Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KELOMPOK DASAR-DASAR

AGRONOMI

Meringkas Materi Perkembangbiakan Tanaman Secara


Generatif dan Vegetatif

Nama : 1. Algonda Dini Ruhung (2104060005)


2. Claudia Oktavia Nanda Lorenzah Dare (2104060011)
Prodi : Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


Perkembangbiakan tanaman ditunjukkan pada urutan peristiwa yang terlihat dalam
pengabadian dan pelipatgandaan dari sel dan organisme. Tujuan utama dari
perkembangbiakan tanaman adalah untuk memperbanyak dan mempertahankan kelestarian
jenis tanaman. Perkembangbiakan tanaman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

A. Perkembangbiakan secara generatif (seksual/kawin)


B. Perkembangbiakan secara vegetatif (aseksual/tidak kawin)

A. Perkembangbiakan Tanaman Secara Generatif (Seksual/Kawin)


Perkembangbiakan secara generatif merupakan perkembangbiakan yang umum terjadi
di alam, baik secara sederhana maupun kompleks. Perkembangbiakan generatif
didahului oleh peristiwa penyerbukan, yaitu proses jatuhnya serbuk sari pada kepala
putik. Proses penyerbukan dapat terjadi melalui beberapa cara, yang dikenal dengan
penyerbukan sendiri, penyerbukan silang, penyerbukan tetangga dan penyerbukan
bastar.
1. Penyerbukan sendiri

Penyerbukan sendiri merupakan proses serbuk sari dari kepala sari (anther) jatuh
ke kepala putik (stigma) dalam bunga yang sama atau pada bunga yang lain dalam
pohon yang sama (satu pohon).
2. Penyerbukan silang

Penyerbukan silang merupakan perpindahan serbuk sari ke kepala putik dari satu
bunga ke bunga yang lain pada pohon yang berbeda.

3. Penyerbukan tetangga

Penyerbukan tetangga merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari jatuh
pada kepala putik bunga lain dalam satu tumbuhan.
4. Penyerbukan bastar

penyerbukan bastar adalah penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari jatuh di
kepala putik tanaman yang berbeda dan dengan jenis tumbuhan yang berbeda
pula, tetapi masih dalam satu varietas yang sama.

Proses kedua yang terjadi pada pembiakan generatif adalah proses pembuahan
(fertilization). Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan salah satu inti sperma
(sperm nucleus) yang berasal dari pollen tube dengan inti sel telur (egg nucleus)
yang terdapat di dalam embrio sac. Penyatuan ini akan menghasilkan zygota.
Sedangkan penyatuan inti sperma yang satu lagi (karena dalam pembentukan inti
sperma terbentuk dua inti sperma) dengan pollar nuclei akan membentuk
endosperm (makanan cadangan). Hasil akhir dari proses perkawinan ini adalah
biji. Dan dari biji inilah tanaman akan diperbanyak. Perkembangbiakan dengan
biji ini merupakan cara yang paling umum untuk 4 membiakan tanaman, baik
pada tanaman yang menyerbuk sendiri, tanaman yang menyerbuk silang, tanaman
yang menyerbuk tetangga dan tanaman menyerbuk bastar.
B. Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif (Aseksual/Tidak Kawin)
Perkembangbiakan secara tidak kawin (aseksual) merupakan proses alamiah yang
sempurna namun dalam hal lain juga merupakan suatu proses buatan manusia. Jadi
ada perkembangbiakan tanaman secara vegetatif alami dan ada pula
perkembangbiakan vegetatif buatan.
Alasan dilakukan perkembangbiakan vegetatif yaitu :
1. Banyak tanaman yang tidak menyerupai sifat induknya bila dibiakkan dengan biji.
Contohnya biji dari jenis apel (Baldwin Apple);
2. Tanaman tidak/sedikit menghasilkan biji;
3. Tanaman menghasilkan biji, tetapi sulit berkecambah, contohnya tanaman mawar
dan palem;
4. Beberapa tanaman lebih resisten terhadap hama dan penyakit bila mereka timbul
pada akar-akar yang berhubungan pada tanaman, contohnya pada sukun, anggur
dan cemara;
5. Beberapa tanaman lebih tahan terhadap suhu dingin bila disambungkan dengan
batang lain, contohnya pada apel.

Perkembangbiakan secara vegetatif dibagi menjadi dua bagian yaitu


perkembangbiakan vegetatif secara alami dan perkembangbiakan vegetatif secara
buatan.

1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami


Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tidak kawin
pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya.

▪ Tunas
Tunas biasanya tumbuh pada ruas-ruas batang, ketiak daun, atau ujung
batang. Tunas juga dapat tumbuh liar seperti yang tumbuh pada daun cocor
bebek. Tunas seperti itu disebut tunas adventif. Jika tunas tumbuh di
sekitar induknya, maka akan terbentuk rumpun yang merupakan kumpulan
tanaman induk dengan tunas-tunas anaknya. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan tunas adalah bambu, pisang dan tebu.

▪ Rhizoma

Rhizoma adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut
juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Sama seperti umbi akar,
rhizoma juga berperan untuk menyimpan cadangan makanan. Tumbuhan
yang berkembang biak dengan cara ini biasanya dimanfaatkan dalam
bidang kesehatan karena dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya
jahe, kencur, kunyit, temulawak, lengkuas dan alang-alang.
▪ Umbi Akar

Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan
makanan dan hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam
bersama sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi
tidak berbuku-buku, umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi
tidak mempunyai mata tunas. Contoh tumbuhan umbi akar adalah
singkong, dahlia dan wortel.

▪ Umbi Batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang
tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan
makanan. Jadi umbi batang merupakan batang yang menggembung karena
berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang
berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon
individu baru (contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi
batang adalah : ubi jalar, gembili dan kentang).

▪ Umbi Lapis

Umbi lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh


tunas. Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal
dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga
seperti berlapis-lapis, (contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan
umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih, bawang daun, bunga
tulip, dan bunga bakung.

▪ Stolon atau Geragih


Geragih merupakan batang yang menjalar di atas permukaan tanah.
Geragih yang menjalar di bawah permukaan tanah dan disebut stolon.
Apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman
baru. Contoh tanaman geragih di atas permukaan tanah yaitu pegagan,
arbei, stroberi dan semanggi. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah
permukaan tanah adalah rumput teki dan rumput pantai.

▪ Spora

Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata secara langsung. Spora dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang
disebut sporangium. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
spora adalah lumut, ganggang dan tumbuhan paku.

2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin
pada tumbuhan dengan bantuan manusia.
a. Dengan Stimulasi Akar dan Tunas Adventif
▪ Layarage atau bumbun bila stimulasi dilakukan saat bagian vegetatif
masih bersatu dengan tanaman.
▪ Cuttage atau stek bila stimulasi dilakukan setelah bagian vegetatif
dipisahkan dari tanaman asalnya.
b. Dengan penyambungan tanaman, stek, pembumbunan, okulasi, penempelan
mata tunas dan cangkok .

Beberapa cara perkembangbiakan vegetatif buatan yang sering dilakukan adalah :

1. Penyambungan

Penyambungan merupakan suatu tindakan memasukkan, menempatkan atau


menyambung bagian dari satu tanaman ke bagian tanaman lain sedemikian
rupa, sehingga akan tercapai persenyawaan/kombinasi, dan dari kombinasi ini
akan terus tumbuh membentuk tanaman baru. Penyambungan dapat pula
diartikan sebagai perpaduan dari suatu batang bawah dan batang atas hingga
membentuk sambungan yang tetap dan kekal. Cara-cara penyambungan yang
dikenal adalah grafting dan okulasi.
a. Grafting, adalah penyatuan antara batang (sepotong cabang dengan 2 atau
3 mata tunas vegetatif) dengan batang yang terpisah atau dengan pangkal
akar yang terpisah untuk tumbuh bersama-sama membentuk satu individu
baru.
b. Budding atau okulasi atau penempelan, adalah bentuk khas dari grafting di
mana hanya satu mata tunas (“bud”) digunakan sebagai batang atas dan
disisipkan di bawah kulit kayu dari batang bawah.

Proses Pembentukan Graft Union

Tujuan utama penyambungan adalah menentukan batang atas dan batang


bawah yang dapat membentuk “graft union” atau tidak. Keberhasilan proses
ini sebagan besar karena hubungan kambium yang rapat dari kedua batang
yang disambung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan graft union adalah :

a. Lingkungan
▪ Waktu penyambungan, sebaiknya dilakukan pada musim kemarau,
dan pada saat pertumbuhan batang dalam keadaan aktif serta mata
tunas yang tersedia cukup banyak;
▪ Temperatur dan kelembaban. Temperatur optimum bagi proses ini
adalah 25- 300 C, kelembaban harus tinggi;
▪ Cahaya, di mana cahaya yang terlalu kuat akan mengurangi daya
tahan batang atas terhadap kekeringan. Sebaiknya penyambungan
dilakukan pada waktu pagi atau sore saat matahari kurang kuat
memancarkan cahaya.
b. Tanaman
▪ Kompatibilitas, adalah kemampuan batang atas dan batang bawah
Bersatu;
▪ Keadaan fisiologi tanaman. Dipengaruhi oleh jenis tanaman.
Contohnya pada tanaman Cammelia reticulata sukar untuk
disambung karena miskin kalus;
▪ Keserasian bentuk potongan, penting untuk mendapatkan
kesesuaian letak kambium;
▪ Persentuhan kambium, dalam hal ini diupayakan agar ukuran
batang bawah dan batang atas sama atau hampir sama besar agar
ketepatan persentuhan kambium lebih banyak terjadi;
▪ Kegiatan kambium, sangat diperlukan untuk berhasilnya penyatuan
batang atas dan batang bawah.

c. Pelaksanaan, yang perlu diperhatikan adalah:


▪ Cara menyambung;
▪ Ketangkasan dan menyambung;
▪ Kesempurnaan alat;
▪ Pemeliharaan tanaman yang disambung.

2. Layarage atau Bumbun


Layarage atau bumbun, dapat dibedakan 2 macam cara yaitu layarage di dalam
tanah dan layarage di atas tanah. Keuntungan dari layarage di dalam tanah
adalah tanaman menyediakan tunas-tunas layarage dengan karbohidrat,
hormon, air dan zat-zat hara sampai tunas-tunas tersebut berkembang hingga
akar daun mencukupi untuk berkembang sendiri. Cara layarage di dalam tanah
disebut juga merundukkan batang dalam tanah. Cara ini dilakukan dengan
pembengkokan/pelengkungan cabang di mana sebagian cabang tersebut
dibenamkan ke dalam tanah, sedangkan ujung cabang dibiarkan muncul di
atas permukaan tanah. Ada beberapa cara layarage di dalam tanah, yaitu :
▪ Tip Layarage.

Teknik Tip Layerage dilakukan dengan menanam ke dalam tanah


seluruh bagian ujung cabang tanaman. Tehnik ini biasa dilakukan oleh
pekebun di luar negeri untuk memperbanyak tanaman stroberi dan
murbai. Caranya, buat lubang sedalam 2-3 cm dibawah cabang yang
dirundukkan. Kemudian cabang ditarik ke bawah sampai bagian
ujungnya menjangkau dasar lubang, lalu tutup dengan tanah. Boasanya
dalam waktu 2-3 bulan tumbuh akar di sekitar ujung cabang dan tunas
baru muncul ke permukaan tanah. Tehnik ini sebaiknya dilakukan pada
akhir musim kemarau agar sebelum musim hujan berakhir bibit sudah
dapat dipisahkan dari pohon induknya untuk ditanam kembali dari satu
cabang yang dirundukkan.

▪ Simple Layarage (Common Layarage)


Cara ini sebenarnya sama dengan tip layerage, hanya saja bagian
cabang yang dibenamkan lebih panjang. Cabang tersebut juga
dibenamkan lebih dalam yakni sekitar 10-25 cm dengan membiarkan
ujung cabang muncul ke permukaan tanah sekitar 10-25 cm. Untuk
mempercepat pertumbuhan akar, cabang yang terban, harus disayat dan
bila perlu diberikan zat pengatur tumbuh. Cara ini bisa dilakukan untuk
perbanyakan tanaman apel, mawar, delima, dan lain sebagainya.

▪ Trench layarage (Continous layarage)

Teknik trench layerage dilakukan dengan menanam cabang tanaman ke


dalam lubang yang dibuat memanjang seperti parit (trench). Tehnik ini
sering dilakukan untuk memperbanyak batang bawah apel, azalea,
serta mawar. Caranya, buat lubang sedalam 5-12,5 cm di bawah
cabang yang dirundukkan. Kemudian cabang dirundukkan memanjang
memanjang di dasar lubang. Agar cabang tidak muncul ke atas
permukaan tanah, bagian ujung dan pangkal cabang yang menyentuh
tanah ditahan menggunakan sebilah bambu atau kawat yang
dibengkokkan. Sementara itu, pucuk cabang dengan beberapa lembar
daunnya dibiarkan tetap diatas permukaan tanah, lalu cabang ditutup
dengan tanah. Biasanya dari setiap ruas cabang yang ditanam akan
muncul beberapa tunas baru. Setelah perakarannya tumbuh banyak,
ruas-ruas cabang yang telah bertunas dipotong-potong dan ditanam
kembali. Karena menghasilkan banyak tunas yang berbaris di
sepanjang lubang maka tehnik ini sering juga disebut tehnik
continuous layerage.
▪ Serpentine Layarage (Compound Layarage)

Serpentine layerage atau compound layerage adalah


perkembangbiakan vegetatif dengan cara melengkungkan ranting
tanaman secara memanjang lalu dibenamkan atau ditutup dengan tanah
secara berselang seling. Biasanya tunas akan muncul pada bgain yang
tidak dibenaman. Sedangkan cabang yang dibenamkan akan tumbih
akar. Setelah tunas dan akar tumbuh, maka cabang akan dipotong dan
menjaadi tanaman muda yang baru.

▪ Mound Layarage (Stool Layarage)

Metode perbanyakan di mana berbagai tanaman berbatang kayu


(seperti kismis, gooseberry, quince) dipotong kembali ke tanah di awal
musim semi dan tunas baru yang mereka kembangkan ditutup dengan
tanah hingga kedalaman enam hingga delapan inci untuk menginduksi
akar pertumbuhan yang membentuk tanaman individu yang dapat
dihilangkan di musim gugur.

3. Stek
Stek adalah pembiakan tanaman melalui potongan tubuh tanaman. Bagian
tanaman yang bisa distek biasanya adalah batang, daun dan akar. Stek batang
menghasilkan akar baru dan stek akar menghasilkan batang baru. Ada
beberapa daun yang juga bisa distek dan kemudian akan tumbuh batang dan
akar. Dalam “Buku Ajar Mengenal Perkembangbiakan Tumbuhan dan
Hewan” juga diterangkan dua jenis stek yang biasanya digunakan untuk
perkembangbiakan tanaman.
a. Stek batang adalah perkembangbiakan dengan cara memotong batang
tanaman yang sudah dewasa. Lalu hasil potongan tersebut ditanam
kembali sampai menghasilkan tanaman baru. Stek batang biasanya
dilakukan pada tanaman singkong dan tebu.

b. Stek daun merupakan perkembangbiakan vegetatif buatan yang dilakukan


dengan cara memotong daun yang sudah dewasa. Kemudian daun tersebut
yang nantinya akan ditanam untuk menghasilkan tanaman baru. Daun yang
disetek harus berwarna hijau segar dan cukup tua. Contoh tanaman yang
ditanam dengan cara ini yaitu tanaman hias lidah mertua, lidah buaya,
cocor bebek, begonia dan sri rejeki.
4. Mencangkok

Mencangkok adalah suatu tahap perkembangbiakan vegetatif dengan cara


menguliti atau mengupas batang pohon yang sudah besar sampai terlihat
kambiumnya. Bagian kambium ditutup dengan tanah kemudian dilapisi plastik
lalu diikat agar akarnya tumbuh. Jika sudah muncul akar yang kokoh, maka
batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Pengambilan
batang tanaman yang sudah tumbuh akarnya dapat dilakukan pada tanaman:
dikotil, berkambium, bergetah dan berkayu. Contoh: mangga, jeruk, jambu air,
rambutan dan sawo.
5. Merunduk

Merunduk adalah proses menimbun batang tumbuhan ke dalam tanah dengan


cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke dalam tanah. Pada
batang yang ditimbun diharapkan tumbuh akar. Ini dapat dilakukan pada
batang tanaman yang panjang dan lentur. Contoh: arbei, stroberi, melati,
alamanda, apel dan mawar pagar.

6. Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tumbuhan secara vegetatif dengan


menanam jaringan tumbuhan pada media khusus yaitu dengan cara mengambil
jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan dikembangkan dalam media khusus
baik berupa sel, jaringan atau organ. Teknik kultur jaringan dicirikan dengan
kondisi yang aseptik atau steril dari segala macam bentuk kontaminan,
menggunakan media kultur yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap
dan menggunakan ZPT (zat pengatur tumbuh) serta kondisi ruang tempat
pelaksanaan kultur jaringan diatur suhu dan pencahayaannya. Dengan kultur
jaringan, dapat dihasilkan tumbuhan baru hanya dari suatu bagian akar atau
bagian lainnya. Tumbuhan baru yang dihasilkan sifatnya sama dengan
induknya (identik) dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Bibit tumbuhan dapat diperbanyak dalam jumlah besar dan dalam waktu
singkat serta kecepatan tumbuh bibit juga lebih cepat. Contoh: kelapa sawit
dan anggrek.

7. Okulasi/Menempel

Okulasi adalah perkembangbiakan dengan cara menempelkan mata tunas dari


satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain yang sejenis. Tujuannya
menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman
baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh : okulasi
pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda
(bunga berwarna-warni), mangga, belimbing, alpukat dan jeruk.

8. Sambung Pucuk/Enten
Sambung pucuk tanaman yaitu menyatukan antara dua tanaman yang sama
jenis tapi berbeda kualitas agar dapat tumbuh dan berkembangbiak menjadi
satu tanaman yang unggul dan berkualitas. Bagian atas tanaman unggul
tentang hasil buah dan yang tahan terhadap hama. Sementara bagian tanaman
yang bawah memiliki kualitas perakaran yang kuat dan tahan terhadap
kekurangan air maupun pada saat kelebihan air.

Pengertian dan Istilah-istilah Penting dalam Perkembangbiakan Vegetatif

1. Klon adalah sekelompok tanaman yang terjadi pada perkembangbiakan vegetatif,


umumnya mempunyai sifat varietas yang murni.
2. Chimaera adalah tanaman atau bagian tanaman yang mempunyai 2 macam genotip,
akibat adanya mutasi.
3. Bulb merupakan batang pendek, tebal, mempunyai lembaran-lembaran daging yang
bersisik. Contohnya pada tanaman bawang, lily dan tulip.
4. Corn atau bulb palsu, tidak berisi lembaran-lembaran berdaging, tetapi merupakan
suatu batang padat, kokoh dan mengandung mata dan ruas-ruas. Contohnya pada
tanaman gladiol.
5. Runer (Stolon) adalah batang ramping yang tumbuh keluar dari ketiak daun pada
dasar tajuk dan menjalar di sepanjang permukaan tanah. Contohnya pada tanaman
strawberry.
6. Rhizome adalah dahan berbentuk tabung yang tumbuh lateral dalam tanah, dapat
berdaging dapat pula ramping (umumnya kaya akan makanan cadangan). Contohnya
pada pisang dan jahe.
7. Tuber adalah batang berdaging dalam tanah dengan beberapa mata tunas. Contohnya
pada talas dan kentang.
8. Offset sebagai suatu dahan/cabang pendek pipih, horizontal, yang tumbuh keluar dari
tajuk dan berakhir ujungnya dengan suatu tunas/sekumpulan daun. Contohnya pada
pisang dan nenas.
Kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan secara generatif dan
perkembangbiakan secara vegetatif

Kelebihan perkembangbiakan secara generatif antara lain :

1. Tanaman dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat;


2. Tanaman memiliki sistem perakaran yang lebih kuat;
3. Memiliki keragaman genetik yang dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman;
4. Tanaman tahan terhadap penyakit;
5. Varietas-varietas baru lebih mudah diperoleh melalui proses penyilangan.

Kekurangan perkembangbiakan secara generatif antara lain :

1. Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu sama sifatnya dengan induknya;
2. Varietas barunya belum tentu baik;
3. Memerlukan waktu lebih lama untuk berbuah;
4. Kualitas tanaman baru akan tampak disaat tanaman telah berbuah.

Kelebihan perkembangbiakan secara vegetatif antara lain :

1. Jangka waktu berbuah cepat


Jika dibandingkan dengan perkembangbiakan generatif, menggunakan jenis
perkembangbiakan vegetatif ini jauh lebih cepat. Sebab, perkembangbiakan yang
dilakukan adalah langsung. Tidak dimulai perkembangbiakan tanaman dari kecil
sampai besar;
2. Buah yang di hasilkan tanaman banyak
Melakukan perkembangbiakan vegetatif dinilai cukup menguntungkan. Sebab selain
membuat tanaman cepat berbuah, total buah yang dihasilkan juga banyak sehingga
menggiurkan pemiliknya;
3. Sifat keturunan yang di hasilkan sama dengan induknya
Sebagai contoh ada yang buahnya manis dan warnanya yang bagus. Dalam
perkembangbiakan secara generatif, jika induknya bagus belum tentu anaknya juga
ikut bagus. Berbeda dengan perkembangbiakan vegetatif. Jika induknya bagus,
tentunya sifat bagus ini juga akan menurun pada keturunannya;
4. Dapat dilakukan kombinasi sifat
Terkadang pemilik menginginkan sifat yang berbeda – beda pada setiap tanaman.
Misalnya di tanaman A memiliki sifat berwarna segar. Sedangkan sifat tanaman B
buahnya manis. Untuk mendapatkan tanaman yang memiliki warna segar dan rasanya
manis, cukup melakukan perkembangbiakan dengan cara vegetatif sehingga akan
muncul sifat yang baik dan diharapkan tersebut.

Kekurangan perkembangbiakan secara vegetatif antara lain :


1. Akarnya kurang kuat sebab tidak mempunyai akar tunggang;
2. Ikut mewarisi sifat jelek induknya tetapi juga sifat baik induknya;
3. Biaya pengadaan bibit mahal;
4. Waktu yang dibutuhkan relatif lama;
5. Sulit untuk memperoleh tanaman dalam jumlah yang besar yang berasal dari satu
pohon induk.
DAFTAR PUSTAKA

Aeni, Siti Nur. 2021. Mencangkok, Teknik Perkembangbiakan Vegetatif yang Mudah
Dilakukan. Diakses pada 28 Oktober 2022 dari
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61bb3ed9c69aa/mencangkok-teknik-
perkembangbiakan-vegetatif-yang-mudah-dilakukan

Smart E-Book. 2013. Perbanyakan Tanaman Secara Rundukan (Layering). Diakses pada 28
Oktober 2022 dari https://smart-pustaka.blogspot.com/2013/03/perbanyakan-tanaman-secara-
rundukan.html

Kurniawan, Anis. 2021. Apa Kelebihan dan Kekurangan Perkembangbiakan Tanaman secara
Generatif. Diakses pada 28 Oktober 2022 dari https://klikhijau.com/apa-kelebihan-dan-
kekurangan-perkembangbiakan-tanaman-secara-generatif/

Fakhri. 2021. Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Cangkok. Diakses pada 28
Oktober 2022 dari https://kutanam.com/semua-hal-yang-perlu-kamu-ketahui-tentang-
cangkok/

Memperoleh.com. 2022. Sebutkan Kelebihan Dan Kekurangan Perkembangbiakan Vegetatif


Dan Generatif. Diakses pada 28 Oktober 2022 dari https://memperoleh.com/sebutkan-
kelebihan-dan-kekurangan-perkembangbiakan-vegetatif-dan-generatif

Kabar Harian. 2021. Contoh Perkembangbiakan Vegetatif Alami pada Tumbuhan. Diakses
pada 28 Oktober 2022 dari https://kumparan.com/kabar-harian/contoh-perkembangbiakan-
vegetatif-alami-pada-tumbuhan-1wLJmirVfU2/full

Rakabintang.blogspot.com. 2014. Tumbuhan. Diakses pada 28 Oktober 2022 dari


http://kumpulantugassekolahnyarakabintang.blogspot.com/2014/10/tumbuhan.html

Berita.yahoo.com. 2021. Stek adalah Pembiakan Vegetatif, Kenali Jenis dan Caranya.
Diakses pada 28 Oktober 2022 dari https://id.berita.yahoo.com/stek-adalah-pembiakan-
vegetatif-kenali-061032166.html
Aeni, Siti Nur. 2021. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tanaman secara Alami dan Buatan.
Diakses pada 28 Oktober 2022 dari
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61babe1b8b2e1/perkembangbiakan-vegetatif-pada-
tanaman-secara-alami-dan-buatan

Lestari, Hana. 2019. Kultur Jaringan. Diakses pada 28 Oktober 2022 dari
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Biologi%20Kultur%20Jaringan-
BB/Topik-1.html

Yulianti, Cicin. 2022. Kultur Jaringan: Pengertian, Tahapan serta Kelebihan dan Kekurangan.
Diakses pada 28 Oktober 2022 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6346632/kultur-
jaringan-pengertian-tahapan-serta-kelebihan-dan-kekurangan

Akhmad. 2017. Cara Sambung Pucuk Tanaman Agar Cepat Berhasil. Diakses pada 28
Oktober 2022 dari https://www.tutorialtanaman.com/cara-sambung-pucuk-tanaman/

Anda mungkin juga menyukai