipekerjakan pada lahan kering dan basa dengan tekstur ringan, lap olah dangkal.ttp kuda lebih suka pd lahan kering. Alat pengolah yang di gunakan : Bajak dan garu. C. Pengolahan tanah dengan mesin. terdapat 2 macam mesin yaitu traktor tangan dan traktor medium ataupun traktor besar. Mesin dapat dipasang berbagai alat baik satu atau lebih secara bersamaan

Alat pengolahan tanah : bajak piringan/disk Tangkai bajak garu Singkal Tumit mata bajak

lister/ gulud

rotari tiller

Keuntungan penglh dng mesin : Waktu cepat Struktur baik kedlman dapat diatur

kerugian penglhn dg mesin : * pemadatan tanah * perlu tenaga terlatih * tdk dpt digunakan pd lhn berbukit dan berteras.

Macam pengolahan tanah dg mesin : a. Pembajakan & penggaruan sec konvensional. b. Listing : membuat guludan utk ditanami yg dpt didahului dg pembajakan & penggaruan terlebih dahulu. c. Ridge planting : membajak sambil membuat guludan & langsung ditanami d. Till planting : hanya membersihkan tanah dr rumput e. Strip tillage : mengolah tnh pd baris akan ditanami f. Chisel tillage :pengolahan dengan bajak paku g. Plow plant : sama dg ridge plant ttp yg ditanami pd bag alurnya h. Wheel track plant : spt plow plant ttp penanaman & pembajakan tdk serentak.

II. Pembuatan guludan dan bedengan :

p L t

Guludan : bag lahan yang tanahnya lebih tinggi dari sebelahnya dengan permukaan cembung, dimana ukuran lebar dan tingginya disesuaikan jenis tanaman dan jarak tanamnya. Bedengan : bagian lahan yang tanahnya dibuat lebih tinggi dari sebelahnya dengan permukaan rata, dimana panjang, lebar dantinggi teras disesuaikan dg jenis tanamanya

p t l

p,l,t bedengan s : lebar sal

Fungsi dan peranan guludan dan bedengan: Utk menghindarkan genangan pada lahan. Mencegah pemadatan tanah Mencegah tanaman kotor Memperbaiki aerasi Memudahkan pemeliharaan tanaman Mencegah penularan penyakit Dapat digunakan utk saluran irigasi dan drainase

III. Pemberian pupuk dasar. Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikanbersamaan/segera setelah pengolahan tanah. Jenis pupuk yang diberikan sbg pupuk dasar : Pupuk kandang, kompos,TSP cara pemberian : * dimasukan dalam lubang tanam & ditutup tanah * dimasukan dalam tanah bersamaan dg pembuatan guludan jumlah yg diberikan tergantung pada jenis pupuk, sifat dan kondisi tanah serta jenis tanaman yg diusahakan. IV. Pengapuran. Utk meningkatkan pH tanah pada tanah masam Gamping (CaCO) CO CaCO Ca + CO + H HCO HO CaCO + HO Ca + HCO

Kapur tohor CaO + HO Ca(OH) + a cal Ca +H +2 (OH) Cara pemberian : bersamaan dengan pengolahan tanah, bilaYang diberikan dalam bentuk CaO maka harus ada air. jumlah Kapur yang diberika tergantung pada berapa besar pH yg akan Ditingkatkan.pH 4,6 menjadi 7 perlu 3 ton kapur gamping atau 3,4 ton dolomit V. Sanitasi tanah : Usaha untuk membersihkan tanah dari bibit Penyakit dan hama, dengan cara : Membersihkan tanah dari sisa tanaman,bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, plastik dll Mematikan bibit penyakit/hama dng menggunakan pestisida Mematikan bibit penyakit/hama dng uap panas Menanam pohon pelindung .

PENGOLAHAN TANAH KONSERVASI Adalah : tindakan pengolahan tanah yang disertai dengan upaya pengawetan tanah (khususnya upaya pencegahan erosi) Macam pengolahan tanah konservasi : a. No tillage b. Minimum tillage c. Strip tillage d. Spot tillage e. Contour tillage f. Pengolahan tanah disertai dng penutupan permukaan tanah Dampak negatip pengolahan tanah : Meningkatkan kepekaan tanah terhadap erosi Menimbulkan kepadatan tanah Mempercepat penguraian humus

Syarat-syarat pengolahan tanah yang baik : Intensitas minimum, bila perlu dengan TOT Kadar air tanah kapasitas lapang Usahakan tidak memakai alat berat Pada tanah miring pengolahan tanah sejajar dng grs kontur Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan lebat Pada saat pengolahan tanah air irigasi dihentikan.

USAHA PENGAWETAN TANAH Latar belakang : Lahan yang dibuka utk lahan pertanian apabila tidak digunakan Secara bijak, maka lahan akan mengalami kemunduran dan rusak shg produktivitas menurun shg perlu direhabilitasi. Bentuk kerusakan tanah : Berkurangannya lapisan tanah erosi Berkurangnya kemampuan tanah menyerap & menyimpan air Berkurangnya kandungan hara tanah Penurunan kandungan humus Pencemaran oleh bahan kimia Peningkatan populasi organisme pengganggu dlm tanah Penurunan pH tanah Pemadatan tanah

Agar produksivitas & kesuburan tdk menurun, perlu usaha mempertahankan kesuburan tsb yg dikenal dg pengawetan tanah Permasalahan : Bagaimana erosi bisa terjadi Faktor apa yg mempengaruhi erosi Usaha apa yang dapat mengendalikan erosi. Tujuan pengawetan tanah/konservasi tanah : untuk mempertahankan kondisi tanah dan daya guna lahan untuk pertanian dg berbagai kegiatan agar tanah tidak menjadi rusak Prinsip dasar : erosi dipengaruhi oleh beberapa faktor a.l : Lama dan derasnya hujan Volume dan kecepatan aliran permukaan Ketahanan tanah thd erosi Perlidungan tanah thd erosi (ada tdknya usaha konservasi).

WISHMEIER & SMITH (1978) membuat formula persamaan umum kehilangan tanah (PUKT) : A =RxKxLxSxCxP Dimana : A = jumlah tanah yang hilang (ton/ha) R = Indek erosivitas hujan K = faktor erodibilitas tanah L = panjang lereng S = kemiringan/slope C = faktor tanaman P = faktor pengelolaan Prinsip pengendalian erosi : o Melindungi tanah dari curahan air hujan o Mengurangi volume dan kecepatan aliran permukaan o Meningkatkan volume air yang diserap tanah o Meningkatkan ketahanan agregat tanah dari erosi.

Metode pengendalian erosi : 1. Metode vegetatip 2. Metode mekanis 3. Metode kimia Dalam pelaksanaannya tidak ada metode yg digunakan secara Sendiri-sendiri ttp merupakan perpduan antara ketiganya. Metode vegetatip . Adalah penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian tumBuhan atau sisa-sisa tanaman untuk mengurangi daya perusak Pukulan air hujan yang jatuh ke tanah shg mengurangi hancuran Agregat tanah. Metode ini mempunyai fungsi : Melindungi tanah dr pukulan air hujan Melindungi tanah dari aliran permukaan Meningkatkan kapasitas infiltrasi Meningkatkan daya simpan air dlm tanah

Yang termasuk metode vegetatip : a. Penanaman dlm strip b. Pemberian mulsa c. Pergiliran tanaman d. Agroforestry e. Tanaman penutup tanah tanaman penutup tanah : * berupa pohon : albesia,erythrima,leucena, * tanaman pagar: flemingia,glyricedea,crotalaria * tnm merambat: calopogonium,centrosoma * rumput : cetaria, gajah * tan liar : alang-alang

Metode mekanis. Adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan thd tanah Dan pembuatan bangunan utk mengurangi aliran permukaan Dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Fungsi : Memperlambat laju aliran permukaan Memperbesar infiltrasi Menyediakan air bagi tanaman Macam metode mekanis : a. Pengolahan tanah menurut kontur b. Pembuatan guludan c. Rorak d. Teras e. Checkdam f. Kolam penampungan air hujan

Metode kimia : adalah penggunaan preparat kimia baik berupa senyawa sintetik maupun berupa bhan alamiyang telah diolah dalam jumlah yg sedikit untuk meningkatkan stabilitas agregat. Yang termasuk metode ini : Pemberian bahan organik Pemberian soil conditioner (pemantap struktur) Peran bahan kimia : Kemampuan dalam menyerap & menyimpan air Memperkuat struktur tanah Meningkatkan kapasitas tukar kation Macam soil conditioner : Polimer tak terionisasi : Polyvinil alcohol (PVA) Polyanion : polyvinil acetat, polyacrilic acid Polykation : Dimethyl amino ethyl meta crylate (VAMA)

Teras gulud guludan Teras bangku

bibir teras talud sal pembuangan

Anda mungkin juga menyukai