MAKALAH
“TINGKAT KELAHIRAN DAN PELAYANAN KESEHATAN”
DOSEN PENGAMPU :
Ikhsan,S.K.M,.M,Kes
DISUSUN OLEH :
1. Erlinda Febrianti
3. Heni Ayani
4. Rina susianti
KATA PENGANTAR
Sri puji lestsri
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelsaikan makalah ini untuk
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan keritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta memasukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
Sri puji lestsri
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan...................................................................................................14
Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
mendefinisikan anak yang dilahirkan hidup oleh seorang wanita. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fertilitas
Sri puji lestsri
menurut Kingsley Davis dan Judith Blake dalam buku yang berjudul “The Social Structure
lain umur kawin pertama, lama dalam ikatan perkawinan, selibat permanen, abstinensi,
frekuensi senggama;
variabel), yaitu mortalitas atau kematian janin baik secara sengaja mauptun tidak.
oleh beberapa faktor. Faktor tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor demografi
dan faktor non demografi. Faktor demografi seperti struktur umur, status perkawinan, usia
kawin pertama, dan proporsi penduduk yang kawin. Faktor non demografi seperti keadaan
nasional.
tingkat fertilitas. Jika semakin rendah usia pernikahan pertama maka semakin panjang
masa reproduksi, sehingga dapat menaikkan tingkat fertilitas. Sebaliknya jika semakin
tinggi usia pernikahan pertama maka semakin pendek masa reproduksi, sehingga dapat
menurunkan tingkat fertilitas. Upaya penundaan usia kawin pertama merupakan salah satu
upaya menurunkan tingkat fertilitas. Selain itu kondisi ekonomi, sosial dan budaya juga
dapat menjadi penentu tinggi rendahnya usia pernikahan pertama. Seorang ahli filsafat dan
ahli ekonomi bangsa Inggris, John Stuart Mill berpendapat bahwa situasi tertentu manusia
akan cenderung memiliki keluarga yang kecil. Jadi, taraf hidup merupakan determinan
dari fertilitas dan tinggi rendahnya fertilitas di tentukan oleh manusia itu sendiri.
Memperhatikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kelahiran ditentukan oleh manusia itu
sendiri, maka Mill menyarankan untuk meningkatkan tingkat golongan yang tidak mampu
Pada saat ini di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia,
mengupayakan penurunan tingkat fertilitas. Tujuan pembangunan dari suatu negara adalah
pembangunan, penduduk juga berperan sebagai subjek pembangunan. Namun di sisi lain,
pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dianggap sebagai faktor penghambat dari
tepat dan memadai maka akan menimbulkan masalah sosial dan ekonomi. Bertambah
membutuhkan investasi dalam menciptakan sarana dan prasarana yang memadai seperti
Keluarga, dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Provinsi Riau. Agar upaya kesehatan dimaksud dapat diselenggarakan sesuai yang
Untuk mengetahui tingkat kelahiran dan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
yang diharapkan.
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
Tingkat kelahiran atau angka kelahiran atau crude birth rate (CBR) adalah jumlah
kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Dihitung dengan rumus CBR = b/p (1000));
Ket:
Indikator untuk mengukur tingkat kehamilan adalah tingkat kehamilan total - rata-
rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat
kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR,
antara lain:
Sri puji lestsri
1) Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
2) Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti
3) Kondisi perekonomian
4) Kebijakan pemerintah
Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian
7) Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi
dibandingkan yang mayoritas usia non produktif. Pelayanan kesehatan adalah sebuah
pelaksanaan pemeliharaan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan baik itu
Sri puji lestsri
untuk individu maupun masyarakat dengan secara optimal. Dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan tersebut terdapat interaksi antara pasien, tenaga kesehatan dan juga sarana
kesehatan. Hubungan atau interaksi yang timbul antara pasien, tenaga kesehatan, serta
sarana kesehatan diatur dalam kaidah-kaidah mengenai kesehatan baik itu secara hukum
maupun non hukum (antara lain: kesopanan, kesusilaan, ketertiban, moral termasuk etika).
Hubungan hukum yang terjadi merupakan sebuah hubungan antar subyek-subyek hukum
yang diatur dalam kaidah-kaidah hukum serta juga memenuhi hubungan yang mengatur
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal di bidang kesehatan sebagaimana di atur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Program Indonesia Sehat Merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa Cita,
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh
program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan
Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
1. Adanya pernikahan di usia muda karena semakin muda seseorang menikah semakin
2. Adanya anggapan bahwa anak laki-laki adalah penerus garis keturunan sebuah
keluarga
Pelayanan dengan cara pengorganisasian yang memiliki sifat sendiri solo practice
dapat juga dengan cara bersama-sama didalam sebuah organisasi. Memiliki tujuan untuk
bersama-sama dalam suatu organisasi. Yang memiliki tujuan utama yakni untuk
penyakit, sasarannya pada pelayanan kesehatan ini adalah kelompok dan masyarakat.
penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
antara lain umur kawin pertama, lama dalam ikatan perkawinan, selibat permanen, abstinensi,
frekuensi senggama;
variabel), yaitu mortalitas atau kematian janin baik secara sengaja mauptun tidak.
Menurut Ida Bagus Mantra (2003:167), kelahiran (fertilitas) dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Pelayanan dengan cara pengorganisasian yang memiliki sifat sendiri solo practice dapat juga
dalam suatu organisasi. Yang memiliki tujuan utama yakni untuk menyembuhkan ataupun
memelihara serta meningkatkan kesehatan dan juga mencegah penyakit, sasarannya pada
3.1 SARAN
1.ibu dianjurkan untuk rutin memeriksa kehamilannya minimal 4kali selama kehamilannya
2.disaran pada petugas kesehatan khususnya bidan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
memberikan penyuluhan kepada ibu hamil melahirkan tetap dalam kondisi baik dalam upaya
menurukan angka kejadian yang tidaki di harpakan.
3.bagi pihak rumah sakit khususnya bagian kebidanaan dan KIA agar lebih meningkatkan
mutu dan pelayanan dengan mutu untuk mencegah berbagai resiko kejadian retensio plasenta.
Sri puji lestsri
Daftar pusaka
(Mantra, 2000:57). . tingkat kelahiran dan pelayanan kesehatan, Kualitatif. Riau; 2011. Analisis
Kebijakan Publik “Konsep, Teori, dan Aplikasi”. INDONESIA: Pustaka Menteri Kesehatan RI
Nomor 39 Tahun 2016 Pelajar. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.