Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERTUMBUHAN POPULASI SERTA LATIHAN MENGGUNAKAN


BERBAGAI RUMUS UNTUK MENGHITUNG DINAMIKA
PENDUDUK: PERTUMBUHAN, NATALITAS, MORTALITAS DAN
RASIO KETERGANTUNGAN
Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Dosen Pengampu: H. Yayan Carlian M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Annisa Fadhilah (1212090115)
Vera Nurhayati (1212090125)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas karunia Allah SWT karena dengan kemurahan-Nya ,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah
ini dibuat dan diajukan unttuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan tugas
terstruktur mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak H. Yayan Carlian


M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup yang telah
memberikan pengarahan dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat
dijadikan perbaikan untuk tulisan-tulisan yang akan datang.

Bandung, April 2024

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2

BAB I .................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN ............................................................................................... 3

A. Latar Belakang ........................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 3

C. Tujuan ..................................................................................................... 3

BAB II ................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

A. Pengertian Pertumbuhan Populasi ............................................................ 5

B. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Penduduk ................................. 7

C. Dinamika Penduduk dan Perhitungannya ................................................. 9

BAB III.............................................................................................................. 16

PENUTUP ......................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam hal kependudukan ini Indonesia merupakan negara yang memiliki
jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk yang banyak dan besar dan
merupakan negara berkembang yang menduduki urutan ke 4 sebagai jumlah
penduduk terbanyak di dunia, karena Indonesia di dalamnya terdapat ribuan pulau,
beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan Bahasa daerah. Hal ini merupakan
keunggulan negara Indonesia jika dilihat dari segi kependudukan nya.

Hal ini memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah, karena semakin
bertambah banyaknya penduduk Indonesia, kebutuhan penduduknya pun dalam
segala aspek semakin membesar. Bertambahnya penduduk tentunya terdapat faktor
faktor yang memengaruhinya, salah satunya ialah meningkatnya angka kelahiran
yang menjadikan penduduk semakin bertambah dan berkurangnya penduduk
diakibatkan tingginya angka kematian.

Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah yang tercatat sesuai
dengan ketetntuan yang berlaku di wilayah tersebut. Jumlah penduduk dalam suatu
wilayah selalu berubah, terkadang teta, bertambah dengan ceat, atau bahkan
berkurang. Maka dari itu jumlah penduduk di suatu wilayah harus selalu dicatat
tingkat perubahannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan populasi?

2. Sebutkan faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan populasi

3. Bagaimana perhitungan pertumbuhan, natalitas, mortalitas dan rasio


ketergantungan dalam dinamika penduduk?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan populasi

3
2. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi terjadinya pertumbuhan
populasi
3. Untuk mengetahui rumus pertumbuhan, natalitas, mortalitas dan rasio
ketergantungan serta pengerjaannya

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan Populasi

1. Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan mengandung arti yang berbeda-beda, pengertian
pertumbuhan disesauikan dengan aspek nyaa, pertumbuhan dalam penduduk
merupakan adanya perubahan atau bertambahnya jumlah penduduk padasuatu
wilayah di waktu tertentu dan angka perbandingannya akan lebih besar
dibandingkan dengan jumlah penduduk sebelumnya. Angka pertumbuhan dan
penduduk ini merupakan salah satu indikator yang harus diketahui untuk
melihat kecenderungan dan memproyeksikan jumlah penduduk di masa
depan.
2. Pengertian Populasi
Jika ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Populasi
merupakan jumlah penduduk pada suatu daerah secara keseluruhan, dapat
disimpulkan bahwasanya populasi ialah sebutan lain untuk menggambarkan
banyaknya jumlah penduduk di suatu daerah atau wilayah tersebut.
Populasi merupakan jumlah penduduk yang mencakup kepada seluruh
makhluk hidup yang ada di daerah tersebut, namun selalu mengarah kepada
manusia, dan biasanya sering dipakai secara informal untuk sebtuan
demografi nilai pertumbuhan penduduk Populasi atau penduduk ialah
sekumpulan orang orang arau individu yang berada di suatu daerah dan sudah
tercatat secara administrasi.
Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 26 ayat , dijelaskan
bahwasanya penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia. Dalam sosiologinya, penduduk ialah
Kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwasanya penduduk ialah sejumlah
orang yang menempati suatu daerah tertentu dan terikat oleh aturan-aturan
yang ada di dalam daerah tersebut atau aturan-aturan negara yang ia tempati.
Penduduk negara Indonesia dapat dikatan sebagai warga negara Indonesia

5
jika penduduk tersebut memiliki tanda pengenal seperti KTP, KK, dan Akte
kelahiran, tanda pengenal ini mengharuskan pendudul warga Indonesia untuk
mengikuti seluruh aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Negara.
3. Pertumbuhan penduduk
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Pertumbuhan penduduk dapat didefinisikan sebagai perubahan jumlah
penduduk atau perkembangan jumlah penduduk dalam kurun waktu tertentu,
dalam perubahan ini penduduk dapat semakin bertambah atau semakin
berkurang, hal ini terjadi karena banyak nya angka kelahiran dan angka
kematian.
Pertumbuhan penduduk ialah perubahan pada jumlah penduduk di suatu
wilayah tersebut dan pada waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah
penduduk di waktu sebelumnya. Indikator Tingkat pertumbuhan penduduk
merupakan hal yang berguna dan sangat dipakai dalam memprediksi jumlah
penduduk disuatu wilayah dimasa yang akan datang.

B. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan laju Penduduk


Faktor utama yang dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk diantaranya
terdapat tiga faktor yaitu natalitas, mortalitas dan migrasi.
a. Natalitas
Natalitas (kelahiran) adalah salah satu komponen dalam pertumbuhan
penduduk yang bersifat dapat menambah jumlah penduduk. Natalitas juga
merupakan kemampuan wanita dalam melahirkan keturunan dalam masa
suburnya atau disebut dengan fekunditas. Seorang wanita dikatakan subur jika
ia pernah melahirkan walaupun hanya melahirkan satu bayi. Pengukuran
natalitas/kelahiran lebih kompleks jika dibandingkan dengan pengukuran
kematian /mortalitas, hal ini dikarenakan wanita meninggal hanya satu kali,
akan tetapi dapat melahirkan lebih dari satu orang bayi.
b. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan
6
seseorang secara permanen. Mortalitas juga merupakan angka kematian yang
terjadi dalam jangka waktu dan tempat tertentu yang dapat diakibatkan oleh
beberapa hal, misalnya seperti suatu penyakit atau pun sebab lainnya.

Mortalitas bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung angka


kematian caranya hampir sama dengan menghitung angka kelahiran. Mortalitas
merupakan salah satu komponen dalam proses demografi yang dapat
berpengaruh terhadap struktur penduduk karena bersifat mengurangi jumlah
penduduk. Mortalitas merupakan salah satu indikator yang dapat menentukan
kesejahteraan penduduk dalam suatu wilayah. Jika tingkat mortalitasnya
rendah, maka dapat menunjukkan keberhasilan pembangunan suatu wilayah,
terutama dalam bidang kesehatan.
c. Migrasi
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat permanen (sementara), seperti turisme baik
nasional maupun internasional dan mobilitas penduduk permanen (menetap).
Mobilitas permanen disebut dengan migrasi. Migrasi adalah perpindahan
penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau
batas administrasi dengan tujuan untuk menetap. Berbagai jenis migrasi dapat
terjadi dalam satu negara atau pun antarnegara. Oleh karena itu, migrasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
1. Migrasi internasional yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke
negara lainnya. Migrasi internasional juga dapat dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu:
a) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara
lainnya dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut
imigran.
b) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran
c) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara
asalnya.

7
2. Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah
lain yang masih dalam satu negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi empat
macam yaitu:
a) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota.

b) Transmigrasi, yaitu perpindahan antar pulau.


c) Ruralisasi, yaitu perpindahan dari kota ke desa.
d) Evakuasi, perpindahan dari tempat yang tidak aman ke tempat yang
lebih aman.
Migrasi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut dapat
dikategorikan ke dalam dua kategori yaitu pendorong dan faktor penarik.
Kainth (2010) menyatakan bahwa faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memaksa seseorang untuk meninggalkan daerah asal dan berpindah ke daerah
lain, sedangkan faktor penarik adalah faktor-faktor yang mencakup daya tarik
suatu daerah. Contoh faktor pendorong diantaranya yaitu:
1. Berkurangnya lapangan pekerjaan di tempat asal.
2. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, dll.
3. Adanya wabah penyakit berbahaya.
4. Semakin berkurangnya sumber daya alam di tempat asal.
5. Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, atau suku di daerah asal.
6. Alasan perkawinan atau pekerjaan yang mengharuskan pindah dari daerah
asal.
Sedangkan contoh-contoh faktor penarik diantaranya yaitu:
1. Adanya rasa kecocokan di tempat yang baru atau adanya kesempatan
lapangan pekerjaan baru yang cocok.
2. Adanya kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
3. Adanya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
4. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianggap menyenangkan,
misalnya iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.
5. Banyak terdapat tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya
tarik bagi penduduk-penduduk pedesaan atau kota kecil.

C. Dinamika Penduduk dan Perhitungannya

Kependudukan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kondisi


keberlangsungan lingkungan yang berkelanjutan di suatu wilayah. Penduduk juga
8
sangat memengaruhi pertumbuhan dan perubahan lingkungan yang tercepat di
dunia. Pertumbuhan penduduk akan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi
lingkungan seperti yang dialami oleh setiap negara.

Dinamika kependudukan sangat penting untuk dipertimbangkan dalam


perencanaan pembangunan di masa yang akan datang. Data kependudukan perlu
diperhatikan untuk proyeksi dari perencanaan pertumbuhan penduduk.
Dinamika penduduk dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan dinamis antara faktor yang
menambah jumlah penduduk dan faktor yang mengurangi jumlah penduduk.
Perubahan dinamika penduduk dikelompokkan menjadi faktor alami berupa
kelahiran (natalitas) dan kematian (mortalitas), Sementara itu, faktor non alami
berupa perpindahan penduduk (migrasi).
A. Perhitungan pertumbuhan penduduk
1. Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang
dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian suatu wilayah.
Pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
P=L-M
P : Pertumbuhan penduduk alami
L : Kelahiran
M : Kematian
Contoh soal:
Pada Sensus penduduk tahun 2020 dihasilkan jumlah penduduk Kota
Bandung 843.810 jiwa, jumlah kelahiran 1521 jiwa, dan jumlah meninggal
1333 jiwa. Berdasarkan data tersebut, berapakah pertumbuhan penduduk
alami Kota Bandung?
P=L-M
= 1521 - 1333
= 188 jiwa
Jadi pertumbuhan penduduk alami Kota Bandung tahun 2020 sebesar 188
jiwa

9
2. Pertumbuhan Penduduk Non Alami
Pertumbuhan penduduk non alami adalah pertumbuhan penduduk
yang dihitung dari selisih antara data imigran dan emigran suatu

wilayah. Pertumbuhan penduduk non alami dapat dihitung dengan rumus


sebagai berikut
P=I-E
P : Pertumbuhan non alami
I : Imigran
E : Emigran
Contoh soal:
Sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan hasil jumlah penduduk 843.810
jiwa, jumlah penduduk datang/imigrasi 5423 jiwa, dan penduduk yang
keluar/emigrasi 3274 jiwa. Berdasarkan data tersebut pertumbuhan
penduduk non alami kota Bandung adalah:
P=I-E
= 5423 - 3274
= 2149 jiwa
Jadi pertumbuhan penduduk non alami Kota Bandung sebesar 2149 jiwa
3. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total adalah suatu pertambahan penduduk yang
selain memerhatikan kelahiran dan kematian penduduk namun juga
memerhatikan migrasi penduduk.
P = (L - M) + (I- E)
Contoh soal:
Sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan jumlah penduduk kota Bandung
843.810 jiwa. Jumlah kelahiran 1521 Jiwa, sedangkan kematian 1333 jiwa.
Sementara jumlah penduduk datang/imigrasi 5423 jiwa dan penduduk yang
keluar/emigrasi 3274. Berdasarkan data tersebut pertumbuhan penduduk
total Kota Bandung adalah:
P = (L - M) + (I - E)
= (1521 - 1333) + (5423 - 3274)
= 188 + 2149
= 2337 Jiwa
Jadi total pertumbuhan penduduk tiap tahun kota Bandung sebesar 2337
10
jiwa

B. Perhitungan Natalitas
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar merupakan angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran dalam satu tahun dari setiap 1000 orang penduduk.
Dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut
CBR = × 𝟏

CBR : Crude Birth Rate


L : Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P : Jumlah seluruh penduduk dari pertengahan tahun
Contoh Soal:
Di suatu daerah, diketahui bahwa jumlah penduduk pada pertengahan
tahun 2020 adalah 7.240.000. Diketahui pula jumlah kelahirannya adalah
965.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasarnya!
Jawab:
Diketahui: B = 965.000 Ditanyakan: Angka kelahiran kasar
P = 7.240.000
Jawab: CBR = × 1000
965.000
= × 1000
7.240.000

= 133

Jadi angka kelahiran kasar wilayah tersebut sebesar 133 bayi/1000 wanita.
2. Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Birth Rate)
Angka kelahiran menurut umur merupakan angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran dalam satu tahun dari setiap 1000 orang penduduk
berdasarkan kelompok usia tertentu.
ASBR = 𝗑 × 𝟏
𝗑

ASBR : Age Specific Birth Rate


Bx : Jumlah kelahiran kelompok usia tertentu
Px : Jumlah perempuan kelompok usia tertentu
x : Kelompok umur
Contoh soal:
11
Pada suatu wilayah diketahui jumlah penduduk wanita umur 19-30 tahun
adalah 3.825.000 orang. Jumlah kelahiran dalam satu tahun adalah
967.000 bayi. Hitunglah ASBR nya!
Diketahui: Bx = 967.000 Ditanyakan: Angka kelahiran menurut umur
Px = 3.825.000
Jawab: ASBR = 967.000 × 1000
3.825.000

= 250

Jadi angka kelahiran wanita kelompok 19-30 tahun pada wilayah tersebut sebesar
250 bayi/1000 wanita.
C. Perhitungan Mortalitas
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Angka kematian kasar merupakan angka yang menunjukkan banyaknya
kematian setiap 1000 orang dalam waktu setahun. Dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
CDR = × 𝟏

CDR : Crude Death Rate


D : Jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
Contoh soal:
Pada tahun 2015, jumlah penduduk di suatu wilayah adalah 500.000 jiwa.
Setelah setahun berlalu diketahui terdapat kematian sejumlah 1000 orang.
Berapakah angka kematian kasarnya?
Diketahui: D = 1.000 orang Ditanyakan: Angka kematian kasar
P = 500.000 orang
Jawab: CDR = × 1000
1.000
=
500.000
× 1000
=2

Jadi pada wilayah tersebut dalam setahun terdapat kematian sebanyak


2/1000
2. Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate)

12
Angka kematian menurut umur merupakan angka yang menunjukkan
banyaknya kematian dari 1000 penduduk usia tertentu dalam waktu setahun.
Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
ASDR = × 𝟏

ASDR : Age Specific Death Rate


Dx : Jumlah penduduk yang meninggal dari kelompok umur tertentu
pada tahun tertentu.
Px : Jumlah penduduk dari kelompok umur x pada pertengahan tahun
yang sama.
x : Kelompok umur
Contoh soal:
Berapakah angka kematian menurut umur jika diketahui jumlah penduduk
berusia 20-30 tahun pada pertengahan tahun 1999 sebanyak 20.000 dengan
jumlah kematian sebanyak 400 orang per tahun?
Diketahui: P20-30 = 20.000 Dit: Angka kematian menurut umur D20-
30 = 400
Jawab: ASDR20-30 = × 1000
400
= 20.000
× 1000

= 20

Jadi angka kematian pada wilayah tersebut adalah 20 orang dari tiap 1000
penduduk golongan umur 20-30
D. Perhitungan rasio ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio Ketergantungan atau Rasio Beban Tanggungan adalah angka yang
menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk usia non produktif yaitu
penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun atau lebih
dengan banyaknya penduduk usia produktif yaitu penduduk usia 15 sampai 64
tahun. Dapat dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
(−𝟏) + (𝟔+)
DR = × 𝟏%
(𝟔−𝟏)

DR : Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan)

13
P (0-14) : Jumlah penduduk usia muda atau belum produktif (0-14 tahun)
P (65+) : Jumlah penduduk usia tidak produktif atau tua (65 tahun ke atas)

P (15-64) : Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun)


Contoh soal:
Jika sebuah negara memiliki 30.000.000 penduduk yang tidak produktif dan
90.000.000 penduduk yang produktif, maka berapakah rasio ketergantungan nya?
Diketahui: Penduduk tidak produktif = 30.000.000 Dit: Rasio ketergantungan
: Penduduk produktif = 90.000.000
Jawab: DR = 30.000.000 × 100%
90.000.000

= 33
Jadi, angka ketergantungan tersebut menunjukkan bahwa dalam populasi tersebut,
setiap 100 penduduk produktif harus mendukung sekitar 33 penduduk yang tidak
produktif.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk ialah perubahan pada jumlah penduduk di suatu
wilayah tersebut dan pada waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk
di waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk dapat didefinisikan sebagai
perubahan jumlah penduduk atau perkembangan jumlah penduduk dalam kurun
waktu tertentu, dalam perubahan ini penduduk dapat semakin bertambah atau
semakin berkurang, hal ini terjadi karena banyak nya angka kelahiran dan angka
kematian. Faktor utama yang dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk
diantaranya terdapat tiga faktor yaitu natalitas, mortalitas dan migrasi.

Untuk menghitung data pertumbuhan penduduk terbagi menjadi 3 kategori,


yaitu: pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk non alami dan
pertumbuhan penduduk total. Sedangkan untuk menghitung data natalitas terbagi
menjadi 2 kategori, yaitu: angka kelahiran kasar dan angka kelahiran menurut umur.
Begitu pun dengan mortalitas, terdapat 2 kategori, yaitu: angka kematian kasar dan
angka kematian menurut umur. Dan dalam menghitung rasio ketergantungan nya
diperoleh dari perbandingan umur non produktif dengan umur produktif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asmuruf, M. F., Rumate, V. A., & Kawung, G. M. (2015). Pengaruh Pendapatan


dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota
Sorong. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 15, No.05, 728.

Bidarti, A. (2020). Teori kependudukan. Penerbit Lindan Bestari.

Lubis, Immanuel (2018) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Penduduk Di Kota Pekanbaru. Other Thesis, Universitas Islam Riau.

Mouren, V., Lapian, A. L. C. P., & Tumangkeng, S. Y. (2022). Pengaruh Tingkat


Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap
Pengangguran Di Kabupaten Toraja Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
22(5), 133-144.
Rini, A. (2016). Analisis Dampak Pertumbuhan Penduduk terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Suata, N. (2016). faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingginya Laju Pertumbuhan
dan Implementasi Kebijakan Penduduk di Provinsi Bali. PIRAMIDA, XII
(01):1-7

Supriyanto, E. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Penduduk Kota Tarakan.

Susilawati, S. A., & Sumardi, M. A. S. (2009). Geografi 2: Lingkungan fisik dan


sosial. m amin sunarhadi

Trisiana, A. (2022). Analisis Peran Pemerintahan Dalam Pengendalian


Pertumbuhan Penduduk. Research Fair Unisri, 6(1), 45-

16

Anda mungkin juga menyukai