Dosen Pengampu:
Taufik Hidayat, ST, MT
Desy Rosita, S.ST.M.Pd
Oleh:
Kelompok I
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul materi “Teknologi
Terapan dalam Pelayanan Kehamilan” tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Taufik Hidayat, ST. MT dan
Ibu Desy Rosita, S.ST. S.Pd, sebagai dosen pengampu mata kuliah Teknologi Tepat
Guna dalam Pelayanan Kebidanan yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
Hal
COVER……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………. 1
A. Latar belakang……………………………………………….. 1
B. Ruang Lingkup………………………………………………. 2
C. Tujuan……………………………………………………….. 3
1. Tujuan Umum…………………………………………… 3
2. Tujuan Khusus………………………………………....... 3
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………... 4
2.1 Teknologi Terapan dalam Pelayanan Kehamilan 4
A. Prosedur, misal :
1. Screening dan deteksi dini, dll..………………………… 4
2. Sistem (metode one way test, messaging program, mobile
obstetric monitoring, ANC Klas dll……………………… 8
BAB III: PENUTUP……………………………………………………… 19
A. Kesimpulan…………………………………………………. 19
B. Saran………………………………………………………... 20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 22
LAMPIRAN SOAL..................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya
lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah
berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan
secara tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi
sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan
dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu. Pertumbuhan dan
perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan
keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat tersebut.
Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan
kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan
geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Teknologi yang
demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan
diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut
merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat
yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses
pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-desa terutama desa
tertinggal yang jauh dari perilaku hidup sehat. Sementara itu, kesehatan
merupakan salah satu variabel pengukuran dari Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), dan mayoritas masyarakat Indonesia tinggal di Pedesaan sehingga menjadi
hal yang wajar apabila IPM Indonesia masih bernilai sangat rendah.
Kesehatan merupakan aspek penting dan menjadi salah satu kebutuhan yang
mendasar dalam kehidupan masyarakat menjadi salah satu hak yang seharusnya
didapatkan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat desa. Keterbatasan
1
2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Di harapkan bagi mahasiswa atau petugas kesehatan terutama bidan agar dapat
memahami dan dapat menerapkan teknologi terapan tepat guna serta dapat
mengaplikasikan dalam pelayanan kebidanan terutama pelayanan kehamilan
pada saat praktek klinik atau di tempat kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Memenuhi tugas pembuatan makalah mata ajar Teknologi Tepat Guna
dalam Pelayanan Kebidanan
b. Mengidentifikasi Teknologi Terapan dalam pelayanan Kehamilan :
1) Prosedur (misal : Screening dan Deteksi Dini, dll)
2) Sistem (misal : metode one-way test, messaging programme, mobile
obstetric monitoring, ANC klas, dll)
c. Mendiskusikan tentang Teknologi Terapan dalam pelayanan Kehamilan :
1) Prosedur (misal : Screening dan Deteksi Dini, dll)
2) Sistem (misal : metode one-way test, messaging programme, mobile
obstetric monitoring, ANC klas, dll)
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
1) Tinggi badan
2) Berat badan
3) Tanda-tanda vital
4) Pemeriksaan kepala dan badan
5) Pemeriksaan payudara
6) Pemeriksaan jantung, paru, dan organ dalam tubuh lainya
7) Pemeriksaan abdominal
8) Pemeriksaan genetalia
9) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
c. Pemeriksaan labolatorium
Tes labolatorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksaan ini
ditunjukan untuk memeriksa golongan darah, hb, protein urine dan glukosa
urine.
2. Kontak dini kehamilan trismester I
Pada trimester I, menurunya keinginan untuk melakukan hubungan
seksual sangat wajar. Jika dalam anamnesis terdapat riwayat abortus
sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai
kehamilan 16 minggu. Pada minggu ke 16 ini, plasenta telah terbentuk serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya, koitus
diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada
akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk panggul koitus sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan persaan sakit dan pendarahan.
3. Pelayanan ANC
Berdasarkan kebutuhan individu Pelayanan ANC yang diberikan
petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda-beda sesuai kebutuhan
dan kondisi dari setiap individunya. Persetujuan ANC yang diberikan
terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya berbeda dengan pelayanan
yang diberikan kepada ibu hamil dengan varies.
4. Skrinning untuk deteksi dini
a. USG
6
Bagi bidan dan ibu hamil di daerah daerah terpencil program ini sangat berguna
karena mampu menjangkau seluruh area Indonesia. Program ini diharapkan
mampu mengurangi angka kematian ibu hamil yang cukup tinggi.
10
ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam
hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap
kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat
mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan
persalinan atau materi yang lainnya (Depkes RI, 2009).
e. Langkah Pendidikan di Kelas Ibu Hamil Dalam memberikan pendidikan pada
ibu hamil tersebut dilakukan langkah-langkah dari mulai persiapan sampai
pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil Depkes & JICA (2008) antara lain
sebagai berikut :
1) Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini
dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur
kehamilannya
2) Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya
tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan, posyandu
atau di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar
menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-lain jika tersedia.
3) Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan
kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan.
4) Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara 20
sampai 32 minggu.
5) Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan
nara sumber jika diperlukan.
6) Membuat rencana pelaksanan kegiatan.
7) Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi
ekstra.
8) Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu,
bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120
menit termasuk senam hamil 15-20 menit.
f. Materi kelas Ibu Hamil
1) Pertemuan I
13
d) Mitos
Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan
ibu dan anak.
e) Penyakit menular
➢ Infeksi Menular Seksual (IMS)
➢ Informasi dasar HIV/AIDS
➢ Pencegahan dan penanganan Malaria pada ibu hamil.
f) Akte kelahiran
4. Senam Hamil
Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam hamil
bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam
hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang
disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan
(hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu
(Manuaba, 1998).
a. Tujuan Senam Hamil
1) Penguatan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat
tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan.
2) Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara
segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
3) Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia
akan mendesak isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat rongga dada
lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. dengan senam hamil maka
ibu akan dajak berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap relax.
4) Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama
dilakukan setiap saat perut terasa kencang.
15
kemudian tapakkan lagi kaki kanan dan lutut tetap lurus. Dalam
hitungan 1-2.Ulangi sampi 8X8 hitungan.
Gerakan 3 : Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua
lengan membuka di samping badan (seperti sayap pesawat terbang)
kemudian gulingkan kedua lutut ke kanan dengan menjaga badan
tetap pada posisinya, kemudian gulingkan ke kiri dalam hitungan 1-
2. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 4 : Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan,
kedua tungkai lurus terbuka selebar bahu. Gerakan pergelangan kaki
ke depan dan ke belakang bergantian, dalam hitungan 1-2. Ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 5 : Posisi ibu seperti di atas hanya gerakan pergelangan
kaki ke samping luar dan ke dalam. Dalam hitungan 1-2. Ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
f. Latihan Sendi Bahu Dan Payudara Ibu duduk bersila, kedua tangan
memgang bahu sisi yang sama. Gerakan bahu memutar ke arah dalam
dengan mempertemukan kedua siku ke depan dada dan dengan
menekankan lengan atas ke payudara dan bahu diputar dengan
putaran penuh (sampai ketiak terbuka) : satu kali putaran penuh
dalam satu hitungan. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan. Kemudian
lakukan hal yang sama dengan memutar bahiu ke arah luar.
g. Latihan Koreksi Sikap Latihan ini bertujuan untuk mengurangi beban
yang harus disangga pinggang selama ibu mengandung. Ibu berdiri
dengan kedua kaki lurus namun rileks. Agar posisi ibu tidak terlalu
tegak maka aturlah agar dada dan perut agak terdorong ke belakang
dan pantat agak terdorong ke depan. Pertahankanlah posisi ini
samampu mungkin setiap saat.
h. Latihan Rileksasi Umum Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu
beristirahat agar tercapai rileksasi bagi otot-otot perut dan tungkai
yang merupakan otot-otot yang sangat berperan selama ibu
18
A. Kesimpulan
Teknologi merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan
diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut
merupakan faktor eksternal dan diperkenalkan dengan maksud agar
masyarakat yang bersangkutan dapat mengubah kebiasaan tradisional dalam proses
pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penggunaan teknologi juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, khususnya dalam Pelayanan kebidanan. Sistem
Teknologi Terapan dalam prosedur Pelayanan Kehamilan misalnya screening dan
deteksi dini pelayanan kehamilan dan system pelayanan kehamilan misalnya dengan
metode one-way teks messaging program, mobile obstetric monitoring, ANC klas
dll.
Skrining (screening) adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk
mengidentifikasi penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan
menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara
cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi sesunguhnya
menderita suatu kelainan. Test skrining dapat dilakukan dengan : Pertanyaan
(anamnesa), Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan laboratorium.
Pesan teks dengan metode one-way text-messaging program adalah pesan teks
yang dikirimkan setiap dua kali dalam satu minggu oleh server, sms yang dikirimkan
berupa pesan – pesan terkait kondisi adaptasi fisiologis dan psikologis dari ibu hamil
(Jarreehtum, Titapant, Tienthai, Viboonchart, Chuenwattana, &
Chatchainoppakhun, 2008). Edukasi yang diberikan pada ibu hamil dapat berupa
perubahan – perubahan yang dialami selama hamil, serta perencanaan untuk
persalinan, perawatan bayi, dan persiapan kontrasepsi untuk pasca persalinan.
Mobile obstetrical monitoring (MoM) adalah sebuah platform prototipe
telehealth yang bisa diadaptasi sesuai dengan kebutuhan spesifik daerah pedesaan
19
20
http://nursenurul.blogspot.com/2010/03/skrining-antenatal-pada-ibu-hamil.html
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pelayanan-antenatal-atau-
antenatal-care/14765/2
teknologi-terapan-dalam-pelayanan-kehamilan_compress.pdf
pdfcoffee.com_makalah-teknologi-terapan-dalam-pelayanan-kehamilan-pdf-free.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/metode-one-way-text-messaging-
programme_compress.pdf
http://ningindahkelasibuhamil.blogspot.com/2014/06/kelas-ibu-hamil-serta-langkah-
langkah.html
adoc.pub_teknologi-tepat-guna-dalam-pelayanan-kebidanan.pdf
22
23
LAMPIRAN SOAL
1. Berapa menit waktu yang diperlukan untuk senam hamil?
a. 15 - 20 menit
b. 20 - 30 menit
c. 30 - 40 menit
d. 10 - 15 menit
e. 40 - 60 menit
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
3. Terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental,
pada persalinan cepat, aman dan spontan merupakan…..
a. Pengertian senam hamil
b. Tujuan senam hamil
c. Penatalaksanaan senam hamil
d. Syarat senam hamil
e. Manfaat senam hamil
4. Sasaran Kelas Ibu Hamil Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur
kehamilan….
a. 4 -12 minggu
24
b. 12 – 20 minggu
c. 20 – 28 minggu
d. 20 – 32 minggu
e. 28 – 40 minggu
5. Pemeriksaan yang dilakukan pada kehamilan dini yaitu,......
a. Anamesa, pemeriksaan umum, pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan umum
c. Pemeriksaan laboratorium & anamesa
d. ANC
e. Leopold
6. Kelompok belajar ibu – ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d
32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang disebut,....
a. Pemeriksaan ANC
b. Kelas ibu hamil
c. Senam hamil
d. Kumpulan ibu hamil
e. Persiapan ibu hamil
7. Yang termasuk anamnesa untuk menegakan diagnosis dan prognosis
kehamilan,kecuali
a. Anamnesa sosial
b. Anamnesa medik
c. Anamnesa keluarga
d. Anamnesa haid
e. anamnesa pendapatan
8. Pada usia berapa Minggu waktu yang tepat untuk pemeriksaan USG pada
kehamilan normal
a. 4 Minggu
b. 5 Minggu
c. 6 Minggu
d. 7 Minggu
25
e. 8 minggu
9. Merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik
untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari gelombang
ultrasonik adalah
a. ANC
b. Screening
c. USG
d. Palpasi
e. Mobile Obstetrik Monitoring ( MOM)
10. Pada pertemuan kelas ibu hamil ke- II, apasaja yang dapat dibahas tentang
persalinan,kecuali..
a. Tanda - tanda persalinan
b. Tanda bahaya pada persalinan
c. Proses persalinan
d. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
e. Apa itu kehamilan