Anda di halaman 1dari 5

Kontribusi Soal UAS MK Dasar Agronomi

Dosen Pengampu: Khavid Faozi

1. a. Jelaskan teknik pengolahan tanah pada budidaya padi sawah dan budidaya
jagung di lahan sawah setelah tanaman padi dipanen? (Nilai: 10)
 Pengolahan tanah bertujuan menyuburkan tekstur dan struktur tanah,
memberantas gulma dan hama dalam tanah, memperbaiki aerasi dan
drainase tanah, mendorong aktifitas mikroorganisme tanah, dan
membuang gas-gas beracun dari dalam tanah. Waktu pengolahan
tanah yang baik minimal satu minggu sebelum tanam.
Penyiapan lahan dilakukan secepatnya setelah panen padi, baik tanpa
pengolahan tanah maupun dengan pengolahan tanah. Tanpa olah
tanah dapat dilakukan utamanya pada tanah yang mempunyai tekstur
ringan. Penyiapan lahan tanpa pengolahan tanah dapat dilakukan
dengan membersihkan sisa-sisa tanaman padi dan jika dinilai
keberadaan gulma juga dapat mengganggu pertumbuhan awal
tanaman maka dapat dilakukan penyemprotan dengan herbisida saat 1
minggu sebelum tanam.
Penyiapan lahan dengan sistem olah tanah sempurna dapat dilakukan
dengan bajak, cangkul, traktor, sampai lahan siap ditanam. Penyiapan
lahan dilakukan secepatnya setelah panen padi dengan
mempertimbangkan lengas tanah yang sesuai untuk pengolahan tanah.

b. Mengapa pada pengolahan tanah untuk budidaya padi sawah, dilakukan


sampai dengan struktur tanahnya melumpur? (Nilai: 10)
 Lumpur banyak mengandung bahan organik yang subur, jika hanyut
maka akan mengurangi tingkat kesuburan lahan untuk budidaya sawah.
Jika jumkah air yang ada di lahan terlalu banyak maka untuk
mengaurangi airnya di buat saluran pembuangan pada lokasi tanah
yang paling tinggi. Pelumpuran dari kegiatan penggaruan akan
membuat air yang merembes ke bawah menjadi berkurang.

2. Pengolahan tanah intensif di lahan yang topografinya miring dapat


meningkatkan terjadinya erosi tanah. Jelaskan prinsip dan teknik pengendalian
erosi agar kesuburan dan fungsi tanahnya tetap terjaga? (Nilai: 20)
Prinsip dasar: didasarkan pada pemikiran bahwa erosi dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
 Lama dan derasnya hujan perlindungan tanah terhadap curah hujan
 Volume dan kecepatan aliran permukaan ketahanan tanah terhadap erosi
 Ada tidaknya usaha konservasi
Berdasarkan faktor tersebut diajukan 4 prinsip pengendalian erosi yaitu:
1. melindungi tanah dari curahan air hujan
2. mengurangi volume dan kecepatan Run off
3. meningkatkan volume air yang diserap tanah
4. meningkatkan ketahanan tanah terhadap erosi
Teknik pengendalian erosi ada 4 cara:
1. Cara mekanis
a. Pembuatan tanggul (ridge)
1) Untuk menahan aliran permukaan
2) Tanggul diperkuat dengan tanaman pagar, seperti Leucena glauca
3) Dibelakang tanggul dibuat saluran buntu
b. Pembuatan teras
Untuk mengurangi aliran permukaan dan mengatasi infiltrasi
Macam-macam teras:
No Nama <Lereng Lebar Tinggi
1. Dasar lebar (broad base) 12-15% ±8m ≤1m
2. Dasar sempit (narrow base) 15-20% ±6m ±1m
3. Teras bangku > 20 % <5 m >1m
4. Teras individu > 30 % <3 m >1m
c. Saluran air
Untuk menhambat run off, macamnya:
1) Countour
2) Slow water chanel
3) Draenage chanel
4) Checkdam
2. Menggunakan vegetasi
Vegetasi yang ditanam atau tumbuh dapat berguna untuk:
a. Melindungi tanah dari curahan air hujan
b. Menghambat run off
c. Meningkatkan infiltrasi
d. Meningkatkan daya simpan air
Jenis vegetasi dapat dikelompokkan antara lain:
a. Pohon-pohonan (tall cover); albesia, erythrima, leucena.
b. Tanaman pagar (medium cover); L. glauca, flemingia, glyricedea,
crotalaria.
c. Tanaman penutup tanah; pureria, calopogonium, centrosoma.
d. Rumput; r. gajah, r. setaria.
e. Vegetasi liar; hutan, alang-alang
3. Cara crop management
a. Pemilihan jenis tanaman dan pola tanam, disesuaikan lingkungan dan
tumpangsari
b. Pengaturan jarak tanam dan saat tanam
c. Pengaturan tata letak tanaman
4. Dengan land and soil management
a. Perbaikan tata guna lahan
b. Perbaikan pengolahan tanah
c. Pemberian mulsa
d. Perbaikan sistem draenase
e. Pemakaian bahan kimia (soil conditioner).

3. Jelaskan pengertian benih dengan bibit, dan jelaskan pula alasan pentingnya
menggunakan benih bermutu dalam budidaya tanaman? (Nilai: 10)
Benih : biji yang berasal dari ovule, yang digunakan untuk tujuan pertanaman
(perbanyakan scr generatif)
Bibit : Tanaman muda (benih yang sudah berkecambah), setek, umbi dan anakan
Pentingnya menggunakan benih bermutu:
Benih bermutu menentukan tingkat hasil tanaman yang akan diperoleh nantinya
karena benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni
dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman
induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang
mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih
yaitu penampilan benih secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen,
bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan  menarik.

4. Apa yang dimaksud dengan jarak tanam dan pola tanam, dan jelaskan
pentingnya pengaturan jarak tanam kaitannya dengan tujuan Agronomi? (Nilai:
10).
Jarak tanam adalah penentuan jumlah benih yang ditanam, kerapatan tanam
(plant density), keefisienan penggunaan lahan, populasi gulma, dan pertumbuhan
dan hasil tanam. Jarak tanam optimum, ditentukan oleh varietas yang ditanam,
tingkat kesuburan tanah, keadaan iklim, tujuan penanaman
Pola tanam (Cropping Patern) adalah susunan kombinasi pertanaman menurut
dimensi ruang (spatial) dan waktu (temporal)
Pentingnya pengaturan jarak tanam kaitannya dengan tujuan Agronomi:
a. Cahaya matahari, air dan UH tersedia lebih merata, persaingan antar
tanaman relatif kecil.
b. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam batas yang menguntungkan
c. Gangguan OPT relatif kecil.
d. Tanaman berbunga serempak, hasil dapat maksimal.
e. Penggunaan benih/bibit lebih efisien.
f. Tanaman tidak rebah (padi).

5. Tuliskan 3 kegiatan pemeliharaan tanaman, dan jelaskan mengapa kegiatan


tersebut perlu dilakukan agar hasil tanamannya mencapai maksimum (Nilai: 15).
Pemupukan:
a. Menjaga tetap terpeliharannya keseimbangan hara dalam tanah
b. Memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan hasil
c. Mengurangi kerugian menurunnya kesuburan tanah karena erosi
Pengairan:
a. Membasahi tanah (proses fisika, kimia dan biologi tanah).
b. Mempermudah pengolahan tanah
c. Memupuk
d. Mengatur suhu tanah dan iklim mikro
e. Membebaskan tanah dari kotoran, gas beracun, garam-garam dan
menetralkan tanah.
f. Mengendalikan OPT
g. Menjamin pertumbuhan dan hasil
Proteksi tanaman:
a. melindungi tanaman dari gangguan hama, patogen dan gulma sehingga
populasi OPT tidak sampai merugikan tanaman

6. a. Apa yang dimaksud dengan kegiatan panen dan pascapanen dalam bidang
Agronomi? (Nilai: 5)
 Panen: merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman tapi awal
dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk
penyimpanan dan pemasaran.
 Pascapanen: merupakan sebuah tindakan yang dimulai dengan
pemungutan hasil bumi lalu kemudian diolah dengan cara tertentu
hingga sampai tahap siap dipasarkan.

b. Jelaskan hubungan antara kegiatan panen dan pasca panen dengan


peningkatan hasil tanaman baik secara kuantitas maupun kualitas hasilnya?
(Nilai: 10)

6) b. Kegiatan panen adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang. Istilah
ini paling umum digunakan dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai
berakhirnya kegiatan di sebuah lahan. Panen merupakan kegiatan akhir dari
pengerjaan budidaya tanaman tapi awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan
persiapan untuk melakukan penyimpanan dan pemasaran. Komoditas yang dipanen
tersebuta selanjutnya akan melalui jalur-jalur tataniaga, sampai berada di tangan
konsumen. Pemanenan harus dilakukan pada waktu yang tepat. Waktu pemanenan
yang tidak tepat akan mengurangi hasil maupun mutu suatu produk. Sedangkan
tindakan pascapanen adalah sebuah tindakan yang dimulai dengan pemungutan hasil
bumi lalu kemudian diolah dengan cara tertentu hingga sampai tahap siap dipasarkan.
Tindakan pasca panen bisa dimaknai dengan memproses hasil panen mulai dari
proses perontokan, pengeringan, penyimpanan hingga pemasaran. Pada saat dipanen
kualitasnya harus maksimal, dengan penanganan yang baik dapat dipertahankan
untuk waktu yang lama. Kriteria hasil panen yang baik dapat dilakukan dengan cara
menentukan waktu panen yang tepat, yaitu melihat tingkat kematangan dari warna,
bentuk, dan bau yang tepat. Ketepatan saat panen menentukan kualitas dari produk
panen tersebut. Produk panen yang dipanen tidak tepat waktu maka akan
berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitasnya yang akan menurun. Pemanenan
yang terlalu muda akan menurunkan kuantitas hasil, pada banyak komoditas buah
menyebabkan proses pematangan tidak sempurna sehingga kadar asam justru
meningkat sehingga buah terasa masam. Sedangkan pemanenan yang terlalu tua atau
lewat panen akan menurunkan kualitas dengan cepat saat disimpan, produk hasil
panen akan rentan terhadapa pembusukkan, pada beberapa komoditas sayuran
menyebabkan kandungan serat kasarnya meningkat, sehingga sayuran tersebut tidak
renyah lagi. Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan
kualitas dalam waktu selama mungkin, perlakuan utama dalam pasca panen
tujuannya adalah enghambat laju transpirasi dan respirasi dari komoditas. Beberapa
penanganan pasca panen adalah tahap pengeringan, hal ini dilakukan bertujuan untuk
mengurangi kadar air dari komoditas. Selanjutnya ada tahap pendinginan untuk buah-
buahan dan sayuran, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi penguapan
sehingga kesegaran buah dapat bertahan lebih lama. Terdapat proses pembersihan
pada produk hasil panen, hal ini bertujuan untuk membersihkan dari kotoran.
Selnjutnya juga terdapat tahap sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak pasar
dengan yang tidak layak pasar, terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit
agar tidak menular pada yang sehat. Untuk itu pada saat panen dan penanganan pasca
panen harus dilakukan secara tepat agar dapat meningkatkan hasil panen baik secara
kuantitas maupun kualitas.

Selamat Belajar untuk mempersiapkan UAS!

Anda mungkin juga menyukai