Pembangunan Infrastruktur
I. PENDAHULUAN
Kemitraan merupakan pelibatan swasta oleh pemerintah untuk menyediakan berbagai
kebutuhan masyarakat seperti infrastruktur, fasilitas sosial, pelayanan umum di bidang tertentu,
dll. Untuk penyediaan barang publik itu pemerintah tidak selalu mampu menyediakannya sendiri,
maka diperlukan peran swasta untuk mendukung pemerintah melaksanakan kewajiban
publiknya. Dalam penyelenggaraan Infrastructure Summit tahun 2006, kemitraan dengan swasta
dalam pengadaan infrastruktur merupakan tujuan utama.
Makalah ini membahas kemitraan pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur.
Setelah menguraikan prinsip-prinsip kemitraan pemerintah dan swasta, pembahasan dilanjutkan
dengan perkembangan kemitraan pemerintah – swasta, masalah risiko dan penjaminan proyek-
proyek infrastruktur, perencanaan program kemitraan pemerintah – swasta, dan arahan
pelaksanaan program kemitraan pemerintah – swasta.
Semua risiko itu harus dipertimbangkan dalam menjalin kerjasma dengan investor. Agar
terdapat kepastian masalah lahan, misalnya, maka pemerintah perlu membebaskan lahan
terlebih dahulu melalui BPN. Setelah selesai pembebasan lahan, investor mengganti biaya
pembebasan lahan itu kepada pemerintah. Untuk itu perlu dibentuk Land Revolving Fund, atau
dana bergulir untuk pengadaan lahan. Dengan pola ini maka salah satu risiko dalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur dapat ditiadakan.
VII. KESIMPULAN
Kekurangan infrastruktur yang sangat mendesak saat ini dapat diatasi dengaan mengundang
investor asing menanamkan modalnya. Investor asing akan bersedia menanamkan modalnya
jika tidak ada hambatan untuk mengimplementasikannya. Untuk itu model partisipasi dengan
mitra swasta sangat diharapkan oleh pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
nasional.
Dalam mendorong terjadinya kemitraan dengan swasta, pemerintah perlu menginformasikan
lengkap tentang proyek yang ditawarkan dengan memberikan dokumen detail setiap proyek,
antara lain, meliputi rencana pembiayaan, agenda realisasi, dokumen tender, dan kejelasan
peran pemerintah.
Proyek infrastruktur memiliki cakupan risiko yang sangat luas. Semua risiko itu harus
dipertimbangkan dalam menjalin kerjasma dengan investor. Dalam jangka menengah
pemerintah perlu menyusun peraturan yang lebih rinci mengenai pembagian risiko dan
pemberian jaminan yang riil. Dengan menyediakan landasan peraturan dan mekanisme yang
rinci ini maka berbagai proyek infrastruktur dapat ditawarkan kepada swasta.
–o0o–
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Bintoro Soedjito, Peran Swasta dalam Pengembangan Infrastruktur: Kerangka
Kebijakan, Pengaturan dan Kelembagaan, dalam Budhy Tjahjati Sugijanto Soegijoko et.al (eds);
Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia Dalam Abad 21, 2005
Departemen Pekerjaan Umum, Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan
(KSNP-Kota), 2005
Kotler, Philip et.al; Pemasaran Keunggulan Bangsa (The Marketing of Nations), 1997
Suyono Dikun, Pengembangan dan Pengelolan Infrastruktur, dalam Budhy Tjahjati Sugijanto
Soegijoko et.al (eds); Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia Dalam Abad 21, 2005