Anda di halaman 1dari 15

MAAKAAAH I

PERKEMBANGAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1. AYU LESTARI A.
2. DELIA KIFA PUTRI S.
3. ERGA PRASETYA
4. LHAM MUHAMMAD R
5. TIARA ANNISA
6. RAHMA AYU A.

KELAS
IX. D

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PRINGSEWU


KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu, Oktober 2019

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Penyebab Perkembangan Penduduk .............................................................. 3
B. Dampak Perkembangan Penduduk Bagi Lingkungan ................................... 5
C. Solusi Untuk Menghindari Dampak Perkembangan Penduduk Bagi ........... 10
Lingkungan .................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh
negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara berpenduduk besar dan
padat sperti Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data dasar yang diperoleh
mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai upaya yang
berkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Indonesia sebagai
suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk terbesar nomor empat di
dunia, juga menghadapi persoalan yang serupa.

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia senantiasa mengalami peningkatan. Hal ini


tercermin dari hasil sensus penduduk 2010, Indonesia menunjukkan gejala ledakan
penduduk. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju
pertumbuhan 1,49 persen pertahun, sementara pada tahun 2008 masih tercatat 288,53
juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk ini jika tetap pada angka itu, pada 2045 jumlah
penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 450 juta jiwa. Peningkatan penduduk yang
tinggi ini akan mengakibatkan permasalahan jika tidak dikendalikan (BKKBN, 2010).
Definisi dari laju pertumbuhan penduduk itu sendiri adalah Angka yang menunjukan
tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini
dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat
dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial.
Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik.

B. Maksud dan Tujuan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita dapat memahami bagaimana
perkembangan pertumbuhan penduduk di Indonesia saat ini serta dampak dari
pertumbuhan penduduk itu terhadap berbagai bidang.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada makalah kali ini sebagai
berikut:
1. Penyebab Perkembangan Penduduk
1
2. Dampak Perkembangan Penduduk Bagi Lingkungan
3. Solusi Untuk Menghindari Dampak Perkembangan Penduduk Bagi Lingkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENYEBAB PERKEMBANGAN PENDUDUK


Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di lingkunganmu? Populasi
manusia yang menempati areal atau wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu
berkaitan erat dengan masalah kependudukan.

Jumlah penduduk dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perubahan jumlah
penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu disebut dinamika penduduk. Dinamika
penduduk dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
1. Jumlah kelahiran ( natalitas)
2. Jumlah kematian ( mortalitas)
3. Jumlah perpindahan (migrasi)
Perhatikan skema di bawah ini.

Skema 1.1 Faktor yang mempengaruhi ukuran populasi / jumlah penduduk

1. KELAHIRAN
Kelahiran mendorong terjadinya pertumbuhan populasi penduduk. Tingkat
kelahiran digunakan untuk mengukur banyaknya bayi lahir, dan dinyatakan dalam
angka yang disebut angka kelahiran atau natalitas. Natalitas adalah jumlah
kelahiran bayi yang hidup tiap 1000 penduduk per tahun.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.


1. Natalitas tinggi bila angka kelahiran >30
2. Natalitas sedang bila angka kelahiran antara 20-30

3
3. Natalitas rendah bila angka kelahiran <20

2. KEMATIAN
Angka kematian (mortalitas) dihitung dari jumlah kematian tiap 1000 penduduk
per tahun. Laju kematian penduduk erat kaitannya dengan keadaan negara,
misalnya dengan tingkat kemakmuran, kesehatan atau peperangan. Negara yang
kaya dan maju, penduduknya dapat memlihara kesehatan dengan baik sehingga
angka kematiannya rendah.

Kriteria angka kematian adalah sebagai berikut.


1. Mortalitas tinggi jika angka kematian > 18
2. Mortalitas sedang jika angka kematian antara 14-18
3. Mortalitas rendah jika angka kematian < 14

3. MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi
pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan yang terus menerus berubah-ubah.
Faktor- faktor yang mendorong terjadinya migrasi adalah sebagai berikut.
1. Keadaan ekonomi yang sulit dan rendahnya pendapatan di daerah asal.
2. Keadaan sosial budaya di daerah asal, misalnya karena adanya kawin paksa,
atau lingkunganbudaya yang dianggap terlalu mengikat.
3. Sarana pendidikan di daerah asal belum lengkap.
4. Kesempatan kerja di daerah tujuan lebih banyak dan mudah.
5. Adanya kesempatan di daerah tujuan untuk mendapatkan pendidikan atau karir
yang lebih baik.
6. Ada pendapat bahwa kegiatan hidup di kota besar lebih menarik sebab tersedia
banyak sarana rekreasi, hiburan, dan pusat pembudayaan.
Menurut macamnya migrasi dapat dibedakan dalam 5 kelompok berikut.
1. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri.
2. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri.
3. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat
penduduknya ke pulau yang kurang padat penduduknya.

4
4. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
5. Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali kenegeri asalnya. (
Sumarwan,dkk. 2002:53-55).

Pertumbuhan penduduk di suatu negara akan meningkat bila natalitas lebih besar dari
pada mortalitas atau imigrasi lebih besar daripada emigrasi.

B. DAMPAK PERKEMBANGAN PENDUDUK BAGI LINGKUNGAN


Kepadatan populasi manusia adalah jumlah populasi manusia yang menempati
suatu luas ( areal ) tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kepadatan populasi manusia di
berbagai daerah umumnya tidak sama dan selalu berubah-ubah, karena penyebaran
penduduknya tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya adanya dinamika
penduduk yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 setelah
Amerika Serikat, China dan India. Jumlah penduduk yang besar, wilayah yang luas,
serta kondisi geografis berupa kepulauan serta persebaran penduduk yang tidak merata
menjadi permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia dari
tahun ke tahun bertambah pesat. Hal ini dapat dilihat dalam kurun waktu 40 tahun
(tahun 1971-2010), penduduk Indonesia bertambah sekitar 88 juta jiwa. Berdasarkan
data terkini, jumlah penduduk Indonesia sebagaimana yang tercatat dalam sensus
penduduk 2010 sebesar 237.641.236 jiwa . Pada tahun 2011 kepadatan penduduk
Indonesia adalah 133,0 penduduk per km2, pada tahun 2012 sebanyak 135,0 penduduk
per km2, dan pada tahun 2013 penduduk Indonesia menurun menjadi 130,2 penduduk
per km2
Kondisi demikian menimbulkan beragam permasahan kependudukan seperti
kemiskinan, kriminalitas, pencemaran lingkungan, keterbatasan sumber daya alam dan
masalah-masalah lainnya. Dimana sangat dibutuhkan kesadaran berbagai pihak bahwa
masalah kependudukan merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, Swasta serta
Masyarakat sipil termasuk kelompok remaja sebagai generasi muda bangsa memiliki
tanggung jawab yang sama besar.
Sebelum kita membahas gagasan mengenai cara untuk mengatasi pencemaran
lingkungan yang mengakibatkan kerusakan keseimbangan lingkungan dan kelestarian
alam karena tidak terkendalinya laju kependudukan ini, kita harus mengetahui terlebih
dahulu apa dan bagaimana keadaan kependudukan dan lingkungan di Indonesia,
5
pengertian dan jenis-jenis pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia terkait
dengan polusi yang mengusai ibu kota Jakarta, dan bencana-bencana alam yang terjadi
akibat ulah manusia sendiri,faktor-faktor penyebabnya, dan cara menanggulanginya
ditinjau dari berbagai pihak terkait, serta gagasan untuk mengatasinya.
Menurut UUD 1945 ; Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia. Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on
the Principle of Population (1798), dikatakan bahwa “ Penduduk bertambah menurut
deret ukur dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung ”.
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dari definisi di atas tersirat bahwa makhluk hidup merupakan pihak yang selalu
memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan
pangan, papan dan lain-lain. Manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam
ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-
sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya. Ledakan penduduk sebagai akibat
pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi
kehidupan dan pencemaran lingkungan.
Sudah banyak sekali terjadi pencemaran lingkungan di Indonesia, yang disebabkan
oleh berbagai macam masalah seperti polusi dari kendaraan, banjir yang disebabkan
oleh buang sampah sembarangan, serta panasnya bumi karena kurangnya oksigen sebab
hutan-hutan banyak ditebang sebagai lahan tempat tinggal manusia, dan tanaman-
tanaman semakin berkurang dan semakin sedikit menghasilkan oksigen . Jika ditinjau
ulang, seluruh aktivitas yang dapat merusak lingkungan tersebut dan juga menghasilkan
polusi, merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Manusia dalam hal ini
berperan penting dalam kelangsungan hidup lingkungan di sekitarnya. Semakin banyak
jumlah penduduk di suatu tempat cenderung menyebabkan pencemaran dalam suatu
lingkungan tersebut.
Pencemaran atau polusi tidak dapat dihindari, yang dapat dilakukan adalah
mengurangi, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran serta
kepedulian masyarakat kepada lingkungannya. Jumlah penduduk yang makin
meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula.

6
1. Kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan penduduk ditentukan oleh gizi dan kesehatan yang baik,
pendidikan yang memadai, dan pemukiman yang layak. Usaha pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan sangat besar, yaitu dengan cara sebagai berikut.
1. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga(UPGK) yang terpadu dengan usaha kesehatan
dan kesejahteraan keluarga, yaitu dengan didirikannya BKIA ( Balai
Kesehatan Ibu dan Anak).
2. Meningkatkan pendapatan perkapita, khususnya pada golongan masyarakat
yang memiliki kemampuan ekonomi dan kesejahteraan sosial rendah.
3. Untuk meningkatkan kualitas fisik manusia, pemerintah melakukan program
peningkatan produksi pangan.
4. Meningkatkan pendidikan dengan memberantas buta huruf melalui kejar paket
A dan mencanangkan program wajib belajar 9 tahun bebas SPP.

2. Ketersediaan Udara Bersih


Keadaan kota yang mengalami pencemaran udara
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia.
Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk
berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat
transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak
bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara
semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar
seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu
dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan
oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar
mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan
keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat
pencemaran udara.

3. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya
jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin
banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan
7
bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian
besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik,
perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi
kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang
berjudul Essay on The Principle of Population. Maltus menyimpulkan bahwa
pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi
pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk,
semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi
pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan
gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung
lapar, anemia, dan beri-beri.

4. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk
tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan
sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan
sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan
untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini
dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan
hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya
kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan
penduduk.

5. Ketersediaan Air Bersih


Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat
digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas
dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh
berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak,
dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak
sampah atau limbah yang dihasilkan.
8
Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan
mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan
pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka
sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton
membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air
hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di
dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau
sering kekurangan air bersih.

Untuk menjaga ketersediaan air, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:


1. Menghemat pemakaian air.
2. Memelihara tumbuh-tumbuhan di sekitar kita yang berfungsi menyerap air.
3. Membuat sumur-sumur resapan.
4. Melestarikan danau, telaga,dan waduk dan daerah resapannya.

6. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan
dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan
bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan
lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk
memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat
transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak
dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya
penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana
seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan
keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan
terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak
terjamin.
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali
sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya
timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga
jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran

9
udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan
timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

C. SOLUSI UNTUK MENGHINDARI DAMPAK PERKEMBANGAN PENDUDUK


BAGI LINGKUNGAN
 Adanya Penanaman Kembali hutan yang diubah menjadi lahan perkotaan agar
terbebas dari Pencemaran udara.
 Jangan membuang sumber daya alam secara sia-sia dan gunakanlah dengan bijak
dan sesuai keperluan dan kecukupannya.
 Kurangi Lahan perindustrian dan lahan perumahan yang sebenarnya ingin dibuat
namun tidak jadi dibuat karena masalah biaya dan masalah lainnya
 Adanya Pembudidayaan Tanaman dengan membudidayakan tanaman di tempat
lahan yang tersedia
 Adanya Penanaman pepohonan untuk menurunkan tingkat pencemaran udara
 Menggalakan Produksi pangan sehingga bisa mencegah terjadinya orang yang
busung lapar dan kurang gizi.
 Kurangi lahan perindustrian dan usahakan agar tidak mencemari lingkungan.
 Adanya sistem KB untuk mengurangi angka kelahiran dengan motto dua anak
lebih baik

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara Indonesia merupakan negara yang besar dan beraneka ragam etnis serta
budaya.Kemajuan negara sesungguhnya tergantung kepada tingkat pendidikan di
Negara tersebut, kualitas serta mutu pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk
kemajuan dan kesejahteraan negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang
semakin tidak terkontrol membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan
pilihan yang harus dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan
mendukung pemerataan penduduk. Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan
keefektifan pola transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus
kepadatan penduduk yang semakin hari kian membludak.Oleh karena pertumbuhan
penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan, Penyakit yang Berkaitan dengan
Lingkungan Hidup, Kelaparan, Kemiskinan dan Keterbelakangan. Maka kita harus bisa
memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar yang terbaik agar
semua permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.Dan masyarakatnya pun bisa hidup
dengan sejahtera, karena tidak dipungkiri bahwa Indonesia merupakan Negara yang
kaya akan Sumber Daya Alam. Jadi tidak masuk akal kalau masyarakatnya kebanyakan
hidup dibawah garis kemiskinan.

B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan khususnya kepada pemerintah Indonesia sebagai para
penentu kebijakan ialah agar dengan serius melihat perkembangan penduduk di
Indonesia yang tergolong besar sebagai salah satu masalah penting yang sangat
mempengaruhi stabilitas negara, contohnya pada ketersediaan pangan. Ketersediaan
pangan yang cukup tentu akan membantu menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://alfanissa.blogspot.co.id/2014/04/tingkat-pertumbuhan-penduduk-yang.html
http://kandiwa.blogspot.co.id/2010/10/perkembangan-penduduk-di-negara.html
https://tieraalta.wordpress.com/2013/05/24/laju-pertumbuhan-penduduk/

12

Anda mungkin juga menyukai