Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Keperawatan Komunitas I

TENTANG
“Komposisi dan Distribusi Penduduk”

DISUSUN OLEH
Cetrine Sal Sabila J
203310689

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Lola Felnanda Amri, M. Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES PADANG
2021-2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “Komposisi dan Distribusi Penduduk” bertujuan untuk


memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I . Pada makalah diuraikan materi tentang
bagaimana Konsep dari komposisi dan distribusi penduduk .Selain itu, di tambah dengan gambar
agar pembaca lebih memahami materi tersebut.Selama proses penyusunan makalah, penulis
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, Saya berterima kasih
kepada:
1. Ibu Ns. Lola Felnanda Amri, M. Kep selaku dosen mata Kuliah keperawatan Komunitas I
2. Kedua orang tua yang telah memberikan kami dukungan
3. Pihak yang tidak dapat disebutkan kami satu per satu

Akhirul kalam, Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan Saya agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

Padang, 30 Agustus 2022

Cetrine Sal Sabila J


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................................6
2.1 Komposisi Penduduk dalam keperawatan komunitas....................................................................................6
2.2 Distribusi penduduk dalam keperawatann komunitas...................................................................................8
BAB III.........................................................................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kepadatan penduduk tinggi.
Setiap daerah memiliki perbedaan volume kepadatan penduduk. Di Indonesia kepadatan
penduduk tertinggi berada di pulau jawa. Telah banyak upaya pemerintah untuk mengatasi
kepadatan penduduk seperti mengatur transmigran-transmigran yang terjadi masyarakat.
Struktur wilayah penduduk ini, meliputi jumlah, persebaran dan komposisi. Struktur
penduduk pada komposisi penduduk dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, mata
pencaharian, agama, dan pendidikan
Penduduk merupakan bagian integral dari suatu negara. Komposisi dan distribusi
penduduk karena perubahan beberapa komponen demografi seperti Kelahiran (Fertilitas),
Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas Sosial. Merupakan suatu
keseimbangan yang dinamis dimana terjadinya pertumbuhan penduduk oleh hal – hal yang
menyebabkan pertambahan maupun pengurangan penduduk. Secara alamiah akan terjadi
pertambahan yang disebabkan oleh bayi yang lahir, tetapi disisi lain akan terjadi
pengurangan akibat kematian. Disamping itu migrasi masuk dan migrasi keluar juga ikut
berperan dalam mempengaruhi perubahan jumlah penduduk di setiap golongan umur.
Berubahnya jumlah penduduk pada masing – masing kelompok umur disebut sebagai
Transisi Demografi. Karakteristik demografi yang berubah ini ditandai dengan laju
pertumbuhan penduduk muda yang lebih lambat daripada laju pertumbuhan penduduk tua.
Melambatnya laju pertumbuhan penduduk usia muda disebabkan oleh menurunnya tingkat
kelahiran, sementara laju pertumbuhan yang cepat pada penduduk usia tua terjadi akibat
naiknya angka harapan hidup. Hal inilah yang kemudian merubah wajah piramida penduduk
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Jelaskan komposisi penduduk dalam keperawatann komunitas !
1.2.2 Jelaskan distribusi penduduk dalam keperawatann komunitas?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui dan memahami komposisi penduduk dalam keperawatann komunitas
1.3.2 Dapat mengetahui dan memahami distribusi penduduk dalam keperawatann komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komposisi Penduduk dalam keperawatan komunitas
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu. Seperti pengelompokan penduduk berdasarkan umur jenis kelamin, mata
pencaharian, agama, penidikan. Dikemukakan oleh Said Rusli dalam buku Bagoes, mantra
bahwa komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk berdasarkan karakteristik-
karakteristik tertentu. Komposisi penduduk juga dapat diartikan sebagai mata statistik dari
statistik kependudukan yang membahas penduduk berdasarkan umur atau usia dan jenis
kelamin.
Dengan demikian komposisi penduduk secara sederhana merupakan pengelompokan
penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu
negara karena dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan atau penentuan
kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan.

Pengelompokan penduduk sangat berguna untuk berbagai maksud dan tujuan seperti :
1) Mengetahui ‘Human Resources’ yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin.
2) Mengambil suatu kebijaksanaan yang berhubungan dengankependudukan.
3) Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduklainnya.
4) Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui ‘prosesdemografi’ yang
telah terjadi pada penduduk tersebut.

Komposisi Penduduk Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin
2) Sosial, antara lain meliputi tingkat pendidikan, status perkawinandan sebagainya.
3) Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis
pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya.
4) Geografis, berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan,provinsi,
kabupaten, dan sebagainya.
 Jenis Komposisi Penduduk

Kita ketahui behwa komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk


berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berikut beberapa klasifikasi komposisi penduduk :
1) Komposisi penduduk berdasarkan usia atau umur
Komposisi penduduk dalam pengelompokan usia dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
a. Usia 0-14 tahun dinamakan usia belum/nonproduktif dimana usia yang dapat
dikatakan belum kerja atau belum siap bekerja.
b. Usia 15-64 tahun dinamakan usia produktif dimana kelompok penduduk usia kerja
yang siap bekerja.
c. Usia 64 tahun ke atas disebut usia pasca/nonproduktif atau tidak produktif.
2) Komposisi Penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk dikaji, karena
dapat diketahui angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Pengelompokan
komposisi penduduk dapat dibagi menjadi jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin
perempuan.
Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat dari piramida
penduduk. Piramida penduduk terdapat tiga macam yaitu:
a. Pramida muda berbentuk kerucut Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk
usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah
penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami
pertumbuhan, terdapat dinegara berkembang.
b. Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
3) Komposisi Penduduk berdasarkan mata pencaharian
Penduduk memiliki berbagai macam pekerjaan. Diantara macam-macam pekerjaan
yang dimiliki penduduk antara lain: PNS, TNI, Polri, pedagang, petani, buruh dan lain-
lain.
4) Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang yang ditempuh penduduk, dapat dikelompokan
dalam tingkat PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokan ini
dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
5) Komposisi penduduk berdasarkan agama
Komposisi penduduk berdasarkan agama juga merupakan komposisi dalam
mengelompokan penduduk berdasarkan ajaran agama yang dianut penduduk seperti:
Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Kongucu.

 Elemen elemen Komposisi Penduduk


1. KELAHIRAN (NATALITAS)
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah jumlah
penduduk.
Faktor-faktor Pendukung/Pronatalitas
1. Nikah usia muda.
             Apabila seorang perempuan nikah usia muda maka masa reproduksi perempuan
tersebut menjadi lebih lama.Artinya,kesempatan bagi perempuan itu untuk mempunyai
anak akan lebih besar dibandingkan perempuan yang nikah pada usia dewasa.
2. Tingkat kesehatan.
             Banyaknya bayi yang meninggal menyebabkan orag tua cendrung memilih
mempunyai banyak anak. Hal ini bertujuan apabila ada satu anak yang meninggal
masih ada anak yang lain.
3. Tanggapan banyak anak banyak rezeki.
           Pada kehidupan masyarakat agraris kuno,semboyan banyak anak banyak rezeki
memang beralasan kuat.Karena masyarakat agraris kuno,bekerja dengan lebih banyak
mengandalkan tenaga manusia dan hewan.

Faktor-faktor Penghambat/Antinatalitas
1. Pembatasan usia menikah
Di Indonesia,batas usia menikah bagi perempuan minimal 16 tahun sedangkan bagi
laki-laki minimal 19.
2. Program keluarga berencana(kb)
Pemerintah membatasi jumlah kelahiran dengan memasyarakatkan program keluarga
berencana dan menyediakan berbagai peralatan kontrasepsi.
3. Pembatasan tunjangan anak.
Pada pegawai negri dan karyawan perusahaan tertentu,diberlakukan pembatasan
tunjangan anak. Pembatasan tunjangan ini akan mendorong para pegawai untuk
memiliki jumlah anak sesuai syarat untuk mendapatka tunjangan.
4. Anak merupakan beban.
Pada kehidupan masyarakat modern,muncul anggapan sebagian orang tua bahwa anak
merupakan beban bagi orang tua.Orang tua harus menyiapkan berbagai fasilitas seperti
kesehatan,social.pendidikan bagi anak-anak.

2. KEMATIAN (MORTALITAS)
Kematian merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat mengurangi jumlah
penduduk.
Faktor-faktor Promortalitas
1.Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
2.Kurangnya fasilitas yang memadai.
3.Sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
4.Terjadi bencana alam.
5.Terjadi peperangan.

Faktor-faktor Antimortalitas
1.Fasilitas kesehatan yang memadai
2.Lingkungan yang bersih dan teratur.
3.Ajaran agama yang melarang bunuh diri.
4.Tingkat kesehatan yang tinggi

2.2 Distribusi penduduk dalam keperawatann komunitas


Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas
alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2. Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-
batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk
di desa A atau di kecamatan B

Persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk
Indonesia yang tidak merata. Sekitar 60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa yang hanya
memiliki luas 6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat kepadatan
penduduk atau population density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah
penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu.

Kepadatan penduduk di tiaptiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu saja
menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan penyediaan
sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan
pembangunan. Kepadatan penduduk berdasarkan provinsi dan pulau dapat dilihat pada tabel
di bawah ini

Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya
gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi
penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun
budaya. Informasi informasi tersebut pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar
perencanaan pembangunan di tiap-tiap daerah.

Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit.
Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di
luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia.
Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.
Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan
wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

 Faktor Persebaran Penduduk


Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatuwilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk
adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-ratap penduduk pada setiap Km2 pada suatu
wilayah negara Adapun beberapa latar belakang yang menjadi wujud daripada persebaran
penduduk, antara lain adalah sebagai berikut;
1. Fisiografis
Kebijakan tentang persebaran penduduk yang ada di Indonesia banyak dilakukan
dengan melihat fiografisnya yang tidak memungkinkan untuk menampung jumlah
masyarakat banyak, akibat daripada kepadatan penduduk yang ada di wilayah
tertentu.
2. Biologis
Biologis menjadi salah satu identitas yang dilakukan untuk proses persebaran
penduduk di Indonesia, dengan adanya persamaan tentang negara kesatuan seolah
perbedaan suku serta budaya akan terjadi asmilasi dengan mengutamakan biologi
sebagai pemersatuannya.
3. Kebudayaan
Latarbelakang munculnya proses persebaran penduduk yang ada di Indonesia banyak
dilakukan karena adanya kebudayaan yang sama, kebijakan ini terjadi untuk
mengenggam erat sistem tradisional negara dengan tujuan kearifan lokal.
4. Teknologi
Menjadi pendorong daripada persebaran penduduk selanjutnya untuk di Indonesia
ialah teknologi, kebijakan ini biasanya berhubungan dengan SDM (Sumber Daya
Manusia) untuk mengelola daerah sehingga menjadi penompang perekonomian
nasional.

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:


a) Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Data kepadatan
penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengandiketahui tingkat
kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakanuntuk perencanaan
penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memilikikepadatan penduduk
aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan,seperti puskesmas dapat
digabung dengan daerah yang berdekatan.
Kepadatan penduduk (aritmatika) = Jumlah Penduduk : Luas Wilayah (km2)

b) Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak
seimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu denganprovinsi
yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaranpenduduk tidak
merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura.
Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagiankecil dari luas wilayah
negara Indonesia

 Upaya mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata


Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia. terus mengalami peningkatan dari
waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan
penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar
seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan
dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
1. Munculnya permukiman liar.
2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh
masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
3. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
4. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.

Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah upaya-upaya tersebut adalah:
a) Pemerataan pembangunan.
b) Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah
pedesaan.
c) Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan
alamnya.

 Contoh Persebaran Penduduk


Contoh yang sangat seringkali terlihat dalam persebaran penduduk ini, antara lain;
Kebijakan transmigrasi yang dilakukan pertamakali pada masa Presiden Soeharto. Alasan
kepemimpinan orde baru tersebut melakukan kebijakan ini ialah melihat
pendudukIndonesia hampir 60 % berada di Pulau Jawa sedangkan 40 persen berada di
pulau lainnya. Kondisi inilah menjadi penyebab timbulnya pemerataan dalam penduduk
yang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Pengelompokan penduduk dapat dibagi menjadi tiga yaitu komposisi penduduk
dilihat dari biologis, geografis, dan sosial. Indikator komposisi penduduk meliputi sex ratio
dan depedency ratio.Adapun manfaat dari komposisi penduduk yaitu Untuk mengetahui
jumlah penduduk yang produktif dengan jumlah non produktif, sehingga dapat mengetahui
angka ketergantungan penduduk.
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dapat
dibagi menjadi dua yaitu Persebaran penduduk berdasarkan geografis dan Persebaran
penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan.

3.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang
perkembangan kependudukan dan persebaran penduduk yang ada di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Bagoes Mantra, Ida. 2016. Demografi Umum. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Dewi, Nurmala. 2019. Geografi 2 untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV. Epsilon Grup.

Efendi, ferry. Makfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.

Jakarta : Kementerian Kesehatan RI 2016

Ahyuni, A., Suasti, Y., & Novio, R. (2015). Perubahan Komposisi Penduduk Kabupaten di

Sumatera Barat. Jurnal Geografi, 4(1), 1–15.

Kementerian Kesehatan RI 2016 Lembaga Demografi FE UI. 2007.

Dasar-dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI Purwanto, 1994.Satatistik untuk

Keperawatan.Jakarta : EGC Ukuran-ukuran Dasar Demografi

Kartikaningrum, E. D., Alberta, L. T., Puspitanngsih, D., & Kusuma, Y. L. H. (2017). Konsep

Dasar Keperawatan Komunitas. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol.

53, Issue 9).

Rifqy, M., Mada, U. G., Masjoyo, Y. M., Mada, U. G., Arif, M., Alfana, F., & Mada, U. G.

(2020). Analisis Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Provinsi Papua

Barat Tahun 2018. October. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.26418.63682

Anda mungkin juga menyukai