Anda di halaman 1dari 36

SEED ENHANCEMENTS

PUAN HABIBAH
1920242005

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG


2019
1. Pendahuluan

SEED ENHANCEMENT

Penguatan benih atau peningkatan benih adalah


perawatan “pasca panen” untuk meningkatkan
perkecambahan dan pertumbuhan bibit atau
membantu dalam penyediaan benih dan bahan lain
yang diperlukan pada saat penanaman (Taylor et al.,
1998)

2
Mengapa Memberikan Peningkatan Mutu Benih ?

 Hasil yang lebih tinggi


 Peningkatan kualitas tanaman
 Sebagai perlindungan terhadap hama dan penyakit
 Cara cerdas untuk menerapkan produk anti-hama
 Operasi mesin yang lancar
 Penanganan mesin yang lebih mudah

3
SEED ENHANCMENT
○ Upgrading
○ Density sorting
○ Optical sorting/sortir optik
○ Fluid-based methods
○ Mechanical refinement
○ Priming
○ Coatings and pellets
Metode dalam peningkatan Mutu Benih

5
Teknologi penyortiran kepadatan cairan

Incotec Benih tomat banyak ditingkatkan


Penyortiran optik

Perangkat lunak pengenalan:


1. Warna, reflektifitas
2. Fitur seperti tonjolan dan lubang
3. Sirkularitas, kelengkungan
4. Lubang proses otomatis penyortiran produk padat
5. Panjang, lebar menggunakan kamera dan / atau laser
Chlorophyll sensing as an indicator of
maturity

9
Skarifikasi: Teknologi yang dibangun
dengan baik
De-linting benih kapas: Operasi
peningkatan benih mekanis terbesar
Priming benih

Priming benih:
Perlakuan pendahuluan pada benih
dengan larutan osmotikum (osmotik
priming/osmotic kondisioning atau
dengan bahan padatan lembab.
Osmopriming

Osmopriming (osmoconditioning) Benih


diinkubasi dalam larutan aerasi dengan
potensi air rendah, dan setelah itu dicuci dan
dikeringkan.

Manitol, garam (KNO3, KCL, Ca(No3)2, PEG

16
Hydropriming

17
Pengerasan/ Hardening

Perendaman berulang benih dalam air (aerasi) dan


pengeringan ulang. Siklus hidrasi-dehidrasi ini dapat
diulang dua kali, tiga kali dan seterusnya (Lee dan Kim,
2000, Farooqet al. 2004)

18
Hellopriming

Perendaman benih dalam larutan garam diusulkan


sebagai alternatif untuk priming yang meningkatkan
perkecambahan dan meningkatkan keseragaman
kemunculan bibit di bawah kondisi lingkungan yang
merugikan. Garam yang biasa digunakan adalah NaCl,
KNO3, CaCl2.

19
Seed Coating
SEED COATING

Pelapisan Aplikasi bahan ke permukaan benih, sering


mengandung pelindung benih seperti fungisida

Bahan :loam, starch, tylose 21


(cellulose derivative) polyacrilate
Pelapisan benih dengan menggunakan
vermikompos dan pestisida mimba

23
Seed Pelleting

24
Seed Pelleting

25
Encrusting
Pelet vs Encrusting
○ Encrusting (alias 'minipelleting' atau 'coating')
menggunakan lebih sedikit bahan, Jadi bentuk
benih asli masih (kurang lebih) terlihat. Bila
bahan yang ditambahkan sedikit, produk
mungkin tampak mirip dengan benih yang
dilapisi film.
Benih tiruan atau sintetis: Metode untuk enkapsulasi embrio somatik
35
Kesimpulan

1. Meningkatkan penaburan benih, perkecambahan dan pertumbuhan semai dengan


mengubah kondisi fisiologis benih.
2. Tingkatkan kekuatan atau kondisi fisiologis benih dengan meningkatkan keseragaman
perkecambahan.
3. Meningkatkan daya tahan penyakit pada biji.
4. Meningkatkan kekuatan benih dan modifikasi kemampuan munculnya benih.
5. Benih yang diolah dengan bahan kimia yang berbeda mencatat parameter pertumbuhan
yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan biji yang tidak berbiji.
6. Penempatan tepat pada target.
7. Bahan toksik minimum yang digunakan.
8. Dampak lingkungan minimum.
9. Paparan minimum satwa liar dan organisme lainnya
36

Anda mungkin juga menyukai