Anda di halaman 1dari 13

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Ilmu Sosial Budaya Dasar”

Penduduk, Masyarakat & Kebudayaan


Dosen pengampu:
Arni Widyastuti, SKM, M.Kes
Indah Restiaty SKM, M.Kes

Disusun Oleh Kelas 1 DIV A Kelompok 3:

1. Adinda Nugrahani ( P21335122005)


2. Fadhil Rahman ( P21335122026)
3. Fajar Assalam ( P21335122027)
4. Fanny Julia Putri ( P21335122029)
5. Intan Febrian (P21335122038)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI


LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang berjudul
“Penduduk, Masyarakat & Kebudayaan” dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran
Ilmu sosial dan budaya.
Makalah ini berisi tentang hasil analisis Penduduk, Masyarakat &
Kebudayaan sehingga diharapkan Indonesia bisa menjadi lebih maju dan lebih
baik dengan tetap menyejahterakan seluruh penduduk.

Makalah ini penulis susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan


dari berbagai pihak, sehingga pembuatan makalah dapat berjalan dengan lancar.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Arni Widyastuti, SKM,
M.Kes dan Ibu Indah Restiaty, SKM, M.Kes selaku dosen Ilmu Sosial dan
Budaya yang sudah membimbing penulis sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Tidak lupa penulis  juga berterima kasih kepada
seluruh anggota kelompok yang sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan, baik pada teknik


penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.

Jakarta, 13 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB 1 : PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................1
BAB 2 : ISI...............................................................................................................2

2.1 Pertumbuhan Penduduk & Migrasi.............................................................2


2.2 Struktur dan Demografi Kependudukan......................................................4
2.3 Pembagian Kerja Dalam Masyarakat...........................................................7
BAB 3 : PENUTUP.................................................................................................9

3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang
Perubahan populasi sewaktu- waktu, dan bisa dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk
pengukuran merupakan definisi pertumbuhan penduduk. Sebutan pertumbuhan
pendudukmerujukpadasemuaspesies,tetapiselalu mengarah pada manusia,dan
sering dipakai secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk, dan dipakai untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Proses
migrasi internal dan internasional terjadi sebagai akibat dari berbagai
perbedaan antara daerah asal dan daerah tujuan. Perbedaan ini disebabkan oleh
faktor ekonomi, sosial dan lingkungan. Berdasarkan teori-teori tersebut
terlihat bahwa tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup
migran dan keluarganya, sehingga masalah migrasi masih dipandang
sebagai suatu hal yang positif dalam pembangunan ekonomi.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pertumbuhan Penduduk & Migrasi?
2. Apa pengertian dari Struktur dan Demografi Kependudukan?
3. Apa pengertian dari Pembagian Kerja Dalam Masyarakat?

Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini untuk mengetahui pertumbuhan penduduk & migrasi,
struktur dan demografi kependudukan dan pembagian kerja dalam masyarakat di
Indonesia.

iv
Bab II
Isi

1. Pertumbuhan Penduduk & Migrasi

 Definisi Kependudukan

Menurut P.N.H Simanjutak mengatakan bahwa jika penduduk itu orang


yang bertempat tinggal ataupun yang sedang berdomisili di suatu negara. Definisi
penduduk ditinjau dari segi pandang penulis merupakan perkumpulan sejumlah
orang yang menempati suatu negara dan terikat aturan-aturan yang ada dalam
suatu negara. Dikatakan penduduk Indonesia apabila orang tersebut memiliki
tanda pengenal seperti KTP,KK,Akte yang berdomisili dan berkewarganegaraan
Indonesia.
Perubahan populasi sewaktu- waktu, dan bisa dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk
pengukuran merupakan definisi pertumbuhan penduduk. Sebutan pertumbuhan
pendudukmerujukpadasemuaspesies,tetapiselalu mengarah pada manusia,dan
sering dipakai secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk, dan dipakai untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Definisi perkembangan penduduk yaitu perubahan jumlah penduduk
dalam kurun waktu tertentu baik semakin bertambah maupun berkurang. Ini dapat
menjadi indikator untuk mengetahui seberapa besar perubahan pertumbuhan
penduduk.

 Migrasi

Warga Negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa


berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai warga negara itu. memiliki domisili atau
tempat tinggal tetap di suatu wilayah negara, yang dapat dibedakan menjadi
warga negara asli dan warga negara asing (WNA). Menurut pasal 26 UUD
1945 :

1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli


dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.

v
Menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945,Penduduk adalah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Bukan
Penduduk, adalah orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa Istilah Kewarganegaraan (citizenship) memiliki
arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara
dengan warga negara, atau segala hal yang berhubungan dengan warga
negara. Menurut Kartomo Wirosuhardjo Penduduk ialah sejumlah orang yang
mendiami sebuah wilayah tertentu, disebut penduduk terlepas dari status warga
negara. Sedangkan Menurut P.N.H. Simanjuntak Penduduk merupakan
sekumpulan orang yang menempati sebuah wilaya sebagai tempat tinggal
yang berdomisili disuatu negara. Menurut Martin (2003) menyatakan migrasi
adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, yang terjadi
karena adanya perbedaan kondisi kedua daerah tersebut. Perbedaan terbesar
yang mendorong terjadinya migrasi adalah kondisi ekonomi dan non
ekonomi. Sedangkan dalam arti luas, migrasi merupakan perubahan tempat
tinggal secara permanen atau semi permanen (Tjiptoherijanto, 2009). Dalam
pengertian yang demikian tersebut tidak ada pembatasan baik pada jarak
perpindahan maupun sifatnya, serta tidak dibedakan antara migrasi dalam
negeri dengan migrasi luar negeri (Lee, 2011). Sejarah kehidupan suatu
bangsa selalu diwarnai dengan adanyamigrasi, dan oleh karena itu pula

Terjadi proses pencampuran darah dan kebudayaan. Migrasi juga dapat


diartikan sebagai perubahan tempat tinggal seseorang baik secara permanen
maupun semi permanen, dan tidak ada batasan jarak bagi perubahan tempat
tinggal tersebut (Lee, 2011). Proses migrasi internal dan internasional terjadi
sebagai akibat dari berbagai perbedaan antara daerah asal dan daerah tujuan.
Perbedaan ini disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial dan lingkungan.
Berdasarkan teori-teori tersebut terlihat bahwa tujuan utama migrasi
adalah meningkatkan taraf hidup migran dan keluarganya, sehingga
masalah migrasi masih dipandang sebagai suatu hal yang positif dalam
pembangunan ekonomi. Namun, fakta yang terjadi di negara berkembang
berbeda dengan pandangan tersebut, dimana arus migrasi tenaga kerja dari
pedesaan yang umumnya bekerja pada sektor pertanian jauh melampaui
tingkat penciptaan atau penambahan lapangan pekerjaan khususnya sektor industri
atau jasa-jasa layanan sosial di perkotaan. Kehadiran para pendatang tersebut
cenderung melipatgandakan tingkat penawaran tenaga kerja di perkotaan,
sementara persediaan tenaga kerja yang sangat bernilai di pedesaan semakin
tipis. Kedua, di sisi permintaan, penciptaan kesempatan kerja didaerah
perkotaan lebih sulit dan jauh lebih mahal daripada penciptaan lapangan
kerja di pedesaan karena kebanyakan jenis pekerjaan sektor-sektor industri
di perkotaan membutuhkan aneka inputinput komplementer yang sangat
banyak jumlah maupun jenisnya. Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang juga mengalamikondisi yang demikian.

Serba kekurangan merupakan pendorong bagi terjadinya perpindahan


penduduk. Karena eksploitasi yang dilakukan oleh penguasa dan penjahat
sedemikian hebat, tidak ada dorongan bagi masyarakat desauntuk berproduksi dan
untuk memperoleh surplus. Suasana kehidupan masyarakat kecil di pedesaan

vi
yang tertindas selama beberapa generasi diduga keras sebagai penyebab
munculnya tata nilai yang menjadi corak kehidupan masyarakat kecil
pedesaan Jawa yang tepa slira, tidak ingin mengungguli dalam hal pemilikan
barangdari sesama warga desanya, yaitu yang dikenal dengan konsep leveling-off
mechanism (Sanders, 1967).

Berdasarkan pengelompokannya, maka faktor yang mendorong migran


untuk migrasi dibedakan dalam tiga kategori, yaitu faktor demand pull,
supply push dan network. Faktor demand pull terjadi jika ada permintaan
tenaga kerja dari daerah tujuan Faktor supply push terjadi jika tenaga kerja
sudah tidak mungkin lagi memperoleh pekerjaan di daerahnya sendiri,
sehingga mendorong mereka untuk migrasi ke daerah lain. Network
factor merupakan faktor yang dapat memberi informasi bagi migran dalam
mengambil keputusan untuk migrasi.Menurut (Adioetomo dan Samosir,
2011) mengatakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Pulau Jawa
melakukan Migrasi ke berbagai daerah terbagi menjadi dua yaitu faktor
pendodorng dan faktor penarik, adapun penejelasaannya sebagai berikut:

Faktor Pendorong ini lebih mengacu padafaktor-faktor yang dimiliki


wilayah asalnya yang menyebabkan masyarakat meninggalkan wilayah asalnya,
adapaun alasannya yaitu:

1. Kurangnya lapangan pekerjaan


2. Kurangnya sarana dan prasarana
3. Menurunnya sumber daya alam yang dimiliki wilayah asalnya tersebut.

Faktor Penarik ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan


penduduk melakukan perpindahan ke daerah tujuan tersebut alasannya yaitu:

1. Tersedianya lapangan pekerjaan


2. Kelengkapan sarana dan prasarana
3. Ketersediaanfasilitas pelayanan publik yang baik
4. Hidup lebih terjamin karena sumber daya alam yang masih baik

Sementara Lee(1970)membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi


terjadinya migrasi dibagi menjadi empat bagian yaitu:

1. Faktor-faktor yang terdapat didaerahasal


2. Faktor-faktor terdapat di daerah tujuan
3. Penghalang antara faktorindividu

2. Struktur dan Demografi Kependudukan

Kata demografi pertama kali digunakan oleh Achille Guilard pada tahun
1885, dalam bukunya yang berjudul Elements de Statistique Humaine, ou
Demographie Comparee. Demografi berasal dari kata demos yang berarti
penduduk dan grafein yang berarti gambaran. Jadi demografi adalah ilmu yang
mempelajari penduduk atau manusia terutama tentang kelahiran, kematian dan

vii
perpindahan penduduk yang terjadi. Demografi sendiri sebenarnya melibatkan
studi ilmiah tentang ukuran, penyebaran penduduk secara geografi maupun
spasial, komposisi penduduk, dan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Pada tahun tersebut Achille Guilard mengatakan bahwa demografi merupakan
ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat
diukur yaitu meliputi perubahan secara umum, fisik dan kondisi moral.

Komposisi/struktur penduduk merupakan pengelompokan penduduk


berdasarkan karakteristik tertentu seperti karakteristik demografi, sosial, ekonomi
dan budaya. Sedangkan persebaran penduduk merupakan gambaran tentang
distribusi penduduk secara ke ruangan. Struktur dan persebaran penduduk sangat
bermanfaat untuk berbagai perencanaan pembangunan maupun bisnis. Sebagai
contoh struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dimanfaatkan
untuk membuka usaha di bidang fashion, misalnya untuk anak-anak, remaja,
dewasa dan untuk lansia. Dalam bidang pemerintahan struktur penduduk
berdasarkan umur dapat digunakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan publik, seperti jumlah sekolah, akses sekolah,jumlah Puskesmas dan
lain sebagainya.

A. STRUKTUR PENDUDUK BERDASARKAN KARAKTERISTIK


DEMOGRAFI
Struktur penduduk berdasarkan karakteristik demografi banyak digunakan
untuk menyusun perencanaan kebijakan pemerintah terutama kebijakan yang
menyangkut pelayanan kebutuhan dasar. Struktur penduduk menurut umur dan
jenis kelamin misalnya digunakan untuk merencanakan pelayanan pendidikan,
kesehatan dan penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan.
Setiap kelompok umur, mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Pada
kelompok umur 0- 4 tahun mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan penduduk
20-24 tahun, atau penduduk laki-laki mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan
kelompok penduduk perempuan.

1. Struktur Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Dalam analisis demografi pengelompokan umur penduduk dilakukan


dengan 2 model yaitu penduduk umur tunggal dan penduduk kelompok umur 5
tahunan, 10 tahunan atau kelompok umur khusus untuk kepentingan yang
berbeda-beda. Informasi mengenai struktur penduduk berdasarkan umur dan jenis
kelamin sangat diperlukan untuk perencanaan berbagai kegiatan pemerintah
misalnya guna perencanaan dalam bidang pendidikan, militer, kesehatan,
perkawinan dan institusi keluarga dan lain sebagainya.

Sementara kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan jenis kelamin


untuk perencanaan pasar, jasa pelayanan, jenis usaha yang akan dilakukan dan
lain sebagainya. Data mengenai umur sangat diperlukan untuk proyeksi seperti
proyeksi jumlah rumah tangga, proyeksi murid yang akan terdaftar di sekolah
(school enrollment), proyeksi angkatan kerja, proyeksi kebutuhan perumahan,
proyeksi kebutuhan pangan, energi, dan berbagai kebutuhan hidup penduduk.

viii
Struktur Penduduk dikatakan tua apabila :

a. ≤ 30 persen penduduk berumur 0 – 14 tahun


b. ≥ 60 persen penduduk berumur 15 - 64 tahun
c. ≥ 10 persen berumur 65 tahun ke atas

Struktur Penduduk dikatakan muda apabila:

a. ≥ 40 persen penduduk berumur 0 – 14 tahun


b. ≤ 55 persen penduduk berumur 15 – 64 tahun
c. dan ≤ 5 persen penduduk berumur 65 tahun ke atas.

2. Struktur Penduduk Menurut Karakteristik Sosial Ekonomi

Struktur penduduk menurut karakteristik sosial ekonomi antara lain


struktur penduduk menurut status kawin, pendidikan, pekerjaan.

a. Struktur penduduk menurut status kawin

Struktur penduduk menurut status kawin berguna untuk analisis fertilitas,


karena status kawin secara tidak langsung berpengaruh terhadap fertilitas. Di
banyak negara yang menganut sistem keagamaan yang kuat, fertilitas selalu
dikaitkan dengan perempuan berstatus kawin atau pernah kawin. Sedangkan di
negara-negara yang tidak menganut hal tersebut, fertilitas hanya dikaitkan dengan
jumlah perempuan umur reproduksi.

b. Struktur penduduk menurut pendidikan

Struktur penduduk umur dapat dibuat dengan memperhatikan kebutuhan


sektoral, seperti misalnya untuk pendidikan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan
lansia dan lain sebagainya. Untuk pendidikan, dapat dibuat tabulasi jumlah
penduduk yang berada pada umur sekolah. Informasi ini berguna untuk menyusun
kebijakan tentang jumlah sekolah, jumlah guru, dan pembiayaan yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah dan lain sebagainya.

3. Struktur Penduduk Menurut Karakteristik Ekonomi

Penduduk dapat dikelompokkan menurut kegiatan utama yang dilakukan


sehari-hari, angkatan kerja, bekerja, menganggur dan lain sebagainya. Angkatan
kerja merupakan penduduk berusia 15 tahun ke atas yang mempunyai potensi
secara ekonomi. Angkatan kerja dibagi dua yaitu mereka yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan dan mereka yang sedang mencari pekerjaan termasuk
mereka yang sedang mempersiapkan usaha maupun mereka yang putus asa. Hasil
Sensus Penduduk 2010 memperlihatkan bahwa penduduk Indonesia yang berumur
15 tahun ke atas atau disebut dengan tenaga kerja sebanyak 169, 02 juta, yang
terdiri dari 117,2 juta berstatus sebagai angkatan kerja dan 51,1 juta yang
berstatus bukan angkatan kerja. Dalam sensus penduduk ini terdapat 615 ribu
penduduk yang tidak ditanyakan status kegiatan utamanya.

ix
3. Pembagian Kerja Dalam Masyarakat
Pengertian Pembagian Kerja Masyarakat Dalam melakukan aktivitas
perusahaan selalu membutuhkan sekali adanya Manajemen. Organisasi
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan manajemen yang baik dan efektif,
untuk itu semua tugas yang ada organisasi harus dibagi-bagi pada karyawan sesuai
dengan kebutuhan organisasi tersebut, atau dengan kata lain untuk melaksanakan
semua tugas karyawan maka perlu adanya pembagian kerja. pembagian kerja
merupakan salah satu faktor yang paling penting karena adanya pembagian kerja
akan dapat memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab
serta mencegah kemungkinan terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan
dan saling melempar tanggung jawab bilamana terjadi kesalahan dan kesulitan.
Pendapat para ahli mengatakan sebagai berikut:
“Wewenang, kewajiban dan tanggung jawab menjadi jelas, ini akan
mencegah kekacauan, konflik kekuasaan, tumpang tindih pekerjaan dan
kecenderungan saling melempar tugas, wewenang dan tanggung jawab apabila
ada kemungkinan kesulitan.” (Iskandar, 1982:28)

Pembagian kerja adalah Perincian atau pengelompokan suatu aktivitas-


aktivitas dan tugas-tugas semacam dan erat hubungannya satu sama lain untuk
dilakukan oleh organisasi tertentu.

Manfaat pembagian kerja adalah agar supaya pekerjaan terselenggara


dengan baik sesuai rencana dan dapat diketahui dengan jelas tujuan suatu
organisasi, pegawai atau karyawan yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
pekerjaan tersebut. (Marzuki, 1981 : 9).

Sedangkan menurut A.S Moenir manfaat pembagian kerja adalah :

a. Memudahkan bagi seseorang untuk melaksanakan tugas pekerjaannya


tanpa menunggu perintah atau komando.
b. Diketahui dengan jelas batas wewenang dan tanggung jawab dari
pekerjaan itu.
c. Tidak meragukan dalam pemberian tugas atau pelaksanaan pekerjaan.
d. Memudahkan dalam pengawasan.
e. Tidak terjadinya simpang siur atau benturan dalam pelaksanaan pekerjaan.
f. Menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan kebutuhan pendidikan.

 Alasan Pembagian Kerja


Adapun alasan diadakan pembagian kerja adalah bahwa seseorang tidak
akan melakukan semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi seorang diri tanpa
bantuan orang lain. Menurut Sondang P. Siagian ada tiga alasan diadakan
pembagian kerja yaitu :
a. Beban kerja yang harus di pikul

x
b. Jenis pekerjaan yang harus beragam
c. Berbagai spesialisasi yang diperlukan
(Sondang P. Siagian, 1983:10)
Dengan adanya pembagian kerja maka pegawai atau karyawan dituntut
tanggung jawabnya didalam penyelesaian setiap tugas yang dibebankan
kepadanya. Jenis pekerjaan yang beraneka ragam merupakan hal yang sudah biasa
didalam suatu organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas. Spesialisasi
pekerjaan diperlukan karena dalam pembagian kerja terjadi pembagian fungsi-
fungsi dimana setiap fungsi tersebut memerlukan keahlian khusus untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan.

 Indikator Pembagian Kerja

Untuk mengukur pembagian kerja digunakan indikator-indikator sebagai berikut :

1) Penempatan karyawan

Penempatan karyawan ialah bahwa setiap pegawai atau karyawan telah


ditempatkan sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang dimiliki
sebab ketidaktepatan dalam menetapkan posisi karyawan akan menyebabkan
jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak maksimal (A. S Nitisemito,
1996 :174)

2) Beban kerja

Beban kerja adalah tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan


dan tanggung jawabkan oleh satuan organisasi atau seorang pegawai tertentu.
(Sutarto, 1978 : 103)
Beban kerja yang harus dilaksanakan karyawan hendaknya merata,
sehingga dapat dihindarkan adanya seorang karyawan yang mempunyai beban
kerja terlalu banyak atau terlalu sedikit.

3) Spesialisasi pekerjaan

Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kerja berdasarrkan oleh keahlian


atau ketrampilan khusus (Sutarto, 1978 : 110). Spesialisasi pekerjaan sangat
diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan
keahlian dan tidak semua orang mempunyai keahlian yang sama sebab setiap
orang mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri.

xi
Bab III

Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Pertumbuhan penduduk yaitu perubahan jumlah penduduk dalam kurun


waktu tertentu baik semakin bertambah maupun berkurang. Ini dapat menjadi
indikator untuk mengetahui seberapa besar perubahan pertumbuhan
penduduk.
2. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain,
yang terjadi karena adanya perbedaan kondisi kedua daerah tersebut.
Perbedaan terbesar yang mendorong terjadinya migrasi adalah kondisi
ekonomi dan non ekonomi. Sedangkan dalam arti luas, migrasi
merupakan perubahan tempat tinggal secara permanen atau semi
permanen.
3. Faktor terjadinya migrasi ada dua yaitu, faktor pendorong dan faktor penarik.
4. Demografi penduduk adalah ilmu yang mempelajari penduduk atau manusia
terutama tentang kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang terjadi.
5. Komposisi/struktur penduduk merupakan pengelompokkan penduduk
berdasarkan karakteristik tertentu seperti karakteristik demografi, sosial,
ekonomi dan budaya.
6. Pembagian kerja adalah Perincian atau pengelompokan suatu aktivitas-
aktivitas dan tugas-tugas semacam dan erat hubungannya satu sama lain
untuk dilakukan oleh organisasi tertentu. Manfaat pembagian kerja adalah
agar supaya pekerjaan terselenggara dengan baik sesuai rencana dan dapat
diketahui dengan jelas tujuan suatu organisasi, pegawai atau karyawan yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya pekerjaan tersebut.
7. Untuk mengukur pembagian kerja digunakan tiga indikator yaitu :
 Penempatan Karyawan
 Beban Kerja
 Spesialisasi Pekerjaan

Saran
Makalah ini membahas tentang kependudukan dan pembagian kerja dalam
masyarakat. Semua yang menyangkut mengenai kependudukan sangat berkaitan

xii
dalam kehidupan manusia , maka dari itu diharapkan setelah membaca makalah
ini agar dapat dipahami mengenai tentang kependudukan dan pembagian kerja
dalam masyarakat serta mengetahui bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Suciati dkk, Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 7. Jakarta: Pusat


Perbukuan dan Balitbang Kemdikbud.2016

Badan Pusat Statistik. Proyeksi Penduduk Indonesia dan Provinsi 2000- 2025.

Badan Pusat Statistik. Hasil Sementara Sensus Penduduk 2010.

Iskandar dan Suharno.1982. Pengantar Organisasi dan Manajemen. Fisipol :


Universitas Negeri Surakarta.

Marzuki.1981. Pengorganisasian. Yogyakarta : Andi Offset.

Sondang P.Siagian.1983. Organisasi Kepemimpinan. Jakarta : Gunung Agung

xiii

Anda mungkin juga menyukai