Anda di halaman 1dari 1

Pentingnya memahami Wawasan Agribisnis

Pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan yang berwawasan agribisnis ini mampu:

1. meningkatkan pendapatan produsen

2. meningkatkan penyerapan tenaga kerja

3. meningkatkan perolehan devisa

4. menambah jumlah agroindustri baru

Untuk itu pengalaman juga menunjukkan bahwa hal tersebut disebabkan didukung oleh strategi
pertanian tangguh. Petaninya, pembinanya dan lembaganya harus tangguh. Ini artinya SDM dan
lembaga pendukungnya (agrisupport activities) harus tangguh.

Kondisi lain yang mendukung keberhasilan pembangunan pertanian tersebut adalah karena kondisi
agroklimat yang ada sangat menguntungkan dan kemauan politik pemerintah juga sangat mendukung.
Walaupun demikian masih banyak kekurangan. Ini dapat dibuktikan dari produktivitas (produksi per
hektar) komoditas yang sama yang dihasilkan oleh negara lain. Ini lazimnya lebih dikenal dengan istilah
kalah bersaing.

Kondisi kalah bersaing pada masa mendatang dalam era globalisasi atau era GATT, maka hal tersebut
akan lebih serius. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk emningkatkan daya saing perlu ditingkatkan lagi.
Untuk meningkatkan daya saing ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan
penggunaan teknologi baru, melakukan efisiensi di segala bidang agar biaya produksi dapat ditekan,
produksi dapat ditingkatkan dan keuntungan yang lebih besar pun dapat diraih. Untuk mengawali
peningkatan daya saing itu perlu diberikan prioritas pada komoditas unggulan.

Keterkaitan Pelaku Ekonomi Agribisnis

Pelaku ekonomi atau yang lazim disebut dengan dunia usaha terdiri dari BUMN, swasta dan koperasi.
Pembagian ini tentunya tergantung dari kebutuhan namun, pembagian dunia usaha menjadi BUMN,
swasta dan koperasi adalah lazim digunakan dalam terminologi yang ada. Ketiga pelaku ekonomi ini
saling bekerjasama menurut kepentingan masing-masing.

Agribisnis sebagai Suatu Pendekatan

Agribisnis adalah suatu sistem pendekatan pembangunan yang utuh. Sistem ini terdiri dari empat
subsistem yaitu penyediaan sarana produksi dan peralatan, usaha tani, pengolahan dan pemasaran.
Dalam pelaksanaan lebih lanjut empat subsistem agar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan dua
subsistem lagi yaitu subsistem infrastruktur dan subsistem pembinaan. Oleh karena itu pelaksanaan
agribisnis memerlukan koordinasi dari berbagai pendekatan pembangunan pertanian. Setelah
koordinasi tersebut berjalan lancar, maka diperlukan penciptaan kondisi yang kondusif yang memadai d
pedesaan atau didaerah agribisnis tersebut dilaksanakan. Kondisi kondusif ini antara lain adalah
tersedianya komponen agribisnis secara lengkap di pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai