Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI DI INDONESIA”


DOSEN PENGAMPUH :

ELVARIA MANTAO,S.KM,. M.PH

OLEH ;

AINUL HASANAH

P10121020

KELAS A

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran allah SWT. Karena berkat rahmat
dan hidayahnya kita dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI DI INDONESIA”. Tidak lupa pula kita berikan
shalawat serta salam ke pada nabi kita Muhammad SAW. Agar kita tetap
senantiasa menguatkan iman dan selalu mengikuti ajarannya hingga akhir zaman
aamiin.

Dalam studi demografi menekankan tiga fenomena perubahan penduduk,


yakni: 1. Dinamika Penduduk (Population dynamicsh) 2. Komposisi Penduduk
(Population Composition) 3. Jumlah dan Distribusi Penduduk (population size and
distribution).

Palu 25 maret 2022

Ainul hasanah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................................

C. Tujuan........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A. PENGERTIAN KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI


PENDUDUK...............

B. JENIS KOMPOSISI PENDUDUK.........................................................

C. PIRAMIDA PENDUDUK.......................................................................

D. KLASIFIKASI PIRAMIDA PENDUDUK..............................................

E. DISTRIBUSI PENDUDUK DI INDONESIA........................................

F. PEMERATAAN PENDUDUK DI INDONESIA..................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................

A. KESIMPULAN.........................................................................................

B. SARAN.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kepadatan


penduduk tinggi. Setiap daerah memiliki perbedaan volume kepadatan penduduk.
Di Indonesia kepadatan penduduk tertinggi berada di pulau jawa. Telah banyak
upaya pemerintah untuk mengatasi kepadatan penduduk seperti mengatur
transmigran-transmigran yang terjadi masyarakat. Struktur wilayah penduduk ini,
meliputi jumlah, persebaran dan komposisi. Struktur penduduk pada komposisi
penduduk dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, dan
pendidikan.

Perubahan pertumbuhan penduduk sering terjadi dari waktu ke waktu. Maka


perlu sekali mengetahui komposisi penduduk di wilayah tertentu. Melalui
komposisi penduduk, akan mendapatkan data dari suatu wilayah yang dapat
mengelompokkan penduduk menurut jenis kelamin dan menurut umur. Dengan
demikian, akan mudah mengetahui penduduk yang produktif maupun yang tidak
produktif, sehingga dalam menetukan kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih
mudah terleasisasikan.

Struktur penduduk di suatu wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan


komposisi penduduk. Struktur penduduk di suatu wilayah tersebut selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu dikarenakan proses demografi yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi. Oleh karena struktur penduduk yang dinamis
atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu, maka perlu sekali
untuk mengetahui komposisi penduduk di suatu wilayah. Hal ini dikarenakan
komposisi penduduk dapat memberikan gambaran mengenai pengelompokan
penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Sejalan dengan pendapat Ida Bagoes
Mantra yang mengungkapkan bahwa komposisi penduduk sendiri adalah
pengelompokan penduduk atas variabel-variabel tertentu.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari komposisi dan distribusi penduduk?


2. Apa saja jenis komposisi dan distribusi dari penduduk?
3. Apa yang dimaksud piramida penduduk?

C. Tujuan

1. Memahami definisi dari komposisi dan distribusi penduduk.


2. Mengetahui jenis komposisi dan distribusi penduduk.
3. Mengetahui definisi dari piramida penduduk.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PENDUDUK

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-


kriteria tertentu. Seperti pengelompokan penduduk berdasarkan umur jenis
kelamin, mata pencaharian, agama, penidikan. Dikemukakan oleh Said Rusli
dalam buku Bagoes, mantra bahwa komposisi penduduk menggambarkan susunan
penduduk berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu. Komposisi penduduk
juga dapat diartikan sebagai mata statistik dari statistik kependudukan yang
membahas penduduk berdasarkan umur atau usia dan jenis kelamin.

Dengan demikian komposisi penduduk secara sederhana merupakan


pengelompokan penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin. Komposisi
penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan dalam pelaksanaan
pembangunan.

Komposisi penduduk perlu dikaji secara baik, karena setiap wilayah terdapat
penduduk yang berbeda usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Pemerintah dapat merancang kegiatan
atau perencanaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan penduduk.
Pemerintah juga dapat menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan dengan kebutuhan
penduduknya.

Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik


kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi
umur dan jenis kelamin.

Mengutip Kemdikbud RI, distribusi atau persebaran penduduk adalah


bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk
tersebar merata atau tidak. Persebaran penduduk dapat diketahui dari kepadatan
penduduk.
Kepadatan penduduk adalah suatu ukuran yang menunjukkan berapa banyak
jiwa atau penduduk yang tinggal dalam satu kilometer persegi wilayah. Kepadatan
penduduk menjadi indikator adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki suatu
wilayah. Wilayah yang memiliki sumber daya yang lebih baik, baik sumber daya
fisik maupun sumber daya manusia, akan cenderung dipadati penduduk.

Kepadatan penduduk juga memberikan informasi kepada pemerintah tentang


pemerataan pembangunan. Wilayah yang penduduknya jarang menunjukkan
pembangunan belum merata ke berbagai wilayah.

B. JENIS KOMPOSISI PENDUDUK

Kita ketahui behwa komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk


berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berikut beberapa klasifikasi komposisi
penduduk :

1. Komposisi penduduk berdasarkan usia atau umur

Komposisi penduduk dalam pengelompokan usia dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu:

a. Usia 0-14 tahun dinamakan usia belum/nonproduktif dimana usia yang dapat
dikatakan belum kerja atau belum siap bekerja.

b. Usia 15-64 tahun dinamakan usia produktif dimana kelompok penduduk usia
kerja yang siap bekerja.

c. Usia 64 tahun ke atas disebut usia pasca/nonproduktif atau tidak produktif.

Dari pengelompokan penduduk usia, maka dapat diketahui penduduk produktif dan
non produktif penduduk untuk mengetahui angka ketergantungan (depedency
rasio) sehingga untuk beban ketergantungan dari non produktif, dapat dipenuhi
oleh usia produktif.

2. Komposisi Penduduk berdasarkan jenis kelamin

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk dikaji, karena
dapat diketahui angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Pengelompokan
komposisi penduduk dapat dibagi menjadi jenis kelamin laki-laki dan jenis
kelamin perempuan.

Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat dari
piramida penduduk. Piramida penduduk terdapat tiga macam yaitu:

a. Pramida muda berbentuk kerucut Piramida ini menggambarkan jumlah


penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan
datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang
mengalami pertumbuhan, terdapat dinegara berkembang.

b. Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat

3. Komposisi Penduduk berdasarkan mata pencaharian

Penduduk memiliki berbagai macam pekerjaan. Diantara macam-macam pekerjaan


yang dimiliki penduduk antara lain: PNS, TNI, Polri, pedagang, petani, buruh dan
lain-lain.

4. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Berdasarkan tingkat atau jenjang yang ditempuh penduduk, dapat dikelompokan


dalam tingkat PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokan
ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.

5. Komposisi penduduk berdasarkan agama

Komposisi penduduk berdasarkan agama juga merupakan komposisi dalam


mengelompokan penduduk berdasarkan ajaran agama yang dianut penduduk
seperti: Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Kongucu.

C. PIRAMIDA PENDUDUK

Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi
menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan
jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima
tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk
wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau
prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati
bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu),
banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.

Distribusi segitiga atau Distribusi piramida adalah Distribusi segitiga


penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat
disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk
anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk
yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan tingginya
angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang
rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di
negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah
penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti
ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat


digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara
penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk
menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan
kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan
menurut umur.

D. KLASIFIKASI PIRAMIDA PENDUDUK

1. Piramida ekspansif, disebut juga piramida penduduk muda

Ciri-ciri:

· Angka kelahiran sangat tinggi

· Kelompok terbesar adalah penduduk usia muda

Contoh: negara berkembang Indonesia, Kenya, India, DLL.


2. Piramida stasioner, disebut juga piramida penduduk dewasa

Ciri-ciri

· Angka kelahiran dan kematian relatif seimbang

· Jumlah penduduk usia tua dan muda seimbang

Contoh : negara eropa barat Inggris, Belanda, Perancis, Italia, DLL

3. Piramida konstruktif, disebut juga piramida penduduk tua

Ciri-ciri

· Angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan kematian

· Jumlah penduduk usia tua lebih banyak

Contoh negara: negara maju Jepang, Jerman, Swedia, DLL.

Dengan membuat piramida penduduk maka dapat diketahui informasi tentang


jumlah penduduk produktif dan non produktif, jumlah usia angkatan kerja dan
perbandingan laki-laki dengan perempuan.

E. DISTRIBUSI PENDUDUK DI INDONESIA

Beberapa wilayah di Indonesia penduduknya masih sangat sedikit,


atau masih kekurangan jumlah penduduk (under population). Berdasaran
Hasil Sensus Penduduk 2010 Badan Pusat Statistik (BPS) dalam
Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk Indonesia (2011), 57,5 persen
penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Kondisi ini sudah
terjadi sejak lama.
Meski pemerintah selalu melakukan upaya penyebaran penduduk
ke luar Jawa dan Bali, melalui program transmigrasi sejak zaman
pemerintahan Belanda hingga Indonesia merdeka. Pada 2010, provinsi
dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia adalah Provinsi Jawa
Barat dengan jumlah penduduk 18,1 persen dari seluruh penduduk
Indonesia. Provinsi dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah
Provinsi papua Barat dengan jumlah penduduk 760.000 jiwa atau 0,3
persen dari seluruh penduduk Indonesia. Pada 2010, kepadatan
penduduk Indonesia adalah sebesar 124 jiwa per kilometer persegi.
Tingkat kepadatan penduduk sangat bervariasi antar provinsi di
Indonesia.
Provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI
Jakarta mencapai 14.469 jiwa per kilometer persegi. Provinsi dengan
tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Papua Barat, hanya 8 jiwa
per kilometer persegi.

F. PEMERATAAN PENDUDUK DI INDONESIA

Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata menjadi permasalahan bagi


pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Diperlukan cara memeratakan penduduk
yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan
secara optimal.

Salah satu cara pemerataan penduduk di Indonesia adalah melalui


perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang penduduk. Perpindahan
penduduk dapat dilakukan dengan keinginan warga sendiri maupun melalui
program pemerintah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan


kriteria-kriteria tertentu. Pengelompokan penduduk dapat dibagi menjadi tiga yaitu
komposisi penduduk dilihat dari biologis, geografis, dan sosial. Indikator
komposisi penduduk meliputi sex ratio dan depedency ratio.

Adapun manfaat dari komposisi penduduk yaitu Untuk mengetahui jumlah


penduduk yang produktif dengan jumlah non produktif, sehingga dapat mengetahui
angka ketergantungan penduduk. Untuk mengklasifikasikan penduduk, sehingga
dapat diketahui penduduk yang memiliki tingkat pendapatan ekonomi dari mata
pencaharian penduduk yang dapat memudahkan pemerintah untuk membantu
penduduk yang memiliki pendapatan yang kurang. Untuk mengelompokan
tingkatan pendidikan, dimana pendidikan merupakan akses untuk kemajuan suatu
negara.

Mengapa persebaran penduduk terpusat di pulau Jawa? Mengapa pulau Jawa


menjadi daerah terpadat di Indonesia?

Pulau Jawa adalah daerah sangat subur dan telah lama berkembang dengan
pertanian tradisional. Pada masa lalu, masyarakat mengembangkan pola ekonomi
tradisional berupa pertanian. Faktor yang menyebabkan Pulau Jawa padat
penduduknya adalah:

 Karena sebagian besar lokasi di wilayah Pulau Jawa mudah


terjangkau.
 Pulau Jawa menjadi pusat perkembangan politik pada masa Hindu,
Buddha, Islam dan masa penjajahan.
 Pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta berada di Pulau Jawa.
 Kota-kota besar sebagian besar berada di Pulau Jawa.
 Sarana dan prasarana di Pulau Jawa lebih lengkap dari wilayah lain di
Indonesia.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah makalah tentang “Komposisi dan distribusi Penduduk” yang


telah Kami paparkan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna maka
dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat Kami harapkan untuk
perbaikan. Harapan Kami, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru
dan bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Bagoes Mantra, Ida. 2003. Demografi Umum. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/23/183000269/persebaran-
penduduk-indonesia?page=all

https://adoc.pub/agustina-bidarti-sp-msi-sosial-ekonomi-pertanian-fakultas-pe.html

Dewi, Nurmala. 2009. Geografi 2 untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV.
Epsilon Grup.

H. R. Bintarto. 2000. Geografi SMA. Jakarta: Erlangga.

http://simofet.blogspot.com/2015/03/makalah-kependudukan-dan.html (Diakses di
Pekanbaru, pada tanggal 07/09/10 Pukul 16:51 WIB)

https://id.wikipedia.org/wiki/Komposisi_penduduk (Diakses di Pekanbaru pada


tanggal 07/09/19 Pukul 16:30 WIB)

Bagoes Mantra, Ida. 2003. Demografi Umum. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm.
23

Dewi, Nurmala. 2009. Geografi 2 untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV.
Epsilon Grup, hlm. 56

https://id.wikipedia.org/wiki/Komposisi_penduduk (Diakses di Pekanbaru pada


tanggal 07/09/19 Pukul 16:30 WIB)

H. R. Bintarto. 2000. Geografi SMA. Jakarta: Erlangga, hlm. 57

http://simofet.blogspot.com/2015/03/makalah-kependudukan-dan.html (Diakses di
Pekanbaru, pada tanggal 07/09/10 Pukul 16:51 WIB)

Anda mungkin juga menyukai