Anda di halaman 1dari 11

Konsep Merintis Usaha

Bidan Praktik Mandiri

By : Sawitry, S.Si.T, M.K.M


Profesi bidan sejatinya adalah profesi yang mulia, profesi ini
lahir beranjak dari keprihatian mengenai tingginya AKI dan AKB
saat pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia, dikarenakan
pertolongan persalinan pada saat itu dilakukan oleh dukun yang
belum mendapatkan pengetahuan dan pelatihan pertolongan
persalinan bersih dan aman .
Seiring dengan perkembangan zaman , masalah kesehatan yang
dihadapi semakin kompleks, maka semakin banyak pula
cakupan pelayanan yang dapat dilakukan bidan dalam
peranannya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bidan
sebagai ujung tombak dalam pemberian pelayanan pada
perempuan, bayi, balita dan orang tua serta perannya dalam
pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat menjadi agent of
change dari perubahan perilaku masyarakat menuju masyarakat
yang mandiri untuk hidup sehat
Fungsi profesi bidan itu sendiri selain penyedia layanan
kesehatan juga sebagai social entrepereneur,
bukan berarti kesehatan digunakan sebagai bisnis yang
berorientasi pada benefit tapi lebih menekankan bagaimana
seseorang itu mempunyai kemampuan berpikir yang kreatif
dengan daya kreasi dan membuat sesuatu yang baru dengan
cakap melihat suatu peluang serta berani mengambil risiko
atas tindakannya.
Seorang bidan, yang membuka praktek sendiri juga dapat
dikatakan sebagai seorang wirausahawan.

Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut


untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha
Peluang usaha oleh
Bidan

PMB
Dikembangkan :
6. 3 in 1 postpastum
1. Prenatal class
7. Home care perawatan bayi
2. Parenting class 8. Home care perawatan ibu
3. Hypnobirthing post partum
4. Gentle birth 9. Spa baby
5. Water birth 10. Spa bumil/ bufas
Langkah-Langkah yang Dilakukan Dalam Pengembangan
Usaha :

1. Menjalin komunikasi dengan orang lain


2. Berani berinvestasi
3. Promosi (dg berbagai media)
4. Dapat memilih tempat yang strategis / marketable
5. Strategi untuk mendapatkan keuntungan besar
PMB Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan
dibidang kebidanan yang meliputi pelayanan
pemeriksaan hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, dan KB

Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien adalah


dengan menjadi bidan yang professional, efektif dan efisien
dalam memberikan pelayanan, ramah, cepat tanggap terhadap
keadaan klien, tidak membeda-bedakan pasien, meningkatkan
keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau
klinik untuk mempercepat penanganan bila terjadi
kegawatdaruratan. Biaya pelayanan yang terjangkau juga
merupakan salah satu strategi pemasaran.
fasilitas pelayanan yang memadai dan keramahtamaan
petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien, maka
akan membuat pasien merasa nyaman dan puas dengan
pelayanan yang diberikan.
Disini juga disediakan kotak saran tertulis jika pasien ingin
menyampaikan keluhan terkait pelayanan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2017
TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN
UU No. 4 Tahun 2019
tentang Kebidanan
Praktik bidan mandiri hanya diperuntukan bagi
bidan berpendidikan profesi
sedangkan Bidan dengan kualifikasi pendidikan diploma hanya dapat
menjalankan praktik di fasilitas kesehatan.
Selain syarat lulus pendidikan kebidanan, seorang bidan juga
wajib wajib melakukan registrasi dan izin praktik. Registrasi
dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diberikan
konsil kepada bidan yang memenuhi persyaratan, yaitu memiliki:

• ijazah dari perguruan tinggi kebidanan.


• memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi.
• surat keterangan sehat fisik dan mental
• surat pernyataan telah mengucapkan janji/sumpah profesi, dan
• surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan etika profesi.
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai