Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH POLITIK

SUATU ANALISIS POLITIK DALAM PROGRAM TRANSMIGRASI

1. Abdurahman Taha
2. Methildis Aurelia
3. Maria Ermelinda Martha Bhoki
4. Imelda Sa’o
5. Bernabas Gawa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul SUATU ANALISIS POLITIK DALAM
PROGRAM TRANSMIGRASI”. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas harian mata
kuliah SEJARAH POLITIK.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI

Halaman judul. .......................................................................................................................

Kata pengantar. ......................................................................................................................

Daftar isi.................................................................................................................................

Bab I. Pendahuluan. ...............................................................................................................

1.1 Latar Belakang. ....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah. ...............................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan. .................................................................................................

Bab II. Pembahasan. ..............................................................................................................

2.1Pengertian Transmigrasi. ......................................................................................

2.2 Jenis-Jenis Transmigrasi. .....................................................................................

2.3 Pengaruh Transmigrasi Terhadap Daerah Tranmigras .........................................

Bab III. Penutup. ....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan. .........................................................................................................

3.2 Saran. ...................................................................................................................

Daftar Pustaka.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transmigrasi merupakan produk hasil kebijakan Indonesia yang dimulai sejak zaman
penjajahan di tahun 1905 (Fearnside, 1997). Transmigrasi mengalami beberapa pergeseran
dan perluasan tujuan dari zaman penjajahan belanda, orde lama, orde baru hingga reformasi.
Walaupun setiap rezim mengalami pergeseran dan perluasan tujuan, tetapi tidak
menghilangkan makna dari pengertian transmigrasi itu sendiri yakniperpindahan penduduk
dari satu daerah (pulau) yang berpenduduk padat ke daerah (pulau) yang berpenduduk jarang.
Indonesia pertama kali menerapkan transmigrasi di Zaman penjajahan Belanda
tepatnya pada tahun 1905. Di tahun ini transmigrasi dikenal dengan sebutan kolonisasi. Pada
tahun 1905-1931 sebanyak 27.338 penduduk pulau jawa dipindahkan ke pulau Sumatra
dengan rata-rata 1013 orang pertahun (Fearnside, 1997). Terdapat tujuan politik dan
ekonomi dibalik transmigrasi atau kolonialisasi pada zaman penjajahan Belanda.Tujuan
politis dari transmigrasi atau kolonialisasi yang dilakukan oleh Belanda adalah menaati dua
isi politik etis yakni emigrasi dan irigasi (Oey, 1980). Emigrasi adalah perpindahan penduduk
dari Pulau Jawa, Madura, dan Bali ke Pulau Sumatra, sedangkan irigasi adalah
pembangunan irigasi guna membangun sistem pertanian yang tahan akan kemarau
(Poesponegoro & Susanto, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Transmigrasi
2. Jenis – Jenis Transmigrasi
3. Pengaruh Transmigrasi Terhadap Daerah Tranmigrasi
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Transmigrasi?
2. Untuk mengetahui Jenis – Jenis Transmigrasi ?
3. Untuk nmemahami Pengaruh Transmigrasi Terhadap Daerah Tranmigrasi ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat


penduduknya ke area wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau belum ada
penduduknya sama sekali. Transmigrasi di Indonesia biasanya diatur dan didanai oleh
pemerintah kepada warga yang umumnya golongan menengah ke bawah. Sesampainya di
tempat transmigrasi para transmigran akan diberikan sebidang tanah, rumah sederhana dan
perangkat lain untuk penunjang hidup di lokasi tempat tinggal yang baru.

Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan
penduduk di pulau Jawa, memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, dan
memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di pulau-pulau lain seperti
Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Kritik mengatakan bahwa pemerintah
Indonesia berupaya memanfaatkan para transmigran untuk menggantikan populasi lokal,
dan untuk melemahkan gerakan separatis lokal. Program ini beberapa kali menyebabkan
persengketaan dan percekcokan, termasuk juga bentrokan antara pendatang dan penduduk
asli setempat.

Seiring dengan perubahan lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi


dilaksanakan dengan paradigma baru sebagai berikut:

Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan


Mendukung kebijakan energi alternatip (bio-fuel)
Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia
Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan
Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan

Transmigrasi tidak lagi merupakan program pemindahan penduduk, melainkan upaya


untuk pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down dari
Jakarta, melainkan berdasarkan Kerjasama Antar Daerah pengirim transmigran dengan
daerah tujuan transmigrasi. Penduduk setempat semakin diberi kesempatan besar untuk
menjadi transmigran penduduk setempat (TPS), proporsinya hingga mencapai 50:50
dengan transmigran Penduduk Asal (TPA).

Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (sebelumnya UU Nomor 3
Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Transmigrasi (Sebelumnya PP Nomor 42 Tahun 1973), ditambah
beberapa Keppres dan Inpres pendukung. Syarat untuk menjadi Transmigran :

Warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang berdomisili di wilayah Negara
Republik Indonesia.
Berkeluarga dibuktikan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga.
Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP),
kecuali diatur lain dalam perjanjian kerjasama antar daerah.
Belum pernah bertransmigrasi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepala
Desa/Lurah dimana pendaftar berdomisili.
Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter.
Memiliki keterampilan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya
yang tersedia di lokasi tujuan sebagaimana diatur dalam perjanjian kerjasama antar
daerah.
Menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban sebagai
transmigran.
Lulus seleksi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus dari Tim yang diberikan
wewenang untuk melaksanakan seleksi.
2.2 Jenis – Jenis Transmigrasi

Pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia mengalami perkembangan yang


sangat baik. Semula hanya diselenggarakan oleh Departemen Transmigrasi dan Tenaga
Kerja. Sekarang departemen lain, pemerintah daerah, dan organisasiorganisasiikut berperan
serta, bahkan ada yang diselenggarakan perorangan atas kemauan sendiri. Jenis-jenis
transmigrasi antara lain sebagai berikut.

a) Transmigrasi umum

Transmigrasi umum adalah pengiriman transmigrasi yang pelaksanaannya dan


pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Pembiayaan tersebut meliputi biaya perjalanan
dari daerah asal sampai tujuan, biaya hidup satu tahun di tempat yang baru, tanah yang telah
dibuka seluas 2 hektar, peralatan pertanian, rumah, dan bibit.

b) Transmigrasi khusus

Transmigrasi khusus adalah transmigrasi yang diselenggarakan dengan tujuan tujuan


tertentu, misalnya penduduk yang tertimpa bencana alam, pengangguran dan tunawisma di
kota-kota besar, para karyawan yang ditugaskan dalam pembangunan proyek-proyek di
daerah. Transmigrasi macam ini disebut transmigrasi sektoral, penyelenggaraannya diurusi
oleh pemerintah daerah asal bekerja sama dengan Departemen Transmigrasi. Bentuk-bentuk
transmigrasi khusus yang lain adalah sebagai berikut :

Transmigrasi integral ABRI

Transmigrasi integral ABRI adalah transmigrasi yang diselenggarakan khusus untuk


anggota ABRI yang menghadapi masa pensiun. Contohnya ialah Transmigrasi Angkatan
Darat (Transad) di Kalimantan Barat,
Transmigrasi Angkatan Laut (Transal) di Lampung, dan Transmigrasi Angkatan
Udara (Transau) di Lampung.

Transmigrasi bekas pejuang

Transmigrasi bekas pejuang adalah transmigrasi khusus untuk bekas pejuang dalam
perang kemerdekaan, ditempatkan di daerah transmigrasi Kalimantan.

Transmigrasi Pramuka taruna bumi

Transmigrasi ini dilakukan oleh para pramuka dengan tujuan sebagai pelopor
pembangunan di daerah transmigrasi. Pemrakarsanya adalah pemerintah daerah Kabupaten
Jombang (Jawa Timur). Proyek transmigrasi ini yang pertama di Lampung.

Transmigrasi Komite Nasional Pemuda Indonesia

Transmigrasi ini terdiri atas keluarga muda anggota KNPI dari seluruh Indonesia,
misalnya para transmigran KNPI Jawa Timur dikirim ke Salim Batu, Kalimantan Timur.

Transmigrasi bedol desa

Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang meliputi seluruh penduduk desa
beserta pejabat-pejabat pemerintah desa. Transmigrasi ini dilaksanakan karena daerah asal
para transmigran akan digunakan untuk tempat pembangunan proyek penting. Contohnya
ialah penduduk Wonogiri (Jawa Tengah) bertransmigrasi ke Sitiung (Sumatra Barat) karena
daerahnya digunakan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur dan transmigrasi
penduduk daerah Kedungombo (Jawa Tengah).

Transmigrasi lokal

Transmigrasi lokal adalah transmigrasi dari suatu daerah ke daerah lain dalam
provinsi yang sama. Contohnya adalah perpindahan penduduk antar kabupaten di Lampung
dan di Kalimantan Timur.
Transmigrasi spontan

Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas


kesadaran, kemauan, dan biaya sendiri. Apabila transmigran mengajukan permohonan,
pemerintah akan memberi bantuan berupa tanah yang belum dibuka seluas dua hektar, tanah
tersebut masih berupa hutan.

Transmigrasi swakarsa

Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi semacam transmigrasi spontan. Jadi,


pembiayaan sebagian atau seluruhnya ditanggung oleh transmigran dan dapat pula
pembiayaan dari pihak lain yang bukan pemerintah. Untuk pelaksanaannya pemerintah
memberi petunjuk dan bimbingan kepada para transmigran. Di tempat tujuan mereka
mendapat lahan pekarangan seluas seperempat hektar setiap keluarga. Dalam Repelita V
telah dikembangkan beberapa jenis transmigrasi swakarsa yang pelaksanaannya mendapat
prioritas, di antaranya sebagai berikut.

Transmigrasi Swakarsa PIR (Perkebunan Inti Rakyat)

Transmigrasi ini diarahkan pada pengembangan perkebunan dengan menggunakan


perkebunan besar sebagai perkebunan inti yang membantu dan membimbing perkebunan
rakyat. Dengan demikian, akan terbentuk kerja sama yang menguntungkan antara
perkebunan rakyat dengan perkebunan besar, hasil dari perkebunan transmigran ditampung,
diolah, dan dipasarkan oleh perkebunan besar. Pola transmigrasi swakarsa PIR telah
dilaksanakan di Sumatra dan Kalimantan di daerah perkebunan karet dan kelapa sawit.

Transmigrasi Swakarsa Hutan Tanaman Industri (HTI)

Transmigrasi ini dikaitkan dengan upaya pengembangan tanaman hutan dalam


rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi guna memenuhi kebutuhan bahan
baku industri, misalnya industri kayu lapis, mebel, kertas, bahan bangunan, dan bahan
kerajinan. Para transmigran akan mendapatkan bimbingan dan penyuluhan dari dinas
kehutanan dan memperoleh kesempatan memiliki saham dalam perusahaan pemegang hak
pengusahaan HTI.
Transmigrasi Swakarsa Jasa Industri (JIN)

Tujuan dari transmigrasi ini adalah agar mereka mendapat pekerjaan di bidang
industri atau jasa sehingga mereka dapat mengisi kekurangan tenaga kerja industri yang
sudah ada atau mendirikan industri sendiri. Sebelum berangkat, para transmigran mendapat
bimbingan teknis, penyuluhan, dan latihan keterampilan di bidang industri.

Transmigrasi Swakarsa Pengembangan Desa Potensial (Transabang Dep)

Pelaksanaan transmigrasi ini dikoordinasi oleh Departemen Dalam Negeri. Para


transmigran ditempatkan di desa yang sudah ada dan sebelum berangkat mendapat latihan
dan penyuluhan. Mereka mendapat lahan seluas satu seperempat hektar.

Transmigrasi Swakarsa Pola Usaha Perikanan Tani dan Tambak

Transmigrasi ini dikaitkan dengan upaya pengembangan usaha perikanan, baik


sebagai nelayan maupun perikanan tambak. misalnya akan dibangun waduk.

2.3 Pengaruh Transmigrasi Terhadap Daerah Tranmigrasi

Transmigrasi diharapkan tercapainya keseimbangan penyebaran penduduk sesuai


dengan daya tampung sosial, agraris dan ekologis. Daya tampung sosial adalah jumlah yang
dapat ditampung di suatu daerah tanpa menimbulkan ketegangan-ketegangan sosial yang
berarti (Heeren, 1979). Pada proyek-proyek transmigrasi tertentu beberapa konflik antara
transmigran dan penduduk asli telah terjadi, bahkan diantaranya telah terjadi pertumpahan
darah (Kompas, 1976 dalam Heeren, 1979). Dengan pola apapun dilaksanakannya
transmigrasi, benturan atau konflik akan tetap terjadi. Diantaranya adalah adanya benturan
budaya antara yang asli dan pendatang. Permasalahan ini adalah permasalahan berat yang
tidak mungkin dihindari (Wirosardjono dalam Swasono;1986). Penduduk asli memiliki
berbagai sikap terhadap transmigran, ada sikap yang senang menerima pendatang dan ada
yang tidak menyukai kedatangan transmigran. Contohnya adalah masalah transmigrasi di
Lampung yaitu antara transmigran Jawa dengan penduduk asli. Penduduk Lampung
menghina penduduk jawa yang miskin, sedangkan masyarakat Jawa jarang atau hampir tidak
pernah melakukan kontak dengan masyarakat lampung (Heeren, 1979).
Adanya sengketa tanah yang terjadi antara penduduk asli dan pendatang dan antar
sesama transmigran merupakan salah satu masalah lain yang timbul akibat transmigrasi
(Kustadi dalam Warsito et.al;1995). Contohnya di Luwu, penduduk asli merasa dirugikan
karena kehilangan hak atas bidang-bidang tanah tertentu. Ada juga kasus lainnya, penduduk
asli mendapatkan tanah pengganti yang jauh dari desa (Heeren, 1979). Akibat transmigrasi
penduduk, daerah transmigrasi semakin padat karena membanjirnya transmigran. Selain itu,
letak daerah transmigran yang terpencil sehingga sulit untuk dicapai, dan hasrat penduduk
yang ingin bertransmigrasi menjadi masalah di daerah asal sehingga penduduk tersebut
cenderung menggunakan calo. Penduduk asli merasakan perasaan iri, karena fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah kepada transmigran, tetapi tidak pernah diberikan oleh
pemerintah kepada penduduk asli. Penduduk merasa tidak enak dengan adanya transmigran.
Dengan adanya transmigran, mereka akan menjadi minoritas didaerah mereka sendiri
(Heeren, 1979).

Di daerah luar Jawa, umumnya para petani masih menggunakan sistem ladang
berpindah yang membutuhkan lahan yang luas. Seharusnya mereka merubah cara berpikir
mereka dalam sistem bertani. Namun, adat istiadat yang masih dipegang teguh menghambat
kemerdekaan berpikir mereka. Oleh sebab itu, mereka tidak bisa menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman dan mereka mulai menjual harta-harta pusaka mereka yang berupa tanah
kepada orang-orang di kota dan transmigran. Akibatnya, mereka tidak lagi punya usaha dan
pergi dari kampungnya. Mereka mencari pekerjaan lain, diantaranya bekerja diperusahaan-
perusahaan pertanian. Namun, mereka kalah saing karena pendatang baru sudah terbiasa
dalam menggunakan alat-alat modern. Banyak diantara mereka yang menjadi pengangguran
yang mengakibatkan peningkatan kriminalitas.

Bertambahnya penduduk daerah tujuan transmigrasi mengakibatkan kurangnya rasa


gotong royong dan kekompakan penduduknya. Bila diadakan pemilihan kepala desa akan
merugikan penduduk asli karena mereka masih menggunakan sistem kesukuan. Mereka
mengajukan calon di tiap-tiap suku, sedangkan penduduk asal Jawa mengajukan satu calon.

Transmirgrasi dilihat dari aspek politik dengan tujuannya: untuk memerangi


kemiskinan ,
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa Transmigrasi merupakan bagian integral dari pembangunan nasional sebagai


pengamalan Pancasila dalam upaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945.

Bahwa Penyelenggaraan Transmigrasi dilaksanakan sebagai upaya untuk lebih


meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat, pemerataan pembangunan daerah,
serta memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa melalui persebaran penduduk yang
seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan serta nilai budaya dan
adat istiadat masyarakat.

Transmigrasi dilaksanakan sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam


mengatasi masalah di kota besar yang timbul akibat terlalu banyaknya pekerja yang migrasi
dari pedesaan

3.2 Saran

Dari semua pembahasan yang telah penulis susun diharapkan dapat membantu
semua pihak yang membutuhkan. Makalah ini telah penulis susun sesederhana mungkin,
sekiranya dari semua pihak dapat memahami dengan waktu yang lebih efisien. Dengan
adanya penulisan makalah ini, diharapkan memberikan perhatian terhadap daerah-daerah
transmigrasi sehingga tercapainya tujuan pemerintah yaitu adanya keseimbangan
jumlahpenduduk, perluasan kesempatan pekerjaan dan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://riaaci.blogspot.com/2014/01/transmigrasi.html
http://www.disnakerTran”s Blog.com. 11,05. 23/02/2014.
http://www.Thresa jurenzy’s Blog.com. 11,05. 23/02/2014.
http://www.Transmigrasi penduduk.htm. 11,05. 23/02/2014.

Anda mungkin juga menyukai