DINAMIKA KEPENDUDUKAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
Syarifah 7213540003
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunianya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik mungkin.
Makalah ini kami susun tidak hanya dengan maksud menyelesaikan tugas pada mata kuliah
Ekonomi Sumber Daya Manusia, tetapi juga sebagai penunjang wawasan kami dan pemahaman
kami tentang materi yang sedang diajarkan. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tugas makalah ini, khususnya
teman-teman sekelas kami mahasiswa/mahasiswi prodi Ilmu Ekonomi. Sehingga bertambahlah
pengetahuan kami tentang kriteria penyusunan makalah yang baik dan benar.
Kami menyadari bahwa masih ada beberapa kekurangan dari makalah yang kami susun
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen serta pembaca sekalian sangat kami harapkan
agar kedepannya kami dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi
semua.
Penulis
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kelahiran (Fertilitas)
b. Kematian (Mertilitas)
c. Migrasi masuk
d. Migrasi ke luar
Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang didapatkan atau terjadi
dari hasil selisih antara angka kelahiran dengan angka kematian yang terjadi dalam satu
tahun. Adapun rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami adalah
P= L-M
Keterangan:
5
b. Pertumbuhan Penduduk Non Alami
Pertumbuhan penduduk non alami adalah jumlah pertumbuhan penduduk yang didapatkan
dari selisih penduduk yang akan melakukan migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar
(emigrasi). Adapun rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk non alami adalah
P= I-E
Keterangan:
I= Imigrasi dalam satu tahun (penduduk yang masuk dengan tujuan untuk menetap)
Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan yang terjadi karena hasil perhitungan dari
selisih jumlah kematian yang kemudian ditambah dengan selisih jumlah imigrasi dengan
jumlah emigrasi. Adapun rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk total adalah
P= (L-M) + (I-E)
Keterangan:
I= Imigrasi dalam satu tahun (penduduk yang masuk dengan tujuan untuk menetap)
6
2.2 KOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUK
1. FERTILITAS
Tingginya angka laju pertumbuhan penduduk yang terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia adalah beban dan dapat menghambat proses pembangunan serta pengentasan
kemiskinan.Fertilitas merupakan hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau
sekelompok wanita.Fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup.Sebaliknya
fekunditas merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak.Tinggi rendahnya tingkat fertilitas
dapat menggambarkan percepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah atau negara.Ukuran
fertilitas seperti : angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR), angka kelahiran menurut
kelompok umur (Age Spesific Fertility Rate/ASFR), dan angka kelahiran total (Total Fertility
Rate).Angka kelahiran kasar adalah angka yang menggambarkan banyaknya bayi yang lahir pada
tahun tertentu untuk tiap seribu penduduk dengan rumus :
CBR = B x K / P
Dimana :
ASRFi = Bi x k / PIf
Dimana :
Pif adalah banyaknya wanita kelompok umur I pada pertengahan tahun dan
7
Angka kelahiran total adalah angka yang menunjukkan rata rata banyaknya anak yang dimiliki
oleh seseorang wanita selama masa usia suburnya yaitu 15-49 tahun.TRF merupakan
penjumlahan dari angka kelahiran menurut kelompok umur dan dikalikan dengan 5.
2. MORTALITAS
Penurunan angka kematian ( Mortalitas ) merupakan salah satu diantara tiga komponen
demografi yang dapat memengaruhi perubahan penduduk.Dua komponen demografi lainnya
adalah fertilitas dan migrasi.Ukuran kematian menunjukkan suatu angka atau indeks yang
dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya kematian.Ukuran mortalitas yaitu
angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR), angka kematian menurut umur (Age Specific
Death Rate/ASDR), dan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR).Angka kematian kasar
adalah jumlah kematian yang terjadi selama satu tahun tertentu per 1000 penduduk pada
pertengahan tahun dengan rumus :
CDR = D/P x K
Angka kematian menurut umur adalah kematian penduduk umur tertentu pada suatu
tahun tertentu per 1000 penduduk pada umur yang bersangkutan dengan rumus :
ASDR = Di/Pi x K
Pi = banyaknya penduduk pada umur yang sama pada tahun yang sama
8
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi sebelum
usia satu tahun per 1000 kelahiran hidup yang terjadi pada tahun yang bersangkutan dengan
rumus berikut :
IMR = Do/Bo x K
3. MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu daerah ke daerah
lain yang melampaui batas batas administrasi, politik/negara, yang sering juga diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.Kaitannya dengan SDM
bahwa migrasi merupakan perpindahan SDM yang umumnya disebabkan oleh alasan ekonomi
seperti menyangkut lapangan dan jenis pekerjaan serta alasan lain seperti keamanan.
Ukuran Migrasi
a. Migrasi Masuk / In Migration (mi) adalah angka yang menunjukkan banyaknya migrasi
masuk per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun dengan rumus :
Mi = I/P x K
b. Migrasi Keluar/Out Migration (mo) adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran
yang keluar per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun. Mo = O/P x K
c. Migrasi Neto/ Net Migration (mn) adalah selisih banyaknya migran masuk dan keluar ke
dan dari suatu daerah per 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya :
Mn = I.O/P x K
Migrasi Internal : perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu
negara.
9
Migrasi Internasional : perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri atau
perpindahan penduduk luar negeri ke dalam negeri ( melewati batas negara ).
Sama seperti tujuan pembuatan komposisi penduduk, ada berbagai kriteria tertentu dalam
pembuatan komposisi penduduk. Kriteria ini ditentukan oleh usia, jenis kelamin, demografi,
tingkat pendidikan, penghasilan, hingga pekerjaan. Pengelompokan penduduk dapat dibagi
menjadi beberapa kategori lagi, seperti jenis kelamin, yaitu perempuan dan laki-laki. Sedangkan
pengelompokan penduduk berdasarkan usia biasanya dikelompokkan dalam rentang usia
tertentu.
Komposisi penduduk memiliki berbagai fungsi penting untuk sebuah negara atau wilayah
tertentu. Bahkan komposisi penduduk juga berpengaruh pada perencanaan dan pembangunan
kebijakan wilayah tersebut. Berikut ini adalah lima fungsi dari komposisi penduduk:
Perencanaan strategi dan kebijakan pembangunan di suatu negeri atau wilayah dapat
dibantu oleh data komposisi penduduk. Dari data komposisi penduduk, maka dapat diketahui
berbagai hal yang nantinya memengaruhi pembangunan wilayah, Contohnya seperti tingkat
10
kesejahteraan masyarakat di daerah sekitar, yang dilihat dari pekerjaan maupun tingkat
penghasilan.
Sumber daya manusia di suatu wilayah sangat memengaruhi kebijakan dan strategi
pembangunan yang dilakukan di wilayah tersebut. Data komposisi penduduk juga dapat
membantu mengetahui potensi sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut.
Hal ini dapat diketahui dari rata-rata usia penduduk, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
hingga pekerjaan penduduk di wilayah tersebut, data sumber daya manusia ini nantinya
berpengaruh atau berfungsi untuk menetapkan strategi dan kebijakan pembangunan pemerintah
suatu wilayah atau negara.
Data kependudukan yang tersusun dengan rapi dalam komposisi penduduk juga punya
fungsi penting dalam pencarian data kependudukan. Data kependudukan yang disusun menjadi
komposisi penduduk akan memudahkan pencarian data kependudukan saat diperlukan, baik oleh
penduduk yang memerlukan data, maupun oleh pemerintah dalam berbagai kebutuhkan.
Komposisi penduduk tidak hanya dapat digunakan untuk mengetahui data kependudukan
saat ini, tapi juga untuk mengetahui data kependudukan di masa lalu dan di masa yang akan
datang. Perkiraan atau hipotesis jumlah penduduk dapat dilakukan untuk melakukan prediksi
jumlah penduduk di masa depan.
Hipotesis ini dapat membantu mengetahui susunan penduduk, yang berfungsi untuk
mengetahui penduduk usia produktif dan tidak produktif di masa depan. Hal ini nantinya dapat
memberikan angkat beban ketergantungan serta angka harapan hidup di suatu negara. Dengan
mengetahui hal ini, maka nantinya bisa membantu pemerintah untuk menemukan solusi untuk
berbagai permasalahan penduduk, seperti kemiskinan, pengangguran, maupun status pendidikan.
11
Kriteria yang digunakan untuk menyusun komposisi penduduk membuat ada berbagai
jenis komposisi penduduk. Secara umum, ada empat jenis komposisi penduduk yang dapat
digunakan.
Jenis komposisi penduduk yang pertama adalah berdasarkan kriteria biologis. Kriteria
biologis yang membentuk jenis komposisi penduduk biologis adalah jenis kelamin dan usia.
Pembagian jenis kelamin yang digunakan dalam jenis komposisi penduduk biologis
adalah laki-laki dan perempuan. Sedangkan pembagian kelompok usia biasanya dibagi per lima
tahun, misalnya 0-4 tahun, 5-9 tahun, 10-14 tahun, dan seterusnya. Ada tiga variabel yang
memengaruhi pembagian kelompok penduduk berdasarkan kriteria biologis, yaitu kelahiran,
kematian, dan migrasi.
Pengelompokan penduduk berdasarkan faktor geografis ini dapat menjadi acuan bagi
pemerintah untuk menyusun dan melakukan evaluasi pada berbagai kebijakan yang telah atau
akan dibuat berikutnya.
12
4. Komposisi Penduduk Ekonomi
Jenis komposisi penduduk yang berikutnya adalah komposisi penduduk ekonomi. Sesuai
namanya, jenis komposisi penduduk ini dibuat berdasarkan tingkat ekonomi penduduk pada
wilayah tersebut.
Kriteria yang digunakan untuk menyusun komposisi penduduk ekonomi ini misalnya
seperti jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat konsumsi, dan tingkat kesejahteraan
penduduk. Hasil pengelompokan dari jenis komposisi penduduk ini nantinya bisa menjadi acuan
pemerintah untuk melakukan evaluasi pada berbagai kebijakan yang sudah dilaksanakan,
terutama kebijakan di bidang ekonomi.
13
STUDI KASUS
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di
dunia. Jumlah penduduk di Tanah Air pun terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun
terakhir. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Tanah Air
sebanyak 255,58 juta jiwa pada pertengahan tahun 2015. Jumlah itu kemudian naik menjadi
258,49 juta jiwa pada pertengahan 2016.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, tentu penulis berharap agar setiap uraian dalam
makalah ini dapat diperjelas ulang oleh para pemerhati. Selain itu kami berharap semoga
setidaknya makalah ini mampu menjadi bekal diskusi kelas ekonomi Moneter saat tiba giliran
presentasi penulis.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/07/terus-meningkat-jumlah-penduduk-ri-
tembus-275-77-juta-hingga-pertengahan-2022
16