Dosen pengampu :
Disusun oleh:
kelompok 4
Kelas : A 2018
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UNIMED 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis masih
dapat membuat tugas Makalah Geografi kependudukan dan Demografi ini tepat pada waktunya.
Tugas Makalah ini membahas Tentang “ Fertilitas, Mortalitas dan Mobilitas Sosial”.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... 03
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan proyeksi penduduk 2015-2045 hasil Survei Penduduk Antar Sensus (Supas)
2015, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 269,6 juta jiwa pada 2020. Angka tersebut terdiri
atas 135,34 juta jiwa laki-laki dan 134,27 jiwa perempuan. Sebanyak 66,07 juta jiwa masuk
kategori usia belum produktif (0-4 tahun), kemudian sebanyak 185,34 juta jiwa merupakan
kelompok usia produktif (15-64 tahun), dan sebanyak 18,2 juta jiwa merupakan penduduk usia
sudah tidak produktif (65+ tahun). Saat ini Indonesia memasuki era bonus demografi, yakni jumlah
penduduk usia produktif lebih banyak dibanding usia tidak produktif (usia belum produktif + usia
sudah tidak produktif).
Negara Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki kepadatan penduduk yang
tinggi.Setiap wilayah memiliki tingkat kepadatan penduduk yang berbeda-beda.Di Indonesia
daerah yang jumlah penduduknya paling padat adalah pulau Jawa.Telah banyak usaha yang
dilakukan oleh pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk diIndonesia,dengan cara
transmigrasi..Struktur penduduk disuatu wilayah meliputi jumlah,persebaran dan komposisi
penduduk.Struktu penduduk di suatu wilayah tersebut selalu mengalami perubahan dari waktu
kewaktu dikarenakan proses demografi yaitu kelahiran,kematian dan migrasi.
Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan
kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil.
Misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran. Adat istiadat di Masyarakat Kebiasaan
dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk, Misalnya nilai anak, ada yang
menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding
perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
Kematian dan Kesehatan Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi.
Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah
akan menambah pula jumlah kelahiran..
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Fertilitas dan Bagaimana faktor-faktor yang mendorong dan menghambat
fertilitas ?
B. Bagaimana Fertilitas dan faktor pendorong dan penghambatnya ?
C. Bagaimana hubungan Mobilitas Sosial atau Migrasi dengan Mortalitas dan Ferrtilitas ?
C. Tujuan Penyusunan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud
Fertilitas , Mortalitas dan Mobilitas Sosial atau Migrasi . Dan mengetahui hubungan ketiganya .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Fertilitas (kelahiran)
Kelahiran
Kelahiran yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang
dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari lamanya bayi
itu dikandung.
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seseorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya
bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak.
Jadi merupakan lawan arti kata sterilitas. Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas hanya
berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk
sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi
manusia.
Istilah fertilitias sering disebut dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi
dari rahim seorang wanita dengan adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, berteriak,
bergerak, jantung berdenyut dan lain sebagainya. Sedangkan paritas merupakan jumlah anak yang
telah dipunyai oleh wanita. Apabila waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka disebut
dengan lahir mati (still live) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa
kelahiran.
Pengetahuan yang cukup dapat dipercaya mengenai proporsi dari wanita yang tergolong
subur dan tidak subur belum tersedia. Ada petunjuk bahwa di beberapa masyarakat yang dapat
dikatakan semua wanita kawin dan ada tekanan sosial yang kuat terhadap wanita/ pasangan untuk
mempunyai anak, hanya sekiat satu atau dua persen saja dari mereka yang telah menjalani
perkawinan beberapa tahun tetapi tidak mempunyai anak. Seorang wanita dikatakan subur jika
wanita tersebut pernah melahirkan paling sedikit seorang bayi.
Pengaruh Fertilitas
Menurut Ida Bagus Mantra (1985), terdapat sejumlah factor yang dapat mempengaruhi
fertilitas yang dibedakan atas factor-faktor demografi dan factor-faktor non demografi. Factor-
faktor demografi antara lain: struktur atau komposisi umur, status perkawinan, umur kawin
pertama, keperidian atau fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin. Factor-faktor non
demografi antaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita,
urbanisasi dan industrialisasi. Factor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung ataupun
tidak langsung terhadap fertilitas.
Davis dan blake (1956 dalam Ida Bagus Mantra,1985) memperinci pengaruh factor social melalui
11 “variable antara” yang dikelompokkan sebagai berikut:
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (anti natalitas) dan mendukung kelahiran (pro natalitas).
1. Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu
2. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
3. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
4. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
5. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak
laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka natalitas dalam suatu Negara antara lain :
Kepercayaan dan agama faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB.
Ada agama untuk kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB.
Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak.
Tingkat Pendidikan Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan
yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan
jumlah anak secara rasional.
Kematian dan Kesehatan Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi.
Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah
akan menambah pula jumlah kelahiran.
Struktur Penduduk Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran
lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non-produktif (misalnya lebih banyak anak-anak
dan orang-orang tua usia).
B. Mortalitas atau Kematian
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat
dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian
(anti mortalitas)
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik)
pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus
mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata
mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas
berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama
periode waktu tertentu.
Angola 192.50
Afganistan 165.96
Mozambik 137.08
Liberia 295.00
Niger 122.66
Somalia 118.52
Mali 117.99
Tajikistan 112.10
Guinea-Bissau 108.72
Pengaruh Mortalitas
Umur
Jenis kelamin
Penyakit
Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
Tekanan, baik psikis maupun fisik, Kedudukan dalam perkawinan Kedudukan sosial-
ekonomi, Tingkat pendidikan, Pekerjaan, Beban anak yang dilahirkan, Tempat tinggal dan
lingkungan, Tingkat pencemaran lingkungan, Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah
penyakit Politik dan bencana alam.
Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian
semakin besar, yang termasuk faktor ini adalah :
Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian
rendah, yang termasuk faktor ini adalah :
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang
lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi
internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu
negara saja.
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi
dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi
internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang
yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan
emigrasi disebut emigran.
Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain pada Negara tersebut.
dibagi menjadi empat , yaitu :
Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Pengaruh Migrasi
Pada dasarnya faktor-faktor orang yang melakukan migrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor
pendorong dan faktor penarik.
Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama atau suku di daerah asal
Alasan perkawinan atau pekerjaan yang mengharuskan pindah dari daerah asal
Contoh faktor penarik:
Adanya rasa kecocokan di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan
yang cocok
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianaggap menyenangkan misalnya iklim,
perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas umum lainnya
Banyak terdapat tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi penduduk-
penduduk pedesaan atau kota kecil
Perpindahan (migrasi) atau mobilitas penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari
suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
1. Faktor individu.
2. Faktor yang terdapat di daerah asal.
3. Faktor yang terdapat di daerah tujuan.
4. Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam makalah ini kita bisa mengetahui bagaimana itu fertilitas, mortalitas dan mobilitas
sosial dan bagaimana hubungan ketiganya. Dan terdapat juga berbagai faktor pendorong maupun
penghambat dari fertilitas maupun mortalitas. Dan juga adanya faktor prnarik dengan adanya
mobilitas sosial maupun migrasi .
Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih
banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun
penulisan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gurupendidikan.net/2016/04/pengertian-fertilitas -macamnya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/ferytilitas,mortalitas,mobilitassosial