“ FERTILITAS”
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah DASAR KEPENDUDUKAN
Dosen Pengampu : SANGAR SIREGAR,MA
Disusun oleh :
SYAFRI LIANTONI
GUSMAWATI
MAZDALIFAH
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun
Kependudukan
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
A. Kesimpulan .............................................................................. 18
iii
iv
BAB I
A. LATAR BELAKANG
1
timbul persaingan untuk mendapatkan sumber daya alam. Selain itu pertumbuhan penduduk yang
tinggi tanpa diikuti pertumbuhan ekonomi yang seimbang sering kali hanya menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas rendah. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk. Agar permasalahan yang timbul dapat ditekan serendah mungkin.
Memang semakin padat suatu daerah tidak bisa menjadi tolak ukur pasti mengenai
kesehatan penduduknya. Karena hal tersebut kembali lagi kepada kesadaran
penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Apabila mereka memiliki kesadaran yang
tinggi mengenai lingkungan, tentu masalah padat penduduk dengan kesehatan akan
bisa diatasi. Tetapi sebaliknya, apabila kesadaran mengenai lingkungan masih rendah,
maka penyakit pun siap menghampiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengetian Fertilitas
2. Konsep Konsep Fertilitas
3. Faktor Faktor yang mempebngaruhi fertilitas
4. Studi Perbedaan Fertilitas Di Indonesia
5. Masalah Pengukuran Fertilitas
6. Ukuran dasar Fertilitas
2
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Fertilitas ialah suatu istilah yang dipergunakan didalam demografi untuk
menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan hidup. Istilah tersebut
kadang-kadang dipergunakan berlawanan dengan penggunaan biasa, yang berarti
hasil reproduktif sebenarnya, dan bukan hasil reproduksi yang mungkin terjadi.
Fertilitas ialah suatu ukuran yang diterapkan untuk mengukur hasil reproduktif wanita
yang diperoleh dari data statistik jumlah kelahiran hidup ( Pollard dkk, 1984 : 141).
Menurut Sri Hardjati Hatmadji dalam buku “Dasar-Dasar Demografi”, fertilitas
sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang
wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup (1981 : 57).
B. KONSEP-KONSEP FERTILITAS
1. Lahir Hidup (Live Birth)
Menurut UN dan WHO , adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-
tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantungya atau denyut tali pusat
atau gerakan-gerakan otot.
2. Lahir Mati (Still Birth)
Adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28
minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
3. Abortus
3
Kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu. Ada dua macam Abortus: disengaja (induced) dan tidak disengaja
(spontantaneous).
Induced abortion dapat:
a. Berdasar alasan medis, misalnya: karena mempunyai penyakit jantung
yang berat sehingga membahayakan jiwa si ibu.
b. Tidak berdasarkan alasan medis.
4. Masa Reproduksi (Childbearing Age):
Masa dimana wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur (15-
49th).
4
a. Enam (6) ‘intercourse variables’ yaitu faktor – faktor yang
mempengaruhi hubungan kelamin (intercourse) yaitu :
1) Umur memulai hubungan kelamin.
2) Selibat permanent : proporsi wanita yang tak pernah mengadakan
hubungan kelamin.
3) Lamanya berstatus kawin.
4) Abstinensia sukarela.
5) Abstinensia terpaksa ( misal : sakit, berpisah sementara ).
6) Frekuensi senggama.
b. Tiga (3) ‘conception variable’ yaitu faktor – faktor yang
mempengaruhi kemungkinan terjadinya konsepsi (conception ) .
7) Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak
disengaja.
8) Pemakaian kontrasepsi.
9) Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang
disengaja (misal: sterilisasi ).
c. Dua (2) “gestation variable” yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan.
10) Mortalitas janin karena sebab-sebab yang tidak disengaja.
11) Mortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja.
2. Menurut Ronald Freedman
5
DIAGRAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FERTILITAS OLEH RONALD FREEDMAN
Tingkat
Mortalitas
Norma tentang
L besarnya F
I keluarga E
N R
G T
K Variable Antara I
U L
N I
G Struktur Sosial T
A Ekonomi A
Norma tentang
N S
variable antara
Program
KB
3. Menurut H. Leibenstein :
Anak dilihat dari 2 segi yaitu : segi kegunaan (utility) dan biaya (cost) .
Kegunaannya ialah memberikan kepuasan, dapat memberikan balas jasa
ekonomi atau membantu dalam kegiatan berproduksi serta merupakan
sumber yang dapat menghidupi orang tua di masa depan. Sedangkan
pengeluaran untuk membesarkan anak adalah biaya dari mempunyai anak
tersebut.
Apabila ada kenaikan pendapatan, aspirasi orang tua akan berubah. Orang
tua mengingikan anak dengan kualitas yang baik. Ini berarti biaya (cost)
6
nya naik. Sedangkan kegunaannya turun sebab walaupun anak masih
memberikan kepuasan akan tetapi balas jasa ekonominya turun.
Disamping itu orang tua juga tak tergantung dari sumbangan anak. Jadi
biaya membesarkan anak lebih besar daripada kegunaannya. Hal ini
mengakibatkan ‘demand’ terhadap anak menurun atau dengan kata lain
fertilitas turun.
Gavisn Jones et. Al., memberikan ulasan mengenai tingginya tingkat fertilitas
di kota mungkin disebabkan oleh tingginya tingkat ‘memory lapse ’ wanita
pedesan dibandingkan wanita yang tinggal di daerah kota .
7
Harijati Hatmadji et. Al., sebaliknya mempunyai pendapat bahwa fertilitas
di jawa-pedesaan memang sedikit lebih tinggi daripada di jawa-kota.
2. Tingkat pendidikan
4. Pengalaman Bekerja
8
Ukuran yang dipakai untuk factor pengalaman bekerja berbeda-beda misal :
jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, status pekerjaan, kegiatan yang biasanya
dilakukan (usual activity).
9
3. Secara kasar dapat dikatakan bahwa satu kelahiran yang terjadi pada umur
80 tahun telah menghasilkan kelahiran yang banyak (a multiple birth).
4. Penyebut angka kelahiran, terutama yang menyangkut jumlah penduduk
yang menghadapi resiko, kenyataannya sangat sulit dihitung. Kelompok
penduduk yang muda dan sangat tua memang sudah tidak diperhitungkan.
5. Dalam banyak hal perbedaan anatara kelahiran hidup dan kelahiran
mati(still-birth) biasanya sulit diklasifikasikan secara konsisten.
6. Akibat prefen dan pandangan pribadi (yang sebaliknya juga tergantung dari
bidang pendidikan maupun beberapa faktor lainnya) akan membawa
pengaruh yang cukup kuat terhadap jumlah anak yang dikehendaki.
𝐵
𝐶𝐵𝑅 = 𝑥𝑘
𝑃𝑚
di mana :
CBR = Crude Bride Rate atau Tingkat Fertilitas Kasar
Pm = Penduduk Pertengahan tahun
10
K = Bilangan konstanta yang biasanya bernilai 1.000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
Contoh :
Berdasarkan sensus 2010 di Jabar terdapat jumlah penduduk 25 juta jiwa
dan banyaknya bayi yang lahir hidup dalam setahun adalah 500.000
jiwa. Berapakah CBR Jabar?
Rumus :
𝐵
𝐺𝐹𝑅 = 𝑃𝑓 (15−49) 𝑥 𝑘
Di mana :
GFR = Angka fertilitas umum
B = Jumlah kelahiran
Pf (15-49) = Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada
pertengahan tahun
k = biasanya 1000
Contoh :
11
Penduduk Negara X pada pertengahan tahun 2011 sebesar 200 juta,
penduduk wanita umur 15-49 tahun sebesar 40 juta sedang jumlah
kelahiran selama tahun 2011 = 8 juta.
Berapa GFR-nya ?
Jawab : GFR = 8.000.000 x 1000 = 200
40.000.000
Artinya tiap 1.000 wanita umur 15 – 49 tahun selama satu tahun
melahirkan 200 bayi.
12
4. Angka Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order-Specific
Fertility Rate)
Angka fertilitas menurut urutan kelahiran sangat penting untuk
mengukur tinggi rendahnya fertilitas di suatu Negara. Karena
kemungkinan seorang isteri untuk menambah jumlah kelahiran
tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya.
Rumus :
𝐵𝑜𝑖
𝐵𝑂𝑆𝐹𝑅 = 𝑥𝑘
𝑃𝑓(15 − 49)
di mana :
BOSFR = Birth Order Specific Fertility Rate
Boi = jumlah kelahiran urutan ke i
Pf(15-49) = jumlah wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan
tahun
k = bilangan konstan = 1000
Contoh :
13
b. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Dalam pengukuran fertilitas kumulatif, kita mengukur rata-rata jumlah
anak yang dilahirkan oleh wanita pada waktu wanita itu memasuki usia subur
hingga melampaui batas reproduksinya (umur 15-49 tahun). Pengukuran
fertilitas kumulatif meliputi :
1. Tingkat Fertilitas Total (Total Fertility Rate)
Tingkat fertilitas total didefinisikan sebagai jumlah kelahiran hidup tiap
1000 wanita yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan :
a) tidak ada seorang wanita yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya,
b) tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada pada periode
tertentu.
Rumus :
𝑇𝐹𝑅 = 5∑𝑖 𝐴𝑆𝐹𝑅𝑖
di mana :
14
ASFRi = tingkat fertilitas menurut umur ke i dari kelompok berjenjang
5 tahunan
Contoh :
= 5 x 1.016,1
= 5.080,5
Contoh :
Menurut tabel Negara Jepang pada tahun 1965, hitunglah GRRnya!
15
Jawaban : GRR = 5 x ASFRfi
= 5 x 208,31
= 1041,55
Artinya terdapat 1041,55 kelahiran bayi perempuan tiap 1000 perempuan
usia produksi.
di mana :
𝑛𝐿𝑥
= jumlah perempuan-perempuan yang dapat bertahan hidup
𝐼𝑜
16
Contoh :
Jawaban :
NRR = 5 x 201.246
= 1.006,23
17
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Menurut Kingsley Davis & Judith Blake terdapat 11 variabel antara yang
dikelompokkan dalam tiga tahap penting dari proses reproduksi, yaitu : 6 tahap
hubungan kelamin (intercourse), 3 tahap konsepsi (conseption), dan 2 tahap
kehamilan (gestation).
Ada beberapa faktor penentu dalam studi perbedaan fertilitas di Indonesia, antara
lain : tempat tinggal wanita pada saat pencacahan, tingkat pendidikan, umur
perkawinan pertama, dan pengalaman bekerja.
Selain itu terdapat pula masalah pengukuran fertilitas meliputi : angka kelahiran
dikaitkan dengan kelahiran yang meliputi suatu periode tertentu, suatu kelahiran
selalu melibatkan pria dan wanita, satu kelahiran yang terjadi pada umur 80 tahun
telah menghasilkan kelahiran yang banyak, penyebut angka kelahiran, terutama yang
menyangkut jumlah penduduk yang menghadapi resiko, kenyataannya sangat sulit
dihitung, dalam banyak hal perbedaan anatara kelahiran hidup dan kelahiran mati
(still-birth) biasanya sulit diklasifikasikan secara konsisten, dan akibat prefen dan
pandangan pribadi akan membawa pengaruh yang cukup kuat terhadap jumlah anak
yang dikehendaki.
18