Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL OBSERVASI GEOGRAFI

KEPENDUDUKAN dan TRANSMIGRASI

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Ezra Febriyanti Manullang (15)
Hastari Agnestiananda Tranggono (18)
Maya Mustika Fajaryanti (23)
Reza Meliyana (34)
Thitania Ade Putri (39)

SMA NEGERI 01 KALIANDA


Jl. ZA Pagar Alam No. 149 Kalianda Lampung Selatan

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
KEPENDUDUKAN dan TRANSMIGRASI Penulisan makalah ini adalah
merupakan salah satu tugas yang di berikan oleh guru bidang study geografi.
Dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Bapak Frans Andika selaku guru bidang study Geografi, Rekan-rekan di
kelas X.MIA.2 dan keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan motivasi
dan bantuan serta pengertian yang besar dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Akhir kata, kritik dan saran perbaikan penulis harapkan
untuk penyempurnaan di masa mendatang.

Kalianda, September 2014

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1. 2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1. 3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
1. 4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Kajian Teori ................................................................................................... 4
2. 2 Hipotesis ......................................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN
3. 1 Variabel .......................................................................................................... 7
3. 2 Pengumpulan Data ........................................................................................ 7
3. 3 Sasaran Penelitian ......................................................................................... 7
3. 4 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................ 7
3. 5 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN
4. 1 Deskripsi Data ............................................................................................... 8
4. 2 Pembahasan ................................................................................................. 11
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
5. 1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
5. 2 Saran ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah

Perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas) merupakan salah satu dari


tiga komponen utama pertumbuhan penduduk yang dapat menambah atau
mengurangi jumlah penduduk. Komponen ini bersama dengan kelahiran dan
kematian mempengaruhi dinamika penduduk di suatu wilayah seperti jumlah,
komposisi, dan distribusi keruangan. Tinjauan migrasi secara regional sangat
penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk
yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi penduduk
untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan
pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan.
Analisis dan perkiraan besaran dan arus perpindahan penduduk (migrasi atau
mobilitas) merupakan hal yang penting bagi terlaksananya pembangunan manusia
seutuhnya, terutama di era otonomi daerah. Apalagi jika analisis mobilitas
tersebut dilakukan pada suatu wilayah administrasi yang lebih rendah daripada
tingkat propinsi. Tingkat mobilitas penduduk baik permanen maupun
nonpermanen justru akan lebih nyata terlihat pada unit administrasi yang lebih
kecil seperti kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa.
Transmigrasi (Latin: trans - seberang, migrare - pindah) adalah suatu
program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk
dari suatu daerah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di dalam
wilayah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan
kepadatan penduduk di pulau Jawa, memberikan kesempatan bagi orang yang
mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya
di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Kritik
mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan para
transmigran untuk menggantikan populasi lokal, dan untuk melemahkan gerakan
separatis lokal. Program ini beberapa kali menyebabkan persengketaan dan
percekcokan, termasuk juga bentrokan antara pendatang dan penduduk asli
setempat.
Seiring dengan perubahan lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi
dilaksanakan dengan paradigma baru sebagai berikut:
Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan
Mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel)
Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia
Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan
Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan

1. 2 Rumusan Masalah
Berikan data kependudukan suatu desa?
Bagaimana cara mengatur masalah kependudukan terutama kepadatan?
Kapan dan dimana data observasi ini diambil?

1. 1 Tujuan Penelitian
Mengetahui sebagian data kependudukan dari suatu desa.
Mengetahuin manfaat transmigrasi.
Dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi persebaran dan
kepadatan penduduk.
Membuat tugas laporan observasi geografi dari Pak Frans Andika S,Pd

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Kajian Teori

Menurut siswono yudhohusodo (1998 : 6) bahwa pengertian transmigrasi


merupakan program kemanusiaan yang menyangkut nasib ribuan,bahkan
jutaan, manusia indonesia. Program ini berusaha mewujudkan impian dari
jutaan rakyat yang hidup dalam kemiskinan, yang terdiri dari para buruh
tani, yaitu petani yang berlahan sempit, para peladang berpindah, para
perambah hutan, buruh-buruh miskin, nelayan-nelayan miskin, para
penganggur.dalam kunjungan ke berbagai daerah permukiman transmigrasi
yang berhasil, kehidupan masyarakat baru yang sejahtera di banyak unit
permukiman transmigrasi. Program transmigrasi tidak sepi dari kritik, baik
dari dalam maupun luar negeri. Masih terdengar banyak kritik yang
menyatakan bahwa program transmigrasi merupakan jawanisasi, atau

1. Teori Malthus (Thomas Robert Malthus).


Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah
Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 1824. Kemudian timbul
bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi
pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok
pendapatnya yaitu :
a. Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia
b. Nafsu manusia tak dapat ditahan.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari
bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar
antara penduduk dan kebutuhan hidup.
Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung
untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil
dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).
Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara
yang belum maju. Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan
antara lain :
a. Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.
b. Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan
makanan dengan cepat.
c. Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kaya
d. Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi
kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari Negara.
Beberapa Pandangan Terhadap Teori Malthus. Bermacam-macam reaksi timbul
terhadap teori Malthus, baik dari golongan ahli ekonomi, sosial dan agama.
2. Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk
akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah
generasi sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan
pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani
manusia. Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa
manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. Beda pandangan Marxist dan Maltus adalah pada Natural Resource
tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan
penduduk.Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan
penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja
(misalnya di negara kapitalis). Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak
jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian
tidak perlu diadakan pembatasan penduduk. Pendapat Aliran Marxist:
a. Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan
kerja.
b. Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi
karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh
c. Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya,
jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu
menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang
moral restraint untuk menekan angka kelahiran.

3. Teori Transisi Kependudukan


Tahap Peralihan keadaan demografis:
a. Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit.
anggaran kesehatan meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju.
Angka kelahiran tetap tinggi.
b. Angka kematian menurun,tingkat kelahiran masih tinggi, pertumbuhan
penduduk meningkat. Adanya Urbanisasi., usia kawin meningkat.
,Pelayanan KB > Luas., pendidikan meningkat.
c. Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun - laju
pertumbuhan penduduk menurun.
d. Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk
kembali seperti kategori I - mendekati nol. Keempat kategori ini akan
didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan
ekonomi
BAB III
METODE PENELITIAN

3. 1 Variabel
Hubungan antara kepadatan penduduk dan transmigrasi. Terjadinya program
transmigrasi karena telah terjadi kepadatan penduduk yang tinggi dari suatu
pulau.

3. 2 Pengumpulan Data
Teknik yang kelompok kami gunakan dalam pengumpulan data yaitu
wawancara langsung terhadap narasumber yang menjadi sampel dari Desa
Sidowaluyo yaitu Bapak Tarsan S,Pd.I selaku Kepala Desa.

3. 3 Sasaran Penelitian
Populasi
Dalam penilitian kali ini kami mengambil populasi dari sebuah desa yang
bernama Desa Sidowaluyo Kec. Sidomulyo Kab. Lampung Selatan.
Sampel
Dalam penelitian kali ini kelompok kami mengambil sampel dari Desa
Sidowaluyo yaitu Bapak Tarsan S,Pd.I selaku Kepala Desa.

3. 4 Alat dan Bahan Penelitian


Buku catatan
Pulpen, Pensil
Tape Recorder
Flashdisk
Motor

3. 5 Jadwal Penelitian
Dilakukan 2 kali pewanwancaraan yaitu pada hari Kamis 18 September 2014
dan pada hari Selasa 23 September 2014.

BAB IV
DATA dan PEMBAHASAN

4. 1 Deskripsi Data
Kami ingin mengetahui laporan kependudukan Desa Sidowaluya Kec.
Sidomulyo pada Bulan Agustus lalu.

LAPORAN KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN : LAMPUNG SELATAN


KECAMATAN : SIDOMULYO
LAPORAN BULANAN : AGUSTUS 2014
JU PENDUDUK LAHIR
MATI PENDATANG PINDAH PENDUDUK
M AWALBULAN BULAN
BULAN INI BULAN INI BULAN INI AHIR BULAN
L INI INI
N DU
A
o SU L L
H L+ L+ L+ L+
N L P L P + L P + L P L P L P
K P P P P
P P
K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
14 21 21
1 I 202 416 - - - - - - - - - - - - 202 416
9 4 4
29 42 42
2 II 443 863 - 1 1 - - - - - - - - - 444 864
5 0 0
33 48 48
3 III 481 968 - - - 1 - 1 - - - - - - 481 967
2 7 6
36 50 103 50 103
4 IV 535 1 - 1 - - - - - - - - - 535
4 3 8 4 9
33 45 102 45 102
5 V 566 - - - - - - - - - - - - 566
9 4 0 4 0
35 51 104 51 104
6 VI 531 - - - - - - - - - - - - 531
6 6 7 6 7
17 26 26
7 VII 266 533 - - - - 1 1- - - - - - - 265 532
9 7 7
37 55 104 55 104
8 VIII 489 - 2 2 - - - - - - - - - 491
8 5 4 5 6
20 29 29
9 IX 327 619 - - - - - - - - - - - - 327 619
5 2 2
25 37 384 754 37 384 755
Jumlah 1 3 4 1 1 2 - - - - - -
97 08 0 8 08 2 0

Sidowaluyo, 05 September 2014


Kepala Desa Sidowaluyo

Tarsan S,Pd.I

Kami ingin mengetahui susunan aparatur Desa Sidowaluyo.

DATA APARATUR DESA SIDOWALUYO


KECAMATAN SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2010-2015.
N N
N AM A JABATAN KET N AM A JABATAN KET
O O
KEPALA SUJADI RT 05 RK
1 TARSAN 46
DESA 06
NURUL RIYADI RT 06 RK
2 SEKDES 47
HIDAYATI 06
ASEP PAIMAN RT 07 RK
3 KAUR PEMB. 48
HERMAWAN 06

NYOMAN RT 01 RK
4 NGADIRAN KAUR KESRA 49
SUGITA 07
BENDAHARA WAYAN RASTE RT 02 RK
5 WAYAN KASEH 50
. 07
NYOMAN RT 03 RK
6 YOHANES S. KAUR UMUM 51
KANTRE. 07

FINA RIMA SUWARNO RT 01 RK


7 KAUR PEMB. 52
DONA 08
ARIS SUSANTO RT 02 RK
53
08
SOBARI RT 03 RK
8 MADE BUDI S KADUS I 54
08
SURYANA RT 04 RK
9 EDI SUPARNO KADUS II 55
08
RAKIMIN RT 05 RK
10 BUNTAR KADUS III 56
08
DARYOTO RT 06 RK
11 SUPOYO KADUS IV 57
08

SUPRIYANTO RT 01 RK
12 MARJUKI KADUS V 58
09
SUDARMINTO RT 02 RK
13 JUMAKIR KADUS VI 59
09
WAYAN A.TOLIB RT 03 RK
14 KADUS VII 60
SUHARTO 09
15 HERIMAN KADUS VIII
16 MISNAN KADUS IX 61 SUNARYO KETUA BPD
62 SUPREH WAKA BPD
I WAYAN SUHARTO SEKRETARI
17 RT 01 RK 01 63
MUDITA S
I KETUT I WAYAN BENDAHAR
18 RT 02 RK 01 64
WASANA SUWASNO A
NYOMAN WAHYUDI ANGGOTA
19 RT 03 RK 01 65
SUKRITA
66 TUKIMIN ANGGOTA
20 SUJARWO RT 01 RK 02 67 MARDIYONO ANGGOTA
21 SUPIYAN RT 02 RK 02 68 GIMIN ANGGOTA
22 KATENO RT 03 RK 02 69 MISNIANTO ANGGOTA

23 MISDI RT 04 RK 02 70 SUMADIYANTA KETUA LPM


SARWO SEKRETARI
24 MISNUN RT 05 RK 02 71
S
NYOMAN BENDAHAR
25 DAIMUN RT 06 RK 02 72
MERTE A
WAYAN ANGGOTA
73
SUKARYANA
26 SUPARI RT 01 RK 03 74 AGUS KATENI ANGGOTA
27 SUYADI RT 02 RK 03 75 ANDI SUKAPDI ANGGOTA
28 PONIJO RT 03 RK 03 76 TARMUJI ANGGOTA
29 PONIMAN RT 04 RK 03 77 PANUT ANGGOTA
30 JAENO RT 05 RK 03 78 JAMAL ANGGOTA
79 SARONO ANGGOTA
31 SUWADI RT 01 RK 04 80 WAYAN ASTA ANGGOTA
32 WARSAD RT 02 RK 04
33 KASTA RT 03 RK 04
34 SAMSUL RT 04 RK 04
35 DARMIN RT 05 RK 04
36 HAMIM RT 06 RK 04
NENGAH
37 RT 07 RK 04
NARDE

38 SARMAN RT 01 RK 05
39 SUPARMAN RT 02 RK 05
40 KUSMEDI RT 03 RK 05
41 WAGINO RT 04 RK 05

42 SAIMIN RT 01 RK 06
43 NGATIJO RT 02 RK 06
44 SAYOGI RT 03 RK 06
45 RIYANTO RT 04 RK 06

Sidowaluyo, 17 juni 2014.


Kepala Desa Sidowaluyo

TARSAN, S.Pd.I
4. 2 Pembahasan

Hasil wawancara :
Kami mengambil daerah penelitian (populasi) yaitu Desa Sidowaluyo Kec.
Sidomulyo Kab. Lampung selatan dengan narasumber (sampel) yaitu Bapak
Tarsan S,Pd.I selaku Kepala Desa.

Identitas Kepala Desa Desa Sidowaluyo Kec. Sidomulyo sekaligus sebagai


narasumber
Nama : Tarsan
TTL : Sidowaluyo, 16 Agustus 1965
Alamat : Dusun Napal Desa Sidowaluyo Kec. Sidomulyo
Pelantikan Kades : 07 Desember 2009
Pendidikan terakhir : Sarjana Pendidikan Agama Islam

Desa Sidowaluyo ini berdiri pada tahun 1959.


Desa ini berdiri karena adanya program transmigrasi besar besaran dari Pulau
Jawa dan Pulau Bali yang dilakukan pemerintah pada tahun 1959 untuk
mengurangi kepadatan penduduk pada pulau tersebut dan membantu pengurangan
kemiskinan dengan harapan bahwa setelah masyarakat mengikuti program
transmigrasi masyarakat dapat mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau
menciptakan pekerjaan. Program transmigrasi dilakukan 2 kali menuju Pulau
Sumatera (Desa Sidowaluyo), yang pertama karena program pemerintah yaitu
pada tahun 1959 dan transmigrasi susulan pada tahun 1960 bagi masyarakat yang
tidak mengikuti progam pada tahun 1959. Dengan adanya program tersebut
otomatis Desa Sidowaluyo memiliki banyak suku dan agama. Itu telihat ketika
kita memasuki Desa Sidowaluyo dengan melewati gapura berciri khas masyarakat
Bali. Terlihat juga dengan banyak pura besar yang ada dan bersebelahan dengan
masjid ataupun gereja. Ini menunjukkan bahwa masyarakat desa ini memang
sejak dahulu mereka sudah terbiasa bersama walupun berbeda suku. Desa lain di
daerah Sidomulyo hasil dari program transmigrasi yaitu Desa Budidaya. Desa ini
adalah desa hasil program transmigrasi POLRI.
Masyarakat Jawa sangat mendominasi pada Desa Sidowaluyo, lalu masyarakat
Bali dan Sunda.
Mayoritas penduduk di daerah ini bermata pencaharian sebagai petani sekitar
80%, dan sisanya 20% ada yang berprofesi sebagai guru, polisi, wirasawasta dan
lain-lain.
Luas daerah Desa Sidowaluyo 1700 ha. Dengan sekitar 125 ha (10%)
pemukiman dengan pola pemukiman menyebar pergang, 1250 persawahan (80%)
dan sisanya (10%) digunakan untuk ladang, perkebunan dan ada beberapa lahan
yang masih kosong. Desa Sidowaluyo ini berbatasan Way Gelam dibagian utara,
Sidoharjo dibagian Timur, Sukamarga dibagian Selatan, Sidodadi dan Sidorejo
dibagian barat.
Desa sidowaluyo ini terbagi lagi menjadi beberapa dusun :
Dusun 1 : Bali 1
Dusun 2 : Ponorogo
Dusun 3 : Banyuwangi
Dusun 4 : Surabaya
Dusun 5 : Kedu
Dusun 6 : Napal
Dusun 7 : Bali 2
Dusun 8 : Pekalongan
Dusun 9 : Sidolaksono

Di desa ini terdapat 4 sekolah dengan 2 sekolah dasar dan 2 sekolah menengah
pertama.
Organisasi organisasi yang ada di desa:
LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
BPD (Badan Perwakilan Desa)
PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
Karang Taruna
Masing masing anggota diambil dari tiap dusun. Dan anggota organisasi
terbanyak adalah karang taruna.
Fasilitas kesehatan yang ada di desa terdapat 4 bidan desa yang memang sudah
ditugaskan untuk desa ini untuk melayani kesehatan masyarakat.
Ada kegiatan bersih desa atau semacam gotong royong yang diadakan setiap
minggu untuk tetap menjaga tali persaudaraan dan menbangun masyarakat untuk
menjadi masyarakat sosial.
Kegiatan yang ada di desa selain bersih desa yaitu pembangunan penataan desa
dan administrasi desa.
Kegiatan di desa terbagi menjadi 3 berdasarkan lamanya waktu kegiatan yang
dibutuhkan;
- Kegiatan pembangunan jangka pendek (tahunan)
- Jangak menengah (1 tahun - 2 tahun)
- Jangka panjang (5 tahun dan seterusnya)
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

5. 1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk dan kemiskinan penduduk
erat kaitannya dengan transmigrasi karena dengan adanya transmigrasi
pemerintah dapat membantu mengurangi kepadatan penduduk di pulau
tertentu dan dapat membantu masyarakat miskin menjadi hidup lebih baik
dengan harapan bahwa di daerah tujuan transmigrasi masyarakat yang
mengikuti program transmigrasi dapat mendapat pekerjaan yang lebih baik
atau bahkan dapat menciptakan pekerjaan sendiri.

5. 2 Saran
Bila ada kritikan atau pendapat mengenai makalah ini tolong sampaikan
kepada kami supaya kami dapat membenahi lagi penulisan makalah
sederhana ini. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA

http://capil.muaraenimkab.go.id/teori-teori-kependudukan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmigrasi
Arsip data Desa Sidowaluyo

Anda mungkin juga menyukai