Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN, KESENJANGAN


SOSIAL, KETIMPANGAN EKONOMI, KESETARAAN
GENDER

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pendidikan
Sosial Budaya

Dosen Pengampu: Usmaedi. M. Pd

Disusun Oleh:
APRILIYA MILLANI NIM: C4322322005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-NyaSyukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunju k maupun pedoman
bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan- kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhirmya penulis berharap sempga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah. Amin Ya Robbal ‘Alamiin.

Cilegon, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………….……...i
KATA PENGANTAR………………………………………………..….……….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..………
iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..….1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………..……….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………….………...4
C. Tujuan………………………………………………………….………….4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..………..5

A. Keragaman dan
kesederajatan……………………………………………….…..………….5
B. Unsur-unsur keseragaman dan
kesederajatan………………………………………..…………………......6
C. Makna keragaman dan kesederajatan dalam masyarakat
……………………………………………………………………………..6
D. Problematika diskriminasi dalam masyarakat yang
beragam………………………………………………….………………...6
E. Pengertian kesenjangan
sosial…………………………………………………………...…………..9
F. Faktor penyebab kesenjangan
sosial…………………………………………………………......………...9
G. Dampak-dampak kesenjangan
sosial…………………………………………………………...…………10
H. Upaya mengatasi kesenjangan sosial
I. Ketimpangan ekonomi……………………………………………...……11
J. Kesetaraan
gender…………………………………………………………………….12

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………….13
A. Kesimpulan………………………………………………………...…….13
B. Saran………………………………………………………………...…....13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit jumlahnya, hal ini
dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam suku dan
budayanya, jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak
masalah, antara lain kemiskinan, masalah pendidikan dan lain-lain.
Hal-hal simpel yang seperti itulah, yang memicu timbulnya kesenjangan
sosial di dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang-orang yang berada di
kalangan atas lah yang membuat jarak dengan sesama. Kesenjangan sosial di
indonesia sangatlah terlihat, apalagi antara rakyat dengan pejabatnya, Kemudian
seterusnya ada kesetaraan gender yang mana memiliki pengertian bahwa suatu
keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam hak secara hukum dan
kondisi atau kualitas hidupnya sama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keragaman dan kesederajatan?
2. Apa unsur-unsur keragaman masyarakat di indonesia?
3. Apa saja problematika diskriminasi?
4. Apa itu kesetaraan gender?
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapka n mampu:
1. Membedakan pengertian keragaman dan kesederajatan
2. Untuk mengetahui unsur – unsur keragaman masyarakat Indonesia
3. Untuk mengetahui problematika diskriminasi dan dapat mengetahui
bagaimana menyeleseikannya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keragaman dan kesederajatan


1.  Keragaman
Suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam
berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, adat
kesopanan serta situasi ekonomi. Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk
dan dinamis ditandai dengan keragaman suku bangsa, agama, dan kebudayaan.
Di Indonesia banyak sekali suku bangsa dari sabang sampai merauke. Demikian
pula dengan agama, terdapat beragam agama mulai dari islam, Kristen, katolik,
hindu, budha, dan Kong Hu Cu yang semuanya diakui oleh pemerintah.
Keberaagaman suku bangsa dan agama yang ada di Indonesia, juga melahirkan
budaya yang beragam, dimana antara corak budaya pada suku bangsa yang satu
berbeda dengan corak budaya suku bangsa yang lain.
2.  Kesederajatan
Suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yng ada, manusia
tetap memiliki satu kedudukan yang sama. Didalam Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa setiap orang dilahirkan bebas
dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat. Sifat dari HAM adalah
universal dan tanpa pengecualian, sementara dalam Undang-Undang Dasar 1945
ditegaskan bahwa setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang diskriminatif
atas dasar apa pun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang
diskriminatif itu. Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan
pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,
suku, etnis, kelompok, golongan, status, dll. 
B. Unsur-unsur keragaman dan kesedarajatan
Unsur keragaman dan kesederajatan masyarakat Indonesia
1. Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke
sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan
besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,
warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
2. Agama dan keyakinan
Masalah agama tak akan mungkin bisa dipisahkan dari kehidupan
masyarakat, sehingga agama dan keyakinan merupakan unsur penting dalam
keragaman bangsa.
3. Ideologi dan politik
Keragaman masyarakat dalam ideologi dan politik dapt dilihat dari
banyaknya partai politik yang ada.
4. Tata krama
Indonesia memiliki beragam suku dimana setiap suku bangsa memiliki
sistem tata krama sendiri yang ada secara turun temurun dan berkesinambungan.
5. Kesenjangan ekonomi
Adanya perbedaan kondisi ekonomi dalam masyarakat akan menyebabkan
kesenjangan ekonomi diantara mereka.
6. Kesenjangan sosial
Masyarakat yang majemuk dengan berbagai macam tingkat, pangkat dan
strata akan dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak hanya menyakitkan
tetapi juga membahayakan kerukunan masyarakat.
C.  Makna Keragaman dan Kesederajatan dalam Masyarakat
Masyarakat terbentuk dari individu yang terdiri atas berbagai latar
belakang yang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yan terdiri atas
kelompok-kelompok sosial yang beragam. Masyarakat Indonesia digolongkan
sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri atas
beberapa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan
nasional.
Kesederajatan terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai
sektor kehidupan. Di Indonesia, kesederajatan termuat dalam UUD 1945 yang
sudah tercantum dengan jelas. Kesamaan derajat warga negara di dalam hukum
dan di muka pemerintah pada pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa “segala warga
negara bersama-sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
D. Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang  atau  sekelompok orang  berdasarkan ras, agama,suku, etnis,kelompok
golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi
seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan
seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap
orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
danberhakmendapatkan perlindungan   terhadap   perlakuan yang bersifat   diskri
minatif itu “. Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah
menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat
yang sama dan sederajat”
Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi
diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali
kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan
perdamaian.
1. Diskriminasi di antara Demokrasi dan Hak Asasi
Manusia memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia, hal ini disebut Hak Asasi Manusia. Seperangkat kewajiban
yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya
hak asasi manusia disebut sebagai Kewajiban Dasar Manusia. Diskriminasi
adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun
tidak didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, bahasa, dan keyakinan politik.
2. Integrasi dan Disintegrasi
Integrasi yaitu  proses penyatuan dan perpaduan berbagai macam unsur
masyarakat berbeda, menjadi satu kesatuan saling berhubungan organis dan
“sama kedudukannya”, sederajad atau sejajar. Makin komplek tingkat
keberagamanya : ‘problem serius & rumit’ bagi proses integrasi.
Integrasi butuh “kerjasama & akomodasi”. Kerja bersama sama, saling
pahami dan terima kelebihan dan kekurangan setiap unsur masyarakat. Integrasi
mutlak butuh “konsensus nilai”, dijadikan ‘pedoman’ hidup bersama. Butuh
“komitmen” semua anggota masyarakat. Jauhi “prasangka negatif, egoisme,
diskriminasi dan dominasi”. Proses integrasi butuh kesadaran “esensi
keberagaman, kesederajadan kodrati & pengendalian diri”.
Perpecahan / disintegrasi : kehendak atau keinginan berpisah dan
lepaskan diri dari ikatan kesatuan. Ada berbagai macam alasan dan kepentingan :
“perbedaan”. Spirit “primordialisme, pluralisme, fanatisme, rasisme dan
egoisme” – akar fundamental perpecahan. Keinginan untuk “lebih baik dan
unggul” dari yang lain : ‘potensi’ perpecahan & disintegrasi yang implikasinya
sangat besar.
3. Bhinneka Tunggal Ika Upaya Mengatasi Keragaman Sosiokultura
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang melekat pada bangsa itu
sendiri. Nilai-nilai kenegaraan itu terletak pada sila-sila Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika.
4. Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan
Hidup Beradab
Keragaman kultural seringkali menyebabkan munculnya permasalahan-
permasalahan dan kesalahpahaman antarsuku tersebut. Contohnya konflik berbau
SARA dan konflik bersenjata di beberapa daerah, teror bom, dan lainnya.
5. Pengaruh Keragaman dan Globalisasi terhadap Pengembangan
Kepribadian Masyarakat
Keragaman dan globalisasi terhadap pengembangan kepribadian
masyarakat dapat menimbulkan pengaruh dalam kehidupan. Pengaruh tersebut
dapat mendatangkan hal posotif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu adanya
IPTEKS yang sangat berguna dalam globalisasi dunia, sedangkan pengaruh
negatifnya adalah kebudayaan luar yang masuk secara langsung atau dapat
menggeser kebudayaab asli.
6. Kesederajatan versus Diskriminasi
Kesederjatan artinya setiap orang sebagai anggota masyarakat mempunyai
hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah dan Negara.
Diskriminasi lebih menunjukan kepada suatu tindakan dalam kehidupan sehari-
hari. Diskriminasi dihubungkan dengan prasangka dan seolah-olah menyatu.
Seseorang yang mempunyai prasangka rasial biasanya bertindak diskriminansi
terhadap ras yg diprasangkainya.
7.     Diskriminasi sebagai Realitas yang Problematika
Dalam kehidupan bermasyarakat ada sesuatu yang dihargai yaitu kekayaan,
kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal
terbentuknya pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskrimisnasi sosial.
Mereka yang banyak memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat
sebagai orang yang menduduki lapisan atas, begitu pula sebaliknya.
8. Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai
Faktor Terjadinya Diskriminasi Sosial
Diskriminasi terjadi karena faktor persaingan. Diskriminasi karena faktor
tekanan atau intimidasi biasanya terjadi karena pihak yang lemah cenderung
menjadi pihak yang ditekan oleh pihak yang kuat. Dan karena merupakan pihak
yang tertekan, umumnya tidak berdaya sehingga tidak dapat melepaskan
belenggu diskriminasi tersebut dari kehidupan mereka.
E. Pengertian Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah perbedaan jarak ekonomi antara kelompok satu
dengan yang lainnya. Kesenjangan sosial disebut juga sebagai ketimpangan
sosial. Kita bisa menjumpai kesenjangan sosial di lingkungan sekitar, misalnya
gaya hidup antara keluarga ekonomi atas atau kaya dengan keluarga ekonomi
bawah atau miskin, atau dalam hal pendidikan. Keluarga ekonomi atas mampu
berlibur ke luar negeri karena punya sumber dana yang cukup. Sementara
keluarga ekonomi bawah pada umumnya sebatas bisa mencukupi kebutuhan

sehari-hari, adanya kesenjangan sosial membuat ketidakadilan di lingkungan


masyarakat, sehingga terjadilah perbedaan antar status sosial masyarakat
F. Faktor penyebab kesenjangan sosial
Kesenjangan di masyarakat tidak terjadi dengan sendirinya, banyak faktor
yang terjadi di masyarakat, namun mereka belum menyadarinya. Berikut
beberapa faktor kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat, antara lain;
1. Sumber daya alam
Masalah sumber daya alam menjadi salah satu faktor utama di Negara atau
wilayah tertentu mengalami kesenjangan sosial. Seperti yang sudah disinggung
sebelumnya, bahwasanya sumber daya alam menjadi penentu utama terjadinya
kesenjangan sosial.
Sebut saja di kota A memiliki potensi dan sumber daya alam yang luar biasa.
Kemudian sumber daya alam tersebut dikelola, dan dimanfaatkan secara bijak
dan tepat. Maka masyarakat sekitar pun akan merasakan. Manfaatnya setidaknya
dari segi perekonomian menjadi lebih baik. Distribusi perekonomian juga
berjalan. Jika terjadi seperti ini, maka kota A bisa menjadi kota yang maju.
Secara pendapatan ekonomi pun mengalami perputaran. 
Sebaliknya, jika kota B secara sumber daya alam sebenarnya sangat
potensial. Namun karena kurangnya kreativitas dan inisiatif. Maka kota tersebut
akan menjadi daerah yang mengalami disparitas daerah. Banyak masyarakat yang
miskin, dan roda perekonomian pun terbilang lambat bahkan jalan ditempat. 
2. Pengaruh globalisasi
Di satu sisi, globalisasi memberikan dampak positif bagi kehidupan, yaitu
membuat kehidupan lebih maju. namun, disisi lain dampak negatif globalisasi
dapat memicu timbulnya kesenjangan di masyarakat. Kesenjangan ini akan
terjadi ketika masyarakat tidak mampu beradap tasi dan tidsk daopat
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada dengan baik.
3. Kebijakan pemerintah
Ternyata masalah kebijakan pemerintah juga menjadi faktor utama terjadinya
kesenjangan sosial loh. Maka tidak heran jika menjadi Kepala Negara itu harus
berhati-hati. Jika salah melakukan analisis, maka rakyat yang mengalami dampak
terburuknya. 
Contoh kasus terjadinya kesenjangan sosial yang dibuat pemerintah, adalah
aturan pemberlakuan PPKM selama beberapa bulan akibat covid-19.
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi macet total. Banyak pedagang yang harus
gulung tikar, banyak karyawan yang dirumahkan dan di PHK. Maka secara
otomatis, semakin banyak orang-orang miskin baru
4. Letak dan kondisi geografis suatu daerah
Pembangunan suatu daerah dioengaruh oleh letak serta kondisi geografisnya
masyarakat dataran tinggi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk
mengembangkan infrastruktur dibandingkan masyarakat dataran rendah. Faktor
inilah yang akhirnya menjadi pemicu kesenjangan di masyarakat.
5. Kondisi demografis
kondisi demografis mencakup pertembuhan masyarakat, kesehatan,
pekerjaan, pendidikan, dan struktur kependudukan. Perbedaan kondisi
demografis antara satu daerah dengan daerah lain inilah yang akhirnya
menimbulkan kesenjangan.
G. Dampak- dampak kesenjangan sosial
Dampak-Dampak Kesenjangan Sosial
Tuhan menciptakan bumi ini sedemikian rupa. Salah satunya masalah
kesenjangan sosial ini. Ada dampak yang cukup mengusik akibat terjadinya
kesenjangan sosial. Lalu apa saja itu, di antaranya adalah:
1. Pengangguran 
Dampak yang paling terlihat dan sering kali kita temukan adalah
pengangguran. Ironisnya, angka pengangguran terbanyak adalah angka
pengangguran terdidik. Ketika angka pengangguran semakin tinggi, akan
mempengaruhi pendapatan negara yang terbilang rendah.
2. Kemiskinan 
Semakin banyak orang yang menganggur, maka secara otomatis semakin
banyak orang yang masuk ke golongan orang miskin. Jika ditelisik lebih dalam
lagi, kemiskinan ini sangat mengerikan. Karena orang yang ada di garis
kemiskinan akan rentan terhadap penyakit akibat malnutrisi, sakit dan seharusnya
segera diobati di rumah sakit. Akibat tidak ada uang, pasrah menunggu waktu
kembali Tuhan. 
3. Tingginya Kasus Kejahatan
Kesenjangan sosial akan berdampak pada tingginya kasus kejahatan. Akibat
pengangguran dan kemiskinan, memicu stress dan depresi. Akibat depresi inilah
melahirkan kasus-kasus kejahatan. Banyak orang yang rela melakukan pencurian,
pemerkosaan, bahkan membunuh saudara kandung sendiri hingga kasus bunuh
diri. 
4. Target Pasar Tidak Jelas 
Dampak kesenjangan sosial yang lain juga akan terjadi target pasar tidak
jelas. Target pasar yang tidak jelas terjadi akibat target pasar tidak tepat.
Terutama untuk pengusaha yang menargetkan masyarakat kelas bawah.
5. Tenaga Kerja Berkompeten Terbatas
Kesenjangan sosial juga berdampak sulitnya menemukan tenaga kerja
berkompeten. Menurut saya ini menarik. Pasalnya, banyak perusahaan yang ada
di Indonesia yang mencari tenaga kerja. Sementara kita tahu bahwa banyak sekali
angka pengangguran. 
Pihak perusahaan tentu saja tidak ingin ambil sembarang tenaga kerja yang
menawarkan diri, jika tidak memiliki kompeten yang sesuai dengan
perusahaannya. Mereka tetap idealis, mencari tenaga kerja yang memiliki
kompetensi yang mumpuni. 
Kompetensi yang dicari dari masing-masing perusahaan pun berbeda-beda. Ada
yang fokus menekankan pada nilai akademik, lulusan dari perguruan tinggi
tertentu, da nada juga yang fokus pada pengalaman dan prestasi yang sudah
mereka dapatkan. 
H. Upaya dalam mengatasi kesenjangan sosial
Kesenjangan adalah permasalahan nyata dan memerlukan solusi untuk
mengatasinya, Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi
masalah kesenjangan sosial di masyarakat antara lain:
1. Peningkatan kualitas penduduk
Masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman dari karakteristiknya.
Keanekaragaman tersebut ternyata bisa menjadi faktor yang menimbulkan
kesenjangan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu upaya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang ada.
Peningkatan kualitas SDM dapat di lakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Memperbaiki kualitas pendidikan agar setiap anak memiliki kemudaha
akses untuk memperoleh pendidikan.
b. Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik tenaga medis maupun pelayana
kesehatan.
c. Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, seperti memberikan
penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat
d. Pemberian modak bagi UMKM yang membutuhkannya untuk mrndirikan
usaha sebagai alternatif mata pencaharian
2. Mobilitas penduduk
Pengertian mobilitas erat kaitannya dengan perpindahan atau perubahan gerak.
Perpindahan disini berarti pindahnya sekelompok orang (penduduk) dari suatu
daerah ke daerah lain. Tujuan utama mobilitas adalah untuk mengendalikan
jumlah penduduk di suatu daerah, karena jumlah penduduk yang terlalu padat
akan menimbulkan kesenjangan.
3. Menciptakan peluang pekerjaan
Indnesia merupakan salah satu negara padat penduduk, jika tidak diimbangi
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang memadai, maka akan banyak
pengangguran. Memperluas peluang pekerjaan akan membantu mengurangi
munculnya pembeda antar si kaya dan si miskin.

I. Ketimpangan Ekonomi
Ketimpangan ekonomi adalah distribusi pendapatan dan kesempatan yang
tidak merata antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Topik ini adalah
masalah di hampir semua negara di dunia dan seringkali orang yang berada
dalam kemiskinan memiliki sedikit kesempatan untuk dapat meningkatkan
kondisi sosial ekonominya. Meskipun tentu saja orang yang terlahir dalam
kemiskinan tidak otomatis berarti akan tetap miskin. Pendidikan, di semua
tingkatan, peningkatan keterampilan, dan kebijakan pelatihan dapat digunakan
bersamaan dengan program bantuan sosial untuk membantu orang keluar dari
kemiskinan dan untuk mengurangi ketidaksetaraan.
J. Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender merupakan suatu keadaan setara antara laki-laki dan
perempuan dalam hak secara hukum dan kondisi atau kualitas hidupnya sama.
Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi setiap manusia. Gender itulah
yang pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Peran gender terbagi menjadi peran produktif,
peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah ini penulis menyimpulkan bahwa negara Indonesia
memiliki banyak keragaman Suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa
dan ras, agama dan keyakinan, adat kesopanan serta situasi ekonomi. Struktur
masyarakat Indonesia yang majemuk dan dinamis ditandai dengan
keragaman suku bangsa, agama, dan kebudayaan.
Setiap negara memiliki problematika penduduk, salah satunya di Indonesia.
Yaitu problematika kesenjangan sosial, ketimpangan ekonomi.
Kemudian apa itu kesenjangan sosial, kesenjangan sosial adalah adalah
perbedaan jarak ekonomi antara kelompok satu dengan yang lainnya.
Kesenjangan sosial disebut juga sebagai ketimpangan sosial. Kita bisa
menjumpai kesenjangan sosial di lingkungan sekitar, misalnya gaya hidup
antara keluarga ekonomi atas atau kaya dengan keluarga ekonomi bawah atau
miskin, atau dalam hal pendidikan.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas degan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap peulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Sihotang Amri. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: University Press
Rosa Nikita. (2022, November 2). Kesenjangan sosial: Pengertian, Faktor, Dampak,
dan Upata Mengatasi. Detikedu Diakses pada 6 november 2022
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6382292/kesenjangan-sosial-pengertian-
faktor-dampak-dan-upaya-mengatasi#:~:text=Kesenjangan%20sosial%20adalah
%20perbedaan%20jarak,disebut%20juga%20sebagai%20ketimpangan
%20sosial.&text=Kita%20bisa%20menjumpai%20kesenjangan%20sosial,keluarga
%20ekonomi%20bawah%20atau%20miskin.
Ceo coan. (2017, November 8). Makalah”ISBD” Manusia, Keragaman dan
Kesederajatan. Makalahkampus15 Diakses pada 6 November 2022
http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/11/makalah-isbd-manusia-
keragaman-dan.html

Anda mungkin juga menyukai