Tingkat : 1C Pengembangan Gabungan Kelompok tani NIRM : 04.1.17.1005
Pengembangan gabungan kelompok tani :
1. Mengumpulkan data profil kelembagaan usaha petani di tingkat desa di masing-masing wilayah. berdasarkan data tersebut, serta sesuai dengan masalah yang dihadapi,. Lembga usaha tani desa tersebut akan dibimbingan, dilatih dan didampingi guna memperoleh akses terhadap informasi pasar, teknologi dan permodalan. 2. Gapoktan tersebut dibina dan dikawal hingga menjadi lembaga usaha yang mandiri. Implementasi berbagai kegiatan pemerintah yang didistribusikan ke desa, dimana gapoktan selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan yang memungkinkan. 3. Penumbuhan dilakukan dari poktan-poktan yang berada setiap desa/kelurahan, melalui kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan untuk mencapai tujuan bersama dan mengembangkan skala usahanya agar lebih menguntungkan. 4. Peningkatan dan perluasan Usahatani serta jenis Usahatani berorientasi pasar dan berbasis kawasan. Penimgkatan dan perluasan usahatani dapat dilakukan dengan penambahan komoditas yang diusahakan, perluasan pasar dengan bermitra dengan pasar diberbagai wilayah 5. Peningkatan kerjasama melalui jejaring kerjasama dan kemitraan usaha, baik dengan sektor hulu maupun dengan sektor hilir. Karena dengan adanya kemitraan udaha skala usaha tani dapat berkembang dari usaha tani skala kecil menjadi usaha tani skala besar. 6. Fasilitasi penguatan Gapoktan menjadi KEP berbasis Poktan/Gapoktan yang berbadan hukum untuk meningkatkan posisi tawarnya dalam bentuk koperasi atau Badan Usaha Milik Petani (BUMP). 7. Pengembangan Gapoktan dilakukan melalui pendampingan Penyuluh Pertanian dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Memperluas fungsi unit-unit usaha dalam Gapoktan, serta meningkatkan kapasitas usaha dan/atau jenis usaha yang berskala ekonomi 2) Pemberdayaan Usahatani melalui pengembangan jenis-jenis usaha/diversifikasi usaha berorientasi pasar dan berbasis kawasan agribisnis 3) Fasilitasi pembentukan jejaring agribisnis (kerjasama dan kemitraan) antar Pelaku Utama dan Pelaku Usaha; dan 4) Meningkatkan kemampuan Gapoktan agar mampu membentuk KEP yang berbadan hukum